Review Aplikasi Kumparan, Sahabat Netizen Zaman Now

“Gimana sih caranya mengantisipasi hoax? Susah banget! Apalagi, kalo ada sesuatu yang viral… biarpun nggak masuk akal, eh, buanyaaaak orang-orang yang tetap menganggap itu sebagai kebenaran. Udah gitu, lihat aja website atau situs yang ngakunya berita. Isinya? Jualan sensasi belaka. Judul dibikin clickbait biar banyak yang ngeklik dan baca, tujuannya cuma biar mendulang duit aja kan?”

Saya nggak pernah lupa dengan diskusi bareng seorang sahabat beberapa waktu lalu. Awalnya, kami membahas seputar rumor penjualan saham besar-besaran yang terjadi di kantornya. Lalu merembet seputar “alergi”-nya terhadap media online. Ya gitu deh, temen saya ini emang kerja di media massa konvensional. Dia terlanjur menganggap bahwa media online identik dengan berita “asal-asalan”.

“Nggak pake check and re-check, langsung main tayang gitu aja. Ya itu tadi, mereka bener-bener mengandalkan kunjungan buat nge-boost traffic dan iklan. Proses seleksi dan akurasi pemberitaan bisa dibilang nyaris nggak ada!”

Well, baiklah.

Menangkal hoax dan media online “nakal” memang bukan perkara gampang. Tapi… karena sekarang eranya serba digital, ya artinya kita tetap mengupayakan keberadaan online media yang sehat dan kontributif kan? Ada beberapa situs yang ‘naudzubillah’. Meski gitu, tetap ada kok situs berita yang ‘Alhamdulillah’.

Ketimbang mengutuk kegelapan, yuk lah kita nyalakan lilin penebar terang. #eaaaa. Ketimbang mengutuk aneka situs ‘yo ngalaaaahh’, yuk kita telusuri mana aja situs yang bikin implikasi positif dalam hidup!

***

Beberapa pekan setelah diskusi panas bareng sahabat, kali ini saya bersua dengan Vice President Corporate Communication sebuah perusahaan kelapa sawit di republik ini. Ia mengapresiasi sejumlah portal, yang menurutnya cerdas, gesit, sekaligus memberikan ruang diskusi yang mantap dan elaboratif bagi netizen. Salah satunya kumparan.com

“Waaaah, Bapak gaul juga yak? Sampe tahu Kumparan segala?”

“Loh, ya harus itu, Rul! Era sekarang, semua Public Relations dan  Corporate Communication harus update dengan socmed dan aneka situs. Kita kan juga harus memantau isu dan opini terkait industri kelapa sawit,” ujar beliau.

Saya mengangguk penuh semangat. GINI NIH! Harusnya setiap insan media dan public relations kudu open minded kayak si Bapak.

“Yang aku seneng kayak Kumparan itu, soalnya berita disajikan dengn humanis, reportase yang kuat, sekaligus mengajak para member-nya buat aktif berkontribusi juga. Judul-judul beritanya juga dibikin sesuai kaidah jurnalistik, tidak bombastis dan malah merusak nilai berita,” lanjut Bapak yang alumnus Universitas Jember ini. “Harusnya Kumparan juga bikin aplikasi yang bisa diinstal lewat Google playstore! Jadi, pembaca setia kayak aku bakalan makin enjoy baca di  smartphone!”

***

Wohoooo… rupanya keinginan (dan prediksi) bapak VP Corporate Communication itu menjelma jadi nyata! Kumparan sekarang ada aplikasinya!

Screenshot_2018-03-28-07-02-50-88

Slogannya dong… “Bersemangat kolaborasi, mengedepankan interaksi!”

WOW! Nggak heran kalo sedari awal, Kumparan menganggap interaksi dan kolobarasi adalah hal yang krusial. Budiono Darsono, Calvin Lukmantara dan Abdul Rahman adalah nama-nama “dewa digital media” yang berada di balik Kumparan. “Ruh”-nya udah terasa sejak awal. Platform ini menggabungkan konsep situs berita dengan media sosial.

Dari metode sign up-nya aja, udah asyique banget! Kita bisa memilih sign up via akun google ataupun via facebook.

O iya, buat yang mau install aplikasi Kumparan, bisa ke:

Google Playstore : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kumparan

AppStore: https://itunes.apple.com/us/app/kumparan/id1175997267?ls=1&mt=8

 

Nah… di aplikasi ini, kita bakal mendapatkan privilege untuk memilih TOPIK mana aja yang kita gemari.

Screenshot_2018-03-28-07-06-01-45Screenshot_2018-03-28-07-05-47-65

Ini persis banget dengan gaya socmed, di mana kita cukup memilih dan mem-follow apa aja topik/akun yang memang sesuai dengan minat.

Screenshot_2018-03-28-07-05-32-74

Kumparan juga punya kanal-kanal yang sangat memudahkan kita untuk HANYA memilih tema ataupun konten yang kita gemari secara spesifik. Jadi kita tidak perlu “tersiksa” dengan tampilan artikel yang sebenarnya tidak kita butuhkan sama sekali.

 

Well, Kumparan team…. you did a VERY GREAT JOB!

Teruslah mengeksplorasi sehingga dunia media digital Indonesia semakin menunjukkan kontribusi dan kolaborasi yang maksimal!

Advertisement

Buku KIAT: Jurus Jitu Bondan Winarno dalam Menghadapi Problema Hidup

BONDAN WINARNO (alm).

Pria yang identik dengan idiom Mak Nyussss ini ternyata gak hanya jago dan presisi dalam menilai cita rasa kuliner. Pak Bondan, ternyata Mantan Pimred koran nasional Suara Pembaruan dan menjadi konsultan bisnis di sejumlah perusahaan multinasional.

