Ya ampuuunn, bocah-bocah piyik diajak keliling Eropa? Kok nggak eman-eman duitnyaaaaa
Spontan saya berkomentar rada julid, manakala tahu kerabat kami yang mengajak keluarganya menjelajah bumi Eropa. Anak-anaknya masih kecil, umur 10 dan 5 tahun-an. Waktu itu, lagi peak season juga, yang mana harga tiket pesawat, penginapan lagi “lucu-lucunya”. Lah kok ini malah diajakin plesir ke Eropa?
Ternyataaa, selalu ada alasan di balik keputusan sebuah keluarga. Saya kan nggak berada di “sepatu” mereka, berarti saya blasss nggak tau apa tujuan keputusan plesir overseas ini diambil. Yang jelas, meskipun rada-rada julid, saya tetap bilang via chat “Have fun, yah! Semoga seruuuu perjalanannya, sehaattt selamaattt ngga kurang suatu apapun!”
Iya dong, kita kudu BAHAGIA lihat orang BAHAGIA (ya walopun rada julid dikit wkwkwk)
Setelah kerabat ini pulang dari Eropa, kami pun sumringah tiada tara. Bukan karena dikirimi oleh-oleh (saya juga nggak mau ngerepotin lah), tapiii…. Dari rona wajah, gestur dan sebangsanya, anak-anak kerabat saya tuh kelihatan apa yaaa….. lebih Tangguh? Kadar mandiri dan percaya diri mereka naik sekian strip!

Bener lho, terutama si adek kan selama ini kayak tipikal yang manja, suka nyalahin abangnya, dan selalu berlindung di balik kalimat “yah, Namanya juga anak bungsu, masih kecil pulak!” Eh, sepulang dari Eropa, doi menjelma jadi pribadi yang asik, open-minded, no cranky cranky club, dan kalau butuh sesuatu, dia akan berusaha sendiri gitu lho.
Abangnya juga begitu. Emang sedari awal karakter dia super lovable sih… Tapi, sepulang dari LN beuughhh makin makiiinn lovable banget! Abang lebih ramah, lebih FUN, respek dan menghormati saudara, apa yaaa, attitude-nya makin terpuji. Kalau soal helpful, dari dulu mah, doi orangnya seneng banget bantu kerjaan orang, misal: bantu nyiapin makanan atau cuci piring. Sepulang dari Eropa, sholatnya juga makin rajin! Dan yang lebih unik lagi, doi jadi hobi baca, terutama NOVEL REMAJA wkwkwkwk
Pertanyaannya, KOK BISA YHAAA.
Well, sebagai emak-emak yang sempat julid, izinkan saya bikin semacam resume, kenapa plesir ke luar negeri bermanfaat untuk membangun karakter dan kapasitas anak. Termasuk buat keluarga yang punya anak ABK bisa banget diajakin trip overseas!
(1). Belajar Merencanakan Perjalanan
If you fail to plan, means you plan to fail.
Ini berlaku juga Ketika kita sedang merancang perencanaan tatkala mau ngetrip. Tujuannya ke mana? Mau berangkat kapan? Naik maskapai apa? Budget berapa? Pertanyaan-pertanyaan ini disodorkan juga ke anak, dan kita ajak bocil buat bahas dan diskusi bareng. Dari sini, bocil bakal belajar serba-serbi perencanaan.

(2). Menyusun Itinerary
Apa aja yang mau dilakukan di Eropa?
Negara/Kota mana saja yang mau dikunjungi?
Dari Negara A ke Negara B naik apa? Durasinya berapa lama?
Makannya gimana?
Lagi-lagi bocah bisa belajar perencanaan secara mendetail dengan trip ini.
(3). Disiplin
Tidak bisa dipungkiri, hanya orang-orang dengan tingkat disiplin tinggi yang bisa survive melakoni perjalanan jarak jauh. Ya iyalaaaahh, kalo molor dan ketinggalan satu pesawat, padahal masih ada connecting flight, yang ada bubaaarrrrr semua dah 😊 Ongkosnya bakal boncosss, karena kan kudu beli tiket lagi! Kalo solo traveler/sendirian masih mending, lah ini trip SEKELUARGA boooo, kalikan EMPAT biji udah berapa dah tuh
Intinya, trip ke luar negeri ini mendidik anak untuk belajar disiplin sejak dini. Semoga semogaaaa bisa bertahan dan meningkat lagi kualitas disiplin bocah yaakk.
