Guyuran Inspirasi Tiada Henti

Alhamdulillah, artikel ini jadi pemenang di Give Away "Blogger Dua Status". GA by Pakde Cholik. Info di sini

Entah kenapa, saya merasa tahun 2014 ini berjalan begituuuu lambat. Plus, ada semacam ‘apriori’ yang saya buat untuk diri saya sendiri, bahwa sepertinya I won’t make any outstanding achievement this year. Apalagi, kalau dibandingkan dengan tahun 2013 lalu, dimana bulan Februari saya sudah meraih penghargaan sebagai salah satu pemenang kontes Ibu-Ibu Dancow.

Tahun ini? Iiisssh, blaassss belum ada prestasi alias pencapaian duniawi yang sudah saya gapai.

Duh, menyedihkan banget yaaa….

Setelah berkubang dalam ngelangut, saya buru-buru istighfar. Astaghfirullah…. Kenapa saya justru membiarkan diri terlena dalam zona males-bin-wegah seperti ini sih? Padahal… peluang kebaikan itu berserakan dimana-mana. Kalaupun saya enggak bisa mengangkat piala dan ditahbiskan sebagai juara dalam sebuah lomba, paling tidak saya masih punya banyak banget kesempatan untuk meraih keberkahan dalam hal-hal yang bersifat spiritual.

Okehhh.

Saya ini perempuan matang. Bukan versi menye-menye. Gak ada alasan, no excuse buat males-malesan dan membiarkan hidup jalan di tempat. Makaaa…. tahun 2014 ini, saya buka dengan semacam Terobosan Spiritual…. bernama ODOJ!!

Image
Status 8 Jan: Ngajak ODOJ teman-teman muslimah di kantor

Kalau melihat orang-orang yang sibuk membagikan status-status aduhai-cethar-kece-tralala di FB, terus terang saya ngiriiiiii banget.

Isssh, jeung, saya bisa dapat mobil SUV dari hasil O**fl*** looo… ikutan yuk…

Ugh, Alhamdulillah, beasiswa saya udah lulus. Siap berangkat ke Inggris. Cemunguuud #eaaa

Lah?!? Gue??!

Hidup begini-begini aja. Dataaaarrrr. Boseeen banget. Jarang dapat kesempatan traveling. Saban hari cuman ngadep laptop di kubikel kantor. Ya segini-gini aja.

Di tengah-tengah keruwetan otak, ada suara super-duper-hak jleb yang menelusup ke dalam sanubari saya…..

GUSTI ALLAH ITU SUDAH SANGAT-SANGAT-SANGAAAT BAIK BANGET SAMA KAMU! SUDAH MEMBERIKAN SEGALA HAL YANG KAMU BUTUHKAN, TANPA KAMU PERNAH MINTA! TUH, UDARA YANG MEMENUHI RONGGA PARU-PARUMU. SEMUA MINUMAN, MAKANAN MAK NYUS YANG TERSEDIA. MEMANG KAMU PERNAH DOA MACAM APA?!?! GAK PERNAH KAN??!? SHOLAT JARANG BISA KHUSYU’ TUMA’NINAH! DAN, SEHARI-HARI, COBA DIITUNG. BERAPA JAM YANG KAMU ALOKASIKAN BUAT FB-AN??? NGEBLOG??? TWITTERAN??? DAN BERAPA MENIT YANG KAMU ‘SISAKAN’ BUAT BACA AL-QUR’AN?? HAAAA???!! AYO, NGAKU AJA!!!

Kyaaaaaaa…..*langsung mewek*. Iniiiihhh…. iniiihhh…. kenapa tertujes banget rasanya?!

Okeh. Jika demikian, itu artinya, aku bener-bener kudu brainwashing dan segera ikutan ODOJ! ODOJ alias One Day One Juz adalah metode yang dirancang supaya dalam sebuah komunitas bisa mengkhatamkan Al-Qur’an TIAP HARI. Satu orang bertugas membaca 1 Juz. Begitu terus. Nah, biar koordinasinya gampang dan kantor kita penuh keberkahan, saya mengajak akhwat-akhwat di kantor untuk bareng-bareng berkiprah di grup ODOJ partikelir. Respon mereka? Subhanallah…… antusias banget-nget!

Image
Teman-teman shalihat ho-oh-ho-oh aja diajakin ber-ODOJ

Duh.

Allah begitu baik sama saya. Di saat lagi gundah-gulana, datanglah sepercik ilham, supaya saya ngajak teman-teman ber-ODOJ. Alhamdulillah, temen2 makin semangat, dan grup whats app kita berisikan update-an Juz-juz ODOJ. Gak sempat ngerumpi lagi dah!

Bener banget kata Sayyidina Ali bin Abi Tholib suatu ketika.

Sibukkanlah dirimu dalam berbuat kebaikan, karena kalau tidak, maka setan yang akan menyibukkanmu untuk berbuat keburukan. 

Daan…. setelah rutin ber-ODOJ, Alhamdulillah, saya jadi punya banyak banget peluang untuk melihat sisi cerah kehidupan. Salah satunya, ketika ketemu novelis kondang idola saya sepanjang masa: Mbak HTR alias Helvy Tiana Rosa.

Image
Loooooveee Mbak HTR soooo much!!!

Satu hal yang paling aku suka dari Mbak Helvy adalah: dia tetap terlihat sangat SMART dan KEREN dan CIHUY dan ASYIK walaupun enggak pakai baju-baju fashionista ala hijabers masa kini! Ahhh, ini gue banget mah. Dan, satu hal lagi: mbak Helvy hidungnya lebih gede dari aku. Hahahahah…. Asiiik, toooosss mbak Helvy!

Selama acara FLP (Forum Lingkar Pena) itu, aku dapat buanyaaak banget inspirasi. Bahwa, kalau mau melahirkan hasil karya sastra yang ‘berumur lama’, maka kita sebagai penulis kudu terus mengasah jiwa, iman, dan kondisi spiritual kita. Kudu sholat TEPAT waktu. Jangan malas untuk dhuha, tahajud, baca Quran dan tafsirnya. Perbanyak kebaikan. Berbagi, sedekah, menolong sesama. Itu yang membuat tulisan kita bakal lahir dari “hati” yang bersih. Nice said, mbak Helvy……

Teman-teman juga pada menyemangati, supaya aku bisa mengikuti jejak HTR.

