Heiiheiii parents yang punya anak remaja, apa kabaaarr? Semoga selalu semangat, sehat wal afiat, jiwa raga, fisik mental paripurna yhaaa. Yuk uk sembari ngemil SUSHI saya mau cerita nih, apa aja yang saya peroleh ketika ikutan zoom parents meeting seputar “Menumbuhkan Growth Mindset pada Remaja: Keluar dari Zona Nyaman”
Zoom meeting ini menghadirkan pemateri psikolog Meutia Mega Syahputri, S.Psi, MPsi.
Parents sudah paham kan MEDAN TEMPUR yang sedang dan akan dihadapi remaja?
Yang jelas remaja kita tuh berada di fase yang beraaattt banget! Persaingan (apapun!) makin ketat dan super kompetitif. Cari sekolah, kampus/kuliah, cari kerja, welehh weleehh. Walaupun teknologi digital makin ciamik, justru ini bagaikan pisau bermata dua. Yang mana kita tahu sendiri dong ya, kemudahan akses dan tsunami informasi + socmed bikin remaja kita jadi FOMO alias fear of missing out. Isu mental health juga ga main-main, belum lagi addcition to porn, games, drugs, vape dan lain sebagainya.
Ibu psikolog ini menggarisbawahi kalo GROWTH MINDSET adalah koentji! Supaya remaja kita bisa menggapai hal-hal baik dalam hidup. Apa sih GROWTH MINDSET itu? Intinya, ini pola pikir yang berkembang, mementingkan PROSES daripada Hasil. Ciri-cirinya:
Yakin bisa tumbuh dan berkembang
Punya pikiran positif
Terbuka pada hal baru/ tidak resisten
Fokus pada pengembangan diri
Meningkatkan kepercayaan diri
Mendorong untuk lebih mengasah skill baru
Maru menyelesaikan tantangan
Bantu mendapatan kesempatan yang lebih luas
Sabar dalam menjalani proses, tidak terburu-buru.

Ortu bisa banget mendukung anak untuk keluar dari zona nyaman, dengan cara:
Berikan kesempatan dan kepercayaan
Bekali panduan
Booster Growth Mindset:
Komunikasi 2 arah
Buat obrolan terasa lebih setara
Banyak dengarkan sisi anak
Bikin kesepakatan, bukan perintah. Karena anak pastinya ingin dianggap penting.
Berikan referensi Idola
Berikan anak pandangan yang lebih luas, akan konsep sukses dan teladan.
Pahami potensi dan minat anak
Karakter anak beda-beda, tidak bisa dibandingkan dengan anak tetangga
Bangun Support System
Kerjasama dengan guru di sekolah
Ikut berteman dengan kawan anak
Ikutsertakan anak dalam kegiatan yang mendukung potensi anak
Pastinya ortu sering kebingungan, anak saya nih sebenernya punya MINAT dan POTENSI APA yang bisa dioptimalkan?
Minat memang bisa berubah sering waktu dan pergaulan. Yuk coba PAHAMI ANAK dengan melakukan OBSERVASI dan wawancara. Ada 4 E yg bisa menjadi pijakan:
Enjoy : anak suka melakukannya
Easy : untuk minat/aktivitas itu anak merasa mudah melakoni
Excellent : anak menunjukkan mampu/ jago/ punya kapabilitas
Earn: dihargai/ ada hasil

“ikut berteman dengan kawan anak”
Aku ngelakuin ini sampe kawan-kawannya Alief merasa aku adalah bagian dari geng mereka 🤣🤣🤣
Karakter anak beda-beda, tidak bisa dibandingkan dengan anak tetangga
Nah penting banget nih dipahami para orang tua, nggak perlu gupuh jika anak tetangga sudah bisa ini itu sementara anak sendiri belum bisa. Mesti yakin, bahwa ada kelebihan yang dimiliki oleh anak sendiri
Menjadi orangtua yang memiliki anak remaja itu harus sabar juga ya mba. Komunikasi dan kedekatan emang penting banget agar hubungannya menjadi lebih baik ya mba
Pengalaman saya menghadapi anak remaja memang lebih jungkir balik. Terkadang harus memposisikan sebagai teman. Tetapi, jangan sampai wibawa sebagai orangtua juga ngedrop. Semangat buat semua orangtua yang memiliki anak remaja 😀
Aku tuh suka deg-degan Mbak kalau mikirin anak-anakku bentar lagi udah remaja. Ini menginjak remaja aja udah sering debat, ngeyel, dsb. Emang tantangannya besar ya buat ortu maupun anaknya sendiri.
