Hari ini, saya ajak Anda semua untuk plesir ke Ampel. Inilah kawasan di Surabaya yang identik dengan julukan “Kampung Arab”. Padahal sejatinya inilah kampung multi-etnis. Ada keturunan Arab, Tionghoa, Madura, Jawa dan etnis lainnya, yang hidup berdampingan di Ampel. Menunjukkan betapa harmonisnya warga Surabaya dalam menjalin interaksi antar sesama.
Tentu saja, destinasi utama yang kita tuju adalah Masjid Ampel Surabaya. Inilah tetenger (landmark) yang membuat kawasan ini terus dijejali wisatawan. Beribadah dalam suasana ala Arab, seolah-olah kita tengah berada di kawasan Makkah versi miniatur, tentu saja.
Masjid Ampel adalah masjid legendaris, banyak yang berbondong-bondong datang ke sini, utamanya bagi mereka yang tengah mengikuti tour/ziarah Wali Songo/ Wali Limo. Tentu kita tak bisa lepas dari sosok Sunan Ampel tatkala membahas seputar rumah ibadah yang legendaris ini. Beliau anggota Wali Songo, ulama penyebar Islam di Indonesia. Nama aslinya adalah Raden Mohammad Ali Rahmatullah, biasa disingkat Raden Rahmat. Masjid Ampel berdiri megah, namun lantaran kompleks pertokoan yang mengelilinginya, kita sulit melihat penampakan Masjid Ampel dari jalan raya.

Surabaya belakangan ini suhunya luar biasa panas kerontang. Yaaa, sejak dulu sih, Surabaya kan emang identik dengan cuaca yang panassss, nggak heran banyak yang emosinya kesulut, gampang ke-trigger gitu, apalagi kalo lagi berkendara di suhu panas Surabaya. Beughh, penting banget warga Surabaya untuk cek kesehatan mental lho. Beneran!
Di cuaca membara, tentu saja dahaga dan terik terasa. Begitu masuk ke dalam masjid, Alhamdulillah…. Rasanya sejuuuk! Ini memang rentan membuat siapapun terjerat kantuk. Apalagi, siang bolong…. Apalagi kalo kita tengah berpuasa. Sempurna sudah, sebuah alibi untuk sejenak memejamkan mata.
Heyy, tunggu dulu! Tidakkah kalian terpukau dengan arsitektur Masjid indah ini? Masjid Sunan Ampel memadukan gaya arsitektur tiga kebudayaan, yakni Jawa Kuno, Hindu-Buddha, dan Arab (Islam). Atap dan sejumlah tiangnya terbuat dari kayu jati. Lantai masjid dilapisi marmer yang mampu mendinginkan suhu. Menurut keterangan warga lokal, ada cerita bahwa Masjid Sunan Ampel tidak mengalami kerusakan, walaupun saat itu tengah terjadi peperangan.

Adapun nilai-nilai Islam tampak pada desain bangunan. Terdapat lima gapura di sekeliling masjid, yang mana ini melambangkan lima Rukun Islam.
Selaras dengan tradisi Islam dan Majapahit, ada nama khusus yang disematkan ke lima gapura tersebut, yakni:
(1). gapura peneksen (syahadat),
(2). madep (kiblat),
(3). ngamal (zakat),
(4). poso (puasa)
(5). munggah (haji).
Ampel, Simbol Harmoni Warga Surabaya
Surabaya adalah sebuah kota yang menjadi titik temu masyarakat multi-etnis. Semuanya hidup berdampingan dengan damai. Menggapai rezeki tanpa harus main sikut sana-sini.
Yap, masyarakat Surabaya patut bersyukur karena banyak destinasi yang menyejukkan jiwa. Kalopun terasa ada stres yang menjerat, warga kota pahlawan bisa banget melakukan Konsultasi Psikiater di berbagai fasilitas kesehatan. Yang jelas, cuss ke tempat ibadah, IMHO bisa banget meluruhkan aneka geronjalan dalam dada.
Berada di Kawasan Masjid Ampel, membuahkan rasa syahdu, tenang, magical, yang sulit diuraikan dengan kata. Saya merasa (seolah-olah) sedang berada di Makkah! Lantunan bacaan Al-Qur’an bertalu-talu dari segenap penjuru. Terlebih lagi, banyak pedagang yang menghadirkan barang mirip dengan aneka toko di Makkah! Momen Ramadan ataupun hari biasa, barang-barang khas Arab sangat mudah kita jumpai di sini. Kurma, air zam-zam, aneka tasbih, peci, sorba, gamis, celak (untuk mata) dan lain sebagainya. Beberapa jamaah haji/umroh, kalau mau cari oleh-oleh untuk sanak saudara, juga kerap mengandalkan pedagang di Ampel ini.