(4). Meningkatkan Bonding Keluarga
Kalau di rumah, biasanya adek kakak suka berantem kan? Nah, pas plesir jarak jauh begini, otomatis mereka akan belajar pentingnya untuk saling akur. Ya iyalaahh, kebayang kalo pas berantem di LN, rebutan mainan atau apalah apalah. Trus, saling guling-guling di salju, kan dingiiinn ya shay. Makanya, dengan melakoni perjalanan luar negeri, mereka bisa banget meningkatkan hubungan antar saudara, no more berantem ya kiddo!
(5). Beradaptasi dengan Hal Baru
Saudara saya ini sangat suka kulineran apapun, makanya nggak terlalu bermasalah dengan pilihan makan roti (dan bukan nasi) selama trip. Akan tetapi, namapun orang Indonesia, di hari keberapa gitu, katanya udah mulai “sakaw nasi” hihi. Apalagi, anak bungsu, dah sambaaattt minta nasi rawon mulu, hadeehhh
Alhamdulillah mama papa bisa mengarahkan anak untuk adaptasi. metode yang mereka terapkan ciamik bener dah, intinya kasih pemahaman ke anak bahwa kita kan lagi di Eropa, susah cari warung yang jual nasi rames, nasi rawon, dll dst. Ntar kalo udah balik ke Indonesia, bisa kok makan sepuasnyaaahhh
Menarik kan? Dan yeah, ternyataaa…. kerabat saya itu udah bikin rekening khusus alokasi trip Eropa sejak dua tahun silam 😊 Jadi, uangnya udah dikumpulin secara bertahap, begitu financial goal tercapai, ya langsung cuss ke Eropa. Ini nih yang belum saya lakukan. Yeahh, sampai detik ini, saya belum ada tuh rekening plesir ke luar negeri sekeluarga. Anakku juga blassss belum pernah ngerasain nginjek Bandara Changi, atau airport lainnya.
Bismillah, semoga Allah beri kemudahan, rezeki dan kesempatan untuk kita semua. Moga-moga habis gini, Sidqi bikin paspor, saya juga perpanjang paspor yang udah expired. Dan, tahun depan, moga-moga saya bisa centang satu bucket list: BERANGKAT UMROH SEKELUARGA!
Teman-teman yang baca blog ini, semoga bucket list-nya juga tercapai ya gaesss! Boleh tulis di komen, kalian pengin #LihatDuniaLagi ke destinasi mana, sama-sama kita aamiiinn-kan 🙂
Aamiin semoga dikabulkan doanya mbak Nurul.
Ini sama aja dengan pertanyaan “buat apa balita dibawa ibadah ke Arab, toh blm akil balig” gitu?
Aku pengen trip bareng Saladin (10 tahun) yaa tipis2 ke S’pore atau Aussie heheheh biar dia speaking English melulu di sana.
Oh yaa daku pernah baca buku tentang tips ajak anak traveling ke luar negeri, selain urus paspor dan visa, juga konsul dulu ke dokter anak. Jadi ingat.
Masyaallah. Enggak nyangka kalau efek trip sekeluarga ke luar negeri sedahsyat itu, ya. Maklum, aku pun belum pernah
Traveling sebuah cara bagus untuk belajar banyak hal dan menempa karakter, ya
subhanallah.ajak ajak donk mau ikutt
Saya sih yay, Mbak Nurul … mau apapun kondisinya dan situasinya …. asalkan ada yang mau bayarin. Hihihi
Aamiin smg tercapai bucket list umroh sekeluarga ya mbak. Suamiku jg gt pengen bgt bs umrah sekeluarga. Huhu smg Allah mudahkan.
Ternyata mengajak anak2 ke luar negeri ada faedahnya jg ya mbak. G cm jln2 tok. Tp bisa mengajari mereka kedisiplinan dll.
