Tanpa Netra, Mereka Berburu Firman Tuhan

Tanpa Netra, Mereka Berburu Firman  Tuhan

Masjid Manarul Ilmi ITS Surabaya, Desember 2015. 

Pertama kalinya dalam hidup, aku ngerasa maluuuuu tiada terkira.  “Tertampar” oleh sebuah  pemandangan yang berada tepat di depan mata. Ribuan tuna netra hilir  mudik, dengan dipandu saudara mereka, ataupun hanya dengan mengandalkan sebatang tongkat.

Siapapun bisa merasakan sepercik bahagia yang terpancar dari gestur para tuna netra. Walaupun mata ‘terpasung’ oleh sebuah takdir disabilitas,  mereka  tetap menyajikan senyum yang terus tersungging.

Mata mereka tetap ‘berbicara’ walaupun dibingkai  KACAMATA  HITAM Siapapun yang hadir di sana, bisa merasakan aura hangat yang meruap. Siapapun tentu sepakat, bahwa ada haru-biru yang begitu syahdu, manakala saudara kita para tuna netra ini mendapat kesempatan langka, diundang  hadir dalam  pengajian akbar bersama Syeikh Ali Jaber.

 

Sebanyak  1200 tuna netra ini, diperjalankan oleh Allah, untuk mentadabburi segala firman-Nya, sekaligus membuka jalan agar kian lekat dengan firman Sang Maha Pengasih dan Penyayang.

Maha Suci Allah, yang telah memberikan kemudahan kepada saudara-saudara kita, untuk berduyun-duyun menggapai ilmu-Nya.

Pagi itu, kawasan Masjid Manarul Ilmi ITS Surabaya menjadi saksi, betapa tak ada yang mustahil bagi Allah.

Para tuna netra selama ini mengalami banyak kesulitan untuk berinteraksi dengan kitabullah. Ada Al-Qur’an braile yang bisa menjadi sarana  mengkaji firman Illahi. Akan tetapi, Al-Qur’an braile yang berukuran besar serta bobotnya tak bisa dibilang ringan, kerap menjadi ‘batu sandungan’ bagi mereka.

Syukur Alhamdulillah, sejumlah kalangan berinisiatif memproduksi versi digital. Al-Qur’an braille digital inilah yang kemudian didonasikan buat para tuna netra.

Harganya memang tidak murah. Satu unit senilai sekitar 1,2 juta-an. Maka, inilah kesempatan bagi muslim(ah) dengan fisik yang mumpuni, agar bahu-membahu memberikan donasi. Banyak donatur yang tertarik dengan program Wakaf Al-Qur’an Digital. Wakaf/sedekah ini dikumpulkan oleh pihak terkait, yakni  Yayasan Nurul Hayat, Yayasan QBD (Qur’an Braille Digital) Internasional, dan Yayasan Syekh Ali Jaber Indonesia

Maka…. senyum pun mengembang sempurna. Para tuna netra, m asing-masing mendapatkan 1 unit Al-Qur’an braille digital.

Energi penuh syukur, serta keharuan membuncah dalam acara ini.

Pekik “Allahu Akbar…!” membahana di Masjid Manarul Ilmi. Semua  larut dalam suasana yang demikian “magis”, menerbitkan nuansa persaudaraan yang demikian menguat. Air mata tertorehkan di mana-mana.

Terlebih, ketika Syeikh Ali Jabeer menyampaikan tausiyah yang melecutkan iman:

“Jangan mau kalah dengan saudara-saudara kita yang tuna netra…! Mereka begitu bersemangat untuk mempelajari kitabullah. Ayo kita sama-sama berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan pahala sempurna dari Allah.”

Syeikh Ali Jabeer mengupas tafsir Surat Fathiir ayat 29-30. Bahwa ada pahala nan sempurna, ampunan dosa serta tambahan karunia bagi mereka yang senantiasa membaca Al-Qur’an, mendirikan sholat, serta bersedekah baik diam-diam maupun terang-terangan.

”Hari ini, kita baru serahkan 1200 Al-Qur’an braille, padahal masih ada ribuan tuna netra yang belum kebagian. Karena itu, saya mengajak Anda untuk bergabung dalam program wakaf Al-Qur’an braille. Insya Allah, pahalanya sempurna untuk kita semua.”

