Apa yang kalian lakukan tatkala menerima undangan pernikahan sang mantan? Nangis berderai-derai? Gagal move-on dan stalking akun medsos mantan, demi menggali info SIAPA SIH SOSOK YANG BERHASIL DUDUK DI SINGGASANA HATINYA? Galau tak berujung sekaligus kepo seputar rencana update acara kawinannya?
Hahahaha. Hayuk hayukkk, curcol di kolom komentar, yhaaa. Karena memang “menerima undangan kawinan mantan” bisa dibilang nightmare alias kiamat kecil buat sebagian orang (termasuk diriku). 😊 (Lebaaaayyy lebayyy deh biaarrr)
Review Restoran Nanny’s Pavillon di Tunjungan Plaza
Kapan hari tuh aku di-tag April Hamsa soal orang yang sambat nyasar ketika masuk ke “labirin” Mall Tunjungan Plaza (TP). Ya iyalaaah, ini mall emang segede dosanya Fir’aun alaihim gambreng. Ada ENAM mall yang terintegrasi jadi satu: Mall TP 1, TP 2, TP 3, TP 4, TP 5, dan TP 6! Walaupun bolak/i cuss ke mall ini, bukan berarti Anda bakal terbebas dari potensi buat nyasar, hihihi.
Namanya mall guedeee, udah pasti banyak kuliner/resto yang sangat layak buat kita coba. Harganya juga bervariasi. Yang jelas, setahuku untuk bisa makan + minum lumayan kenyang, siapkan budget at least 50K per orang ya. Kalau hanya ngemil/ganjal perut aja sih, kayaknya 25K juga cukup. Apalagi kalo buat menghirup aroma masakan doang, itu mah gretong *krik*
Salah satu resto yang sempat jadi jujugan adalah Nanny’s Pavillon. Resto ini ada di beberapa mall Jakarta dan mengusung konsep yang bervariasi ya. Kalau di TP, konsep Nanny’s Pavillon kayak market/pasar gitu. Sebagai emak-emak hore, yuk mareee kita pepotoan duluuu
Yuhuuu belanja sayur dulu kuuyy di Nanny's Pavillon Tunjungan Plaza #Surabaya
Engghhh, sist @april_hamsa gimana? Gak mau meet up di sini niih? 😛
Kalau pertanyaan itu ditujukan ke saya, udah pasti jawabannya “Enak di usia muda.” Udah pernah saya singgung di postingan “Jadi Monster Pas Berhaji” ini, kalau HAJI (termasuk Umroh) tuh ibadah yang menuntut kesigapan dan ketangguhan FISIK banget. Yaaa, tentu masalah ruhiyah harus total jendral juga, supaya dampak hajinya merasuk dalam jiwa/iman. Tapiii, yang namanya sa’i, thowaf, dan aneka detail umroh/haji lainnya butuh fisik yang paripurna.
Alhamdulillah, ALLAH takdirkan saya berhaji di usia 29 tahun. Well, pastinya ada plus minus ya, haji umur (relatif) muda gini. Coba ini saya jabarkan apa aja.
Tahun 2020 banyak tanggal merah, gais! Berbekal semangat balancing our life, yuk lah bikin planning untuk liburan. Nggak usah jauh-jauh, deh. Ke Jawa Barat aja, tepatnya Kawasan Lembang. Tahu sendiri kan, kalau di Lembang itu hawanya dingiiiin bin sejuk. Dijamin, urat syaraf kita yang selama ini menegang karena urusan kerjaan, bisnis, dan hal-hal duniawi lainnya, bisa kendur sejenak. Ini sekaligus bisa menjadi terapi jiwa, ye kan?
Ibu mertua saya (biasa dipanggil “Uti”) siap-siap berangkat Umroh. Yang “nraktir” beliau adalah adek ipar yang domisili di Bandung. Otomatis, daku ketiban amanah buat nemanin untuk cuss ke Bandung. Naik Argo Wilis, dengan waktu tempuh sekitar 12 jam! Hufttt, lama juga yhaaa hehe. Untunglah armadanya nyaman banget. Aku juga udah siap-siap aneka perbekalan, untuk memadamkan kelaparan selama perjalanan.
Yippiii, Alhamdulillah banget ya, kita udah masuk di Hari Pertama 2020.
Tahun yang cantik, semogaaaaa banyak berkah dan kebaikan melimpah ruah yang kita produksi, distribusi plus konsumsi di tahun ini. Aamiiin aamiiin ya robbal alamiiin.