M” is for the million things she gave me,
“O” means only that she’s growing old,
“T” is for the tears she shed to save me,
“H” is for her heart of purest gold;
“E” is for her eyes, with love-light shining,
“R” means right, and right she’ll always be,
Month: May 2014
Muhammad Assad : Tekad Menjadi Mu’min yang Kuat
“Muda berkarya, tua kaya raya, mati masuk surga”.
Tidak sedikit, orang yang punya cita-cita seperti kalimat barusan. Siapa yang tak mau? Menjadi manusia penuh karya, berharta di atas rata-rata, sibuk beramal kebaikan, hingga akhirnya, surga menjadi hadiah untuknya? Slogan ini boleh jadi, amat cocok disematkan pada seorang Muhammad Assad. Usianya masih 27 tahun. Namun, pria berkepala plontos telah melakoni bisnis yang luar biasa. Ia adalah CEO Rayyan Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang investasi syariah, bisnis travel dan restoran. Ya, dunia bisnis memang menjadi passion putra bungsu Abdul Mughni dan Revy Tharmidi ini. Assad merampungkan kuliah S-1 di program Sistem Informasi Bisnis University of Technology Petronas, Malaysia. ”Saya mendapat beasiswa dari Petronas. Lanjut S-2-nya, saya ambil Islamic Finance di Qatar Faculty of Islamic Studies, atas beasiswa dari Emir Qatar, His Highness Sheikh Haad bin Khalifa Al-Thani,” ungkap alumnus MAN Insan Cendekia Serpong Tangerang ini.
Usia muda, cerdas, semangat menyala-nyala. Assad menuangkan pengalaman hidupnya, plus mengaitkan dengan nilai-nilai Islam dalam buku bertajuk “Notes from Qatar”. Assad juga mengangkat profil 99 muslimah berhijab, yang ia kemas dalam buku “99 Hijab Stories”. Profil para hijabers itu ditayangkan dalam acara berjudul sama, di TVOne setiap Ahad sore. Saya sempat berbincang sejenak dengan peraih penghargaan mahasiswa terbaik dari Mahathir Mohammad.
Kenapa harus berbisnis? Apa yang membuat seorang Assad begitu bersemangat berbisnis?
Di mata saya, setiap mu’min itu harus kaya. Dalam salah satu sabdanya, Nabi berpesan, “Mu’min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu’min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah “Qodarulloh wa maa syaa’a fa’al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.”
Allah lebih suka mu’min yang kuat. Tentu bukan hanya kuat secara fisik, tapi harus kuat secara materi. Coba kita lihat sahabat Utsman bin Affan, beliau itu raja poperti. Abdurrahman bin Auf, meninggalkan warisan senilai 6000 trilyun, kalau dikurskan ke rupiah saat ini. Rasul, ketika melamar Bunda Khadijah, memberikan mahar 100 ekor unta. Subhanallah, Islam itu harusnya identik dengan kaya. Yang jelas, menjadi kaya itu oke, tapi pertanyaannya, bagaimana kita memanfaatkan kekayaan dan harta yang kita punya untuk umat. Pada dasarnya, uang itu benda yang netral. Bagaimana kita menggunakannya, itulah yang menentukan apakah kita masuk surga atau neraka.
Bagaimana Assad memaknai konsep rezeki?
Rezeki itu kata dasarnya ‘rizq’ hampir mirip dengan ‘risk’ yang dalam Bahasa Inggris, berarti resiko. Artinya, semakin besar resiko yang kita hadapi, maka insyaAllah semakin besar rezeki yang bakal kita dapatkan. Hidup ini memang penuh dengan resiko kan? Bahkan sejak lahir, selalu ada resiko yang kita hadapi. Menurut saya, ada 3 (tiga) tipe rezeki. Pertama, rezeki yang sudah dijamin oleh Allah. Firman Allah dalam QS Huud:6, “Allah menjamin rezeki seluruh makhluk tanpa terkecuali.” Allah Maha Kaya dan Maha Baik. Siapa saja, orang kaya-miskin, baik-jahat, tua-muda, PASTI diberi rezeki oleh Allah. Tipe kedua, rezeki yang digantungkan. Rezeki ini hanya bisa didapat ketika seseorang berusaha. No pain, no gain. Persis seperti apa yang difirmankan Allah di QS Ar-Ra’d:11. Bekerja adalah ibadah, bekerja adalah aktivitas mulia. Tipe ketiga, rezeki yang dijanjikan. Rezeki ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan formil. Rezeki ini berhubungan dengan amal ibadah dan kebaikan yang kita lakukan. Salah satunya, ibadah sedekah. Life is all about giving. Tidak pernah seseorang dihormati karena apa yang ia terima. Kehormatan adalah penghargaan bagi mereka yang telah memberikan sesuatu yang berarti. Ketika bersedekah, tubuh kita akan mengeluarkan hormon endorfin. Rasul kita orang yang sangat dermawan. Tidak pernah ada orang yang minta kepada beliau dan tidak diberi.
Bagaimana cara memotivasi diri agar kian rajin dan semangat dalam bersedekah?
Memang sedekah butuh keyakinan. Sedekah yang kita lakukan tidak serta merta diganti oleh Allah, berupa harta. Terkadang sedekah kita diganti dengan kebaikan yang lain. Misalnya, selama setahun, badan kita sehat, sama sekali tak pernah opname di RS. Percayalah, tatkala kita bersedekah, maka pintu rezeki kita terbuka. Kalaupun tak diganti di dunia, maka akan jadi amal akherat kita. Sedekah tidak akan bikin kita miskin. Coba lihat orang-orang kaya di dunia. Bill Gates, misalnya. Tahun 2005, ia menyedekahkan 50% kekayaannya. Tapi, tidak pernah terlempar dari 3 besar orang terkaya di dunia. Warren Buffett juga begitu. Ia sedekah 80% dari kekayaannya, yang kalau di-rupiahkan, senilai 310 Trilyun! Orang kaya yang senang berbagi tidak akan kehilangan kekayaannya.
