Saatnya Ubah Kekurangan Diri Jadi Kelebihan!

Kita semua tahu, bahwa SETIAP MANUSIA PASTI punya kekurangan dan kelebihan. Ada kalanya, kita hanya notice dengan kelebihan yang kita punya, misalnya kelebihan berat badan (Uhuks, sorry… jokes bapack-bapack 😛 ) Akan tetapi, amat disayangkan, kita kerap terjebak dalam perasaan “narsis” sehingga tidak aware dengan kekurangan yang kita miliki.

Ada baiknya, perihal notice dan analisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri, mulai diajarkan ke anak. Terlebih kalau buah hati udah masuk usia remaja. Yang mana, remaja kudu makin paham dong, dengan karakter diri. Kalau bisa malah anak remaja rutin melakukan analisis SWOT alias Strength – Weakness – Opportunity – Threat. Ya karena tidak lama lagi, remaja akan melanjutkan fase berikutnya, yang penuh tantangan: kuliah – berburu beasiswa – bekerja/ buka usaha. Itu semua pastinya makin sip markosip apabila ortu membekali anak remaja, dengan semangat “Yuk, Kenali diri sendiri yuk!”

Part penting seputar kenal diri sendiri adalah: paham banget apa kelebihan dan kekurangan kita.

Contoh aja, deh. Pas wawancara kerja, tim HRD kan kerap mengajukan pertanyaan, “Apa kelebihan dan kekurangan kamu?”

Haqqul yaqin, mayoritas dari kita, gampil banget merepet kalo ditanya soal kelebihan. “Saya antusias, semangat, pembelajar, bisa bekerja di bawah tekanan, sanggup menepati deadline, tidak suka gossip, dan lain-lain.”

Tapiii, tatkala disuruh membahas soal kekurangan? Mak klakep 😀 Jadi diam seribu bahasa.

Apakah itu salah?

Ya nggak juga sih, kan ini ceritanya lagi wawancara kerja. Di mana-mana orang kalau lagi cari job/ kerjaan udah pasti cenderung cerita yang apik apik soal dirinya. Sama, lah, aku juga wkwkwk.

Nah, kalau konteksnya BUKAN lagi wawancara kerja, menurutku ada baiknya kita coba memahami APA SIH SEBENARNYA KEKURANGAN/KELEMAHAN aku? Buat bahan kontemplasi. Instrospeksi juga jadi kita lebih mengenal tentang diri sendiri.

Iya lhoooo, jangan-jangan selama ini kita justru lebih banyak mengenal tentang orang lain, tapi malah abai dengan apa dan gimana diriku ini.

So, mau coba? Kalau kita sudah notice dan paham tentang kelemahan diri, maka ini bisa menjadi AMUNISI untuk membuat diri kita lebih grow up dan kian cethar!!

Aku contohin diriku sendiri aja, ya.

Jadi, beberapa Kelemahanku adalah:

(1) Sering Asyik di Dunia Sendiri

Aku ga tau apakah ini dialami banyak orang, atau yaaa… hanya beberapa aja yang punya keunikan semacam ini. Tapi memang sedari kecil, aku sangat hobi ngomong dewe 😀 Entah itu untuk keperluan main boneka, mainan bongkar pasang (yang bahannya dari kertas, trus bisa kita tuker-tuker baju gitu). Intinya, aku hobi banget menciptakan “DRAMA” di kepala.

Ruginya apa? Ya imajinasi itu kerap datang tiba-tiba. Sehingga, aku lumayan sering ditegur Ibu guru, “Heyyy, Nurul! Kok kamu ngelamun aja sih?” wkwkwk.

Dari situ, ya aku mencoba untuk menyalurkan imajinasi ini ke dalam sejumlah karya. Bikin cerpen, misalnya. Udah beberapa cerpen yang telah aku produksi. Mayan kan, kelemahan bisa menghasilkan kelebihan 😀

(2) Gampang Ngantuk

Nah, ini yang sering bikin masalah, bahkan pernah suatu Ketika aku tertidur di executive lounge Garuda Indonesia Bandara Cengkareng, padahal pesawatku sudah mau take off 😀 Jadi, aku tuh dipanggil bolak-balik pakai speaker bandara, dan karena aku tidur nyenyaaaakkk banget, jadinya sama sekali enggak dengar, dooong. Paraahhh 😀

Belakangan ini, aku mencoba untuk mengenyahkan sifat gampang ngantuk (plus tertidur di sembarang tempat). Caranya? Olahraga! Plus perbaiki pola makan.

Setelah banyak browsing di berbagai situs Kesehatan nan kredibel, aku bisa ambil kesimpulan bahwa konsumsi karbo yang over memang rentan bikin kita gampil ngantuk. Iya sih. Apalagi kalau jarang olahraga. Combo, dah.

Makanya, kelemahanku yang gampang ngantuk-an ini, bisa diolah jadi kelebihan, kan. Aku makin semangat terapkan gaya hidup sehat, yeyyy!

(3) Gampang Lupa

Yhaaaa, ini juga malesin banget wkwkw.

