Mas Gagah, Jangan Pergi doooong….!

Wohoooo… judulnyaaa…!! Harusnya KETIKA MAS GAGAH PERGI

Kok diganti seeh?

Ya iyalaaah, kalo sosok mas Gagahnya semacam ini :

hamas-1

Masak iya, kita suruh pergi dari hatiku? Lihat dong, gayanya. Senyum yang sejuk, meneduhkan… Bikin kerontang bumi Surabaya jadi lenyap tak berbekas *ouch* Udah gitu, doi bisa tampil demikian bersahaja, tapi teteuuup keren maksimal dalam balutan JAKET PRIA uuuh, amboooiii… ini dia calon menantu idaman para emak sejagat raya!!  Hihihi.

Kalo Anda ikuti twitter atau blognya Helvy Tiana Rosa, sudah tentu nggak asing dengan project film doi “Ketika Mas Gagah Pergi”

Yap. Dengan gagahnya, novelis/blogger/dosen/pemain teater favorit saya ini, mencanangkan tekad, bahwa ia bakal memfilmkan novel best seller-nya dengan cara crowdfunding. Gampangnya, model urunan. Helvy dan tim rela melakoni fundraising untuk lahirnya film ini… Supaya apa? Supaya idealisme dia tetap terjaga, dan tidak dimentahkan oleh Production House super-duper-komersil yang kerap menggadaikan “value” demi pundi-pundi rupiah.

Di situ saya merasaa…… Mbak Helvy …. aku padamuuuu…!!

helvy-1

Bagi saya, seorang Helvy adalah energi.

Saya selalu girang, melihat ia berbicara di atas panggung. Energinya meluap. Ia menularkan antusiasme berpadu dengan cinta tak bersyarat yang ia sematkan pada dunia pena.

Mbak Helvy, ia selalu meletup-letup manakala diajak diskusi tentang literasi. Seolah Helvy lahir ke muka bumi, untuk literasi. Untuk berdakwah dengan pena… Menyebarkan indahnya Islam… semangat persaudaraan yang terikat pada aqidah yang sama…. Lewat jejak pena yang terus terukir…. Dan kini, ia mulai merambah ke dunia sinema!

Manakala ada penonton yang bertanya, “Saya kan bukan penulis terkenal. Kalau saya mencoba untuk menerbitkan buku, selalu ditolak oleh penerbit manapun, karena saya nggak punya nama besar di industri ini. Bagaimana caranya?”

Mbak Helvy, dengan segenap energi yang ia punya, segera BANGKIT dan BERDIRI dari atas sofa pembicara.

hamas-2

“Kejadian ini saya alami ketika saya mengajukan naskah ke penerbit besar. iya, ini PENERBIT BESAR. Saya bilang ke mbak2 yang ada di sana, ‘Mbak, nama saya Helvy Tiana Rosa. Saya mau ajukan naskah untuk diterbitkan. Apakah saya bisa bertemu dengan editor naskah ?’ Mbak yang saya ajak bicara melirik sebentar kemudian bilang, ‘Tunggu aja di situ!’

Satu jam kemudiaaaan…. ‘Mbak, nama saya Helvy Tiana Rosa. Saya mau ajukan naskah untuk diterbitkan. Saya sudah nunggu satu jam di sini. Apakah saya bisa bertemu dengan editor naskah ?’

‘Tadi saya bilang apa? Tunggu aja di situ!!’

Begituuu terus, hingga akhirnya, saya tidak berhasil ketemu dengan editor, dan pulang membawa naskah. Sebelum keluar dari kantor PENERBIT BESAR tadi, saya balikkan badan, dan bilang ‘Mbak, Saya Helvy Tiana Rosa. Ingat-ingat nama saya ya Mbak. Suatu saat, Mbak yang akan menghubungi saya, untuk menerbitkan buku saya.”

Dan memang… kejadian ini bener-bener terjadi. PENERBIT BESAR itu bolak/i menghubungi Helvy, berupaya untuk menerbitkan itu buku. *sigh* Hidup itu penuh dengan kejutan-kejutan yaaa.. Yang tadinya ditolak mentah-mentah, eh, bisa berbalik 180 derajat.

helvy-3

Aaaaah…. Kapanpun mbak Helvy ke Surabaya, insyaAllah bakal aku kejar 🙂

Aku selalu rindu pada “transfer energi positif” sekaligus letupan ide yang seolah tak kenal kata stagnan.

