Karena Dukungan Mereka, Aku Bisa Ngeblog dengan Bahagia

“Aku boleh ke Amerika ya pak? Tenang aja, aku berangkatnya nggak sendirian kok. Ada kak Budiono sama Fahmi. Dua-duanya pria baik-baik 😊 InsyaAllah mereka bisa jadi bodyguard ala-ala juga selama di Amerika.”

Suamiku berdehem sejenak. Raut mukanya terlihat complicated. Antara kaget, excited, tapi juga rada was-was dengan berita yang super mengejutkan ini. Istri satu-satunya—yang bawel, ngeselin parah, ngantukan dan banyak mau—ini mau ke Amrik for free!

“Itu bukan nge-prank atau scam tah Buu?”

“Bukan, pak. Ini ada email resminya dari Google.”

“Ya tapi kan orang-orang jaman sekarang makin kreatif kalau mau nipu. Apalagi cuma modal info email aja. Mbok tulung dicek bener-bener loh Bu…”

“Iyaaa, ini aku dan teman-teman juga saling cross check. Yang dari Indonesia kan ada 5, nah kami juga sama-sama mantengin di forum Google Local Guides Connect. Ada infonya kok, A-1 alias kredibel dan tepercaya banget, dari moderator forum yang juga karyawan Google.”

“Awakmu (kamu) disuruh transfer duit apa ndak?”

“Sama sekali nggak ada perintah transfer duit, Pak. Sedolar pun kagak! Ya kami memang disuruh ngurus visa di Konsulat Jenderal AS di masing-masing negara, pakai duit dewe… tapi nanti mau di-reimburse pas udah nyampe di San Francisco.”

Tenan (beneran) ya Bu? Ya kalau awakmu yakin dan mantep, monggo aja Bu. Aku mung iso menyetujui dan mendoakan.”

YASSHHHHH!! Alhamdulillaaahhh…. Legoooo rasane Rek! Akhirnyaaa…. “proposal”-ku disetujui pak bojo. Ceritanya saya tuh dapat rezeki nomplok: free pass bisa cuss ke Amrik semuanya free mulai tiket pesawat, hotel, makan, biaya visa, dan ikutan acaranya Google.

Baca: Kok Bisa Gratisan ke Amrik

The thing is, saya kan bukan perawan ting ting ya ges yaaa 😊 Ada suami yang harus saya minta izin dan restunya. Pergi ke benua yang begitu jauhnya, dan ngebolang ama cowok-cowok lain pula! Pastilah proposal kudu disampaikan dengan se-smooth mungkin, supaya pak bojo bisa menjawab “Aku sih Yes. Ga tau kalo mas Anang.”

Inilah yang jadi bahan bakar syukur saya selama menghidup udara segar di kolong langit. Punya suami yang pangerten alias pengertian. Moderat, dan gampil diajak diskusi. Ini udah rezeki yang luber-luber banget! Karena kerjaan sebagai blogger, local guides, kreator konten dan sebagainya itu, printhilan-nya kan banyaaaakk yha. Bukan Cuma ketak-ketik depan laptop doang. Terkadang, saya kudu memenuhi undangan panitia untuk traveling ke destinasi tertentu. Durasinya juga macem-macem, ada yang Cuma semalam… bisa juga sampai sepekan lebih, dan jaraknya booo… jauuuh beuds!

Yap, I’m talking about SUPPORT SYSTEM, elemen penting bagi para blogger. Akan tetapi keberadaannya kerap dianggap taken for granted, alias yaahh B aja, nothing special. Heyheyheyy… support system itu perkara yang sangat penting bin krusial loh. Kalau nggak ada pihak-pihak yang memberikan dukungan atas apa yang kita jalani, yaaa impossible lah kita bisa mencapai tujuan yang ingin kita gapai.

Bayangin….betapa nggak asyiknya dunia ini kalau pasangan kita over-protektif dan sering ngelarang ina inu ita itu. Bayangin… betapa ribetnya kalau aku pengin ulas artikel tentang anu, ehh.. ternyata pak bojo protes dan melarang keras! Weleh delehhh, dijamin, kagak betah eikeh jadi blogger, yak.

***

Apresiasi juga saya tujukan untuk elemen keluarga yang lain, di antaranya ibu mertua saya. Beliau tuh stok sabarnya aduhaaaiii, unlimited banget! Nggak ada tuh raut muka insecure atau piyeeee gitu, setiap kali ada saudara atau tetangga yang nanya, “Mba Nurul sekarang kegiatannya apa?”