Image
Support dan doa teman-teman supaya aku bisa jadi penulis buku, seperti HTR

Terutama komen dari Bapak Dosen yang sekarang lagi di New York. (aku lingkari hitam komennya): Nurul, kapan buku kamu diterbitkan? Yakin banget kamu bisa. Yakin. *langsung melting*

Hmmm…. nggak nyangka, ternyata status dan foto yang (iseng-iseng) terposting, bisa melecut semangat dan membangkitkan gairah untuk mencecap kehidupan. Mungkin selama ini, beberapa kali saya sempat ngerasa bosen, futur, mblenger to the max. Tapi, Allah rupanya tetap mengguyurkan kasih sayang. Tak pernah berhenti. Meskipun aku, sekali-dua kali kerap mengingkari nikmat-nikmat yang Dia curahkan. Masya Allah….. nikmat Tuhan yang manalagi yang aku dustakan? Astaghfirullah…..

No more galau, no more gundah gulana, semangaaaattt! Allah selalu bersama kita!

Artikel ini diikutkan dalam Giveaway Blogger Dengan Dua Status di BlogCamp.

Advertisement

PEMBURU BEASISWA, PEMBURU PAHALA (PART DEUX)

Yak. Sesuai janji di posting yang ini, saya mau berbagi cerita soal senior di ITS yang sekarang lagi kuliah doktoral di Aussie. Kakak kelas saya ini, pas di ITS IP-nya ga selalu di atas 3. Kadang, masuk kategori PMDK (Persatuan Mahasiswa IP Dua Koma). Tapi, dia punya azzam (tekad yang kuat pake banget) untuk berburu Beasiswa. 

Yang bikin takjub lagi, dia banyak mengalami “keajaiban hidup” karena amal baik wajib maupun sunnah yang konsisten dilakoni. Hmm, Jumat yang penuh berkah ini, insyaAllah jadi makin indah setelah kita baca kisah Mas Yudie. 

Bisa diceritain gimana awalnya sampai Mas Yudie bisa kuliah S-3 di Australia?  

Saya memulai berburu beasiswa Luar Negeri sejak usia 15 thn tepatnya menjelang lulus SMP dan usaha pertama saya ini belum berhasil. Beasiswa yang saya apply saat itu ASEAN Scholarship yang disponsori oleh pemerintah Singapura. Hingga tulisan ini saya buat, beasiswa ini masih ditawarkan (lebih dari hampir 20 thn) beasiswa ini masih eksis dan memulai proses seleksi setiap bulan Juni-July, berikut link nya http://www.moe.gov.sg/education/scholarships/asean/indonesia/

Ikhtiar saya yang kedua yaitu selepas SMA saya mendaftarkan beasiswa Monbukagakusho (Dept Pendidikan dan Kebudayaan) Jepang untuk program perkuliahan di Jepang, dan hingga saat ini pun beasiswa ini masih ada dan menyediakan kesempatan pendidikan dari jenjang D2 hingga S3 dan juga Teacher Training (program beasiswa utk guru SD SMP SMA). Berikut tautan informasinya: http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html

Usaha kedua saya ini berhasil dan saya mendapat surat undangan untuk mengikuti proses seleksi selanjutnya, namun dari diskusi dengan orang tua saat itu mereka lebih menginginkan saya untuk meneruskan kuliah S1 saya di Teknik Informatika ITS, karena sebelumnya saya sudah diterima UMPTN di sana, dan seraya memberikan harapan mereka berdoa bahwa nanti pasti satu saat saya akan kuliah di Jepang.

* Demi menjaga impian utk belajar di Jepang saya menyimpan surat undangan beasiswa tersebut. Dan tepatnya tahun 2005 atau 8 tahun kemudian ketika saya mengikuti wawancara beasiswa S2 ke Jepang, seorang pewawancara dari kedutaan Jepang menanyakan motivasi saya memilih Jepang sebagai tempat studi, saya pun kemudian mengeluarkan surat undangan yang saya simpan sejak 8 tahun tersebut dan menjelaskan kepada mereka bahwa studi di Jepang adalah salah satu ‘Mimpi’ besar saya dari dulu, sebagai mana dahulu saya mendapatkan kesempatan untuk belajar ke Jepang, maka kali ini adalah saat nya saya mewujudkan mimpi tersebut. Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan beasiswa S2 saya untuk studi di Waseda University

* Selepas beasiswa S2 di Jepang saya mendapatkan tawaran untuk melanjutkan studi s3 di Jepang, konon katanya karena nilai B saya cuma 1 yang lain A semua heheh 🙂 (maaf narsis dikit). O ya satu lagi karunia Allah yang saya dapat selama studi di Jepang yaitu Allah memberikan karunia kelahiran putra ke 2.

Karena berbagai pertimbangan saya tidak menerima tawaran tersebut dan melamar beasiwa ke Australia. Sebelumnya saya lebih kurang 4 kali pernah gagal melewati proses seleksi beasiswa Australia, yang belakangan baru saya sadar kegagalan tersebut karena IPK saya kurang sedikit dari 3. Padahal sudah jelas syarat nya IPK 3.00 tapi saya nekat saja :).

* Alhamdulillah berbekal pengalaman kegagalan dan keberhasilan saya diberikan kesempatan Allah mendapatkan 2 beasiswa sekaligus yaitu dari Universitas saya sekarang sedang belajar menawarkan beasiswa utk program doktoral (postgraduate scholarships) dan dari Australian Leaderships Awards–ALA (salah satu beasiswa prestise dari pemerintah Australia utk para pemimpin muda di kawasan asia pasifik) untuk program doktoral. Dari 2 Beasiswa ini saya memilih ALA utk sponsor saya melanjutkan program doktoral saya.