Dulu, Pak Bondan menjadi kolumnis di Majalah TEMPO dalam rubrik bertajuk KIAT: Jurus Sukses Kaum Bisnis. Tulisan beliau yang emang “mak nyuss” itu kemudian dibukukan. Thanks GOD, saya sempat baca bukunya (walaupun sekarang ilang entah ke mana, dipinjem temenku dan engga dibalikin 😀 )

. Salah satu tulisan di bawah ini saya ketik ulang, untuk menyemangati kita semua–probably termasuk saya ;-)– yang dirundung apatis karena situasi kerja yang tidak selalu kondusif. Selamat membaca.

kiat bondan

*****

Tidak Ada Perjalanan yang Mulus

When Thing go wrong as they sometimes will
When the road you’re trudging seems all uphill
when the funds are low and the debts are high
and you want to smile but you have to sigh
when care is pressing you down a bit
rest if you must, but don’t you quit

MEMANG ada hobi baru para eksekutif: memasang softboard besar di belakang kursinya yang ditempeli macam-macam. Tidak saja statistik penjualan atau jadwal perencanaan, tetapi juga kata-kata mutiara atau kalimat bijak lainnya.

Sebait syair melankolis di atas lebih mengandung ajaran yang dalam. Semua orang PASTI pernah merasa FRUSTRASI, BOSAN, dan LELAH dalam menjalani bagian hidupnya. Ketika kecil dulu, begitu merasa permainan gundu itu berkembang menjadi curang dan membosankan, dengan mudah kita akan memunguti gundu dan pergi. Dan itulah yang membedakan seorang DEWASA dari anak-anak: Seorang DEWASA harus lebih mampu MENGENDALIKAN IMPULSNYA. Seorang DEWASA tidak punya lagi kemewahan untuk meninggalkan gelanggang setiap saat yang diinginkannya.

Ketika Anda merasa atasan tidak berlaku adil, bisakah Anda langsung memberesi meja dan tidak lapor kerja lagi besok? Mungkin tidak. Karena sebentar lagi si sulung perlu biaya untuk masuk sekolah. Karena Anda masih menunggu bonus yang akan keluar bulan depan untuk membetulkan kakus yang mampet. Begitu banyak alasan lain yang sekaligus mengkonfirmasikan bahwa Anda sendiri ternyata TIDAK INDEPENDEN lagi.

Frustrasi, lelah, bosan, perasaan tidak aman memang merupakan hal-hal yang BISA TIMBUL dalam SETIAP SITUASI KERJA. Anda merasa waswas karena dua bulan lagi sudah mulai mencicil kredit. Anda frustrasi karena masih saja terjadi PENYIMPANGAN terhadap rencana. Anda lelah karena ternyata harus Bekerja 12 jam sehari.

Tetapi, bukankah situasi terburuk pun akan selalu ada akhirnya? Pada titik akhir itulah, peluang menjadi kenyataan.

Perjalanan Panjang memang akan selalu melelahkan. Sama dengan maraton, Anda perlu mengatur langkah dan tempo. Maka, kalau Anda sampai pada TITIK JENUH tu, ambillah napas, istirahatlah, pergilah berlibur ke gunung, atau ambillah cuti sabatikal untuk menulis buku. Banyak orang memutuskan untuk berhenti kerja pada titik ini. Pada banyak pengalaman, seorang manajer atau pimpinan yang PEKA dapat MENERKA kelelahan bawahannya dan memberinya kesempatan untuk beristirahat.

Kalau kebetulan pada saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk berhenti bekerja, cobalah mempertimbangkan hal-hal berikut:
– Istirahatlah dan ambillah jarak dari pekerjaan sehingga Anda dapat menemukan antidote terhadap kejenuhan itu.
– Ingatlah bahwa mencari pekerjaan lain tidak selalu gampang. Ada kecenderungan bahwa orang yang sedang bekerja mempunyai peluang lebih baik daripada penganggur mencari pekerjaan.
– Ketika kita sudah mulai jenuh dengan situasi kerja, pekerjaan di tempat lain selalu tampak lebih menyenangkan – bukankah rumput di halaman tetangga selalu kelihatan lebih hijau? Anda orang yang bisa menunggu untuk tiba di titik sasaran, bukan?
– Jangan menyangka bahwa masalah yang Anda hadapi di tempat kerja sekarang tidak akan Anda hadapi di tempat kerja yang lain. Apakah Anda termasuk orang yang bisa menghadapi hambatan? Mengharapkan perjalanan yang selalu mulus adalah wishful thinking.

Tidak ada situasi kerja yang 100% negatif. Seperti juga tidak ada situasi kerja yang 100% positif. KORTINGLAH HARAPAN ANDA SEDIKT.

**dikutip dari Buku KIAT, Jurus Sukses Kaum Bisnis, karya Bondan Winarno, terbitan Pustaka Utama Grafiti, cetakan VI tahun 1991.

Blogging with Benefit

Saya meyakini bahwa setiap profesi yang kita geluti tentu memiliki benefit and privilege, keunggulan, keistimewaan yang berbeda. Contoh nih, profesi tukang ojek online. Abang gojek sangat punya privilege untuk menentukan kapan dia mau narik sebanyak2nya, atau mau istirahat bobok siang bentar di bawah pohon Trembesi. Ini kan keistimewaan yang nggak dimiliki dokter yang standby di IRD, misalnya. Atau, dokter spesialis kandungan.

Bayangkan adegan ini. Jam 2 pagi.

“Dok… dok…. istri saya mau lahir niiih, ketubannya udah pecah,” teriak seorang (calon) bapak beraroma kepanikan yang tak bisa ditahan.

Dokternya angop (menguap) sebentar, lalu tanya, “Jam berapa ini? Haduh… saya masih ngantuk. Bisa ditahan sampai subuh, tak?”

Ngoooook. Kan ya impossible thoooo

Akan tetapi, dokter kandungan pastinya punya privilege juga dong, yang tidak dimiliki para babang gojek. Apakah itu? Hwahahahahah, teman temin pasti bisa menebak lah. Segabruk keistimewaan dan rezeki buat para dokter di muka bumi. Semoga Allah senantiasa beri kekuatan, semangat dan ikhlas yang menghunjam dalam jiwa. Aaamiiin.

***

Now, let’s talk about blogger. Apa sih, kesempatan istimewa yang pernah saya dapatkan selama ngeblog?

