Kamu Hobi Traveling? Yuk Jadi Kontributor di Travelblog.id

Traveling is LYFE. Apalagi buat generasi millennial nih. Kebanyakan dari anak muda zaman now, lebih suka spending money untuk experience dan menikmati momen ketika traveling, ye kan? Slogan yang kerap diusung: YOLO, You only Live Once!

Sejumlah blogger juga menahbiskan diri sebagai travelblogger, dan kerap me-review dan meng-upload content seputar wisata. Apalagi, beruntung banget kita lahir dan tinggal di bumi Indonesia. Warga Indonesia diberkahi dengan aneka panorama alam dan destinasi yang indahnya sungguh warbiyasak! Yuhuu, makin semangat deh, kita traveling nya.

Continue reading “Kamu Hobi Traveling? Yuk Jadi Kontributor di Travelblog.id”
Advertisement

Jelajah Wisata Gua Di Kota Kebumen

Kebumen dikenal sebagai salah satu kota kecil di Jawa tengah. Popularitasnya jelas kalah menarik dibandingkan dengan Solo, Semarang atau Yogyakarta. Tetapi bukan berarti kota kecil ini tidak memiliki keistimewaan dalam hal obyek wisata. Sebab ternyata Kebumen memiliki beberapa wisata gua yang patut untuk dikunjungi.

Gua apa saja yang bisa dikunjungi ketika kita singgah di Kebumen?

(1). Gua Jatijajar

Gua yang satu ini merupakan yang paling terkenal di Kebumen. Dengan panjang mencapai 200 meter dan lebar rata-rata 15 meter, gua ini cukup nyaman untuk dikunjungi. Ketinggian gua yang mencapai 12 meter membuat suasana di dalam gua tidak sempit dan cocok untuk berwisata. Ada berbagai patung unik di bagian dalam Gua Jatijajar yang melambangkan kalau gua ini memiliki kaitan erat dengan legenda Lutung Kasarung.

(2). Gua Banyu

Butuh waktu dan perjuangan yang cukup berat untuk masuk ke Gua Banyu. Karena bagian dalam gua ini digenangi air dan jalan masuknya pun cukup sempit. Namun perjuangan kita akan terbayar lunas dengan panorama indah di bagian dalam gunung. Sungguh menakjubkan dan patut untuk dikunjungi.

(3). Gua petruk

Gua petruk dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yang letaknya agak di depan merupakan tempat tinggal kelelawar penghuni gua. Sementara di bagian kedua yang lebih dalam, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan stalaktit dan stalagmit alami dengan bentuk yang beragam 

(4). Gua Barat

Julukan Gua Seratus Air Terjun memang cocok untuk kawasan wisata yang satu ini. Karena terdapat beberapa air terjun dengan ketinggian beragam di bagian dalam gua. Ada yang tingginya 5 meter dan ada pula air terjun yang tingginya mencapai 20 meter.

Siap menjelajahi wisata gua di Kebumen?

Siapkan fisik prima dan perlengkapan yang memadai, ya. Lihat produk terbaru MatahariMall sebelum memutuskan barang apa yang akan kamu beli.Pilihan produk pakaian, tas ransel dan kebutuhan wisata lainnya tersedia secara lengkap di MatahariMall.

Penawaran diskon istimewanya akan membuatmu bisa berhemat sekaligus memenuhi kebutuhan untuk wisata.

Tabunganmu pun jadi bisa digunakan untuk keperluan lainnya di tempat wisata. Selamat berwisata!

sumber gambar: wikipedia

 