Orang-orang muslim yang rajin bersedekah juga semakin kaya. InsyaAllah, ini karena hartanya berkah. Satu hal yang perlu saya garisbawahi. Kita jangan mematok angka 2,5 % sebagai takaran sedekah. Justru, 2,5% itu angka zakat. Bukan angka sedekah kita. Zakat itu berperan untuk membersihkan harta, sementara sedekah menyuburkan harta yang kita miliki. Karena itulah, sedekah yang kita keluarkan harus lebih besar dari 2,5%. Ketika ayat Al-Qur’an memerintah kita untuk ‘menafkahkan sebagian harta…’ maka kita harus meneladani sikap Rasul dan para sahabat. Bahwa, yang kita infakkan mestinya ‘sebagian besar’, bukan ‘sebagian kecil’. Sedekah itu bukan perkara BISA atau TIDAK. Melainkan perkara MAU atau TIDAK. Ikhlas tidak ikhlas, ayo kita sedekah terus. InsyaAllah, keikhlasan itu akan ditumbuhkan di hati kita.(*)
Anothe Liebster Award
Huehehehe…. ceritanya lagi semangat ber-Liebster Award neeehh… Baca postingan mak cantik ini, kok ya, aku ngerasa mupeng pengin ngejawab rentetan tanya yang ada di blog doi.
So, here we go… 11 jawaban buat Mak Salma.
- Sejak kapan Anda nge-blog dan di mana?
Apakah notes facebook masuk kategori nge-blog? Jika iya, maka itu artinya saya ngeblog kali pertama (seingat saya) ya di notes FB itu. Saya juga bikin beberapa blog yang mati suri.
Yang lumayan ada update-an adalah Kompasiana dan Blogdetik.
- Apa manfaat nge-blog menurut Anda?
Buanyak lah ya. Sudah pernah saya bahas di sini
- Pernahkah Anda mendapatkan kebahagiaan atau kesedihan karena nge-blog? Tentang apa itu?
Bahagia? So pasti. Kalau komen segabruk dan kalau menang lomba. Hahaha.
Sedih? Hmmm, maybe. Kalau komen dikit bingit. Dan, kalau kalah lomba, hihihi. *self-puk-puk
- Apa pekerjaan impian Anda?
Duta (berbadan) Besar. Saya ikut tes Deplu. Dan…. Hanya lolos di saringan pertama yaitu tes tulis. Saya gagal di tes TOEFL. Hiks.
- Apa makanan favorit Anda?
Naahh, ini nih, pertanyaan sulit. HAMPIR SEMUA makanan sangat-sangat stomach-friendly buat saya. Hehehe, tapiii yang paling sulit buat ditolak adalah: empek-empek Palembang. Perpaduan kenyal dan gurihnya pempek, yang diguyur dengan cuko asam nan segar, plus dipadu ketimun diiris kecil-kecil… subhanallah…. Dooh, udah kemecer aja nih eikeh!
- Apakah tempat yang paling sering Anda kunjungi untuk refreshing?
Kalau jawabnya mushola, ntar dikira sok religius, hehehe… Padahal, aslinya saya paling doyan ngunjungi mushola kantor buaatt…. Tidur J Tidur = refreshing kan? Huehehe.
- Apa judul buku atau film yang paling berkesan bagi Anda?
Buku? Ughhh, banyak sih… Tapi, saya lumayan appreciate dengan “Udah, Putusin Aja!” plus “Yuk, Berhijab” yang dibikin @benefiko dan @felixsiauw. Kenapa @benefiko saya sebutin duluan? Yo’i, karena saya respek ama kartun doi. Hihi.
Kalau film? Ummm… Devil Wears Prada, maybe? Karena, saya ngerasa pernah senasib ama Anne Hathaway. I used to have a ‘devil-wears-prada-wannabe’ boss.
- Kapan momen terindah dalam hidup Anda?
Pas melahirkan Sidqi, kayaknya. Surprise saja, manusia se-labil saya diamanahi bayi ginuk-ginuk-ganteng-lucu-taqwa-bijaksana
- Kapan momen terburuk dalam hidup Anda?
Worst moment yak? Ummm, mungkin waktu saya dinyatakan gagal tes Deplu? #belum bisa move on #hahahaha.
10. Tuliskan satu hal yang ingin anda wujudkan di tahun ini?
Menang lomba blog/nulis/apapun itu yang hadiahnya keliling dunia!
11. Apa hal-hal yang meningkatkan semangat dan motivasi anda?
Honestly, saya bukan orang yang relijius banget lah. Tapi, saya yakin akan ke-Maha Besar-dan Maha Benar-an Allah. Karena itu, saya yakin banget Al-Qur’an adalah sumber tenangnya hati, sumber semangat, sumber ‘jiwa’ saya. Kalau lagi mellow, ngerasa tersuruk, maka saya buka mushaf Al-Qur’an. Random aja. Daaan, believe it or not, masalah saya langsung kejawab dengan baca terjemahan/tafsir Al-Qur’an di sana! I do believe, insyaAllah, ini adalah petunjuk langsung dari Allah. Pas lagi mangkel, atau sumbu sabarnya lagi pendeeeeekkk banget, maka saya buka Al-Qur’an, baca plus denger murottal.
Trust me, it works! It DO works!
Jadi Tua itu Pasti, Jadi Dewasa itu Pilihan
Blogpost ini aslinya ada di sini
Termaktub di notes FB, 25 September 2013. Yep, passs banget, dengan hari ultah saya. Kalaupun dicopy-paste dimari, semata-mata karena saya pengin ada ‘reminder’ aja, supaya tahun ini, umur saya enggak sia-sia karena mengulang ‘dosa-dosa’ yang sama.
Plusss… gara-gaa dapat challenge Liebster Award, dimana kita kudu nyebutin 11 things about me, well, I think it’s better if I put 32 things about me ajalah, huehehehe….
32
Turning 32, today. Whoops, saban jatah umur berkurang, selalu teringat copywriting iklan salah satu pabrik rokok tempat saya dulu mengais duit–> ‘jadi tua itu pasti, jadi dewasa itu pilihan’
Bener banget. Ada 32 hal-hal ‘tidak dewasa’ yang selalu saya canangkan untuk jadi (semacam) resolusi, tapi toh tak pernah ada progress yang menggembirakan.
32 Things I Hate about Me 😦
1. Selalu berniat ingin kurus, tapi tak pernah ada usaha nyata yang dilakoni. Makanan tetap tersebar, menguasai seluruh kubikel meja.