Sekilas ttg Australian Leadership Awards (ALA), salah satu beasiswa bergengsi dari pemerintah Australia yg diberikan kepada para pemuda di Asia Pasifik, Afrika, Amerika Latin dan Carribean untuk menempuh pendidikan dan mengikuti Leadership Coaching Moduls di Australia. Sesuai namanya salah satu kriteria memperoleh beasiswa ini adalah mereka yg pernah dan/atau di masa depan punya peran kepemimpinan di suatu area atau institusi tempat mereka bekerja dan berkarir. Dan saya merasa sangat bersyukur diberikan Allah SWT kesempatan utk memenangkan Awards ini diantara 300 dari seluruh pemenang dan satu dari 28 peraih beasiswa ini dari Indonesia.

*Setelah selesai program beasiswa doktoral saya ini, saya InsyaAllah Pasti akan mencari dan melamar beasiswa Pascadoctoral saya. Mhn doa nya smg Allah mengabulkan mimpi saya ini.

Image

Apa ibadah-ibadah (baik sunnah, maupun wajib) yang rutin Anda lakukan, sehingga mempermudah Anda mendapatkan peluang kuliah S-3 plus menjalani kuliah dengan seabrek tugas?

 

Berbagai pelajaran yang bisa saya share dari sedikit pengalaman saya dari beberapa sukses dan banyak juga gagal dlm melamar beasiswa LN:

* Awali dengan mimpi dan azzam yang kuat

* dibutuhkan extra ‘stamina’ fisik dan psikis yang cukup

* sedikit/banyak pengorbanan waktu, tenaga dan materi (saya pernah mengeluarkan 1/4 gaji saya untuk mengirim dokumen aplikasi via internasional kurir untuk melamar beasiswa dan ternyata gagal)

* Tidak cukup dengan berjuangan sendirian, dukungan keluarga dan berjamaan dg teman2 yg punya motivasi yg sama akan lebih meringankan perjuangan memenangkan beasiswa.

* Terkadang tdk hanya 1 faktor yg menentukan misal tdk hanya akademis saja tapi ada faktor non akademis yg jumlahnya lebih banyak dari fakor akademis yg bs menjadi penentu keberhasilan spt track record, kepribadian dll.

* Kewajiban kita adalah ikhtiar Terlepas dari semua ikhtiar itu, saya kira Allah SWT yang menentukannya.

Utk amal khusus saya sebenarnya tdk yakin apa iya amal yg sdh saya lakukan selama ini adalah menjadi jalan kemudahan mendapat kan beasiswa saya tdk tahu sungguh Allahu ‘a lam. Tapi utk memotivasi pembaca dan demi utk diambil pelajaran dan smg Allah redha, berikut beberapa hal yg saya berusaha istiqomah lakukan ketika sy tengah berikhitiyar menadapatkan beasiswa (smg sy dilindungi dari riya):

* Saya selalu mengupayakan menjaga sholat berjamaah 5 waktu dan sholat sunnah spt duha dan qiyamul lail, krn bagi saya selain sbh ibadah, sholat adalah mihrab utk selalu berkomunikasi dg Allah dan sbg bentuk menyerahkan semua ikhtiar yg sdh kita lakukan. Saya berkeyakinan Allah SWT sajalah yg bisa membantu kita menyelesaikan permasalahan kita dan ‘memilih kan’ jalan terbaik utk  hidup kita. Sehingga manakala kita gagal mendapat beasiswa kita kembalikan lagi semua kpd Allah yg maha tahu.Saya juga yakin sholat adalah salah satu cara mendekatkan diri dg Allah SWT, jika kita sdh dekat dg Allah SWT, maka tak mustahil Dia akan mengabulkan dan melebihkan hajat yg kita minta.

*Amalan yg lain, setiap hari saya usahakan selalu bersedekah, biasanya saya mulai ketika berjamaah sholat subuh saya berusaha berinfaq, jumlahlah tdk tentu yg pasti istiqomah. Saya merasakan manfaata amalan ini, selain mengikis rasa cinta dunia, saya terkadang mendapatkan solusi masalah saya dr jalan yg tdk disangka.

Puncaknya saya merasakan dari infaq dan shodaqoh dan juga zakat (smg ini benar :)), Allah berkenan memberikan jalan utk saya dan istri menunaikan ibadah haji via Australia tahun 2013. Ibadah yg semula kami rencanakan 10 tahun kedapan akan tetapi Allah hadirkan pada saat saya juga tengah menempuh S3 saya. Dan ibadah haji ini tdk ada dlm agenda saya dan bahkan blm ada anggarannya 😀 sewaktu akan berangkat memulai study di Australia. Subhanallah kami merasakan ‘the power of giving’

Image

Kami juga merasakan ‘the power of giving’ ini ketika di Jepang dan Australia. Meraka walaupun tdk menganut syariat islam (zakat, shodaqoh dan infaq) tapi semangat ‘memberi’ kepada warga negara negaranya dan bahkan warga negara lain membuat mereka menjadi negara maju dan tdk jatuh miskin. Bayangkan untuk 1 orang yg diberi beasiswa S3, pemerintah Australia harus mengalokasikan  dana yg nilai nya tdk kurang dr 4 milliar rupiah, padahal setiap tahun ada lebih 500 penerima seluruh dunia, tapi mereka tdk menjadikan negara miskin karena semangat berbagi dan memberi ini.

Dari sini saya berkeyakinan Janji Allah di banyak ayat Al quran tentang Zakat, Infaq Shodaqoh PASTI benar dan tdk akan di ingkariNya, wong orang non-muslim yg generous (dermawan) saja di kasih cash back secara kontan selama di dunia dari apa-apa yg sdh mereka berikan, apalagi kalo kita muslim, maka cash back dari Allah tdk hanya dlm kembalian materi tapi juga kesempatan2 lain yg nilai nya jauh lebih besar dari apa yg sdh kita keluarkan dan InshaAllah di Akhirat pastinya sdh disiapkan balasannya jika kita ikhlas yakin dan sesua tuntunan Allah.

Apakah sebelumnya (ketika kecil, atau masih SMA) Anda pernah mendapat pengalaman kurang menyenangkan, tapi justru ini menjadi bahan bakar Anda untuk semakin semangat menempuh ilmu, bahkan hingga keluar negeri?