Makasih sharing ilmunya, Mbak. Buat salah satu bekal, nih 🙂
Bujangnya mbak udah gede, gak berasa ya. hihii.. bener bgt setiap orang tua mesti punya growth mindset supaya menjaga hubungan baik dgn si anak. salam mbak buat anaknya, semoga makin pinter ya sekolahnya.
PR banget nih buat aku yang punya anak lanang remaja. Kadang masih jetlag gitu mesti gimana cara mendidiknya karena kan banyak dilemanya. Kalau terlalu lunak nanti anak jadi lembek, kalau terlalu keras anak malah jadi pembangkang..Yang sedang-sedang saja kadang jadi kurang maksimal..haduh..ribet yak.. 🙂
Betull menjadi orang tua jaman NOw tantangannya juga berat. Haruss banyak stok sabar dan tau kapan harus keras kapan harus menjadi kawan bicara yg baik.buat anak.
Nah ini aku punya anak dua tuh bedaaaa banget, yang satu ambisisus mau jd X, yang satunya lbh ngikut ke arus haha. Nanyain sukanya apa niihh. Kyknya nanti aku mau mencoba utk memperkenalkan publik figur utk jd idola2 barangkali cara itu berhasil supaya aku minimal tau dia inginnya aktivitas kyk apa yg syukur2 bisa sampai masa mendatang 😀
aku juga sedang di masa – masa lucu dengan 2 anak ABG aku mba.. well, memang banyak tantangan tapi dengan komunikasi yang lancar jadinya bisa lebih enak
Bagus ya seminarnya jadi dapat pencerahan nih dari artikelnya, aku masih mencari-cari nih kegiatan yang anakku yang cowok suka, dia suka drum tapi agak sulit karena tempat lesnya jauh, sekarang lagi belajar coding..
Yes benar kak. GROWTH MINDSET itu merupakan kunci agar remaja kita bisa menggapai hal-hal baik dalam hidup. Apalagi anakku juga menjelang remaja awal nih mbak.
Baca ini aku jadi siap siap
Sebentar lagi anak sulung ku akan memasuki usia remaja
Duh, aku jadi deg deg an
Memberikan kepercayaan kepada anak, dan membekali anak dengan panduan lengkap, itu tidak mudah, karena pada kenyataannya anak punya keinginan dan lingkungan. Namun jika orang tua melakukannya sejak dini dan intensitas, kepribadian anak dengan sendiri bisa terbentuk ya
Aku juga nih mb berteman dengan temannya anak-anak ku. Membantu banget ini. Kalau ada apa-apa yang ditanya ya teman-teman mereka
Gampang2 susah ya mba mendampingi anak remaja. Adaaa aja masalahnya. Tapi justru di situ letak tantangannya. Insya Allah kita sebagai ortu bisa menyertai mereka hingga dewasa dengan mindset yang terus berkembang.
Sidqiiii beruntungnya dirimu punya emak gaul dengan growth mindset gini
memang yah pengasuhan itu banyak ngobrolnya dengan anak-anak jadi bisa observasi, tahu mereka lebih dalam, apa kebutuhannya, dsb.
Semangat yaa Mbak Nurul!
Punya dua anak cowok. Alhamdulilah masih mau bercerita apapun ke ibunya. Aku akrab juga dengan teman-temannya. Jadi emak gaul deh
Bagus banget ulasannya tentang Growt Mindset. Anakku sekarang usianya 8 tahun, sebentar lagi akan memasuki masa remaja. Huhu. Penting banget untuk menanamkan growt mindset ini. Terima kasih sharingnya, Mbak.
Betul ya diskusi ini penting sekali
Saya saja anak baru kelas 2 SD rasanya sudah nano nano
Apalagi yang sudah remaja
Bismillah ya Sidqi jadi anak yang selalu menjunjung tinggi agama jadi anak shalih selalu
Saya punya PR besar di bagian grow mindset padahal dua anak remaja saya pasti butuh. Agar gak nesunan dan main cut kalau ga sesuai ekspektasi.
Makasih sudah diingetin lagi
noted Mbak, meskipun anakku masih kelas 2 SD, tapi harus mulai mempersiapkan diri. apalagi di zaman seperti sekarang ini, terkadang aku ngeri sendiri sih…
Saya lagi deg-degan nih Mba, si Kakak bentar lagi masuk teenager ya, sekarang aja mulai banyak kritis, agak rempong karena terlalu jauh jaraknya dari adiknya, sementara adiknya maunya nimbrung dan menguasai emaknya, padahal cara menghadapi mereka berdua seharusnya beda.
Duh, semoga diberikan kemudahan dalam membersamai anak-anak remaja kita, aamiin 🙂