2. Selalu ingin lebih sehat, bugar, dan sporty. Tapiii, heiii, kapan terakhir kali kau pakai sneakersmu, lalu lari keliling lapangan, sebagaimana yang pernah kau ucapkan pada suatu masa?
3. Selalu ingin lebih banyak bike to work, or bike for fun, pokoknya pengin nggowes lebih banyak. Nyatanya? Pegang setang aja jarang. Justru jarak tempuh bocah cilikmu jauuuuh lebih banyak, ketimbang dirimu.
4. Selalu ingin memperbanyak hafalan Quran. Hoahahahahahah…. ini rasanya pengin ketawa iblis dah. Kagak nambah-nambah sama sekaliii! Setoran ke Ustadz juga males-malesan. Dan, apa kabar, kemarin muroja’ah QS An-Naba? Maceeettt parrraaahhhh!
5. Selalu ingin menangis tiap sholat. Huh, nyatanya, mata memang mengalirkan buliran air. Tapi, itu karena angop alias menguap! Karena ngantuk! Bukan karena ingat dosa.
6. Selalu bilang ingin lebih ‘out of the box’. Preeettt, pengin ketawa banget denger ini. Dari duluuuuu, sukanya baca artikel Yoris Sebastian-lah, Rene Suhardono-laah… tapi eksekusinya NOL besar. Malah selalu terjerembab dalam kungkungan rasa ‘lebih enak dikotak’.
7. Selalu ingin menciptakan sebuah elemen sastra yang ‘berbeda’. Yang genuine. Yang so me. Yang gue banget. Halahdalah, sampe detik ini, selalu ngandelin pawang google tiap mau bikin artikel.
8. Selalu terpesona kala membaca profil Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia, Sinta Yudisia, tapi tak pernah bisa menapaki jejak mereka.
9. Selalu setuju dengan apa yang pernah ditulis Assad–> There is no growth in comfort zone, and there is no comfort in growth zone. Tapi, tak pernah punya nyali untuk keluar dari ‘zona nyaman’.
10. Selalu bergaul dengan para mamah-mamah entrepreneur. Tapi, ya wis, gitu thok. Nggak ada langkah nyata bahwa aku bisa memetik 9 dari 10 pintu rezeki yang dijanjikan oleh-Nya.
11. Selalu demanding terhadap anak. Gosh, Sidqi just soooo…. small… he’s a kid, right now. Dan saya menimpakan begitu banyak ambisi pada bocah cilik itu.
12. Selalu jadi ortu sumbu pendek. Gampang ‘meledak’
13. Selalu jadi Ratu Drama. “Sidqi!! Denger Ibu atau Ibu gak mau ngajarin kamu selamanya!!!” —> ciri-ciri emak durhaka
14. Selalu berteriak, yelling, screaming, every single day!
15. Selalu melupakan kesalahan diri sendiri, dan mengingat kesalahan anak –> shame on me.
16. Selalu bilang, “Ibu capek. Nggak bisa main-main sama kamu yaa…” tiap pulang kantor, dan mendapati wajah Sidqi yang memelas, minta diajak main oleh emaknya yang tak berguna ini.
17. Selalu ngos-ngosan tiap diajak kejar-kejaran sama Sidqi.
18. Selalu punya alasan “Ibu nggak punya uang, Dik…” tiap Sidqi melakukan satu kebajikan, dan berharap aku membelikan satu mainan murah-meriah buat dia.
19. Selalu mengungkit-ungkit, “Hayooo, nggak mau sholat ke Masjid?!? Kan kemarin sudah Ibu beliin tas Ben 10 sama Cars? Mau tasnya dikembaliin lagi ke toko?!?”
20. Selalu bilang, “Sidqi, badan kamu kok nggak ada mirip-miripnya sama Ibu sih? Kamu kurus banget, kayak Bapak. Coba kamu agak chubby, pasti lucu dan nggemesin.”
21. Selalu nyuci dan setrika baju sambil ngomel-ngomel. Doooh, ini kapaaan, selesainya???
22. Selalu cari cemilan-cemilan-cemilan setiap saat.
23. Selalu tergoda buat beli entah krim malam, krim pagi, krim siang, scrub, endebrai,endebrai, tapi ya udah dimangkrakin gitu aja di lemari.
24. Selalu nggak bisa ikhlas kalau temen kuliah yang kliatannya biasa aja, eh, sekarang udah jadi direktur hotel bintang lima.
25. Selalu gagal move on dari kerjaan lama. “Jaman gue di perusahaan lama duluuu……”
26. Selalu bingung, kenapa saya lebih suka ngomong sama laptop (belakangan ini android) ketimbang orang beneran.
27. Selalu ‘palsu’ tiap wawancara narasumber. Sok manis. Sok sopan. Sok anggun.
28. Selalu ‘gampang enggak suka’ tiap ketemu emak-emak muda. Nggak tau. Perasaan, langsung muncul hawa kompetitif gitu.
29. Selalu males-malesan kalo nulis artikel tetap di kantor. Eneg? Bosen akut? I don’t know.
30. Selalu bilang ingin traveling ke tempat baru, minimal sebulan sekali. In fact? Ahahahahha….. becanda kali kau….
31. Selalu bertekad ingin rutin kajian Tarjim. Ahhh, banyakan bolosnya…
32. Selalu gampang panik kalo naik motor/mobil, entah nyetir dewe (motor) atau disetirin…
So many bad things about me and myself. Yah, begitulah manusia. Daftarnya mungkin bisa lebih panjang lagi. Tapi, saya tetap harus bersyukur, karena masih diberi jatah untuk bersama-sama rebutan menghirup oksigen bareng 2 miliiaran manusia di muka bumi.
Juga I’m sooo… grateful, karena buanyaaak banget, yang ucapin Met Milad, Happy Birthday dan turunannya lewat wall FB ini. Thanks much, my friends.
Terutama, thanks berat buat Hagi Hagoromo, yang inbox sepenggal doa nan indah:
Selamat ulangtahun Nurul,
Berikut ini adalah doa-doa untukmu..
Semoga Yang Maha Kuasa memberimu kesehatan lahir dan batin, keberkahan usia, dan kebahagiaan dunia akhirat yang melimpah buat kamu sekeluarga.