Seru banget berpergian ke luar negri,
Mengunjungi tempat wisata diluar sana tidak kalah menarik juga sama seperti di negri ini
Aku sih yay untuk ajak anak plesir ke luar negeri. Pastinya mereka seneng kita ortunya juga seneng bisa bahagiain anak.
Tapiii masalahnya di biaya, lah. Hahaha.
Btw semoga cita-cita umroh sekeluarga segera terwujud ya, Mbak.. doakan kami sekeluarga juga 🥰
Yang jelas traveling keluarga itu, menurut aku, adalah saatnya mempererat rasa keterikatan antara anggota keluarga. Bahwa selama jalan-jalan semua harus saling tolong menolong, saling menghormati, menekan ego dan tidak boleh picky (terutama soal makanan).
Tambahan bonus kalau jalan-jalan ke LN adalah memberikan kesempatan pada anak untuk mempraktekkan penguasaan bahasa asing (Inggris) mereka. Harus berani berkomunikasi. Jangan bergantung kepada emak (baca: aku) yang tukang nyerocos kesana kemari. Terkadang suka tak sengajakan. Saat butuh petunjuk, aku suka pura-pura sibuk atau apalah yang membuat mereka, anak-anakku, harus maju duluan hahahaha.
Aamiin YRA. Aku juga bercita-cita, punya mimpi, akan umroh sekeluarga. Saling mendoakan ya Nur. Semoga impian ini diijabah Allah SWT.
Yeay banget ya, kak Annie..
Mengingat komunikasi ini terjalin dimanapun dan kapanpun, namun kalau mood dan suasananya berbeda seperti dalam perjalanan apalagi ke luar negeri, berasa bisa berjuang bersama di negara orang.
Struggle teaches you a lot of things..
Perjalanan yang membahagiakan bersama keluarga, perencanaan sampai realisasi membutuhkan semangat dan perjuangan.
Jadi inget cerita temen kapan hari. Bawa anaknya jalan-jalan ke negeri jiran, pertanyaannya: “Ma, kita lagi di Bandung ya?” Rumahnya di Cimahi, yang palingan cuma berapa KM dari Kota Bandung 😁
Tapi kisah perjalanan itu pasti bakal direkam dengan baik oleh anak-anak.
Sebaiknya memang ajak jalan jalan keluarga dan anak ketika masih kecil, uang bisa dicari namun kesempatan terkadang sulit, karena jika anak sudah besar dia punyak kesibukan sendiri
aamiin~
Aku pun ingin sekali berangkat umroh sekeluarga.
Bagaimana berkomunikasi dengan anak agar bersabar, bertahan lebih lama dalam beribadah dan menjadikan perjalanan adalah sebuah pembelajaran terbaik bagi kita semua.
Setuju banget, ngajakin anak-anak jalan-jalan bikin mereka lebih mandiri. Aku kapan hari udah bikin wish list untuk jalan-jalan borong anak-anak, qadarullah dikasih anak lagi. Jadi harus atur ulang rencananya
Kalau udah yang namanya jalan-jalan itinerary memang kudu masuk poin, biar gak baaablaasss ya kak
Semoga segera terkabul doa umroh bersama keluarga, Mbak. Kalau perlu ditambah doa keliling dunia bareng keluarga. Amin
Waduh asik juga ya punya tabungan travelling soalnya kitakan biasanya cuma punya tabungan pendidikan.Eh kalo dipikir jalan jalan bareng anak itu juga bagian dari pendidikan ya
Wah, baca tulisan Mbak jadi buat saya antusias planning trip sekeluarga lagi deh hehehe. Saya pun bercita-cita traveling ke LN bareng anak-anak, mudah2an bisa terealisasi segera. Seru rasanya, naik turun public transport, pindah pesawat, kuliner.. Beberapa yang masuk bucket list, umroh + turkey, egypt, atau morocco. Bismillah, semoga terkabul ya Mbak cita-cita kita semua.
Memang jalan-jalan itu buat anak mandiri ya. Aku juga belum pernah ke bandara changi, hiks. Tapi Tapi tetap pingin anak-anak travelling. Alhamdulillah anak anak sekolah di sekolah alam yang setahun sekali trip naik gunung. Terakhir ke Papandayan 5 hari bareng teman dan guru. Waktu berangkat udah happy aja. Pulang-pulang dia bawa banyak cerita. Tinggal emaknya aja yang mesti nabung buat anak trip lagi, xixixi.