 

Saya salah satu yg mengalami pengalaman kurang menyenangkan spt bullying (olok2), contohnya sejak SMP saya selalu di olok2 ‘Jepang’ barangkali krn secara fisik saya mirip orang jepang. Tapi ini menjadikan saya selalu menanamkan mimpi satu saat saya hrs bisa ke Jepang. Juga saya selalu diremehkan rekan2 krn IPK saya kurang dr 3,00 utk bisa lolos atau mendapatkan beasiswa ke LN. Dan ini memacu saya untuk berusaha mencari kesempatan seluas-luasnya agar mendapatkan beasiswa studi lanjut ke LN. dan tak lupa saya selalu yakin akan janji Allah, bahwa Dia akan selalu bersama dg org yg berbuat kebaikan. Saya hanya berusaha lingkungan dan pengalaman yg tdk menyenangkan bukan alasan utk tdk berbuat utk kebaikan.

Aktivitas kajian/ keislaman seperti apa yang rutin Anda lakukan? Apakah Anda menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Islam di Melbourne, atau bagaimana?

Aktivitas keagamaan yg rutin saya lakukan saat ini yaitu: belajar agama Islam melalui ta’lim dan perkumpulan pengajian2 di Melbourne sini. Saya semakin merasakan kebenaran2 ajaran Islam ketika saya di LN. Saya menyaksikan bagaimana orang2 non-muslim di sini menerapkan prinsip2 keIslaman dan mereka mendapatkan hasil dan manfaatnya. Sbg contoh bagaimana mereka disiplin, tepat waktu, menjaga kebersihan, jujur tidak korupsi dan transparan dan menolong yg lemah mereka jadikan prinsip etos hidup di sini dan sbg hasilnya mereka menjadi masyarakat yg maju, makmur dan mencapai kualitas hidup yg lebih baik dari kita.

Ada satu hal yg menarik, meski Australia dikenal melegalkan konsumsi minuman beralkohol. namun kenyataannya tdk ‘sebebas’ yg kita kira bahkan lebih ketat dari negara kita barangkali. Walaupun negara Australia tdk manganut syariat Islam, pemerintah di sini sangat concern dg yg namanya peredaran dan konsumi alkohol (khomr) Misal nya untuk bisa membeli minuman ini disyaratkan harus berusia di atas 18+, dan ini juga berlaku utk pembelian rokok.

Pelanggaran akan ketentuan ini akan dikenakan denda baik pembeli atau penjual. Bahkan di beberapa area diberlakukan kawasan ‘alcohol free zone’, dan pelanggaran bagi siapa saja yg kedapatan mengkonsumsi alkohol di area ini akan dikenakan denda $200 kurang lebih 2,2 juta rupiah :ImageD

 

Saya kira ini yg blm ada di negara kita walopun mayoritas menganut ajaran agama Islam yg mengharamkan alkohol, akan tetapi dlm kenyataan blm diterapkan sepenuhnya.

Dan saya kira banyak lagi contoh perilaku ‘Islami’ mereka yg sebenarnya kita bisa lihat diterapkan di negara atau orang non-muslim dan membuahkan hasil. Semua prinsip tsb itu jauh hari telah diajarkan Islam melalui Al qur an dan As sunnah. Dan ini menginspirasi saya jika kita ingin sukses dunia akhirat maka kita harus kembali menerapka 2 warisan agung tsb dlm hidup kita yaitu Al Qur an dan As Sunnah. Oleh karena itu saya sangat ingin lebih memperdalam pemahaman akan Al qur an dan As Sunnah shg sy bisa jadikan bekal sukses hidup dunia dan akhirat.

Aktivitas keislaman sy yg lain, saat ini saya menjadi guru sukarelawan di Primary School (Sekolah dasar) untuk mengajarkan pelajaran agama Islam utk anak2 grade (kelas) 4.

Beberapa Public school (Sekolah milik pemerintah) di Melbourne membolehkan ada mata pelajaran agama (Religious Education) termasuk agama Islam atas permintaan orang tua.

Kebetulan di sekolah anak saya pelajaran agama Islam diajarkan krn sekitar 40%-50% siswanya adalah muslim. Jadi saya ikut membantu pihak sekolah sbg pengajar agama Islam di sekolah. Materi pengajaran seputar aqidah dan pengenalan ajaran Islam yg lain namun disampaikan dlm bhs Inggris. Saya sangat menikmati peran ini krn selain harus belejar kembali ajaran Islam juga menuntut saya utk bisa ‘mendakwahkan’ ajaran Islam kepada anak2 Australia dan tentunya hrs sesuai dg kemampuan pemahaman mereka dg cara yg mudah mereka pahami dan bisa menerima ajaran Islam dg penuh kesadara. Tantangan terbesar yaitu cara berfikir anak2 Australia yg relatif lebih kritis, mengedepankan penjelasan logis dan ekspresif membuat saya harus mengemas materi pelajaran agama dg lebih interaktif agar lebih bisa diterma. Saya biasa menggunakan multimedia dan perangkat teknologi utk membantu penyampaian materi.

 

PEMBURU BEASISWA, PEMBURU PAHALA (part one)

Salah satu guilty feeling terbesar saya adalah: enggak punya persistensi dan gairah yang meletup-letup untuk berburu beasiswa. Dulu pas mau gawe di SCTV, aku sempat apply Beasiswa Chevening Awards yang cethar itu. Alumnusnya sebangsa Arief Suditomo, Ira Kusno, dll. Pokoke yang sempat berjaya di layar kaca dah. 

Tapiii… karena satu dan lain hal, aku sama sekali enggak ikutan tes. Padahal, udah ditelponin, diminta tes di Surabaya dan Jakarta. Hiks. 

Dan, sekarang keinginan berburu Beasiswa itu lenyaaap begitu saja. Otak-bodi-jiwa ini rasanya ogah, gitu, kalo diajak buat kuliah lagi. Udah keenakan jadi emak-emak kali ya? 