Nuansa Homey Tatkala Menginap di Lorin Solo

Hawa-hawa super duper loooooong weekend udah kerasa banget yak? Saatnya milih destinasi buat dikunjungi  buat liburan kali ini. Gimana kalau kita menikmati  Nuansa Homey Tatkala Menginap di Lorin Solo?
Hotel ini memang terletak agak jauh dari pusat kota Solo. Kira-kira kalau dari  stasiun Solo Balapan , kita kudu menempuh perjalanan 40 menit-an lah ya. Itupun saya pake acara mampir ke minimarket bentar, buat beli arem-arem.  Ish isssh, embaknya gampang banget laperrr, pantesan resolusi langsing-sehat-sentosa gagal muluuuk 😦
Sepertinya hotel ini emang cucok buat dijadikan lokasi nginep rame-rame. Waktu itu, kami kan lagi ikutan Blogger & Netizen Gathering bersama MPR RI. Sekitar 40 bloggers hadir di acara ini. Pas dong, kalo nginep di Lorin. Karena lokasinya  yang jauh dari mall, dll… Jadi kita-kita kagak bakalan keluyuran ke mana-mana, hihihi…
Untunglah. Lorin Solo bisa menghadirkan nuansa yang homey banget. Serasa berada di rumah-rumah wong Jowo sing sugih  banget!
Saya sekamar berdua dengan Mbak Avy. Pas baru dateng nih, kita sempat dianterin ke Hotel Lorin yang bagian depan. Loh, loooh, kok kayaknya udah fully booked ama rombongan dari Pemuda Pancasila?
Setelah tanya-tanya ke petugas hotel, ulalaaa… baru ketahuan kalo ternyata Lor In yang jadi lokasi inap kita, berada di bagian belakaaaaang banget.
Ya udin, tim driver hotel ketiban sampur buat nganterin kita untuk segera cuss ke Lor In yang kawasan di belakang. Nglewatin areal yang jauuuuh, malah lewat di depan hotel Syariah segala, weleh deleeeh 🙂
Walaupun belum ketemu sama tim MPR RI, kita udah boleh leyeh-leyeh nyantai di lobi Lorin. Boleh nitip barang di concierge segala. Dan ternyata,  ada  mushola (atau masjid?) dengan ukuran GEDE BANGET di lantai 5 Lorin ini! Syukaaak, syukaaaak!
Jarang jarang kan ya, ada hotel yang menyediakan masjid DI DALAM GEDUNG HOTEL tersebut. Biasanya kalau nggak ditaruh di lokasi parkir, kadang-kadang malah ditaruh nyeliiiiip banget, di bagian bangunan yang masih direnovasi. Huft!
Kalau lokasi sholat sangat representatif seperti ini, tamu hotel bakal lebih mengapresiasi lagi ya kan?
Balik lagi ke lobby, Alhamdulillah, udah ketemu ama mas-mas dari MPR RI. Super takjub ngeliat mereka, karena bayangan saya orang MPR (ini stigma yang nancep di kepala saya yaaaaa) bakal cenderung kaku, formal, dan orde baru banget *halah*
La ini,  kita malah ngobrol dan diskusi santai bareng Mas Andri dan stafnya yang asik dan seru.
Dapat kunci kamar, cussss deh, bareng Mbak Avy 🙂
Aaaakkkk, langsung ngelurusin punggung di kasur berkawan BANTAL yang empuuuuk dan ergonomis banget hihihi.
Yang aku sukaaak dari kamar ini adalah, peringatan DILARANG MEROKOK, plus banyak colokan di mana-mana 🙂
Udah gitu, ada space yang cukup buat gelar sajadah ketika mau sholat. Kan ada tuh, kamar hotel yang blassss ga bisa dipake sholat, kepaksa sholat di atas kasur deh 😦
P uas  gegoleran di kamar, asik kali ya kita menjelajah isi Lorin Hotel. Dan bener banget, hotel ini njawani pol-polan. Duuuuh, damai deh hati akoooh…
Gimana? Gimana? Udah fix mau ngetrip ke Solo dan sekitarnya? Saya rekomen banget buat nginep di hotel ini. Cek ke situs-situs booking hotel deh. Beberapa malah ada yang kasih harga murce banget, mulai 250-ribu an saja per kamarnya. Widiiih.
Hotel Lorin Solo
Jalan Adisucipto No. 47, Jl. Adi Sucipto, Jawa Tengah 57174
Telepon:(0271) 724500

I Believe I Can Fly….!

I believe I can fly 

I believe I can touch the sky

I think about it every night and day

Spread my wings and fly away….

Terbang!
Terbang!

Paralayang adalah salah satu wish-list saya apabila mengunjungi Batu (kota dekat Malang). Sudah pernah saya bahas di postingan ini.

Tapiii, setelah beberapa kali ngebolang ke kota kece ini, kesempatan untuk menginjakkan kaki di Gunung Banyak (lokasi paralayang) baru tercapai 15 Oktober yang lalu.

Rasanya?

Deg deg serrrrrr….  merindiiing pemirsaaah!

Ketika saya dan empat teman lagi berada di sana, pas banget ada kompetisi paralayang selama 4 hari. Diikuti sekitar 80 atlet paralayang profesional. Jadi, yang namanya “manusia terbang” itu waarrr-weerrrr di depan kita, bolak-balik! Atletnya mah (kayaknya) biasa aja, tapi kita  yang nonton itu, berasa ngeri-ngeri sedap 🙂

IMG_9467

Sayangnya, para pengunjung (yang awam paralayang) dilarang mendekat ke lokasi take off. Mungkin takut gangguin para atlet kali yah. Mereka kan kudu konsentrasi untuk “menaklukkan” angin yang berhembus begitu kencaaaang!