Anak-anakku belum pernah ke luar negeri nih. Kepengen awalnya antara Malaysia, Singapura dan Thailand dulu. Cita-cita utama kami nanti adalah beribadah umroh plus Turki bersama kedua anakku. Waktu itu kan baru aku dan suami berdua aja hehe. Aamiin, semoga kelak kita bisa traveling ke berbagia negara bersama keluarga ya mbak.
Amin moga terwujud mbaa.. huaa kok aku bayangin guling2 di salju nih anak2.. hahaha. Saking nggak ada heningnya klo udah kumpul mereka ada aja yg diributin kan. Anak kicik.
Keren ya mba selepas dr trip jadi kompak ya. Duh pengin jadinya, dalam negeri atau luar moga ada rezekinya^^
Aamin buat berangkat umroh sekeluarga untuk Mba Nurul.
Aku termasuk yay, anakku umur 2 bulan sudah naik pesawat, yang satu dari Kediri ke Medan, yang satunya dari Jakarta ke New Orleans..dalam rangka pindahan sih, tapi selanjutnya ya jalan-jalan.
Wuahh seru banget mbak Dian. Anak saya yang sulung naik pesawat pertama kali di usia 11 bulan, udah hampir setahun. Hihihi. Dari Makassar ke Balikpapan. Kalau adiknya, udah lebih besar, yakni di usia hampir 2 tahun, dari Lombok ke Makassar. Kalau ke luar negeri nih yang belum..semoga suatu saat nanti ada kesempatan. Aamiiin…
Bener banget mbak Aku setuju pelesir ke luar Negeri kadang emang membuat Kadar percaya diri Naik beberapa setrip wkwkw
Aku ajak anak – anak traveling sejK bayi hehe.. memang repot dengan segala persiapan dan biaya yg dibutuhkan, tapi worth it banget karena banyak manfaatnya
Saya sekeluarga sudah pernah trip ke LN walaupun masih singapore dan malaysia. Tapi bener sih, mengajarkan Abang jadi mudah beradaptasi dengan orang lain dan menghargai perbedaan. Baik dr makanan, tat tertib juga karakter orang luar. Kalau adek waktu diajak masih usia 2 tahun jadi belum paham apapun. Pengen juga sih kayak Mba Rahma sudah mulai nabung untuk umroh sekeluarga, Apalagi Adek sudah mulai besar dan bisa dibanyak belajar. Semoga terijabah yaa..
Oh iya gitu yaa, kak Ade..
Rasanya pengalaman luar biasa bagi kedua sisi, ya sisi orangtua yang belajar komunikasi dan menyampaikan pesan yang baik juga sisi anak yang menerima pesan. Ke luar negeri sekeluarga bawa anak memang sangat disarankan ya..
Kalau ada duit aku juga pingin banget ajak anak-anak ke LN. Dulu pernah sempat mau nekad cari beasiswa S3 LN aja. Lha apa daya kayaknya uteknya udah rada lemot. Wkwkwk. Anak-anak juga pada protes, gak mau kalau pindah ke LM. Akhirnya skrg berharap bisa ke LN bareng sekeluarga dengan jalan lain. Suatu saat. Umroh salah satu tujuan utama.
Semoga cita-cita mak Nurul utk umroh sekeluarga tercentang secepatnya. Amin.
Aku jg sudah nabung buat plan ke LN berempat. Setidanya negeri tetangga yg dekat2lah. Tadinya mau ke Sing dan Malay pas masih tinggal di Medan. Kan deket yaaa…eh pas mau pergi malah covid. Sekarang uda pindah Mks, jadi jauh mau ke Sing atau Malay hahaha… Ya semoga ntar kesampaian. Aku setuju banget, ngajak anak ke LN itu bakalan ada efek baik ke anak-anak.
Selalu ada pelajaran ya mbak, apalagi kalau ngetrip bareng satu keluarga gitu. Nyusun itinerary nya ngajak anak-anak pasti sangat berkesan efeknya, mereka bisa memilih tujuan dan mau ngapain aja disana.