Mbak Helvy selalu sanggup menunjukkan “Helvy yang positive, menyala-nyala, penuh api ketangguhan dan never say give up!”

Semangatnya ketika melakukan crowdfunding bikin siapapun bakal gedheg-gedheg enggak percaya. Tapi, mbak Helvy bisa menunjukkan bahwa Impossible means I’m Possible…!!

“SAYA RINDU INDONESIA YANG GAGAH. SEMOGA FILM INI BISA MENJADI ROLE MODEL BUAT ANAK MUDA DI REPUBLIK INI.” (Helvy Tiana Rosa)

Mas Gagaaaah… Jangan Pergi dooong! 🙂

Advertisement

Guyuran Inspirasi Tiada Henti

Alhamdulillah, artikel ini jadi pemenang di Give Away "Blogger Dua Status". GA by Pakde Cholik. Info di sini

Entah kenapa, saya merasa tahun 2014 ini berjalan begituuuu lambat. Plus, ada semacam ‘apriori’ yang saya buat untuk diri saya sendiri, bahwa sepertinya I won’t make any outstanding achievement this year. Apalagi, kalau dibandingkan dengan tahun 2013 lalu, dimana bulan Februari saya sudah meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang kontes Ibu-Ibu Dancow.

Tahun ini? Iiisssh, blaassss belum ada prestasi alias pencapaian duniawi yang sudah saya gapai.

Duh, menyedihkan banget yaaa….

Setelah berkubang dalam ngelangut, saya buru-buru istighfar. Astaghfirullah…. Kenapa saya justru membiarkan diri terlena dalam zona males-bin-wegah seperti ini sih? Padahal… peluang kebaikan itu berserakan dimana-mana. Kalaupun saya enggak bisa mengangkat piala dan ditahbiskan sebagai juara dalam sebuah lomba, paling tidak saya masih punya banyak banget kesempatan untuk meraih keberkahan dalam hal-hal yang bersifat spiritual.

Okehhh.

Saya ini perempuan matang. Bukan versi menye-menye. Gak ada alasan, no excuse buat males-malesan dan membiarkan hidup jalan di tempat. Makaaa…. tahun 2014 ini, saya buka dengan semacam Terobosan Spiritual…. bernama ODOJ!!

Image
Status 8 Jan: Ngajak ODOJ teman-teman muslimah di kantor

Kalau melihat orang-orang yang sibuk membagikan status-status aduhai-cethar-kece-tralala di FB, terus terang saya ngiriiiiii banget.

Isssh, jeung, saya bisa dapat mobil SUV dari hasil O**fl*** looo… ikutan yuk…

Ugh, Alhamdulillah, beasiswa saya udah lulus. Siap berangkat ke Inggris. Cemunguuud #eaaa

Lah?!? Gue??!

Hidup begini-begini aja. Dataaaarrrr. Boseeen banget. Jarang dapat kesempatan traveling. Saban hari cuman ngadep laptop di kubikel kantor. Ya segini-gini aja.

Di tengah-tengah keruwetan otak, ada suara super-duper-hak jleb yang menelusup ke dalam sanubari saya…..

GUSTI ALLAH ITU SUDAH SANGAT-SANGAT-SANGAAAT BAIK BANGET SAMA KAMU! SUDAH MEMBERIKAN SEGALA HAL YANG KAMU BUTUHKAN, TANPA KAMU PERNAH MINTA! TUH, UDARA YANG MEMENUHI RONGGA PARU-PARUMU. SEMUA MINUMAN, MAKANAN MAK NYUS YANG TERSEDIA. MEMANG KAMU PERNAH DOA MACAM APA?!?! GAK PERNAH KAN??!? SHOLAT JARANG BISA KHUSYU’ TUMA’NINAH! DAN, SEHARI-HARI, COBA DIITUNG. BERAPA JAM YANG KAMU ALOKASIKAN BUAT FB-AN??? NGEBLOG??? TWITTERAN??? DAN BERAPA MENIT YANG KAMU ‘SISAKAN’ BUAT BACA AL-QUR’AN?? HAAAA???!! AYO, NGAKU AJA!!!