Huuum…. kalo mau di-list satu-satu, nih postingan kayaknya baru kelar setelah Lebaran deh 🙂 Ya udah, aku tulis seingatnya aja yah 🙂

(1). Ngeblog Membawa pada Pertemuan demi Pertemuan dengan Sosok yang tidak pernah aku kenal sebelumnya 

Aku di Surabaya, teh Ani Berta di Jakarta.

Kami tidak punya irisan latar belakang, riwayat pendidikan, atau backgroun kenalannya si anu… sama sekali nggak ada. Yang membuat kami bisa kenalan (dan kemudian berlanjut kopdar)… adalah blogging!

Yap! “Euforia” dapat kenalan dari ngeblog, mungkin belakangan tidak terlalu gimanaaa gitu ya. Tapi yang pasti, saya bersyukur, bisa punya banyaaaaaaak teman/ kolega/ sahabat karena ngeblog.

Lho, kok kamu kenal Grace Melia? Mba Shintaries? Mba Haya Aliya Zaki? (insert all cool bloggers se-jagat timeline)

Ya itu tadi. Gegara ngeblog!

(2). Ngeblog Membuat Jari-jariku Terbiasa Me-review APAPUN, hingga… diundang Google untuk ikutan Google Local Guides Summit di Amerika Serikat!

Kalo lagi males buka dashboard WordPress, biasanya aku cuss ke Google Maps dan nge-review aneka destinasi, plus add photos, nambahin titik-titik lokasi di map, gitu-gitu deh. Intinya, nulis/ nge-review itu udah kayak auto-pilot, haha! Sehari engga ketak-ketik-ketak-ketuk, rasanyaaaaa ada yang kurang.

Karena itulah, sekarang saya udah berstatus Local Guide level 8 lho! Dan, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam…. akhir tahun lalu, bersama 4 rekan dari Indonesia, saya terbang ke San Francisco California Amrik, untuk ikutan Google Local Guides Summit 2017.

TIM INDONESIA
Wakil Indonesia di Google Local Guides Summit 2017: ki-ka : Budiono, Nurul (saya), Mutiah, Nunung, Fahmi

Baca: Tips Jadi Local Guides dan Diundang Google ke Amerika Serikat

Waduuuh, Amrik kan jauh? Tiketnya pasti mahal! No need to worry, SEMUANYA ditanggung Google. Semuaaaa, mulai dari tiket pesawat, hotel, makan-minum, sampai biaya pengurusan visa ke Amrik!

(tapi karena kami extend, ya siapin duit tambahan hihi)

Intinya adalah…. dengan ngeblog, kita jadi terbiasa menuangkan APAPUN dalam wujud (biasanya) tulisan. Dan yeah, here I am. Saya (atas izin Allah) bisa merasakan nikmatnya berkelana, lantaran hobi ngeblog plus nge-review yang dijalani dengan suka cita.

(3). Menuangkan Ide lewat Media Vlog/ Short Movie dan Bisa Dapat Banyak Kebahagiaan dari Sana

Karena ngeblog, itu artinya saya konsisten sharing cerita. Pokoke bawaannya pengin critaaaaaa melulu 🙂 Ndilalah, saya ketemu beberapa sahabat yang doyan bikin film plus editing.

Kami pun kolaborasi. Short movie (yang cuma berdurasi semenit) ini mengantarkan saya ke Gala Premiere “My Stupid Boss” di Kuala Lumpur, Malaysia, dan bersua dengan dedek ((DEDEK)) Reza Rahadian

Baca: Drama di Balik Foto Bareng Reza Rahadian 

Setelah ikut Google Local Guides summit, saya juga kian ikrib dengan Fahmi Adimara, salah satu outstanding content creator spesialis outdoor traveling. Kami pun kolaborasi bikin vlog. Hasilnya? Tadaaaaa….!

Bagus yha> Bagus yhaaa? Ya iyaaa dong, yang bikin kan Fahmi. (Follow IG-nya @fahmiadimara ) Saya kan cuma numpang ngomel, mrengut, dan buang2 barang doang hahahaha

Video ini saya ikutkan kontes di Instagram. Engagement lebih dari 1000, komentar lebih dari 200… dan hasilnya… ZONK! Kami kalah, sodara-sodaraaaa hahahahah

Ofkorsss, rasanya pedih pedih gimanaa gitu. Mau protes, tapi kok yaaa, piye? ya sudah, saya putuskan untuk let it go aja. Untunglah, Fahmi engga cranky dengan ke-belum beruntung-an ini. Cukup emaknya Sidqi aja yang sewot, hahahahaha

Etapiiii, memproduksi konten semacam ini menerbitkan rasa bahagia dan puas yang tak bisa digantikan dengan materi apapun lho. Yeah, walaupun belum dapat hadiah, rasanya tetep hepi karena kami udah do our best bikin konten untuk aneka socmed

(4). Dipercaya untuk Sharing/ Mengajar/ Jadi Fasilitator untuk Sejumlah Workshop Blogging

Ini nih…. ini nih…. yang Pecaaaaahhh banget!

For your info, keluarga besar saya mayoritas berprofesi sebagai guru atau dosen. Almarhumah Ibu guru. Bulek di Surabaya dan Mataram, Om di Pacitan guru. Om di Kediri, om di Mataram dosen. Adik ipar saya dosen ITB, istrinya dosen di Fak Kedokteran Univ. Padjajaran (dua yang terakhir sengaja disebutin kampusnya, soale kece abis! Dan mereka berdua emang pasutri yang awesome, sama-sama brilian dan rendah hati, JUARA pokoke!)

Baca: Bagaimana Menjadi Pintar dan Rendah Hati

Di tengah gempuran keluarga yang mayoritas guru/ dosen ini, saya malah (waktu muda) terjun sebagai jurnalis/ reporter. BEDA JAUUUH! Saya mah orangnya gitu, suka yang anti-mainstream, hoahaha. Walaupun udah bolak/ balik dibilangi kalo guru/ dosen itu pahala jariyahnya mengalir terus, tapi…. yaaa, namanya anak muda. Kadang-kadang semakin dinasehati, semakin pengin ngebantah 🙂 

Daaaann…. watch your words!

Ternyata, setelah jadi jurnalis, saya ngerasa “Kok sharing ilmu ke orang lain tuh menyenangkan ya?”