Semoga Yang Maha Kuasa menganugerahkan kepadamu kemudahan dalam beramal shaleh, kelancaran dalam mencari nafkah yang halal, dan kecukupan untuk semua kebutuhanmu,
Dan yang terpenting adalah, Yang Maha Kuasa memberikan ampunan atas semua dosa dan salah kita. Untuk semua kebaikan yang pernah engkau kerjakan, kiranya Allah memberimu balasan kebajikan yang berlipat-lipat..
Wassalam, hagi
Liebster Award Goes to Me…!
Mak Kania Ningsih tiba-tiba men-tagku untuk ber-Liebster Award. It’s a…. WOW banget! Ternyata ada loh, emak2 yang begitu perhatian pada dirikyuuu, sampe segitu baiknya men-deliver award! Ohh, AWARD! It’s award, maaan… Award!!! *lebay mulai kumat* Tengkiu ssoooo… ssooo much, mak cantiiik…. Semoga kita makin erat dalam menjalin persatuan dan kesatuaaaan, ya maak…..#apasih
Sebenarnya, apakah Liebster Award ituh? Hasil dari peng-googling-an, ketemulah jawabannya. Eng… ing… eng….!!
Liebster award adalah award yang buat para blogger yang follower-nya kurang dari 200 followers.
Tujuannya? Ya, biar followernya nambah. Hehe…. Bahasa alusnya sih, biar para blogger saling silaturrahim dan saling mengenal melalui award ini. Mungkin saat ini, kenalnya baru di dunia maya. Siapa tahu kan, bisa beneran kenal-banget-nget di dunia nyata.
Well noted. Lalu, rulesnya bagaimana?
1. Mengucapkan terima kasih buat orang yang menominasikan kamu
2 .Kamu harus menampilkan gambar “Liebster Award” di blog kamu
Ini dia, 11 pertanyaan yang diajukan secara bertubi-tubi oleh Mak Kania. Cekidooot!
1. Apa manfaat ngeblog buatmu?
Buanyaaaak! Aslinya saya cuman butuh blog sebagai ‘tempat menumpahkan sampah pikiran yang berkecamuk di otak’. Itu awalnya. Tapiii, ternyata gara-gara ngeblog saya jadi kenal buanyak orang, bisa nulis dengan style yang ‘gue banget’, plusss…. menang beberapa kompetisi blog, ahaiii! Yang terakhir ini jelas ga bisa diabaikan dong. Kalau mau tahu detail ceritanya, bisa cusss ke sini
2. Darimana kamu mendapat ide tulisan?
Ide itu tumpah ruah dimana-mana. Di kolong meja kantor, di tas sekolah anak, di lapangan pagar rumah. Dimanapun! Ide itu bagai oksigen. Yang jadi masalah adalah, apakah kita bisa meng-capture ide itu, lalu menjadikannya sebentuk tulisan yang ‘laksana kapak yang mampu memecahkan pikiran yang membeku’? Nah, ini yang PR banget. O iya, laksana kapak dst-nya itu modifikasi quotation dari AS Laksana, salah satu kolumnis favoritku.
3. Kapan waktu ngeblog favoritmu?
Anytime. Ya itu tadi, kalo ide-ide yang bermuncratan (haiissshh, opo maneh iki…) langsung bisa ter-capture, dan aku punya energi plus antusiasm plus passion untuk menuangankan dalam sebentuk tulisan, maka aku bakal ngeblog! Tapi, yang jelas nih, aku kudu ngeblog di antara jam 8 pagi sampai 5 sore. Why oh why?? Ya karena butuh akses internet dari kantor, huahahaha….. *magabut alert*
4. Apa tipsmu agar selalu bahagia?
SELALU bahagia? Well, I must admit that I’m not that kind of person ALWAYS feel happy. IMHO nyaris nggak ada orang yang SELALU bahagia deh. Tapi, aku percaya banget sama kalimat Om Arvan Pradiansyah: “BAHAGIA itu MENGINGINKAN apa yang kita DAPATKAN.” Simple, tapi kenaaa banget 🙂
5. Siapa orang yang selalu ada buatmu saat duka dan bahagia?
SELALU ADA? Hmm, siapa ya? Ya, diriku sendiri dong. Kan SELALU? Huehehe…. Yang jelas, kalo orang yang men-support aku dari zaman orok sampai segede alaihim gambreng seperti sekarang, sudah pasti…. dialah ibundaku chayaaaangg-slalu setia-tak ingin sendiri-imut-ingin-bahagia .
6. Sebutkan 1 orang saja yang paling kamu cintai di dunia ini!
I love me!! Hahaha… *kumat, kumaaattt narsisnya….* Harus 1 orang aja ya? Ehmmmm… ibuku, atau anakku ya? Anakku aja deh, kan ibuku udah ada di jawaban nomor 5, hahahah…. Namanya Adkhilni Mudkhola Sidqi. Panggilannya Sidqi. Sekarang umur 7, kelas 1 SD. Cita-citanya jadi ilmuwan yang bikin robot. *aamiiiin…..*
7. Jika kamu jadi presiden, apa yang pertama kamu lakukan?
Mencubit kulit, karena sudah pasti saya lagi mimpi, hehehhe…. Yang jelas saya akan bilang “Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un….” dan istighfar berkali-kali. Being a President? It’s soooo… not me 🙂
8. Kalau ada temanmu yang mudah patah semangat, nasehat apa yang akan kamu berikan?
Kalau muslim, akan aku setelkan murottal Surat Ar-Rahmaan. Nyesss banget, utamanya di ayat “Fa bi ayyi ‘aala irobbikumaa tukadzdzibaan?” —> “Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?” Jlebbb banget nih ayat.
9. Masakan apa yang paling kamu kuasai?
Apa yaaa…. Pizza, mungkin? Karena aku kan ga bisa masaaaakkk, hwaaaa…. *nangis di depan khalayak ramai, bukan lagi di pojokan*
10. Apa mimpi terbesarmu yang ingin atau sedang kamu wujudkan?
MIMPI TERBESAR adalah bisa mendidik anak dengan baik, sesuai ajaran Allah dan Rasul-Nya. Iya loh, saya serius banget soal ini. Karena, naudzubillah, ngeriiiii ya kalau lihat perkembangan anak-anak zaman sekarang. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah, berpasrah dan bermohon terus, agar senantiasa dijaga dan dilindungi Allah.