Yeah, wajar lah yaa… basa-basi orang kalau nggak bahas “anaknya berapa?” “kok nggak nambah anak?” biasanya akan berlanjut dengan pertanyaan seputar profesi. Mungkin, para saudara melabeli saya sebagai career lady, yang mana dulu saya emang berkutat dengan target pencapaian anak tangga korporat. “Sekarang, kok kayaknya mbak Nurul sering di rumah aja ya?” Pertanyaan itu kerap terlontar, apalagi pas sesi kumpul keluarga besar. FYI, di dinasti kami, mayoritas perempuan punya karir yang mantab jiwa. Jadi dokter spesialis patologi anatomi, jadi direktur utama sebuah RS, jadi asisten direktur bank sentral, atau jadi owner klinik kecantikan sekaligus dokter spesialis kulit. Intinya, pekerjaan yang bukan kaleng-kaleng dah ^_^

Ofkors, begitu tahu seonggok nurulrahma ini kok lebih sering di rumah, auto muncul rasa heran. Alhamdulillah wa syukurilah, seperti yang saya singgung di atas, ibu mertua saya tetap firm dan menjawab mantab, “Nurul jadi blogger, memang seringnya nulis dari rumah untuk ditayangkan di internet. Yah, kadang-kadang dia diundang untuk liputan ke luar. Kapan hari itu ada undangan pergi ke Amerika, pergi umroh, ke Thailand juga pernah… Memang sesuai hobinya seperti itu.”

Nikmat punya ‘ibu mertua super baik hati’ mana lagi yang engkau dustakan, heiheiiii emaknya Sidqi ^_^

Support system ter-cethar memang dari keluarga ya gaes. Sudah menjadi tugas kita untuk selalu bersyukur, dan apresiasi hal-hal baik yang kita dapatkan. Ibu mertua kan yang standby di rumah, manakala saya pergi liputan atau trip ke destinasi tertentu. Otomatis, saya kudu ingat dengan beliau, dan ojo medhit! Jangan pelit gitu loh. Alokasikan budget tertentu untuk beli oleh-oleh. Ga harus yang mahal-mahal, bisa berupa snack khas dari daerah tersebut, atau karena beliau suka fashion, maka biasanya saya belikan kain bahan baju, hijab, tas perempuan, yah barang-barang girly itu deh. Karena beliau memang priyayi dan hobi mix and match produk fashion, bedaaaaa banget ama menantu centil, bawel, dan ngeselin yang beli baju 5 tahun sekali aja Alhamdulillah 🙂

Anak saya juga support system yang WOW. Pernah nih, ada teman sekolahnya yang main ke rumah, saya tuh cerita, “Tante Nurul ini ibu rumah tangga. Ya kadang-kadang nge-buzzer” (lupa eikeh awalnya gimana, kok ujug-ujug ngobrol kayak gini). Dengan pede-nya anakku menukas cepat, “Ibu saya Blogger. Sering bikin artikel di blognya dan di beberapa platform. Trus, beberapa kali Ibu ke luar negeri juga, yahh dapat kesempatan gara-gara ngeblog.”

*pasang emoticon nangeeeeesss terharu*

Yeah, kadang SAYA SENDIRI yang justru memberikan batasan seperti “Ahhh, saya cuma ibu rumah tangga, kadang-kadang jadi freelancer aja, kok.” Label yang (buat sebagian orang) terdengar menyedihkan. Memang tidak ada salahnya menyatakan “ibu rumah tangga” sebagai profesi; tapi bukankah dengan declare “Hey, saya mom blogger!” itu terdengar lebih empowered?

Ga perlu malu jadi blogger. Ga perlu sungkan “mengabarkan pada dunia” kalau kita adalah blogger. Justru alangkah eloknya kalau spirit yang diinjeksikan oleh para support system, kita tularkan dan bagikan pada orang-orang di sekitar kita. Supaya ranah digital makin padat bergizi dengan konten yang sarat faedah.

I am proud to be Blogger!

Salam semangaaatt kuat dan bahagia untuk seluruh Emak Blogger Indonesia!

28 comments

  1. Alhamdulillah yaa mbak. Support system dan restu suami emang yg paling utama.

    Jadi mbak Nurul didukung penuh baik saat jadi jurnalis maupun saat liputan blogger.

    Sidqi juga sweet banget, ngerti pekerjaan ibunya.

  2. Punya suami yg sangaaaaat pengertian terhadap passion istri, itu memang anugerah banget mba Nurul ❤️❤️. Ga banyak yg bisa begitu soalnya.

    Aku pun support system pertama udh pasti suami. Biar gimana, apapun yg kita lakukan hrs ada izin dari suami kan.

    Aku bersyukur juga suamiku ga pernah keberatan aku traveling tanpa dia. Asal syaratnya, harus ada teman. Kalo g ada temen, ya harus pake travel. Ga masalah sih yg penting diizinin traveling .

    Banyak temenku yg suka jalan2, tp setelah nikah stop. Krn ga diizinin suami. Hrs pergi 1 paketan 😅.