Auto pingin jalan-jalan ke Luar Negeri bareng Aqla, semoga ada kesempatan dan rezeki, aamiin
Kalau ada kesempatannya sih Yay mbak
Biar anak juga punya pengalaman seru bisa jalan jalan ke luar negeri
Yay! Asal ada kesempatan, baik kesempatan waktu, biaya, serta tentu saja dalam kondisi sehat. BTW, saya dan suami belum pernah ke luar negeri lho. Seru sih pastinya kalau bisa trip bareng anak-anak, ke luar negeri, untuk pertama kalinya.
Aaaamin, doa yang kencang. Ini pengen banget umroh sekeluarga besar bawa anak, tapi suamiku belum bisa cuti hiks. Moga-moga benar tercapai sekeluarga ikut suamiku ke Lyon bulan Juli aamin. Lagi nabung kencang ni
Mupeng. Mau banget bawa anak-anak liburan ke luar negeri, tapi belum tercapai sapai sekarang. Terima kasih tipsnya Mbak
sama euy… eh sayanya pun belum pernah ke luar negeri sih. Doa dan usaha yang kenceng, semoga suatu saat ada kesempatan. Aamiiin
Asli. Auto pingin banget jalan-jalan ke Luar negeri bareng anak2 habis baca ini. Semoga bisa ke Makkah dan Madinah.aamii .
Aamiin… smoga dikabulkan ya mba wish listnya bs umroh bareng sekeluarga
Efek ajak anak2 jalan2 memang bikin bonding kuat mbak Nurul, aku juga percaya itu, tapi selama ini aku baru berani ajak anak2 menginap di lokal aja hihihi, baca artikel mbak jadi pengen ajak anak2 ke luar negeri, makasih mbak Nurul untuk penyemangatnya.
yay banget kalau buat saya mba, bawa anak-anak pasti seru banget niy jalan-jalan bareng keluarga bawa anak-anak, ini jadi panduan saya juga nanti kalau pas liburan bawa anak
Pengalamanku sempat jadi research student di Malaysia itu kalau di luar negeri benar-benar harus mandiri. Beda banget budaya sama kebiasaannya.
But, suatu saat pengen juga bisa plesir ke luar negeri bareng suami dan anak. InsyaAllah bisa mengajarkan banyak hal ke anak
Memang plesiran sekeluarga tuh gak boong yaa..
Selain membawa suasana baru juga membawa kebiasaan baru. Entah gimana, suasana luar negeri tuh kok bisa bikin anak-anak jadi lebih independent gitu.. Kalo di Indonesia mungkin karena apa-apa mudah gitu kalik yaah.. Jadi mager to the max!
Ternyta nggak cuma happy2 doang tapi banyak banget manfaatnya ya, bahakn karakter pun bisa berubah lebih tangguh lagi, salut sama keluarganay, financial plan.y jg keren
Seru ya mengajak anak pelisir sambil membiarkan mereka mencoba untuk eksplor kebutuhan mereka masing2.
Mbaaa.. toss ya kita, bucket listnya kok sama. Pengin banget bisa berempat, bareng dengan anak-anak juga bisa umroh. Semoga aja sebelum menjejak belahan bumi yang lain, anak-anak udah diperkenan olehNya untuk sowan ke rumah Beliau dulu. Aamiin…
Serius memang saya juga merasakan bahwa anak diajak traveling jauh itu sepulang ke rumah malah tambah pintar, lebih mandiri dan lebih bahagia. Apalagi ke luar negeri kadar kepercayaan diri dia di sekolah yakin deh meningkat drastis haha
Kalo punya duit lebih, asyik ngajakin anak2 liburan ke yurop. Bisa jadi pengalaman berkesan seumur hidup juga.
Aku kalau punya rezeki ya pasti pengen ajak anak anak ke luar negeri
Mereka nggak hanya senang, tapi juga bisa dapat banyak pengalaman berharga
Traveling keluarga itu beneran bondong dan mengukir kenangan bersama yaa, jadi ingat ortuku rajin banget bawa keluarga piknik ke mana-mana, banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dan tentunya pengalaman berharga
Asal ada temennya yang bisa diandalkan megang anak sulung sih saya yes aja. Apalagi jika bisa mengubah anak lebih mandiri dan menuju ke arah lebih baik di semua sisi.