11. Jika diberi kesempatan kedua, apa yang ingin kamu perbaiki dalam hidup?
Well, apa ya? Saya ngerasa, career path saya bener-bener anjlok. I know, life is like rollercoaster, tapi, saya ngerasa rollercoaster saya nukiknya kelewat tajam. Dan gak naik-naik, hahaha… makanya, saya pengin sih, bisa dapat kans untuk merasakan career path yang lebih cihuy, di institusi yang juga asik. Bukan berarti kantor saya ga asik, tapi I do believe that actually I can get better and better achievement than this. Hopefully 🙂
Oke, baiklaaaahhhh…. saya akan men-tag tugas ber-LIebster Award ini ke para blogger cihuy yang sering kukepoin blog2nya. Mereka adalaaahhhhh…. *drum roll*
1. Niar Ningrum, si cantik bergigi gingsul
2. Siti Maryamah, emak assoy asal Purbalingga empunya diksi nan kaya
3. Nazura Gulfira, bu dosen cantik, dengan style yang sumpaaahhhh, bikin ngilerrr….
4. Jihan Davincka, the one and only! “Emak langka” dengan artikel #hakjleb yang duuuuh, unpredictable!
5. Hani Fatma Yuniar, emak sabar-baik-hati-rajin-menabung-tidak sombong.
6. Pramastri Sisimaya, waaahhh, emak satu ini juaraaaa banget lah, tulisannya. Nabok deh, naboook!
7. Rafiqa dan Inggried, yang bisa bersatu padu melahirkan blog masak penuh mutu #rhyme
8. Rindrianie, dengan blog sooo… sweet, manis banget, dengan diksi renyah…. Indaaahhh
9. Indri Hapsari W, Ibu dosen fenomenal! Tulisannya kadang tegas, kadang lembut, yang pasti orangnya smart dan funky dah!
10. Gustidha, totally absurd woman! Lucu banget dah, postingan si jurnalis labil ini, heheheh….
11. Indah Nuria, sang PNS Deplu yang inspiring banget!
Pertanyaan yang kudu Dijawab adalah…..
1. Kalau dikasih kesempatan buat ‘reinkarnasi’, mau jadi siapa? Gak boleh jawab ‘Jadi diri sendiri’ yaa… heheheh…..
2. Kalau masuk surga, buah apa yang pertama kali ingin dimakan?
3. Kalau dikasih pilihan buat stay di negeri orang, mau tinggal di negara apa, kota apa dan why oh why?
4. Kalau anak Anda (atau ntar udah punya anak) ingin jadi artis, boleh apa kagak? Dan kalau boleh, siapa artis yang jadi ‘role model’-nya?
5. Film apa yang paling #hak jleb di mata Anda?
6. Apa lagu yang bisa jadi original soundtrack dalam hidup Anda?
7. Makanan favorit Anda, apa? Bisa masaknya tak? *heheheh, cari bolooooo*
8. Siapa public figure yang gaya busananya menginspirasi Anda banget?
9. Selain blog Anda, blog apa lagi yang PERTAMA KALI selalu Anda buka setiap pagi?
10. Apa panggilan sayang Anda kepada anak (atau yang ntar mau punya anak)? Apa artinya?
11. Dalam skala 1 sampai 10, berapa angka yang mencerminkan rasa syukur terhadap hidup yang sekarang Anda jalani?
Wuaaaahhhh… sampe kemringet saya nulisnya… Mata udah siwer banget niiih, heheheh… Oke emak-emak, selamat ber-Liebster Award yaaaa….
Reportase Sisi Koplak Para Capres (by Arham Kendari)
Ya ampuuuuun, saya ngakak guling-guling baca tulisan Kompasianers satu ini. Ini saya attach postingan doi di Kompasiana. Baca deh Mak. Super mencerahkan, dan ngikik pol-polaaannn….
Artikel aslinya bisa cek di sini
Selamat malam, Pemirsa..
Breaking News kali ini kami buka dengan berita politik dua kubu Capres.
Seperti telah diprediksi banyak pihak, Jokowi akhirnya berpasangan dengan Jusuf Kalla atau JK.
Mengingat dua tokoh ini berlatar belakang pengusaha, maka diyakini tak hanya mampu menjadikan INDONESIA HEBAT!, tapi juga Indonesia Hemat!
Jokowi menegaskan tak akan menerapkan politik bagi-bagi kursi, karena itu bisa merugikan perusahaan mebel miliknya.
Sementara itu, walaupun tak punya kendaraan politik, JK telah diunggulkan sejak awal, karena tanpa kendaraan pun beliau berpengalaman menjadi supplier kendaraan dibawah korporasi Hadji Kalla.
Saat mengumumkan JK sebagai Cawapres, Jokowi sempat dianggap bercanda oleh simpatisan, karena JK diduga sekadar singkatan Just Kidding.
Saat ditanya kesiapan, protes, serta isu negatif yang berkembang saat konfrensi pers, wartawan hanya mendapat jawaban 3-R: RaMIKIR, RaPOPO, dan RAIMU.
Di saat yang sama pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa juga resmi dideklarasikan. Penunjukan Hatta sebagai Cawapres sedikit banyak dinilai untuk mengingatkan pemilih pada pasangan legendaris Soekarno-Hatta.
Hanya saja, sebagian pihak kurang setuju dengan anggapan pembanding ini, mengingat Soekarno dikenal sebagai tokoh penakluk wanita, sementara Prabowo hingga kini masih jomblo saja. Eaaa.
Hatta sempat membantah adanya isu sejumlah besar mahar yang digelontorkan dalam keputusan pemilihannya. Istilah mahar menurutnya hanya dipakai oleh pengobatan alternatif.
Pasangan ini sempat bingung menentukan akronim apakah akan memakai Prabowo-Hatta disingkat WOTA, ataukah Prabowo-Hatta Rajasa, disingkat PRAHARA. Namun santer terdengar kabar setelah resmi menjadi Capres, Prabowo akan mengganti nama menjadi Pascabowo.
Pasangan Jokowi-JK dideklarasikan di gedung Joang 45, sementara Prabowo-Hatta di Rumah Polonia Jalan Cipinang.
Mengapa memilih pendeklarasian di ke dua tempat tersebut? Untuk sementara alasannya karena Balai Sarbini akan dipakai oleh Indonesian Idol, sementara Studio Indosiar Daan Mogot juga sudah dikontrak oleh Dangdut Academy.