Workshop BI
Jadi Pemateri Workshop Social Media and Writing untuk Penerima Beasiswa Bank Indonesia. Acara di  Ibis Styles, Surabaya

Yap! Tatkala masih jadi reporter di SCTV, saya pun memutuskan untuk jadi pemateri dalam workshop di beberapa kampus. Bicara di depan para mahasiswa, yang energi dan antusiasmenya menyala-nyala dalam dada. SAYA SUKA! Ternyata DNA mengajar itu mengalir dalam keluarga kami!

Setelah tak lagi berstatus jurnalis, saya pun pindah haluan jadi public relations, lalu menjadi volunteer di lembaga amil zakat. Lagi-lagi, saya suka mengajar. Saya suka memberikan materi/ cerita di depan adik-adik yatim dhuafa, ataupun mengajar mereka agar punya cita-cita setinggi bintang kendati saat ini mereka tinggal di samping rel KA.

I don’t know…. rasanya sungguh “berbeda”.

Karena itulah….. ketika Makpon Mira Sahid (founder Kumpulan Emak2 Blogger) mengajak saya untuk isi materi workshop socmed and content creator, saya langsung sigap menjawab, “SAYA MAU, Makpooon!” Heiiii, saya mengajar! Bersama siberkreasi.id saya siap lontarkan aneka knowledge yang saya punya!

—Mengajar adalah Cara Terbaik untuk Belajar—

Super happy menyaksikan antusiasme mereka. Anak-anak SMA yang punya keingintahuan tinggi, semangat yang meledak-ledak, tapi malu-malu meong kalo diminta merangkai kalimat di hadapan rekan-rekannya. Haha!

Pemateri workshop Bank Indonesia

Yang paling GRES adalah… pada suatu siang yang biasa-biasa, saya dapat tawaran untuk mengisi workshop buat adik-adik penerima Beasiswa dari Bank Indonesia – Bengkulu.

Wawwww… it’s BEYOOONDDD my imagination! Gilak! Ini super awesome!

***

 

 

K-Link Indonesia Gelar Seminar Kesehatan dan Coloring Competition Super Kids

Suasana ceria melingkupi kawasan Mall BG Junction Surabaya. Hari itu, Ahad 11 Maret 2018, ratusan orang berkumpul, demi mengikuti Coloring Competition Super Kids yang digelar K-Link Indonesia.

Tentu bukan tanpa alasan, K-Link menggelar kegiatan ini. Lomba mewarnai yang dirancang secara fun bertujuan agar bakat seni dan daya kreativitas anak berkembang.

IMG-20180311-WA0051

“K-Link Indonesia menyadari bahwa minat dan bakat anak-anak harus sudah diasah sejak dini, begitu pula kesehatannya yang akan berpengaruh terhadap aktivitas mereka sehari-hari. Termasuk kegiatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya kreativitas, imajinasi dan menyalurkan bakat buah hati,” ujar Product Manager PT K-Link Indonesia, Fatma Dwi Amartani.

Lebih lanjut, Fatma selaku perwakilan K-Link Indonesia menjelaskan bahwa melalui lomba mewarnai, jiwa kompetisi dapat tumbuh, kemandirian anak akan terlatih, kepercayaan diri meningkat, serta mengajarkan anak bertanggung jawab dalam melakukan beragam aktivitas di hidupnya.

Kompetisi mewarnai juga dapat melatih keselarasan motorik anak. Sejumlah peserta tampak bersemangat menyelesaikan warna untuk gambar mereka.

Dalam kesempatan ini, hadir pula Fatma Saifullah Yusuf, istri Wakil Gubernur Jawa Timur. Ia mengapresiasi acara yang diselenggarakan K-Link Indonesia. Sekaligus menyemangati agar anak-anak semakin antusias untuk menekuni bakat dan minat masing-masing.

Seminar Kesehatan Anak dari K-Link Indonesia 

Ketika anak-anak tengah mewarnai, apa yang dilakukan orang tua? Supaya mereka tidak melakukan intervensi terhadap proses kreatif anak, orang tua menempati tempat duduk yang telah disediakan. Orang tua juga menikmati acara seminar kesehatan yang dipandu oleh dr Arief Munandar.

IMG-20180311-WA0050

Tema seminarnya adalah “Nutrisi Seimbang pada Masa Tumbuh Kembang Anak”. Fenomena yang terjadi saat ini memperlihatkan para orang tua hanya memperhatikan gizi makro, yaitu asupan lauk dan karbohidrat. Sedangkan gizi mikro seperti sayur dan buah kurang dipedulikan.

“Para orang tua harus tahu bahwa berbagai vitamin yang ada dalam sayuran dan buah-buahan tidak kalah penting bagi tumbuh kembang anak. Ini juga berkhasiat untuk perkembangan otak,” lanjut dr Arief.

Dalam kesempatan ini, dr Arief memaparkan keunggulan K-Kids Omega. Ini adalah suplemen tepat khusus agar anak tumbuh sehat, cerdas dan kuat. K-Kids Omega diproduksi PT K-Link Indonesia, terbuat dari sumber alami minyak ikan Cod. Ini berfungsi membentuk dan memperkuat faktor kekebalan tubuh yang belum sempurna pada anak.

kkids omega 2

K-Kids Omega mengandung omega 3 ikan Cod yang merangsang pertumbuhan jumlah sel otak dan menghubungkan sinaps. Tentu ini bermanfaat untuk mengoptimalkan kemampuan otak. Utamanya untuk menerima informasi, konsentrasi dan menyimpan memori, serta menjaga selaput sel otak agar dapat berfungsi degan baik.

Sekilas tentang K-Link Indonesia

Siapa yang tak kenal produk-produk kesehatan yang diproduksi oleh K-Link?

Yap K-Link adalah market leader di industri multi level marketing, yang semakin mengembangkan potensi pasar terhadap kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan. Inovasi produknya lebih memahami kebutuhan masyarakat.