Sejumlah donatur secara spontan mengacungkan jari, berpartisipasi dalam program wakaf ini. Ada yang berdonasi 5, 10, bahkan 20 Al-Qur’an braille sekaligus! Silakan dihitung angkanya. Apabila satu Al-Qur’an braille bernilai 1,2 juta, maka donatur tersebut sudah berwakaf 24 juta secara personal!

Masya Allah. Seharusnya kita iri kepada golongan ini. Kalangan yang diberikan rezeki berlimpah oleh Allah, dan ia senantiasa semangat untuk mendistribusikan rezeki itu kepada yang kurang beruntung.

Jika ingin berdonasi Al-Qur’an braille digital, silakan klik http://www.nurulhayat.org (*)

 

 

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

50 thoughts on “Tanpa Netra, Mereka Berburu Firman Tuhan”

  1. ya Allah… mengharukan sekali mbak melihat gambar para penerima al-Quran
    Braile… nggak kuat kalau nggak nangis T.T

  2. Allhamdulillah masih ada orang yang peduli dengan mereka ya. Waktu itu teman-temanku juga pernah ngajakin untuk patungan membeli Al Quran Braile

  3. braile ya mbak ?
    alhamdulilah yaa kepedulian untuk mereka dan jdi cambuk bagi kita yang sering lalai membaca alquran padahal nikmat allah begitu nyata

  4. *Intropeksi diri* jika yang berkekurangan saja masih semangat untuk bisa berbincang dengan Allah, seharusnya yang masih bisa melihat jangan ada alasan untuk tidak berdekatan dengan Al-quran

  5. wahh, semoga adanya Alquran braille semakin bermanfaat bagi mereka yaaa aamiin aamiinn. Wah, bentar lg juga ada film ttg anak tuna netra mba di bioskop, kayaknya inspiratif buanget

  6. Iya ya, Al Quran Braille versi cetak pasti lebih besar dan lebih berat. Moga-moga makin banyak penyandang tuna netra yang bisa bertilawah dengan Al Quran Braille digital aamiin. Merasa tertampar juga. Yang matanya alhamdulillah masih awas ini kadang masih suka cari alasan kalau mau baca Quran huhu.

  7. dan saya pun malu dengan para hambaAllah ini yang benar2 ingin mengamalkan kitabullah, saya yg dianugerahi mata sehat sangat kurang membaca dan mengamalkannya T_T

  8. Ya Allah, aku sampe mewek baca postingan ini, Mbak. Begitu malu aku pada mereka. Apalagi melihat harga al-Quran braille yang begitu mahal, sedangkan al-Quran kebanyakan harganya bisa dijangkau tapi akunya masih malas-malasan baca.

  9. Rasanya campur aduk melihat mereka. haru dengan kegigihan mereka, malu pada diri sendiri yang dikaruniai kelebihan fisik dibanding mereka, tapi masih begini-begini saja. Sekaligus merasa bangga

  10. alhamdulillah semoga bermanfaat. ini juga ada sumbang sih dari kawan saya yang meneliti untuk tugas akhirnya. dia berhasil membuat aplikasi hafalan al-Qur’an untuk teman-teman disabilitas netra. untuk uji coba dia sementara menggunakan sample satu surah yang berhubungan turunnya ayat dengan keberadaan disabilitas netra pada masa Nabi, yakni surah ‘abasa. InsyaAllah Segera saya share secara lengkap di postingan blog saya nanti.

  11. alhamdulillah semoga bermanfaat. ini juga ada sumbang sih dari kawan saya yang meneliti untuk tugas akhirnya. dia berhasil membuat aplikasi hafalan al-Qur’an untuk teman-teman disabilitas netra. untuk uji coba dia sementara menggunakan sample satu surah yang berhubungan turunnya ayat dengan keberadaan disabilitas netra pada masa Nabi, yakni surah ‘abasa. InsyaAllah Segera saya share secara lengkap di postingan blog saya nanti.

  12. Merinding saya membacanya, terharu saat menapaki kata demi kata dalam post ini.
    Ya..Allah rasanya malu banget, mereka dg keterbatasannya tak pernah lelah mengejar cinta ilahi dg mengamalkan perintah dan sunah-Nya. Semoga pengadaan Al-Quran digital braile barokah dan membawa kemanfaatan lebih luas lagi

  13. Saya jadi makin Penasaran sama Alquran Braille ini, Mbak.. Banyak yang angkat bahasan serupa di tema kali ini. Tapi ternyata harganya agak mahal juga, ya. 😐

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: