Gengs,
Pasti kita semua paham betapa bahayanya kalau anak-anak kecanduan gadget? Malah konon, ada yang sampai harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) saking parahnya adiksi yang ditimbulkan akibat perangkat teknologi ini. Kalau dalam skala ringan, kecanduan gadget juga menimbulkan problema yang tidak enteng. Lihat saja di sekeliling kita. Generasi muda yang makin tuna etika. Tidak menjunjung kesopanan, dan cenderung abai pada norma yang ada di masyarakat. Semua dihalalkan demi konten, cuan, konten, cuan. Nyaris nggak punya empati. Makin gampang terdistraksi, apalagi kalau lagi main games online bareng, waduh…. Emak bapaknya ngajak omong, malah dibentak!
Ya memang tidak kita pungkiri, gadget dan teknologi digital juga banyak manfaatnya. Ini saya bisa posting artikel di blog, juga karena kecanggihan gadget plus koneksi internet yang mumpuni kan? Kita juga bisa melakoni banyak hal, seperti pesan ojek online, order makanan secara daring, mau kirim barang, mau beli obat, dan banyaaakkk hal-hal positif lainnya yang semua terjadi berkat gadget dan kemajuan teknologi digital.
Akan tetapi, hal-hal negatif kerap menggerogoti dan dampaknya lumayan juga. Fenomena ini memantik sisi empati Achmad Irfandi, pria kelahiran Sidoarjo, 12 Mei 1993. Ia memotret betapa kecanduan gadget sudah memberikan banyak dampak negatif untuk banyak keluarga. Irfandi, lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya (Unesa), putra bapak Khoiril Anam dan ibu Siti Mas’udah. Ia pun menginisiasi Kampung Lali Gadget di daerah Sidoarjo Jawa Timur. Bertempat di Pagerngumbuk, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kampung Lali Gadget siap memberikan manfaat optimal, agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi yang santun, kreatif, cerdas, berbudi pekerti luhur. Dan yang jelas, tidak kecanduan gagdet alias perangkat elektronik.
Kampung Lali Gadget adalah buah pemikiran Achmad Irfandi, bahwa dalam penggunaan gadget, anak perlu diawasi. Jangan sampai orang tua bersikap permisif, karena dikhawatirkan bakal menjadi kecanduan. So, pemakaian gadget harus dikurangi dan diatur.
Banyak Keseruan dan Aneka Hal Menarik di Kampung Lali Gadget
Nama Kampung lali Gadget ini bisa diartikan kampung yang membuat para peserta melupakan gadget. Diharapkan tanpa pemakaian gadget secara berlebihan, tiap orang bisa berinteraksi dengan optimal. Bisa mengeluarkan potensi terbaik mereka, dan justru melecut kreativitas dalam keseharian. Memicu critical thinking dan semangat berkolaborasi juga, yang mana ini adalah hal penting untuk siap jadi warga kelas dunia.
Bertempat di Pagerngumbuk, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kita bisa merasakan betapa banyak faedah yang diberikan Kampung Lali Gadget ini. Ada dua lokasi utama di Kawasan Kampung Lali Gadget ini, yaitu: Gubuk Baca dan Gubuk Kebun. Kita bisa menikmati beragam aktivitas, yang berfungsi sebagai sarana membangun karakter. Meminimalisir penggunaan gadget, sehingga generasi di usia emas ini bisa lepas dari ancaman bahaya kecanduan gadget.
Banyak permainan tradisional yang kita nikmati Bersama. Ingin permainan tanpa alat? Ada! Permainan dengan menggunakan bahan alam? Jelas ada. Bahkan, ingin reuni ke era ’90-an dan seru-seruan dengan permainan zaman kita kecil dulu? Yashhh, semua bisa kita temukan di sini. Mulai dari Gobak sodor, kelereng, layangan, telepon kaleng, ketapel, patil lele, engkle, egrang dan masih banyaaakkk lainnya.
Atas kontribusi dan kiprahnya yang luar biasa ini, Achmad Irfandi mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Astra Awards
Wah wah wah, seru sekaliii ya. Anak-anak bisa bermain dengan riang gembira dan semakin belajar bersosialisasi secara baik. Ada juga permainan bahan alam, di mana pengunjung Kampung Lali Gadget akan diarahkan untuk menggunakan bahan-bahan natural, dan membuat mainan secara DIY alias Do it Yourself. Konsep ramah lingkungan, sekaligus mengasah kreativitas!
Namanya unik dan manfaatnya keren. Kita bisa banget menikmati permainan tradisional, seperti: gobak sodor, egrang, kelereng, layangan mengingatkan jaman lampau, yang indah dan bisa mengasah kerjasama. Tentu saja, kita telah berada di era yang jauh berbeda. Tapi, dengan adanya Kampung Lali Gadget ini bisa menjadi inspirasi wisata edukasi anak dan keluarga. Achmad Irfandi membentuk sebuah lingkungan dengan mengembalikan suasana pedesaan yang selama ini telah terpinggirkan.
Andaikan Kampung lali gadget ada di mana-mana, anak-anak pun bisa lebih banyak pengetahuan mengeksplorasi aneka permainan tradisional. Salut dengan Irfandi yang aktif ambil bagian mewujudkan kampung ini. Konsep yang sangat bagus. Di zaman sekarang, tak hanya anak yang harus “lali gadget”. Orangtuanya juga. Dan ini bisa jadi tempat asyik bagi semua untuk kembali ke alam, kembali kreatif juga.