Marketing plan K-Link mendapatkan sertifikasi syariah, sebagai perusahaan multi level marketing murni berbasis syariah. Tidak ada keraguan lagi bagi kita semua untuk menjadikan K-Link sebagai pilihan bisnis dengan hasil yang menjanjikan kesejahteraan. Karena MLM syariah adalah jawaban bisnis yang menguntungkan dan aman.

foto dato radzi

Presdir K-Link Indonesia, Dato Radzi Saleh mengatakan, “Untuk bisa membuat K-Link kuat dan besar seperti sekarang, bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus di hadapi. Tapi dengan menjalankan business plan yang baik, berdasarkan syariah, dan dengan tujuan mensejahterakan banyak orang, maka K-Link bisa terus bertahan dan berkembang!”

 

K-Link merupakan salah satu pioner MLM Syariah yang telah memperoleh sertfikat
syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI tahun 2009, dan telah diperpanjang dua kali pada pada tahun 2013 dan 2016. Dalam menjalankan bisnis MLM syariah ini, K-Link memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang diketuai oleh Prof. Dr. H. Isih Mubarak.

Dalam prinsip MLM Syariah, K-Link menjalankan bisnis sesuai prestasi. Jika banyak
menguntungkan, bonus diberikan ke seluruh member sesuai dengan effort-nya.

Tidak ada istilahnya, leader selalu mendapatkan hasil tertinggi. Jika leader bekerja dengan baik dalam memimpin dan ada produk yang dijual, maka bonus akan diberikan sesuai dengan prestasinya.

K-Link berkomitmen membangun bisnis yang saling menyejahterakan sesuai prinsip
syariah. K-Link Indonesia sangat bisa menjadi MLM syariah nomor satu. K-Link juga
sangat memperhatikan peran perempuan yang banyak memberikan kontribusi bagi
kemajuan bangsa. Bangsa yang maju hanya bisa terbentuk dari keluarga. Dan, perempuan berperan vital untuk membangun keluarga yang sejahtera.

Karena itulah, K-Link memiliki banyak program untuk mengoptimalkan dan memberdayakan perempuan, salah satunya Rumah Cantik K-Link yang baru saja diluncurkan di Bandung. Menyusul kemudian di Medan, Yogyakarta dan kota-kota lainnya.

K-Link merupakan salah satu perusahaan penjualan langsung terkemuka (MLM) di
Indonesia. Saat ini memiliki 2,4 juta anggota yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Produk-produk K-Link terdiri dari produk-produk suplemen kesehatan, kecantikan,
perawatan tubuh, UIE, serta perawatan mobil dan rumah yang mencakup produk-produk yang sudah cukup dikenal seperti K-Liquid Chlorophyll, K-OmegaSqua dan K-Ayurveda.
Website K-Link : http://www.k-link.co.id
Produk K-Link bisa dibeli secara online di http://www.k-net.co.id. Klink juga telah memiliki layanan
aplikasi belanja online yang bisa diunduh melalui aplikasi.

 

Ibu Dothy, Perempuan Inspiratif Direktur Utama Terminal Teluk Lamong

Dothy, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Surabaya

Terminal Teluk Lamong (TTL) adalah sebuah terminal pelabuhan yang canggih, semi-automatic, ramah lingkungan dan bertaraf Internasional. Sejumlah negara melakukan kunjungan dan belajar pada manajemen TTL yang berlokasi di Osowilangun, Surabaya ini.

Mendengar kata “terminal”, kebanyakan dari kita langsung mengasosiasikan dengan bisnis yang sangat maskulin alias “laki banget”. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan memang sebuah pekerjaan yang identik dengan kaum pria.

Tahukah Anda, bahwa top leader di TTL adalah seorang perempuan? Yap, Ibu Dothy, itulah sosok perempuan tangguh yang diamanahi sebagai Direktur Utama Terminal Teluk Lamong. Beberapa waktu lalu, saya sempat bersua dan melakukan exclusive interview dengan beliau. Berikut petikan perbincangan kami.

DSCF8049

Bagaimana Ibu Dothy bisa menjadi Direktur Utama Terminal Teluk Lamong, menjadi pemimpin di sebuah korporasi yang mayoritas adalah laki-laki?

Secara pribadi, bergaul dan bekerja dengan laki-laki adalah hal yang sudah biasa bagi saya. Saudara kandung saya banyak yang laki. Saya kuliah di kampus ITB yang mayoritas mahasiswanya juga laki. Sebelum di TTL, saya juga bekerja di Terminal Petikemas, dan banyak berinteraksi dengan laki-laki juga. Jadi saya sudah terbiasa. Tidak menganggap bahwa bekerja bersama laki-laki itu menakutkan, atau membuat cemas.

Karena itulah, saya akhirnya mempunyai sikap yang setara ketika bekerja bersama kaum adam. Memilih karyawan baru tidak berdasar perbedaan gender, akan tetapi karena memang kemampuannya sudah mumpuni.

Meski demikian, ada beberapa hal terkait perbedaan fisik perempuan dan laki-laki yang harus kami perhatikan. Misalnya untuk pekerjaan sebagai operator crane manual yang harus naik sampai ketinggian 35-40 meter di atas tanah, tentu kami masih memilih pekerja laki-laki. Karena secara fisik, perempuan bisa mengalami perbedaan metabolisme tubuh yang mempengaruhi konsentrasi, misalnya ketika sedang haid, hamil atau sedang menyusui.

Jadi sebaiknya kita juga bersikap setara ketika harus bekerja dan bekerjasama dengan laki-laki. Tidak perlu minder, juga tidak perlu bersikap jumawa. Percaya diri dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan masing-masing.

NH__0906

Mayoritas Karyawan di TTL berusia muda (generasi millennial). Bagaimana leadership yang Ibu terapkan di sini?

Saya harus melakukan shifting atau penyesuaian gaya kepemimpinan dengan karakter anak-anak muda yang bekerja di Terminal Teluk Lamong. Seperti halnya ciri khas generasi millenials yang harus connected to social media, innovative, fast moving and open mind, maka sayapun berusaha mengikuti ritme kehidupan sosial mereka. Gaya bekerja yang luwes, serius tapi santai dan pastinya digitalize

Yang jelas, perusahaan ini saya bawa ke arah spiritual. Bagaimanapun juga, sebagai orang beriman, dalam menghadapi setiap permasalahan hidup, baik susah maupun senang, harus selalu dibawa ke Allah. Kita memang tidak bisa memuaskan atau menyenangkan semua orang. Tapi selama kita niatkan sebagai sarana beribadah dan mengabdi pada Allah, maka hasilnya akan berkah.