Memang tantangan banget ketika traveling mengajak anak-anak. Ortu pun harus siap untuk memandirikan anak ketika bepergian jauh gini.
Aku sih yes2 aja, tapi ya itu tadi asal ono duite haha. Aku jd melow nih paspor anak2 blm dipakai, moga ada kesempatan mereka bisa mengisi paspornya, syukur2 bisa dipakai utk stay lama di manaagtu hehe aamiin.
Jd keinget kata dosenku pokoknya gmn caranya pergi liat dunia luar, aku yakin jg pengalaman itu akan sangat berarti buat anak2 utk hidupnya, krn siapapun yg pernah kembali dr luar negeri kyknya punya cara pandang baru dlm menghafapi dunia #uhuks.
Dikira anak bakal lebih manja di lingkungan baru, ternyata mampu beradaptasi ya, mbak. ikut bahagia bacanya.
Bucket listku juga pengen umroh sekeluarga mbak. Catat dulu deh. Afirmasi semoga tercapai . Sementara ntar emaknya dulu aja. Trus ntar berdoa disana biar bisa kesana sekeluarga. Aamiin
Jadi pengen ngajak anak-anak ke luar negeri, karena belum pernah. Paling ke luar kota. Pengen sih Umroh sekeluarga ya, Mba, persiapannya pasti double terlebih anakku empat orang dan dua masih kecil
Aku setuju sekali mba, walau belum bisa ajak anak2 traveling ke luar negeri. Aku usahakan selalu buat ajak anak2 traveling ke tempat terdekat. Banyak sekali manfaat yang didapat, semua pinnya setuju sekali aku mba. Semoga aku dan keluarga bisa ajak anak2 traveling ke luar dan murah bersama juga. Aamiin
Cita-citaku banget bawa anak dua perempuan ke Jerman dan anak cowok ke Madinah
Semoga terwujud karena semua butuh kerja cerdas dan dana yang tidak sedikit
Wah, saya pun pengen juga bisa umroh sekeluarga mbak, semoga keinginan kita sama-sama bisa terkabul ya.
Soal membawa anak bepergian, saya masih kadang berselisih paham sama suami. Saya pengen sesekali ajak anak-anak ke jogja naik bus, biar mereka tahu dan kenal juga sarana transportasi publik. Lha tapi pak suami nggak ngijinin, katanya kasihan.
Jadi kepikiran nih Mak buat bikin rekening khusus untuk liburan setahun sekali yang jenisnya long trip ke luar kota/negeri gitu. Sekarang sih masih fokus ke ngumpulin dana darurat lagi karena abis kena PHK. Tapi InsyaAllah setelah ini bisa pelan-pelan kembali ngumpulin dikit-dikit sampe bisa tercapai keinginan untuk liburan bareng keluarga lagi :))
Kalau sepatunya ga sama ya memang sulit memahami. Tapi ya ga salah juga kalau kepikiran mending sebagian uangnya buat membahagiakan keluarga besar yang mungkin saat itu butuh dibantu. Hihihi.
Lagi-lagi karena sepatunya beda, ya.
Saya kadang kepikiran saja kalau sedang ngerasain enak dikit kok masih ada saudara dekat yang belum enak.
Tapi ada benatnya, perjalanan jauh ke Eropa akan bikin anak lebih “alert” pada sekitar dan hasilnya lebih kentara.
Mbak kita sama bucket list nya berangkat umroh sekeluarga, semiga diijabah oleh Allah ya, aamiin. Rasanya memang seru banget kalau bisa plesir ke luar negeri sekeluarga. Banyak banget sebenarnya yang bisa dijadikan pelajaran dan bahan untuk selalu bersyukur. Mulai dari naik pesawat aja tuh, bisa jadi pelajaran yang luar biasa. Bahwa kita sebagai makhluk itu tidak ada apa2nya jika dibandingkan dengan luasnya alam semesta. Yuk, kita nabung bareng2 biar bisa mewujudkan impian plesir ke LN.
Ikut mengaminkan bucket list-nya Mbak Nurul.