Eniwei, tapi ambisi berburu beasiswa itu sekarang ku-forward ke anak lanangku yang ganteng-bagus-bijaksana-intang-intung-disayang-semua-orang. (dipuji-puji teruuussss aja maaak, anak dewe ini, hehehhe…..)

Image
Sidqi (kiri) di depan calon kampus S-1nya *aaamiiiiin….*

Impian (harapan dan doa) buat Sidqi adalah: dia kuliah di S-1. Trus, lanjut ke luar negeri. Bisa ke Inggris/negara Eropa, atau Jepang, atau Australia. Pokoknya, pengiiiin banget, Sidqi bisa meneruskan jejak om Wawan, seorang dosen ITB jurusan teknik mesin.

Image
Om Wawan (paling kiri) di depan rumah megahnya

Kalo ditanya apa motivasinya?

Hmmm…. secara manusiawi (dan duniawi, tentu saja) jelas-lah sebagai ortu normal, kita pengin punya anak yang bertaraf kehidupan di atas ortunya. Sederhana ajalah, pasti kita ingin, anak kita lebih tajir melintir ketimbang ortunya tho? Rasanya enggak ada deh, emak2 yang berharap sebaliknya. Yakin!

Itu ambisi duniawi.

Kalo secara ukhrowi, aku sangat berharap Sidqi bisa menjadi dosen, atau pengajar, atau trainer, sebangsa itu lah. Ingat kan, Sabda Rasul bahwa “Ilmu yang bermanfaat” adalah salah satu amal yang akan tetap menyertai kita? Di sinilah letak krusial peran seorang pendidik. InsyaAllah. Semoga Allah membuka dan memudahkan jalan buat Sidqi. 

Jadi, sekarang, yang harus aku lakukan sekarang adalah: 

1. BERDOA –> tentu dong. karena ini senjatanya orang beriman. Blog posting kali ini juga dalam rangka berdoa. Ibaratnya, aku menorehkan sebingkai proposal pada Allah…. InsyaAllah, doa baik seorang ibu tidak akan tertolak. (aamiiin…)

2. CARI ROLE MODEL –> Udah dapet satu, ya si om Wawan itu. Semoga Sidqi tetap terpacu walau emak-bapaknya bukan tipikal manusia yang seperti om Wawan, hihi. 

3. CARI KISAH INSPIRATIF SOAL PEMBURU BEASISWA –> kalo cerita om Wawan udah aku ulang2 ke Sidqi, takutnya dia bosen kan? Walhasil, aku berburu cerita via online. Ada seniorku di ITS yang sekarang lagi ambil doktoral di Aussie. Subhanallah, banyaaak banget yang bisa dipetik dari petualangan hunting beasiswa yang dia lakoni. Semoga ini sangat bisa menyuntikkan inspirasi untuk Sidqi (dan semua bocah yang juga sama-sama dibebani ambisi ortu masing-masing untuk dapat Beasiswa, hehehhe….)

Oke. Kisah lengkap soal seniorku ini, insyaAllah aku tulis di posting berikutnya yak. Keep reading!

I REALLY, REALLY, REALLYYYYYY LOVE THESE BLOGS!

Salah satu alasan kenapa saya jaraaang banget update blog adalah…. karena saya sibuk blogwalking dan mengagumi blog2 milik orang lain. Giling emang. Kenapa semua orang di planet ini begitu cihuy banget dalam per-ngeblog-an, sementara aku kacrut banget macem begindang? Hiks. 

Makanya, begitu kena tema “My 5 Favorit Blogs” langsung dah… ini kenapa cuman 5??? Secara, blog favorit aku tuh segambreng banget-nget. 

Eniwei, gini aja deh, ketimbang cuman milih 5 Favorit Blogs, saya tulis aja 5 Favorit-Blog-Categories. Okesip. 

1. Kategori Traveling Image

Cintaaaaa banget ama http://backpackology.me/. Dibesut *tsaaah* oleh emak2 yang menakjubkan bernama Olenka! Bisa ngajak dedek bayinya ke luar negeri sejak umur,kalo ga salah, setahun-an gitu deh. Ya ampun, aku aja ngajak anakku ke Pacitan udah setengah mati sutrisnya! Olenka dan suaminya emang ‘midas’ banget lah. Love this family so much!

Blognya juga rapih, tertata manis, dan sering mencuatkan different view pas mereka melebur dalam spot traveling. Cihuy banget lah. Keyeeeeennn!

Selain blog bu Olenka, aku juga doyan banget kepoin http://backpackstory.me/. Kalo pengin meraup info-info anti-mainstream, so pasti kudu ke : naked-traveler.com

2. Kategori Fiksi/ literasi/ filosofi/ soul banget 

Karena ketiban sampur kudu nulis fiksi buat majalah kantor, ga bisa enggak, aku kudu mantengin beberapa blog yang jago banget di dunia fiksi. Give it up to…… indrihapsariw.com

Secara penampakan, emang blog ini sederhana banget. Sesederhana bu dosen cantik ini, kurasa. Tapi, begitu ngikutin flash fiction berseri yang dia bikin, wohohoho….. nagiiiih dan ogah brenti! 

Fiksi emang nyandu. Aku juga suka banget sama http://rindrianie.wordpress.com. Selain punya wajah rupawan-kalem-lembut-baik hati-tidak sombong, si ibu ini kalo bikin sweeeeett banget. Indah. Romantic. Pemilihan kata dan alur yang manis, empuk, sedap. Duh, ini blog fiksi apa blog kuliner sik? Hehhe. 

Kalo yang soal tulis-menulis (ga melulu soal fiksi tapi juga bahas sebuah filosofi hidup, aku doyan mampir ke http://www.timur-angin.com/ dan http://rinaldimunir.wordpress.com/. Coba mampir ke rumah dua bapak-bapak cihuy ini deh. Males banget buat pulang. Dan, males banget buat ngeblog, gara-gara jiper ngeliat betapa “dalam”-nya filosofi mereka. Hahaha. 