Ada kajian keislaman yang rutin kami gelar setiap kamis di kantor. Lalu setiap Jumat pagi, kami juga membaca surat al-Kahfi bareng. Kami berusaha memberikan contoh untuk sama-sama bergerak dengan ranah spiritual. Setiap pekan, walaupun hanya 20 menit, apabila kita lakukan secara konsisten, insyaAllah hasilnya jauh lebih baik.

DSCF8071

Untuk menyeimbangkan karir dan keluarga, apa tips yang bisa Ibu berikan?

Yang jelas, dalam keluarga, yang kami tekankan adalah agama. Saya bilang ke anak-anak, “Mama-papa tidak bisa mengawasi kamu setiap saat, karena kami juga punya aktivitas masing-masing. Tapi camkan, bahwa Allah, Tuhan semesta alam, senantiasa mengawasi kita kapanpun di manapun. Nah, dengan berbekal keyakinan bahwa “Allah mengawasi aku setiap saat” niscaya bisa menjauhkan anak-anak dari keinginan dan kemungkinan untuk berbuat hal yang buruk.

Teorinya Rhenald Kasali juga saya praktikkan sebagai panduan menjadi Ibu. Delegate it, Do it, or Dump it. Banyak hal dalam hidup ini, kita harus bijak dan melakukan skala prioritas. Ada hal-hal yang bisa kita kerjakan (do it), ada yang bisa didelegasikan (delegate it), atau justru hal-hal tidak berfaedah yang harus kita ignore (dump it)

Misalnya, kita jarang bisa mendampingi anak belajar, berarti harus cari guru les, delegate it.

Saya juga berupaya melibatkan anak-anak untuk tahu apa aktivitas mamanya setiap hari. Kalau mereka lagi libur sekolah, kadang saya ajak untuk berkunjung ke TTL. Gimana, mau lihat alat-alat? Saya ajak mereka untuk lihat crane dan alat berat lainnya.

Yang saya tularkan ke anak-anak adalah karakter pekerja keras dan harus passionate dalam setiap karir yang kita pilih. Harus serius dan sungguh-sungguh. Saya enginer, papanya dokter. Nah, anak-anak zaman now ini punya passion yang berbeda dengan orang tuanya. Tidak masalah, saya justru appreciate dengan cita-cita yang beragam. Yang penting mereka bertanggung jawab dengan apa yang sudah dipilih.

Anak pertama saya passion-nya lebih ke desain, atau keindahan. Sementara anak kedua suka bidang IT (Information Technology). Kami sering ngobrol soal banyak hal yang kekinian. Saya juga harus paham karakter anak, agar ngobrolnya nyambung dan bisa memahami apa yang ada di pikiran mereka. Anak nomor 2 nih, dia tuh adrenaline junkie. Sukanya main di wahana yang challenging, yang bikin dag dig dug, tapi dia malah hepi. Kalau wisata ke Jogja misalnya, dia paling suka yang model tour pakai jeep ke kawasan Merapi. Dia suka dengan hal-hal yang menantang, tapi ingin bekerja di bidang yang lebih fleksibel. Hal-hal semacam ini yang saya apresiasi.

Alhamdulillah, anak-anak sekolah di SD Islam. Jadi dasar keislamannya sudah lumayan kuat. Tapi sekarang mereka kan sekolah menengah di negeri… harus extra untuk memberikan tambahan pemahaman agama, karena memang sifat pergaulannya yang plural. Kadang saya pancing untuk ngobrol isu-isu yang lagi happening di anak muda. Yap, orang tua harus mau mengikuti perbincangan anak-anak zaman now. Misalnya, ada selebgram (selebritis di Instagram) yang suka memamerkan gaya hidup hedon, saya pancing, ”Kamu suka sama si A?”

Anak saya menjawab, ”Ya elah Maa, masak yang kayak begituan jadi idola?”

Kita harus bisa menjalin kedekatan dengan anak. Ini sekaligus sebagai upaya agar anak kita bisa menilai mana yang bagus dan bisa jadi idola, juga mana yang tidak patut dicontoh. (*)

 

Agus Harimurti Yudhoyono, Wowww!

Siapa yang mantengin pidato sambutan Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Sabtu (10/3)? Beuuugh, Presiden kita ini emang warbiyasak ya. Kasih sambutan dengan style “Jokowi banget” dan amat tuluuuuss ketika menyampaikan apresiasinya.

Buat yang belum lihat TV, bisa lihat rekamannya di YouTube

Sungguh aku takjub dengan isi pidato Jokowi! Takjub sekaligus sepakat. Terutama bagian ini nih:

“Saya ingat saat hadir di Kongres Partai Demokrat ke-4 di Surabaya 2015, saya sampaikan kalau di undang ke Partai Demokrat, saya siap-siapnya setengah hari, terutama yang berkaitan dengan pakaian.”

“Saya merasa masih jauh sekali kalau urusan kerapihan berpakaian dengan Bapak SBY, ini juga saya dari subuh (persiapan), pakai jas yang mana, dasi yang mana, saya harus menebak Pak SBY pakai pakaian apa.”

Sekarang hadir mas AHY, ini lebih sulit lagi, sudah muda, ganteng, pintar, kalau berpakaian rapih dan cling, dengan saya lebih jauh lagi, jadi sekali lagi kalau bersiap-siap hadir di undangan Partai Demokrat harus betul-betul rinci dan detail karena ada Pak SBY dan Mas AHY.”

 

Annisa-Pohan-dan-Agus-Harimurti-Tampak-Sedang-Bergurau-Dengan-Putri-Semata-Wayangnya.-Foto-via-klimg

Yappp!