Memori tentang pasar seng Mekkah (buat yang haji zaman dulu), tiba-tiba berkelebatan di benak.
Baca: Jadi “Monster” pas Berhaji
Murottal yang terus diputar di seluruh penjuru pasar. Wajah-wajah Arab para pedagang…. Dan (ini yang paling otentik) aroma mereka! Yap, sejumlah pedagang membalurkan minyak wangi khas Arab!
Aaahh, inilah Masjid favoritku. Yang legendaris di Surabaya, dan bisa (sedikit) mengobati rindu, akan kenangan berada di Makkah. (*)
Ampel ini dah jadi heritage nya Surabaya ya mbak, selain kya-kya ( pecinan ya, maaf kl salah), dan banyak sudut Surabaya lainnya yang punya nilai tradisi luhur. Ahh sebagai warga kota sebelah Surabaya, rasanya aku kurang banget pengalaman menjelajah kota ini.. beruntung bisa baca review² nya dari artikel manteman blogger, salah satunya dari sini
Jadi ingat disalah satu kampung arab di Solo juga ni, Mbak. Hampir sama kaya di Ampel ini. Kalau di Solo memang kebanyakan dihuni oleh orang-orang keturunan Arab. Pedagang dan dagangannya juga identik seperti di Arab. Jadi musim Haji pasti rame
jadi ingat dulu pas smp pernah juga ziarah ke ampel sama keluarga. semoga nanti kalau ada rezeki ke surabaya jg bisa mengunjungi ampel ini
MasyaAllaah masjid Ampel ini penuh kenangan bangett, bbeberapa kali kesana juga syahduu banget pas ibadah jadi berasa di masjidil Haram
MasyaAllah masjid Sunan Ampel ini rasanya adem banget ya mbak. APalagi unik juga karena memadukan gaya arsitektur tiga kebudayaan, yakni Jawa Kuno, Hindu-Buddha, dan Arab. Jadi penuh dengan kekhasan yang pastinya gak ditemukan di masjid lain.
Jadi inget pernah berkunjung ke sana bareng-bareng sama keluarga. Wisata sejarah dan spiritual gini memang penting dikenalkan pada masyarakat Indonesia, nggak sekadar berwisata tapi ada value-value penting yang bisa diambil dari perjalanan tersebut.
Aku lumayan sering ke kawasan Ampel secara keluarga adik iparku tinggal di sini. Pernah ziarah ke makam Sunan Ampel dan ke pertokoannya. Tapi belum pernah salat di masjidnya hahaha. Emang dari luar tuh keliatan apik, terawat meski vintage gitu.
suasananya khas jawa banget. aku belum pernah bersua ke mesjid di surabaya, pengen bangets, semoga bisa mengunjugi masjid ampel ini aamiin
mbak, bagus banget ya, jadi kepengen singgah ke masjid ampel ini kalau ke surabaya. pengen juga bersua dengan miniatur mekkah di masjid ini
Terima kasih jadi tahu tentang masjid. Semoga jadi menambah keimanan kita untuk terus berbuat sesuai petunjuk Qur’an dan Sunnah
Aku pikir beneran miniatur mekkah yg sebenarnya tpi ternyata lebih ke nilai budaya dan keselarasannya dengan mekkah, masyaa Allah
Ternyata Mesjid ampel ini ada filosofis campuran Jawa dan Islamnya ya. Haha iya Surabaya panal pol
Setiap kali pulang ke kampung suami di Jember, selalu berencana mampir di Surabaya tapi belum pernah terelealisasi wkwkwk, malahan tahun lalu dari Jember langsung ke Malang. Pingin tahu panasnya suhu kota Surabaya yang katanya lumayan panas, eh…tapi aku di Tangerang juga ngak kalah panas sebenarnya. Salah satu destinasi wisata sejarah yang ingin di datangi ya Masjid Ampel ini, sebelumnya udah pernah juga mampir di Masjid Kudus. Pokoknya perjalanan mudik ke Jember bagi saya dan anak-anak menyenangkan karena bisa mampir di banyak kota.
apalagi kalau ramadan mba, semakin berasa nuansa religinya. Kuliner timur tengah di sekitar Ampel pun juga jadi daya tarik tersendiri
Wah aku jadi nostalgia nih terakhir ke ampel semasa belum nikah. Udah bertahun tahun yang lalu..
Aku lihat kok bersih ya mbak suasana di ampel skrg
Baca cerita Mbak di atas jadi ngebayangin gimana syahdunya berada di Masjid Ampel Surabaya yang bisa menciptakan suasana seperti di Makkah ya, jadi pengen bisa wisata religi juga di sana
Ziarah tuh bisa jadi piknik juga ya. Aku baru sekali pas ke kediri. Ini rencana ke solo ke masjid yang baru itu. Masjid sunan ampel ini punya cerita yang khas dari dulu ya.