Image

3. Kategori Kuliner

Duh, makhluk mana di galaksi ini yang ga doyan lihat blog kuliner sih? Tapi, dari segambreng blog kuliner, nggak tahu kenapa, aku favorit banget sama: http://www.inijie.com/. Blognya bersih. Simple. Gak berlebihan. Tapi, informatif. Gaya nulisnya itu loh, seolah-olah menunjukkan bahwa seorang Jiwa Vieri ini koko-koko yang wise, baik, santun, walo kadang agak korslet dan slebor. Percayalah, you’ll gonna love the way he writes! Syahdu. Kalem. Dan selalu bikin kangen. 

Image

Selain inijie, aku juga cinta sama aline-aline-aline.blogspot.com. Yang ini lebih colorful. Rancak. Still, lovable banget

Image

4. Kategori living-abroad

Aku punya semacam love and hate relationship dengan Amerika. Benci dengan segala macam kebijakan negara itu. Tapi, di sisi lain, aku juga selalu menyimpan obsesi someday bisa berkunjung ke sana. Yah, semacam itulah. Makanya, pas tahu ada blog super-duper-keren tentang kehidupan arek suroboyo di amrik, duuuuh…. rasanya, dag-dig-dug ser gitu pas baca *agak lebay, emang*

Thanks to koh Arman dan keluarganya yang kiyut. Mereka selalu bagi2 info soal bigimane sih kehidupan di Amrik. Koh Arman ini postingannya selalu panjaaaaaaangg dan lamaaaa, tapi enggak pernah bikin bosan. Ditambah poto2 artistik yang bikin kita makin mupeng aja buat segera plencing ke sono.

Sekarang, rubrik yang paling aku doyan adalah Emmagram! Itu semacam kumpulan poto instagram dari Emma, anak ceweknya yang unyuuuuu, cuantiiiik bingit. Ahhhh, really adore this family! Cek aja di : http://armantjandrawidjaja.wordpress.com/Image

 

5. Kategori emak-emak 

Aissshhh, sebagai anggota KEB alias Kumpulan Emak Blogger, kudu banget ngepoin blog para emak yang super-cethar. Kalau mampir ke FB-nya KEB, nyaris semua blog yang pada posting update-an di sana, pasti aku baca sampe tandas. Tapiii, kalo ditanya, blog apa yang paling favorit, here we gooo….. 

Image

“Kenal” ama jeung Jihan ini, gara-gara baca tulisan “Because one day Mommy, I won’t be this small” di website Urban Mama. Ajib banget nih artikel. Aku bacanya sampe mewek kejer! Sedih, syahdu, nampolll abis. Trus, mulai ketagihan deh, buat SETIAP hari klik blog emak cantik ini di http://jihandavincka.wordpress.com/. 

Suka gemes deh, kalau baca analogi yang dia pakai saban nulis. Ni makhluk emang ajaib banget. Kok bisa nyantol-nyantolin satu peristiwa dan jadi relevan buat dibahas sama emak-emak. Ahhh, love you much, mak Jihan! 

Dan, yang enggak pernah saya lewatin setiap butiran postingnya adalah http://irrasistible.wordpress.com/

Ya ampuuuun, aku tuh ngerasa kayak kenal deket banget-ngetttt sama M(b)ak Ira. Apa mungkin karena doi kan wartawan (berjabatan redaktur?) di Suara Pembaruan, yang desk entertainment. Nah, jadi tipikal2 mbak Ira ini kayak temen beda kubikel gitu deh, karena aku dulu juga pernah ngepos di desk entertainment Jawa Pos. Mak Ira ini kalo nulis di blog, berasa lagi ngajak omong gitu loh. Jadi ya, makin cinta lah ama blog dia. 

Kalau emak blogger Suroboyo? Sudah pasti kudu rutin mantengin http://edapoenya.wordpress.com/. Doski nih mantan jurnalis plus redaktur di beritajatim.com. Sayangnya, pas dia mulai terjun ke lembah jurnalistik, aku udah pensiun dini aja gitu, dari SCTV. Makanya, kita belum pernah ketemu alias kopdar. Tapi, kita kenal orang2 yang sama, mas Nico (alm), Lempo, Dian, Mbak Ira detik, pokoke wartawan yang biasa ngepos di Sby. Jadinya, aku ngerasa dekeeet si Nyonya Besar berbodi mungil ini. 

Postingan di blog dia juga cihuy. Eh, sekarang jeung Eda lagi bikin GiveAway. Kalo mau ikutan, langsung nimbrung aja ke sono.   

Image

 

Hokeh. 

Sekian dulu yak, perjuangan menuliskan blog2 favorit saya. Sebenernya masih segabruk blog2 yang bikin hari saya kian berwarna. Tapi, karena kerjaan mulai merongrong di depan mata, ya sud mari kita akhiri petualangan ngeblog hari ini. Haha. 

Eniwei, saya mau cerita ga penting sih. Semalam, gara-gara ga bisa tidur, saya dengerin radio Suara Surabaya FM. Ada program Jazz Traffic jam 10 malam. Lah, penyiarnya nantangin, “Yang mau request lagu, silakan telepon ke 5600000….” Dan, aku telpon gitu doooong. Ugh, berasa balik ke ABG lagi ga sehh? Hehhee…. Emak2 request lagu, ihiiiyyy…

Tapi, sayangnya, karena faktor “U” juga, aku lupa ga sampe2in salam untuk si fulan, jeung itu, om anu…. 

Lagu apakah yang ku-request? Hmm, Haven’t Met You Yet, by Michael Buble. Cekidot!