AHY alias Agus Harimurti Yudhoyono ini sebuah fenomena yang mengejutkan sekaligus membangkitkan optimisme di kancah politik Indonesia. Seperti yang Jokowi sampaikan, AHY itu semacam “paket komplit”: Muda, ganteng, pintar, rapih, cling! CLING ini tidak hanya soal “look” semata, tapi mencakup kapasitas dan kapabilitas doi, sebagai salah satu ‘rising star’ dalam percaturan politik dalam negeri.

Masih ingat kan, keputusan suami Annisa Pohan ini untuk mengundurkan dari TNI, dan maju dalam Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017?

Banyak pihak yang menyayangkan keputusan AHY. Apalagi, waktu itu, karier militernya lagi bagus-bagusnya. AHY dianggap salah pilih, lantaran jadi “anak manis” yang tunduk pada perintah dan arahan ortunya.

Tapiiii….. look at him Right Now!

 

AHY adalah The Fabulous Rising Star yang mengusung banyak kejutan!

Ketika closing Rapimnas Demokrat (11/3), AHY menyampaikan pidato kebangsaannya:

“Pada kesempatan ini izinkan saya menjawab berbagai pernyataan masyarakat saya terkait langkah saya ke depan. Tuhan, Allah SWT telah menakdirkan saya untuk bertransformasi, merubah seragam hijau menjadi biru.”

“Namun itu semua tak berarti mengubah semangat dan prinsip hidup saya untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara. Seperti yang sudah berkali-kali saya sampaikan dalam pidato ini, tentang kesiapan dan kesempatan. Saya siap untuk meraih dan memperjuangkan kesempatan saya untuk memberikan yang terbaik untuk NKRI!”

annisa-pohan_20170122_201643

Go, go, goooo AHY!

Terus tebarkan inspirasi untuk generasi muda republik ini!

Tunjukkan pada kami, kalo memang AHY sanggup mengemban amanah sebagai kholifah di muka bumi!

SAYA SIAP!

 

 

 

 

Investasi Pemerintah untuk Upgrading SDM

Sebenarnya, yang jadi “asset paling berharga” dari sebuah negara itu apa?

Pasti masing-masing dari kita punya jawaban yang berbeda. Namun, satu yang menjadi jawaban popular: SDM alias Sumber Daya Manusia tentu adalah asset yang kudu banget mendapatkan atensi serius.

Yap, apalah artinya pembangunan infrastruktur, teknologi yang makin sophisticated, tapi tidak diiringi dengan kapasitas dan kapabilitas SDM yang ada di dalamnya?

Percum tak bergun. Alias, ya kagak ada faedahnya, bosque!

 

Prioritas Investasi di Bidang SDM

Pemerintah tahu banget soal ini. Urgensi menempatkan investasi di bidang SDM sebagai salah satu program prioritas. Yap, karena SDM merupakan kunci bagi pembangunan sebuah negara.

Banyak upaya yang bisa dilakukan agar tercipta SDM dengan kualitas yang mumpuni.

IMG_1142

Di antaranya, melalui skema perlindungan social komprehensif, yang memungkinkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas Pendidikan, kesehatan dan mendorong kesetaraan gender.

Kalau aksesnya gampang, masyarakat dapat lebih menikmati sejumlah fasilitas itu kan?

Did you know, kalau saat ini nih, investasi pada SDM telah menjadi isu global. Pokoke, semua pihak kudu involved. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah, melalui sebuah kemitraan yang menempatkan SDM sebagai isu utama.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa SDM adalah kunci pembangunan sebuah negara.

“Di titik manapun kemajuan pembangunan sebuah negara, SDM merupakan kunci pembangunan lebih lanjut,” jelas Bambang.

Pemerintah kudu mengalokasikan anggaran yang mencukupi bagi pengembangan SDM dan melakukan perbaikan mekanisme belanja subsidi tepat sasaran. Selain itu, perlu adanya realokasi subsidi ke arah belanja yang lebih produktif dan berdampak investasi.

 

Bonus Demografi yang Harus Disikapi dengan Serius

 Sering dengar atau baca artikel yang menyebutkan kalau Indonesia bakal dapat Bonus Demografi kan? Yap, beberapa tahun lagi, diprediksi jumlah warga yang berusia produktif bakal melimpah, dan ini menjadi bonus buat kita.

Tapi, kembali lagi…. Apalah artinya bonus demografi kalau SDM-nya jauuuh dari kata “berkualitas bagus”?

IMG_1137

Walau Indonesia punya peluang bonus demografi, pembangunan kualitas SDM Indonesia masih menghadapi setidaknya tiga tantangan utama, yakni kemiskinan, angka pengangguran, dan indeks pembangunan manusia (IPM)

 

Beberapa tantangan SDM Indonesia:

10.12% penduduk masih miskin.

Tujuh juta angkatan kerja menganggur.

Human Development Index masih rendah.

 

Ini dia!

Menteri Bambang menekankan perlunya prioritas dalam membangun SDM terutama pada tahap awal usia kehidupan anak, karena ini bakal memberi manfaat terbesar pada investasi SDM Indonesia.

Salah satunya, dengan concern pada campaign 1000 hari pertama Kehidupan

 

Baca: Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan

 

Investasi di usia tersebut akan memberi manfaat yang amat besar.

Sehingga, apabila SDM bisa di-upgrade secara optimal… maka di tahun 2030, RI Lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap)!

 

 

 

“Aksi Ibu Peduli Nutrisi” by Minute Maid Nutriforce

“Aksi Ibu Peduli Nutrisi” Minute Maid Nutriforce bersama Ribuan Ibu di Surabaya

Siapa yang demen banget dengan sensasi bulir jeruk ala Minute Maid Pulpy Orange? Widiiih, yang ngacung banyaaaakkk! Yap, nyaris seluruh warga Indonesia dimanjakan dengan sensasi kenyil-kenyil-segar yang dihadirkan oleh bulir jeruk di minuman ini. Kalo Sidqi, anakku demen banget ama Nutriboost. Kalo dolan ke minimarket deket rumah, dia selalu bilang, ”Aku minta Nutriboost ya Buuu…”

Brand Minute Maid ini emang dicintai segenap lapisan masyarakat. Mulai anak-anak, remaja, orang dewasa, semuanya udah pasti terkiwir-kiwir dengan segarnya beverage ini. Nah, sekarang…. Ada varian baru lho. Namanya Minute Maid Nutriforce! Hari Senin, 26 Februari, saya ikutan media and bloggers gathering bareng dr Grace Judio-Kahl, nutrisionis, lalu ada Andrew Soendjojo, selaku Marketing Manager Minute Maid, juga Artika Sari Devi, public figure sekaligus ibu dari 2 anak.