Sementara itu, Golkar sempat bingung menentukan arah. Ical sebelumnya diketahui menawarkan diri dan elektabilitasnya di berbagai kubu, namun tak ada kesepakatan yang dicapai hingga injury time. Nyaris frustasi, Ical diusulkan untuk menawarkan diri ke Tokobagus dan Berniaga.com saja, sebelum akhirnya merapat ke kubu Prabowo-Hatta.
Kecewa karena tak dimasukkan ke koalisi oleh PDIP, Ical dan Golkar-nya sempat mengajak Nasdem berkoalisi membuat poros baru. Nasdem dan Golkar berkoalisi menjadi Nasgor.
Tapi akhirnya kesepakatan ini juga mengalami deadlock. Ical dan Paloh dianggap tak punya chemistry. Mereka tak bisa akur. Ini mengingatkan kita pada Popeye dan Brutus.
Adapun jika koalisi telah terbentuk sempurna, PDIP diperkirakan tak akan menjadwalkan Tri Rismaharini dan Ganjar Pranowo sebagai Juru Kampanye, karena keduanya diketahui sedang sibuk mengurus panitia Eskrim dan jembatan timbang di Youtube.
Yang mengejutkan, PKB adalah satu-satunya Partai berbasis islam yang tak merapat pada kubu Prabowo-Hatta, mengikut pendahulunya PKS, PPP dan PBB, serta PAN yang berafilasi pada Muhammadiyah.
Ini dikhawatirkan akan berimbas pada berlarut-larutnya permasalahan antara NU dan Muhammadiyah dalam penentuan tanggal Lebaran.
Cak Imin dan PKB-nya resmi bergabung dengan koalisi partai pendukung Jokowi-JK, setelah sebelumnya mem-PHP Rhoma Irama. Tapi ini dianggap tak terlalu berpengaruh pada kekuatan koalisi. Kubu Cak Imin dipastikan hanya akan kuat jika bersatu dengan kubu Cak Norris.
Rhoma Irama yang terlanjur kecewa, tak akan tinggal diam. Ia rencananya akan mengajak pimpinan partai PKPI, Sutiyoso untuk bergabung membentuk kekuatan baru. Diusulkan nama “Serikat Pendukung Rhoma Irama dan Sutiyoso untuk Indonesia”, disingkat SPERMATOSOID.
Rhoma Irama tetap akan maju meski tanpa ridho partai, ridho penggemar, hingga Ridho Rhoma.
Rhoma Irama tak takut pada kekuatan koalisi partai pemenang Jokowi-JK, bahkan pada koalisi partai Prabowo-Hatta sekalipun. Koalisi bersepeda dengan koalisi berkuda, menurutnya bisa dilawan dengan koalisi bergitar.
Yang mulai cemas justru anak Rhoma Irama, Debby Irama.
Jika Jokowi-JK menang, Debby rencananya siap-siap membuat passport kewarganegaraan Kongo.
Diluar dugaan, WIN-HT akhirnya pecah kongsi. Kuis hoax Kebangsaan pun terancam bubar. Wiranto terlebih dahulu merapat ke Jokowi-JK. Inipun sebenarnya tak terlalu berpengaruh. Hanura oleh sebagian pihak dianggap HANURA (Hanya Numpang Rame).
Ini bertolak belakang dengan keputusan Harry Tanoe atau HT yang merapat ke Prabowo-Hatta. Misi awal HT akan menjadikan pasangan Prabowo-Hatta jadi cameo dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Informasi ini konon dibocorkan oleh Wiranto sendiri setelah sempat mematai-matai dengan menyamar menjadi tukang becak.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, Demokrat masih memilih Netral. Sikap ini dikecam oleh berbagai pihak. Demokrat dianggap tidak konsisten. Memilih NETRAL, padahal SBY adalah fans JAMRUD. Bukankah ini inkonsisten? Konvensi Partai Demokrat dinilai hanya akal-akalan. Konvensi dianggap sekadar mencetak calon tanpa kepastian nasib. Hal ini tidak dibantah oleh pihak demokrat. Konvensi menurut mereka memang hanya mencetak calon. Karena yang mencetak sablon itu bukan konvensi namanya, tapi konveksi.
Untunglah Dahlan Iskan sebagai pemenang konvensi bisa legowo, padahal sempat dikabarkan Dahlan Iskan sakit hati. Dahlan menepis kabar tersebut, menurutnya hatinya tak mudah sakit, karena hatinya masih sehat, segar, dan diimpor dari Tiongkok.
Soal konvensi ini sangat disayangkan, karena ada beberapa tokoh berpotensi yang sempat ikut konvensi selain Dahlan Iskan. Anis Baswedan misalnya. Ia juga bisa menjadi kuda hitam, apalagi jika Anis Baswedan berpasangan dengan Anis Matta membentuk kekuatan baru, duo Anis. Ini bisa bertambah kuat lagi jika didukung oleh Anisa Bahar dan Anisa Cherrybelle.
Pemirsa…
Apapun hasil akhirnya, menarik untuk kita kawal dan ikuti hingga proses akhir pemilihan. Semua opini masih bisa berkembang tanpa perlu bubuk fermipan.
Yang perlu kita pahami, persoalan gemuk dan ramping bukanlah sekadar persoalan koalisi yang rumit, melainkan persoalan kozui slimming suit.
Demikian, Arham Kendari melaporkan..
Cintaku Berlabuh di Produk Kreatif Indonesia
Alhamdulillah, tulisan ini jadi The Best Three dalam lomba blog "Karya Kreatif Anak Bangsa" dalam rangka memeriahkan Pameran Produksi Indonesia 2014.“Konsumen mancanegara sekarang sudah semakin cerdas. Mereka tidak lagi tergila-gila beli barang branded yang harganya selangit. Justru, konsumen dari luar negeri malah suka dengan produk kami, karena ada story-nya di balik pembuatan produk-produk handicraft ini.”
Tak habis rasa hormat, respek dan salut saya pada perempuan tangguh satu ini. Dengan modal semangat dan ikhlas yang merubungi sekujur sukma, ia terus berupaya. Memberikan diferensiasi pada aneka produk handicraft, yang ia bidani, bersama sejumlah karyawan. Workshop-nya terbilang sederhana. Namun, aura humanisme, saling setia kawan, kehangatan, senantiasa meruap dari lokasi workshop sekaligus merangkap tempat tinggal/ mess para karyawannya.