I’m not surprised, not everything lasts
I’ve broken my heart so many times, I stopped keeping track
Talk myself in, I talk myself out
I get all worked up, then I let myself down

I tried so very hard not to lose it
I came up with a million excuses
I thought, I thought of every possibility

And I know someday that it’ll all turn out
You’ll make me work, so we can work to work it out
And I promise you, kid, that I give so much more than I get
I just haven’t met you yet

I might have to wait, I’ll never give up
I guess it’s half timing, and the other half’s luck
Wherever you are, whenever it’s right
You’ll come out of nowhere and into my life

And I know that we can be so amazing
And, baby, your love is gonna change me
And now I can see every possibility

And somehow I know that it’ll all turn out
You’ll make me work, so we can work to work it out
And I promise you, kid, I give so much more than I get
I just haven’t met you yet

They say all’s fair
In love and war
But I won’t need to fight it
We’ll get it right and we’ll be united

And I know that we can be so amazing
And being in your life is gonna change me
And now I can see every single possibility

And someday I know it’ll all turn out
And I’ll work to work it out
Promise you, kid, I’ll give more than I get
Than I get, than I get, than I get

Oh, you know it’ll all turn out
And you’ll make me work so we can work to work it out
And I promise you kid to give so much more than I get
Yeah, I just haven’t met you yet

I just haven’t met you yet
Oh, promise you, kid
To give so much more than I get

I said love, love, love, love
Love, love, love, love
(I just haven’t met you yet)
Love, love, love, love
Love, love
I just haven’t met you yet

 

Favorite Inspiring Quote

Selamat datang di tantangan hari ke-2. 

Temanya: Favorite Inspiring Quote. Duh. Kalau ngomongin quotes, kagak ada habisnya lah. SEMUA Quote Rasulullah, saya cinta banget! Enggak ada yang mubadzir. Semua diucapkan dengan presisi dan selalu relevan hingga kini. Ya iyalah. Semua ucapan beliau selalu ‘di-quality control’ oleh Allah. 

Eniwei, di luar sabda Rasul, ada beberapa quote yang membantu banget dalam menjalani hidup yang penuh riak-duri-onak-gelombang-menerjang ini. Ada kalanya saya ngerasa sedih tak berujung. Dan, quote ini membantu banget, supaya saya bisa BANGKIT dari kubur. Ihiks. 

Image

Apa sih definisi Happiness? 

Uhm. Yakin banget lah, semua orang tentu punya jawaban yang beda-beda. 

Kalo definisi ‘happiness’ ditanyakan kepada seorang @nurulrahma ketika masih berusia 10-an, 20-an tahun, tentu beda dengan jawaban ketika saya berumur 30-an. Beda juga ketika saya umur 40, atau 50, atau 60 (jika Allah masih memperpanjang masa kehidupan saya, tentunya)

Di umur 10, definisi ‘happiness’ buat saya adalah: bisa naik eskalator di Sinar Supermarket. Atau, main boneka-bonekaan. Atau, main gobak sodor, bola bekel, benteng-bentengan…..that simple! *gampangan banget emang jadi bocah*

Kalo di umur 20-an, tentu ‘happiness’ saya mulai bergeser. Saya baru happy kalau IP di atas 3 koma sekian. Kalau saya bisa dapat duit dari kerjaan freelance/ part time. Kalo gebetan saya tiba2 ngajak ngobrol asik, nraktir di kafe cihuy, ngajak nonton pilem, semacam itulah. Khas anak2 ABG. 

Di umur 30. Tentu happiness adalah ketika kita punya keluarga yang begitu kompak, saling sayang, ber-azzam kuat untuk mencintai Allah dan melaksanakan semua syariat Islam…. Plus, punya duit segambreng, jadi enggak perlu mikir2 banyak kalo mau belanja-belanji. Hahaha. That’s happiness. Mulai ‘banyak maunya’, rempong dan complicated. 

Nah. 

Masalahnya, sometimes, happiness kita tercerabut. Seperti yang pernah aku alami di umur 20-an. Punya karir moncer. Public Relations di sebuah korporasi multinasional. Naik pesawat plus nginep di hotel berbintang. Bikin Press conference, de es be… de es be. Gaji? Wuah. Lebih-lebih-lebiiiih dari cukup pake banget!

That’s my happiness (at that time)

Kemudian, tiba-tiba happiness itu tercerabut. Ough! Tentu, rasanya sakit. Saya mengajukan resign, tapiii… sebenarnya saya belum siap buat resign. Saya resign karena harus ngurus anak. Saya resign karena ingin merawat ‘happiness’ saya yang lain.

Somehow, I really miss kerjaan itu, tentu saja. Sering banget saya menggalau, why God closed my previous happiness?  Dan, quote di atas itulah yang jadi pelipur hati yang berduka. Saya punya happiness yang lain. Gapapa ketika satu pintu kebahagiaan ketutup, karena saya punya BANYAK kebahagiaan yang lain. BANYAK. BANYAK. BANYAAAAAAK. BANGET. 

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).

Yes, agree! Absolutely! 

Kita ga pernah minta oksigen…. Allah sudah sediakan untuk kita….

Kita ga pernah minta punya mata, hidung, telinga, tangan, kaki…. Semua sudah Allah berikan untuk kita…..

Rasanya terlalu durhaka kalau kita hanya mengingat ujian berupa hal buruk dalam hidup. Terlalu banyak hal baik yang kudu kita syukuri. Oke. Saya tutup postingan kali ini dengan lirik lagu “Happy” by Mocca. Really love this band. 

★Life is just a bowl of cherries
Sometimes it’s sweet or filled with worries
Dont be afraid when things go wrong, just be strong.
When thing seems up in the air
And everything is so unfair
And u stumble and fall
Just pick ur self up and sing
 
★★If one day you lose ur way, Just
 remember one thing, my friend
When u’re under a cloud
Just face the music and sing
 
If one day u lose ur way, Just
remember that im here to stay
Dont u give up, Keep u chin up
And be happy
 
★ Repeat
★★ Repeat
 
If one day u lose ur way just
remember one thing my friend
When u re under a cloud
Just face the music and dance
 
If one day u lose ur way Just
remember that im here to stay
Dont u give up, Keep ur chin up
Dont u give up, Keep ur chin up
And be happy
Image

One of the best lessons life

One of the best lesson life is…. 

…….. about death 😦

Iya lah. Kematian itu… ibarat kita lagi asik-asiknya makan pizza, burger, spagheti, kebab, hot dog, dan sebagainya, trus tiba-tibaa…. kita disodorin fakta pahit kalo kolesterol dan asam urat kita melonjak gila-gilaan. Trus, mulai kita ngerasa ngos2an pake banget. Dan, dokter mengeluarkan ultimatum, kalau kita tidak segera menyudahi petuangan kuliner yang ugal2an ini, maka…. seumur hidup kita kudu bersahabat dengan obat plus hidup menderita sepanjang sisa usia. Bllrrpp. Langsung mak klakep. 