Sebenarnya, apa sih Minute Maid Nutriforce ini?

Andrew, perwakilan dari brand menjelaskan, ”Nutriforce adalah inovasi terbaru dari Minute Maid diformulasikan secara khusus dengan 11 nutrisi bermanfaat Seperti, zat besi, kalsium dan zink, yang bermanfaat untuk memenuhi 1/3 (sepertiga) kebutuhan nutrisi harian anak. Istimewanya, produk ini tidak mengandung pengawet, pewarna dan pemanis buatan. Minute Maid Nutriforce bisa berperan sebagai minuman pilihan yang mendampingi kegiatan harian anak.”

IMG-20180226-WA0026

Artika Sari Devi, artis yang juga ibu dua putra hadir daam acara ini. Dia bilang, sebagai Ibu pastinya kita semua pengin kasih yang terbaik buat anak kan?

Ngomongin soal nutrisi, gizi dan sebagainya, ini adalah ilmu buat kita semua. “Bener sekali bahwa tumbuh kembang anak adalah sesuatu yang penting buat kita para orang tua. Tentu kita ingin anak jadi mandiri, aktif, kreatif, punya daya tahan tubuh yang kuat. Anak zaman sekarang jauuuuhh lebih aktif. Berangkat pagiiii banget, pulang sekolah lebih sore. Selain saya bekali makanan enak dan mengenyangkan, juga saya bekali dengan nutrisi seperti Minute Maid Nutriforce ini. Karena sesuai dengan tantangan mereka yang kian banyak,” ujar Artika.

IMG-20180226-WA0024

 

Artika juga sigap menyiapkan bekal untuk anak-anak, dan dia masak sendiri lhooo!

“Ini adalah investasi buat masa depan mereka. Bikin bekal juga menunjukkan sayang dan perhatian kita sebagai orang tua. Anak itu kegiatannya banyak, jadi harus kita support,” imbuhnya. (*)

 

Edukasi 1000 Hari Pertama Kehidupan bersama Nutrisi untuk Bangsa

Surabaya, Sabtu 3 Maret

Sejak pagi, hujan deras berpadu dengan geluduk yang menyambar-nyambar seolah menjadi orkestrasi outdoor di kota pahlawan ini. Jalanan macet di mana-mana. Beberapa kawasan digenangi air, plus kerumunan para rider yang cari tempat berteduh. Surabaya udah gloomy banget! Hujan juga nyaris tak kenal kompromi mengguyur pusat kota. Padahal, Sabtu siang ini, kami para blogger dan sejumlah ibu-ibu muda, dijadwalkan mengikuti acara “1000 Hari Pertama Kelahiran” bareng Nutrisi untuk Bangsa (NUB). Wedewww, kalo hujan deras kayak gini, terus pegimane?

Hamdalah… menjelang siang, air sudah tak lagi tumpah. Fyuuuh, dan cuaca setelah hujan itu kan seger-seger-bau-tanah-basah gitu kan? Makin semangaaaat deh kita, untuk cuss ke Bangi Kopitiam di jalan Walikota Mustajab (dekat kantor Pemkot Surabaya). Ada sejumlah narasumber yang bakal berbagi informasi penting seputar gizi untuk generasi bangsa.

NUB-Arif Mujahidin

Bapak Arif Mujahidin, Communications Director Danone Indonesia (perwakilan Nutrisi untuk Bangsa – NUB) mengapresiasi semangat para Bunda yang antusias hadir dalam acara ini, meski kondisi cuaca kurang mendukung. Yang jelas edukasi seputar 1000 Hari Pertama Kehidupan memang sangat krusial dilakukan.

NUB-slide-apa-1000-hari-pertama-1

Yuk, kita simak presentasi dr Nur Aisiyah Widjaja, Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKU Universitas Airlangga/ RSUD.Dr.Soetomo Surabaya.

NUB-upaya-peningkatan-kualitas-pelayanan-kes-ibu-bersalin-dan-nifas-28-638

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)?

Dr Nuri menjelaskan, bahwa 1000 HPK adalah masa sejak anak masih berada dalam kandungan hingga ia berusia 2 tahun. Sekedar informasi saja, banyak yang salah kaprah, menyangka kalau 1000 HPK dimulai ketika anak sudah lahir… padahal BUKAN ya, ibu-ibu…. Periode 1000 HPK ini dimulai sejak bayi masih ngendon di dalam perut.

Nah, kenapa 1000 HPK begitu penting? Yap, karena ini merupakan PERIODE EMAS pertumbuhan bayi. Dalam retang waktu 100 HPK, terjadi pertumbuhan otak yang sangaaaaaaat pesat! Dan ini berkorelasi penting dengan bagaimana proses tumbuh kembang anak secara sempurna.

Jangan sampai bayi mengalami kurang gizi pada periode 1000 HPK. Karena, efeknya sungguh tidak enteng.

  • Pertumbuhan otak terhambat, anak menjadi tidak cerdas
  • Anak menjadi lemah dan mudah sakit
  • Karena gizi dan nutrisi tidak terpenuhi, maka pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat. Akibatnya anak bakal menjadi pendek (stunting)

NUB-Stunting

Berikutnya, Ibu bidan Atik Kasiati memaparkan pentingnya menjaga kandungan gizi dalam makanan yang dikonsumsi ibu sejak hamil. Jangan sampai ada alasan, “Aduh… aku kalo lihat makanan kok bawaannya pengin muntah ya?”

Ibu bidan mengingatkan, “Lho, memangnya di dalam perut Ibu ada kantinnya tah? Kalo Ibu nggak mau makan, apakah adik bayi bisa cari makan di kantin dalam perut Ibu? Kan enggak?”

Demi semangat melahirkan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas, yuk kita sama-sama menyebarkan informasi tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) ini.