    Ga kebayang kalo tanpa support system seperti suami2 kita yg pengertian ini, bakal stress mungkin aku mba

  3. dengan support system yang baik maka banyak tujuan besar dalam hidup bisa tercapai. DIbelakang blogger yang bersinar ada keluarga yang memberi semangat dan motivasi. Semoga terus menginspirasi ya kak

  4. Masya Allah .. senang banget baca part ttg ibu mertua. Senangnya punya mertua yang jawabannya asyik saat ditanya keluarga dan tidak menuntut apa2 ke menantunya …. semoga happy selalu dengan aktivitas ngeblog dan mertua yang suportif yang Mbak Nurul.

    • Iyaya, ka Niar..
      MashaAllaa, karir sebagai blogger ka Nurul langsung melesat karena ridlo suami, anak dan keluarga mertua.
      Seneng banget bacanya, ikutan berbinar-binar.

  5. Wih keren-keren nih orang di balik Kak Nurul (Kak Nurul pastinya keren juga dong). Memang orang terdekat itu jadi energi tambahan istimewa ya. Enggak kebayang kalau orang yang kita harapkan malah jadi hambatan, pasti ada rasa kecewa dan bikin kita kurang berkembang.

  6. Setuju banget, nggak perlu mengakui bahwa kita adalah blogger justru bangga dong karena blogger juga merupakan profesi yang cukup menjanjikan di era digital ini btw maa syaa Allaah banget ya Mbak support systemnya, nggak cuma suami dan anak tapi ibu mertua juga ikut mendukung

  7. MasyaAllaa~
    Ikut terharuu, ka Nurul.
    Memang senyaman itu berada di tengah-tengah support system terbaik dan ka Nurul masih tetap bisa berkarya, menekuni dunianya dan menghasilkan hal-hal positif yang menginspirasi seperti ini.

    Semoga abis ini keliling dunia lagi, ka Nurul..
    “Ibuku blogger yang hobinya travelling keliling duniaaaaa..”

    Barakallahu fiik~

  8. Blogger panutan ini…Keren banget pencapaiannya , Mba. Senangnya jika support system selalu mendukung kegiatan kita, sehingga bisa terus bisa berkarya sebagai ibu rumah tangga. Semangat ngeblog!!!

  9. Mbak, Nurul panutanku..
    Keren banget perjalanan ngeblog nya mbak
    Memicu aku untuk makin semangat ngeblog
    Emang support system itu penting ya mbak

  10. masyaallah keren banget mbaakkk…support system terbaik..saluutt..semoga bisa mengikuti jejak mbak Nurul hihi..dan saya daftar jadi local guide juga karena mbak nurul pernah cerita pengalaman ke Amrik waktu itu..the bestt

  11. Asik kalau punya support system ketika melakukan passion kita. Aku pernah berada di sirkel tidak menyenangkan yang meremehkan passionku menulis. Duh gak enak banget. Beruntungnya aku kemudian join beberapa komunitas ngeblog, bisa saling blogwalking, belajar ngeblog bareng dll. Thanks for sharing, Mbak.

  12. Support system nih yang masih big problem buat aku. Berjuang sendiri, cari solusi sendiri, akhirnya harus legowo menurunkan ekspektasi dan pencapaian. Semampunya. Salut Mbak, bisa sampai diundang Google.

  13. keluarga memang benar- benar jadi suport system yang utama ya mbak untuk terus bisa berkarya. btw, keren lho suami mbaak Nurul mengijinkan ke Amerika, itu artinya beliau mendukung banget apa yang dilakukan Mbak Nurul

  14. Keren Mbak..bisa melancong ke berbagai negara lewat menulis. Pengen banget bisa sesukses Mbak Nurul. Mudah-mudahan nanti ada kesempatan juga blog atau skill baru saya berkembang dan bertumbuh seperti ini. Pertanyaan-pertanyaan penasaran dari keluarga atau temen memang yang paling “ehem” ya kadang, terlebih lagi jika mulai dibanding-bandingkan hehehe. Saya pun kadang ada di fase ini hehehe. Mudah-mudahan nanti bisa melewatinya dengan baik.

  15. MasyaAllah keren mertuanya beserta support system. Nggak banyak lho kak mertua atau orang-orang terdekat itu yang paham dengan profesi blogger

  16. Kebahagiaan terbesar kalau passion yang kita miliki didukung oleh support system ya jadi bikin tenang kalau berkelana apalagi sampai antar benua, Masya Allah penutan sekali mbakku satu ini.

  17. Nggak kaleng-kaleng lha kalau Mak Nurul maahh, bukan emak biasa judulnya. Panutaaann.
    Suatu saat pengen juga punya pencapaian yang signifikan dari ngeblog. Kalau nggak bisa jalan-jalan ke luneg, minimal cuannya lah gitu yah bisa dibuat beli rumah, aamiin.

  18. Suami memang suport system yang utama ya mbak, proud of you mbak, sampai diundang google. kok aku pengen ya! huhuhu, semoga nular mbak

  19. Alhamdulillah punya suami yang pengertian ya mba. Jarang lho ada laki-laki kayak suaminya sampean, hehe

    Jadi istri bisa bebas berekspresi, berkarya, dan mbolang tanpa terkekang.

Leave a comment