Ya. Mau sekaya apapun, mau sepinter apapun, mau sesholih apapun, kematian itu bakal datang. Menjemput. Malaikat Izrail sama sekali enggak bisa diajak tawar-menawar. 

Mau kita dalam kondisi super-prima. Atau, kita sudah letoy parah. Kalau waktunya mati, ya mati. 

Teringat kisah salah satu sahabat saya, yang dituliskan dengan amat tidak sopan oleh salah satu koran kondang di Jatim. Sahabat saya ini, Kabiro Trans TV Surabaya. Usianya masih 39 tahun. Laki-laki, baik banget, bodinya juga gagah tegap gitu. Suatu ketika, ia liputan ke daerah sekitar Malang. Dan, pas perjalanan pulang balik ke Surabaya, entah kenapa, dia merasa sangat lelah. Trus, sahabat saya ini memutuskan untuk istirahat di sebuah hotel kawasan Pasuruan. 

Rupanya, ia bukan hanya check in di hotel. 

Tapi, ia sekaligus check in ke alam kubur.  

Kaget banget! Karena ia meninggal dalam kondisi baru-aja-pulang-dari-liputan. Plus, rasanya suliiiit banget dipercaya, sahabat saya yang kelihatan gagah perkasa itu, harus berpulang gara-gara serangan jantung! Allah…. Ketika DIA sudah berkehendak, ketika DIA telah mencukupkan usia kita…. Ketika DIA mengambil nyawa kita… Apa mau dikata…. Tak bisa kita menawarnya barang sedetiiiik saja….

Kematian itu membawa ngelangut. 

Semua bersedih. Sejatinya, kematian seolah garis finish. Kita boleh berlari, berpacu mengerahkan energi sebanyak2nya untuk hidup di alam fana ini. Tapi, kita kudu ingat, bahwa FINISH kita adalah akherat. 

So, buat apa lari sekencang2nya, nabrak segala norma, menghalalkan semua cara, melegalkan semua ambisi dunia, kalau pada akhirnya bakal bikin kita sengsara? 

Allah…….

Kembali-lah pada Allah….

Jangan hanya ingat Allah ketika di sholatmu saja…

Atau di pengajian semata….

 

Tapi, selalu letakkan “Allah……” dalam kalbumu…..

S e r e t

Duh. Sereeeet banget rasanya untuk bisa update blog ini. Keistiqomahan saya laksana janji para caleg: Gampang banget diucap, sulit buat dilaksanakan. Hiks. Eniwei, tadi abis main-main ke beragam blog yang superkece dan jadi makin enggak pede buat update blog dewe. Banyaaak banget yang berhasil update blognya tanpa henti. Yo’i, karena mereka terlibat dalam challenge yang aduhai-menggetarkan-jiwa ituh. Yup, ikutan #30daysblogchallenge. Semacam itu-lah. Dan, ini tema-tema yang ditawarkan:

Theme 1: One of the best lessons life has shown you

Theme 2: Favorite inspiring quote

Theme 3: 5 favorite blogs

Theme 4: Write for 5 minutes on the prompt: Freedom

Theme 5: Share a favorite recipe (can be yours or someone else’s just make sure to give credit)

Theme 6: 5 favorite apps

Theme 7: A day in your life

Theme 8: 5 minutes on the prompt: Time

Theme 9: 5 favorite places to shop online

Theme 10: A time when you felt unstoppable

Theme 11: 3 albums you would take in a deserted island

Theme 12: Your first pet

Theme 13: An epiphany you had  

Theme 14: 10 photos on 10 past the hour

Theme 15: Favorite costume of yours

Theme 16: 6 word memoir

Theme 17: Favorite year in elementary school and why

Theme 18: Happiest moment of your life

Theme 19: First job

Theme 20: Your first concert

Theme 21: 5 unique facts about you

Theme 22: 10 places you would love to visit (or have visited)

Theme 23: Reverse bucket list

Theme 24: 20 things you are grateful for

Theme 25: A love letter to yourself

Theme 26: Favorite teacher in your life

Theme 27: A book that honestly changed your life

Theme 28: Your life’s soundtrack

Theme 29: Your take on the prompt : Be Ridiculous

Theme 30: If you wrote your memoir, what would the title be and why?

Bismillah… Mungkiin…. Besok… atau lusa…..atau dua hari lagi? Atau… entah kapan lah, sepertinya saya akan insyaAllah memulai menulis tema-tema di atas. Bismillah.

#Bahagia itu Sederhana

Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga. 

Mendengar suami masih mendengkur di
sebelahku berarti aku masih punya suami. 

Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan
tegas berarti aku masih punya orang tua.

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu
berarti aku mampu bekerja keras.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah
menerima tamu di rumah, itu berarti aku
punya teman. 

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku cukup gizi. 

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian. 

Membersihkan halaman rumah, jendela,
memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti aku memiliki tempat tinggal. 

Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan,
itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya. 

Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang
mengesalkan menandakan karier/bisnisku masih bergerak dan hidup. 

Mendapatkan banyak komplain dari pelanggan
kita menandakan kita masih punya pelanggan, masih loyal dan menginginkan kita
menuju perubahan ke arah lebih baik. 

Mendengar nyanyian yang fals, itu berarti aku masih bisa mendengar.

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu
berarti aku masih hidup. 

Menderita sakit, berarti Allah sedang membersihkan diriku dari dosa-dosa, agar diriku bersih ketika kembali ke alam baka dan masuk syurga. 

Subhanalloh. Ternyata masih banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari.

Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini,
karena secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.

Seseorang yang peduli tentang aku telah
mengirimkannya kepadaku.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku
kirim juga kepadamu.

Berhenti mengeluh dan bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap keadaan

Semoga yang membaca pesan ini selalu diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan dan kedamaian.
Aamiin.. – See more at: http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2014/01/24/28801/bahagia-itu-sederhana-ikuti-10-tips-ini-agar-lebih/#sthash.Dc5XiFzS.dpuf