Kyaaaaaaa…..*langsung mewek*. Iniiiihhh…. iniiihhh…. kenapa tertujes banget rasanya?!

Okeh. Jika demikian, itu artinya, aku bener-bener kudu brainwashing dan segera ikutan ODOJ! ODOJ alias One Day One Juz adalah metode yang dirancang supaya dalam sebuah komunitas bisa mengkhatamkan Al-Qur’an TIAP HARI. Satu orang bertugas membaca 1 Juz. Begitu terus. Nah, biar koordinasinya gampang dan kantor kita penuh keberkahan, saya mengajak akhwat-akhwat di kantor untuk bareng-bareng berkiprah di grup ODOJ partikelir. Respon mereka? Subhanallah…… antusias banget-nget!

Image
Teman-teman shalihat ho-oh-ho-oh aja diajakin ber-ODOJ

Duh.

Allah begitu baik sama saya. Di saat lagi gundah-gulana, datanglah sepercik ilham, supaya saya ngajak teman-teman ber-ODOJ. Alhamdulillah, temen2 makin semangat, dan grup whats app kita berisikan update-an Juz-juz ODOJ. Gak sempat ngerumpi lagi dah!

Bener banget kata Sayyidina Ali bin Abi Tholib suatu ketika.

Sibukkanlah dirimu dalam berbuat kebaikan, karena kalau tidak, maka setan yang akan menyibukkanmu untuk berbuat keburukan. 

Daan…. setelah rutin ber-ODOJ, Alhamdulillah, saya jadi punya banyak banget peluang untuk melihat sisi cerah kehidupan. Salah satunya, ketika ketemu novelis kondang idola saya sepanjang masa: Mbak HTR alias Helvy Tiana Rosa.

Image
Loooooveee Mbak HTR soooo much!!!

Satu hal yang paling aku suka dari Mbak Helvy adalah: dia tetap terlihat sangat SMART dan KEREN dan CIHUY dan ASYIK walaupun enggak pakai baju-baju fashionista ala hijabers masa kini! Ahhh, ini gue banget mah. Dan, satu hal lagi: mbak Helvy hidungnya lebih gede dari aku. Hahahahah…. Asiiik, toooosss mbak Helvy!

Selama acara FLP (Forum Lingkar Pena) itu, aku dapat buanyaaak banget inspirasi. Bahwa, kalau mau melahirkan hasil karya sastra yang ‘berumur lama’, maka kita sebagai penulis kudu terus mengasah jiwa, iman, dan kondisi spiritual kita. Kudu sholat TEPAT waktu. Jangan malas untuk dhuha, tahajud, baca Quran dan tafsirnya. Perbanyak kebaikan. Berbagi, sedekah, menolong sesama. Itu yang membuat tulisan kita bakal lahir dari “hati” yang bersih. Nice said, mbak Helvy……

Teman-teman juga pada menyemangati, supaya aku bisa mengikuti jejak HTR.

Image
Support dan doa teman-teman supaya aku bisa jadi penulis buku, seperti HTR

Terutama komen dari Bapak Dosen yang sekarang lagi di New York. (aku lingkari hitam komennya): Nurul, kapan buku kamu diterbitkan? Yakin banget kamu bisa. Yakin. *langsung melting*

Hmmm…. nggak nyangka, ternyata status dan foto yang (iseng-iseng) terposting, bisa melecut semangat dan membangkitkan gairah untuk mencecap kehidupan. Mungkin selama ini, beberapa kali saya sempat ngerasa bosen, futur, mblenger to the max. Tapi, Allah rupanya tetap mengguyurkan kasih sayang. Tak pernah berhenti. Meskipun aku, sekali-dua kali kerap mengingkari nikmat-nikmat yang Dia curahkan. Masya Allah….. nikmat Tuhan yang manalagi yang aku dustakan? Astaghfirullah…..

No more galau, no more gundah gulana, semangaaaattt! Allah selalu bersama kita!

Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.