Meskipun belum pernah ada agenda untuk pergi ke LN bersama anak-anak, tapi, ada 1 hal yang aku garisbawahi ni Mbak tentang anak-anak lebih disiplin setelah diajak jalan-jalan ke LN. Memang karena kalau aku sendiri belum ada bucket list ke LN, jadi ilmu perencanaan bisa nih aku aplikasikan untuk jalan-jalan di Indonesia dulu, eaaa
Kalau sih tim Yay mba, pastinya seru banget ya abis gitu juga bakal bangun bonding lebih kuat, kasih pengalaman baru ke anak, ini yang mahal dan ga bisa dihargakan dengan uang, dan pastinya belajar banyak hal sih. Semoga kita bisa traveling kemana saja dengan keluarga kita ya Mba
Saat usia anak sudah cukup umur, pasti akan menyenangkan saat anak diajak ke luar negeri
Mereka akan belajar dari pengalaman sekaligus bersenang senang
Seru pastinya berpetualang bersama anak-anak ke luar negeri. selain akan menambah pengalaman juga akan terkaget-kaget dengan culture shock di beberapa negara yang kita kunjungi
Kalau aku sih, asal ada duitnya ya why not ngajak anak-anak jalan-jalan keluar negeri. Apalagi anakku cowok semua kan. Itu bisa buat pembelajaran juga kan buat dia.
Masalahnya…
Duitnya belum ada. Wkwkwk
pengen bilang yeay, tapi masih nabung untuk yang lain, semoga suatu hari bisaaa ajak anak anak maen ke luar negeri, pasti heboh tapi seneng dan berkesan
saya juga mbak pengennya kalau jalan-jalan ngajak anak-anak biar mereka bisa lihat dunia sama-sama orang tuanya. memang sih katanya perjalanan itu salah satu guru yang paling utama dalam kehidupan yaa
Aku malah bermimpi kelak Salfa yang bawa aku keluar negeri karena dia studi di sana. Semoga dimudahkan jalannya sehingga bisa merasakan atmosfer hidup di negeri orang
Bahagia banget kalau bisa ajak anak dan keluarga jalan ke luar negeri. Lah sementara saya jangankan ajak anak keluarga, diri saya sendiri saja belum tentu bisa ke sana. Hehehe…
Bed dengan Mbak Nurul karena berprestasi, saya ke luar negeri karena jadi TKI
Hehehe
jalan jalan bareng anak memang sesuatu banget ya,ya pengalamanya ya kerepotanya semoga bisa jalan jalan bareng anak lagi
Itu juga alasan kenapa aku ajakin anak2 banyak traveling dan sesekali ke LN mba. Saat bikin ITIN, aku selalu ajak mereka buat discuss. Jadi mereka tahu berapa uang ortunya yang dipakai utk trip itu, berapa yg bisa dibeliin mainan atau barang yg mereka suka , berapa utk budget makan, dll. Mereka jadi paham ttg pengaturan financial. Dan ga akan minta macem2 di sana.
Soal makan aku KSH tau di negara tujuan bakal ada apa aja… Mereka makan nasi atau ga.. tapi syukurnya anak2 memang dari dulu lebih suka roti2an 😅.
Aku pernah ditanyain beberapa orang, kenapa nyekolahin anak ke negeri. Kenapa bukan swasta, Krn aku sebenernya mampu. Kalo mau blak2an alasan kenapa 2 anakku sekolah di negeri supaya aku bisa trus nabung buat ajakin mereka rutin ke LN. Aku mau kasih mereka pengalaman yg bisa mereka rasain sendiri, yg bisa membentuk pribadi mereka lebih baik.
Mereka bisa tau budaya dari negara yg mereka datangin, mereka jadi tahu kalo kulit manusia ga hanya sawo matang dan kuning Langsat. Kalo kulit hitampun ttp bisa terlihat cantik . Ttg gimana anak Jepang sangat disiplin soal sampah dan antri. Itu hal2 yg ga didapat dari sekolah biasanya. Makanya aku pilih sekolah negeri yg gratis, demi bisa kasih banyak pengalaman ke anak2 yg pasti mereka ingat seumur hidup. 😊 . Pengalaman buatku jauh lebih berharga untuk mereka.