Namanya Titik Winarti. Pendiri, penggagas, sekaligus komandan bagi puluhan karyawan di Tiara Handicraft, Surabaya.
Betul, yang ia produksi adalah barang-barang khas handicraft, semacam tas, dompet, dan lainnya.
Betul, kalau kita lihat sekilas, barang produksi Bu Titik, tak jauh beda dengan handicraft lainnya.
Tapi, lihatlah.
Produk-produk ini dikerjakan dengan penuh cinta, oleh para penyandang tuna daksa, tuna grahita dan tuna rungu. Ya, karena semua karyawan Bu Titik adalah saudara kita para difabel alias penyandang disabilitas.
Jangan pandang sebelah mata terhadap karya yang mereka hasilkan. Justru, saudara-saudara kita para difabel ini bekerja dengan hati-hati, sekaligus “dengan hati”. Hasil karya mereka sama sekali tak asal-asalan. Justru, dilahirkan dengan rahim cinta. Sebuah syukur, yang teralamatkan pada Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan semangat tak kunjung padam, kendati fisik mereka boleh dibilang “istimewa”.
Sedari awal, saya berupaya mencari jalan untuk bisa mengakses pasar luar negeri. Kami terus membidik beberapa negara sebagai target market untuk produk-produk Tiara Handycraft. Alhamdulillah, sejumlah Negara memberikan respons positif. Produk kami diterima oleh konsumen di Brazil, Spanyol, Belanda, Amerika Serikat serta Singapura. Saat ini, tren yang berkembang adalah, para konsumen akan membeli suatu produk berdasarkan ‘personal story’ yang melekat di produk tersebut. Jadi, misalnya, dia beli tas produk Tiara. Nah, di label harga, kami jelaskan bahwa produk ini digarap oleh penyandang tuna daksa. Maka, ia akan dengan senang hati bercerita ke rekan-rekannya bahwa “Hei, ini lho, saya pakai tas yang dibikin oleh penyandang difabel.”
Jadi, saya bikin produk itu handmade, eksklusif, ada pencantuman identifikasi pembuat produk. Karena kalau lihat orang beli tas mahal bermerek, sudah banyak kan? Nah, kami lebih menyasar para peminat barang yang esklusif dan dibuat dengan sentuhan personal.
Brilian!! Sungguh strategi social marketing yang super-duper brilian! Produk Indonesia bisa kian mengglobal, tentu harus dibekali marketing yang handal, diferensiasi produk yang mantap!
Jaringan pemasaran yang mengglobal ini merupakan buah dari prestasi yang diraih Titik di tahun 2005.
Saat itu, Titik meraih penghargaan Microcredit Award dari pemerintah. Dia lalu berpidato di depan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat mengikuti pencanangan Tahun Internasional Kredit Mikro di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Tak ayal, cintaku berlabuh di produk dalam negeri : Tiara Handicraft. Kugamit satu tas dengan motif menyerupai baju wanita. Aku bayangkan, betapa cinta masing-masing perajin itu, tertuang dalam satu karya indah luar biasa, sebuah tas yang cukup dibandrol dengan angka 100 ribu saja!
Karya ini lebih dari sekedar tas. Ia adalah masterpiece. Sebuah masterpiece produk kreatif Indonesia.
Karya ini adalah bukti sebuah inspirasi, bahwa anak negeri ini, mampu melakukan apa saja, tak peduli bahwa ada aral yang terpampang di depan mata. Seperti kata-kata Bu Titik, “Anak-anak ini nggak butuh dikasihani. Mereka hanya butuh diberi tempat, diberi kesempatan, wadah untuk berkarya….”
Ahhh…. produk Indonesia…. Bukti kecintaan pada bangsa…. Sekaligus bukti bahwa anak-anak bangsa sungguh mampu melahirkan asa dan semangat menyala-nyala. Sangat layak apabila Tiara Handicraft lebih gencar dikenalkan pada khalayak
Maka, rasa nasionalisme kita akan membuncah, hingga tumpah ruah.
Maka, dengan bangga yang meletup-letup, kita akan berujar lantang, “Produk Indonesia Mantabbbbb!!”
“One Stop Shopping” buat Bebek Lovers
Siapa doyan bebek?
Sudah pasti, saya bakal ngacung tinggi-tinggi. Bebek itu makanan yang gampang bikin kangen. Apalagi kalo di-combine dengan sambel yang bikin hoh-hahh-hohh–haaah alias kepedesan, dijamin, nasi sebakul bisa tandas!
Hahaha…. Kabar yang menggembirakan adalah, banyak banget varian bebek yang tersaji di jagat kuliner. Ada bebek sambel korek-lah, bebek sambel mangga, bebek bali, endebrai, endebrai.. Segala rempah yang tumpah-ruah di sekujud bodi bebek, makin bikin acara makin kian sip-markosip.
Sayangnya, kadang selera per-bebek-an kita ga mesti akur sama partner makan.
Kita sih, doyan ama menu bebek di situ, let say, bebek sambel korek. Tapi, temen nongkrong kita malah pengin ngemil bebek sambel mangga, yang mana kagak ada di sono.
Mau ngibrit ke resto lain?! Mana sempatt?!?!

Thanks God, di Surabaya, ada satu warung baru yang khusus menyajikan segala macam bebek yang kondyaaang di seantero jagat. You name it, guys! Pengin bebek sambel korek? Ada!
Bebek sambel mangga? Tersedia.
Bebek rica-rica, bebek sambel ijo, bebek goreng kremes yang nggak pedes pun komplit=plit-plitt!!
“Memang kami ingin Bebek Harissa ini bisa dikunjungi seluruh anggota keluarga. Yang suka pedes, bisa makan di sini. Anak-anak juga tetap bisa makan bebek kremes,” kata Pak Wawan Sugianto, owner warung Bebek Harissa ini.
Ambience warung sangatlah okai dokai. Kesan homey langsung ketangkep dah. Apalagi, warung ini terletak di jalan MERR (by pass) yang lumayan baru di kawasan sekitar Rungkut Surabaya.
Pas jam lunch, penuuuhhh banget dengan para profesional yang nyari makan. Yang recommended di sini adalah: Bebek Mas Bro. Seporsi, udah dapat nasi dan bebek goreng, plus serundeng khas bebek suroboyo, sambel mangga plus lalapan. Harganya? 15 ribu ajah.