Iya loh, kita aja yang nangkring di gunung Banyak berasa semriwiiiing, ini apa kabar ya, atlet-atlet profesional yang tubuhnya tercabik-cabik *halah* oleh angin yang wow-alamakjan-binggo?

IMG_9471     IMG_9472

Duuuuh, menyaksikan mereka terbang mengangkasa, membelah cakrawala Batu… rasanya…. AWESOME!

IMG_9496
kota Batu dari atas gunung Banyak. Breathtaking view….

IMG_9491

IMG_20151015_145523

IMG_20151015_145620

IMHO nih, In My Humble Opinion, yang namanya tantangan paling dahsyat dari paralayang adalah… berdamai dengan diri sendiri. Mengalahkan rasa takut yang menderu-deru. Seperti yang pernah dibilang oleh salah satu mantan presiden Amrik, Franklin Delano Roosevelt

“The only thing we have to fear is FEAR ITSELF” 

Pegimane bisa terbang pakai paralayang, cobak, kalau kita (baca: saya) masih ngerasa ngilu, dengkul klothak-klothak (lutut gemeteran) manakala ngelihat para atlet yang “menghempaskan sekujur tubuh” mengikuti ritme angin yang berhembus dengan begitu kencang?

Iya loh. Anginnya kenceeeeng banget! Sampai ada salah satu atlet yang terbang TINGGIIIII, kita-kita yang awam ini pada melongo. Duh, itu kalau sampai ke planet lain, pegimane yak? Ngeri euy. Belum lagi, kalo misalnya ada pesawat atau helikopter lewat, apa kabar ya cuy? (dan Alhamdulillah, kagak ada kendaraan apapun yang mengangkasa, hihihi. Aku aja yang paranoid)

Tapi emang sih yaaa.. SENSASI alias ADRENALINE RUSH dari olahraga macem begindang ini, sulit diganti dengan apapun. Buat para maniak ketinggian, yang pengin “bercanda dengan semesta di langit sana” yang penasaran dengan apa rasanya overdosis angin dan bergelimang rasa ‘ngeri-ngeri-cihuy-tapi-ngangenin’ sepertinya paralayang ini boleh banget untuk dicoba.

Sempat ngobrol dengan beberapa orang di sana, tarif paralayang (tandem) untuk awam adalah 350 ribu. Entah untuk berapa menit, tapi kayaknya sih, nggak lama-lama lah yaaa… Takut masuk angin 🙂 atau pingsan? *glek*

Tentu, wisata ini tidak disarankan buat yang mengidap sakit jantung atau takut ketinggian. Dan, enggak boleh buat yang OBESITAS, hahahha *nunduk dalem* Kalo ga kliru, maksimal total bobot yang bisa diangkut di paralayang sekitar 100-150 kilogram. Jadi, silakan diet dulu yaaaa, olahraga juga dikencengin *ngomong ama kaca*

***
O iya. Jangan lupa, kalau ke sini kudu pakai kostum yang mendukung yak. Jangan kayak kita. Mosok ke lokasi outdoor pakai baju batik sih, haahhahahah.
Untung aja, kagak ada yang pakai high heels 🙂 Karena emang aku dan Nui sukanya pakai SEPATU KETS Jadi enak-enak aja untuk dipakai ke lokasi yang menguras adrenalin banget ini.

FB Nui-2 FB Nui-5 FB Nui-6FB Nui-1

Eh, masih di areal yang sama, ada omah kayu batu malang yang lagi ngeheitss di jagat instagram. Kita udah yang pengin banget untuk foto-foto di sono, tapi ternyataaaa… ada charge 5 rebu per orang. IDIH. Kan tadi udah bayar di bawah, pas mau naik ke areal paralayang. Dasar emak medhit irit, aku mah ogaaaah bayar cuman buat ngeksis. Ya wis, kita foto-foto di dekat plang pintu masuk aja dah.

Seru bin cihuy deh, menjelajah Batu. Masih buanyaaaaak spot yang belum aku explore. InsyaAllah, dalam waktu dekat, mau nginep di Batu, dan dolan ke Batu Night Spectacular ah… Atau, sekalian menjelajah pantai indah memesona di Malang Selatan? Siapa mau ikuuut? 🙂

Mayoritas foto-foto di-capture oleh: Nui yang cantik, baik hati, rajin menabung, tidak sombong