Mmmeeeehhh, nyelamatin dompet banget kan? Sayur asemnya juga mantap surantap. Semangkuk cukup 7 ribu perak. Yang doyan pedes, boleh banget nyobain bebek rica-rica atau sambel korek. Blaaarrrr… bikin lidah kebakar dah!
Eh, eh, eh, kalo dirimu lagi takut asem urat atau kolesterol atau trauma bebek, kepriben? Oh, don’t worry, be happy… Ada kok menu-menu pemadam kelaparan, semacam ayam dan bandeng. Dimasak dengan spice yang luar binasa mak nyus.
Varian ayam mengikuti varian bebek juga. Info penting nih, ayamnya adalah ayam kampung yang guriiiiihhh bin gak alot sama sekali. Kalau mau tahu lebih banyak soal warung ini, kepoin aja twitternya @bebekharissa
Dijamin langsung ngecessss, pas liat gambar-gambar yang ada di sono.
Rindu Bandung
Lebaran masih beberapa bulan lagi. Tapi, kami dilanda resah-gelisah-galau-gundah-gulana. Ada apakah??
Tidak lain dan tidak bukan, perkara tradisi berabad makhluk Indonesia Raya: Yes, MUDIK. Ulala.
Ibu saya pulang ke Pacitan. Sementara ibu-bapak mertua saya malah mau ngebolang (husssh, orang sepuh dibilang ngebolang!) ke rumah anak-anaknya di Jakarta dan Bandung. Niatnya sih, emang buat ngirit, karena kalo bapak-ibu mertua kan cuma berdua. Sementara anak2nya yang di Jakarta-Bandung ada 3 keluarga. Ngirit ongkos karena cuma beliin 2 tiket pesawat. Hehehe.
Sialnya, duuuuh, kenapa aku-anakku-bojoku podo ngiler pengin ke sono juga yak? Hwaaaa…. terbayanglah keindahan Bandung, si kota kembang yang rupawan tiada tara ituuuuu….
Istikhoroh…. istikhoroh… mau ke Bandung apa ke Pacitan ajah? Hiksss….
Gimana dengan teman-teman semua??
Udah ada obrolan planning soal mudikkah? Share dong 🙂
Kenapa Sidqi Ogah Poto ama dokter Oz?
Sidqi itu bedaaaa banget sama emaknya. Sidqi badannya super-duper-langsiiing. Emaknya? Ngabis-ngabisin tempat.
Sidqi itu ga suka perform di depan massa. Emaknya? Banci tampil sejati.
Sidqi enggak doyan poto bareng seleb? Emaknya? Hohoho…. kudu banget dong, minta poto bareng.
Pas liburan ke Bandung, saya-Sidqi-dan utinya ketemu dr Ryan Thamrin, si dokter Oz Indonesia yang guanteeeengnya naudzubillah itu. Kapan lagi, cobaaa bisa ketemu ama dia? Sependek yang saya tahu sih, nih dokter jarang banget ke Surabaya. Walhasil, minta poto bareng dong. Cekriik!
Di poto itu, cuman ada dr Oz, saya dan uti Fat. Lahhh, Sidqinya kemana??
Ternyata Sidqi lagi ngumpet di pojokan. Doi ogah diajakin poto bareng. Udah saya paksa-paksa. Teteup, kagak mau.
Nah, dua hari lalu nih, pas saya lagi jalan-jalan ke Indomaret, iseng-iseng saya tanya tuh bocah. “Mas Sidqi kenapa, waktu itu kok nggak mau dipoto bareng dr Oz?”
Daaan…. Sidqi ngejawab,
Soalnya dokter Oz itu ganteng banget Bu. Aku kalo poto sama dia nanti bakal kelihatan jelek. Makanya aku nggak mau.
Glodhaaaak! Wuahahaha…, saya ngakak kenceng, sampe nyaris ditabokin mbak-mbak Indomaret, heheheh…
Duh, anakku… kenapa kamu segitu mindernya siiih? Kenapa cuman gara-gara ‘beda level kegantengan’ aja udah segitunya mengintimidasi dirimu?
“Loooh, mas Sidqi kan juga ganteng… Kenapa musti minder sih?”
“Enggak, bu… Gantengan dia… Aku udah ngaca kok….”
Jiaaaah…..
“Kalo kamu rajin sholat, rajin mengaji, baik hati, gaul, temennya banyak, maka kamu akan jadi anak ganteng juga…. Itu pasti deh…”
“Nggak bu, aku udah tahu kok, kalo dokter Oz lebih ganteng dari aku….”
“Mas Sidqi kan ganteng, sholeh, taqwa, bijaksana….”
“Yaaa… soalnya, aku anaknya ibu….Makanya, Ibu bilang aku ganteng….”
Mak klakep.
Duh.
Sependek yang saya ingat, saya enggak pernah kasih teori, bahwa kemuliaan orang itu bergantung pada tampangnya. Blaassss, nggak pernah.
Sependek yang saya ingat, saya nggak pernah bilang, “Orang ganteng itu pasti hidupnya bahagia. Dan ntar bakal masuk surga.” Iiissshhh, nggak dong. Saya tentu tidak se-khilaf itu.
Sependek yang saya ingat, saya juga nggak pernah bilang, “Aduuuh, tuh, dek Faiz ganteng banget, cobaaa badan kamu agak gedean dikit, pasti kamu juga ganteng loh…”
Errrr… pernah nggak ya?!? Errr… kayaknya, yang kalimat terakhir ituuuu… pernah. Atau, bahkan, sering. Hiks.
Dan, jangan-jangan, kapan hari itu, bapaknya Sidqi bilang, “Kamu kurus banget. Kayaknya cocok jadi model iklan anak kurang gizi…”
Masya Allah. Nggak nyangka banget, kalimat yang saya ucapkan sambil lalu, kalimat yang saya tujukan biar Sidqi mau makan dalam volume lebih banyak dan intensitas lebih sering plus gizi lebih cihuy… ternyata, kayaknya, kalimat itu yang bikin Sidqi jadi minder. Hiks.
Tapiii, tapiii, tapiiii, anakku sebenarnya ganteng kan???
Biarpun badan dia kurusss–kerrriiiing, sebenernya dia lumayan juga kan????
#emak-mulai-krisis-pede