Akhirnya, gegara notice bahwa aku gampang lupa, maka… aku memutuskan untuk menekuni dunia blogging. Lho? Apa hubungannya?

Jadi… blogging itu kan tugasnya mendokumentasikan segala hal yang pernah kita lakukan. Misalnya nih, aku pernah ikutan event Google Local Guides Summit di Amerika. Acaranya berlangsung tahun 2017, ya udah 5 tahun lalu. So pasti, aku LUPA dong dengan details pengalaman yang terjadi di sana.

Maka dari itu, supaya tidak lupa, ya aku putuskan untuk menggoreskan cerita di blog! Hamdalah, lumayan banyak yang baca dan berkomentar. Trus, aku juga bisa mengingat-ingat Kembali, “Ooohh ini yang pas acara itu….” Ya semacam itu lah 😀 Kurasa mba BLOGGER LAMONGAN paporit akooh ini juga demen ngeblog demi “mengabadikan memori” (sama berburu cuan juga lah wkwkww)

***

To sum up, intinya sebisa mungkin kita kudu mengenali diri sendiri. Kalo perlu lakukan Analisa SWOT untuk lebih memahami strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) yang ada pada diri kita.

Ga perlu alergi untuk memahami bahwa kita punya kekurangan. Hey, we’re still humans, right? Yang penting, setelah paham kekurangan, yuk lah, kita sama-sama berjibaku untuk menemukan solusi agar jadi insan yang lebih baik lagi. Semangaaaattt!

19 comments

  1. wah iya banget mbak, aq pun menulis di blog salah satu alasannya karena aq ini gampang lupa. contoh kecilnya aja, pulang dari pasar aq udah lupa harga barang yang aq beli tadi berapa. hehehe

  2. memang bener Mbak, kalau ngantukan bisa diatasi dengan jaga pola makan. Takutnya kadar gula darah yg tinggi.

    Di usia segini emang wajib rutinin olahraga dan jaga makan ya.

    Untuk mengatasi pelupa coba alarm deh di HP.

  3. Jadi inget kalau interview orang untuk jadi team, hal pertama aku tanya selalu, apa kelebihan dan kekurangan. Karena dari sana akan terlihat bagaimana orang itu bertanggung jawab dengan sesuatu.Diri adalah asset utama, jika itu belum dikenali bagaimana bisa bertanggung jawab.Itu rumusan aku seh ya, dan apa yang ditulis ini aku sepakat.

  4. iya ya, kl ditanya kelemahanku apa, mau bilang tapi gak enak ati… Kelemahanku kan gak bisa liat makanan enak, hahahaha… Dan aku gampang pecah perhatiannya kalau diganggu, susah konsentraasi. Makanya bingung mau jawabnya kalau ditanya apa kelemahannya… Nah, memang perlu analisa lebih dalam agar kita bisa mengatasi kelemahan terssebut ya.

  5. Walah mbaak, mbak. Daku juga sama mbak… sama-sama punya sifat pelupaaaa. Makanya sampe sekarang tuh tiap kali ditanya tanggal ultah anak, tanggal ultah istri, atau anniversary.. daku pasti keringet dinginnn, hahahaha.

    Tapi ada kekurangan, pasti ada kelebihan juga mbak. Kalo aku, karena aku memang pelupanya lumayan parah… jadinya apa-apa selalu aku catet. Jadi apa yang ada di catetan, pasti aku kerjain. Alhamdulillah si, gaya ini aku adaptasi sampe sekarang. Jadi meski pelupa, tapi kalo udah ada di todolist pastilah aku bakal kerjain.

  6. Ini sangat menyejukkan hati, Mbak. Ubah kekurangan jadi kelebihan. Soalnya memang kelemahan kalau ga diolah, malah jadi minder, kurang percaya diri, merasa jauh di bawah orang lain. Dan yang bisa mengubah kekurangan kita adalh diri kira sendiri.

  7. emang harusnya orang yang paling tahu diri. kita ya diri kita sendiri yesss… mengenali kekurangan diri itu langkah awal yang penting menurutku. Alih-alih merasa minder, kita justru bisa memanfaatkannya sebagai pemicu untuk berkembang dan menemukan potensi baru. sekalian kalau mau kerja dalam tim bisa buat ngatur strategi termasuk milih pasangan hihhiih harus bisa saling melengkapi.

  8. aku langsung bayangin mainan bongkar pasang yang dari kertas ruker baju ituuu wkwkw seru banget. jadi kangen mainan itu

    waw, bisa ya tidur di mana aja. kalo aku tipe yang susah tidur kalo nggak dikamarku sendiri dan dengan posisi yang proper. alias kudu terlentang lurus.

    aku jadi mikir2 kira2 kekuranganku apa aja dan gimana caranya jadiin itu kelebihan hehe

  9. daku juga urusan ngantuk sesuatu Kak. Apalagi kalo di dalam ruangan sejuk, naik kereta/tije yang jadinya serasa diayun² udah deh bisa terkantuk² haha. Soalnya pernah pas di kereta, satu lagi stasiun tujuan alhamdulillah nya kebangun, pertanda selama perjalanan bobo itu kan yak hehe

  10. Bener banget mba ku. Seringkali kita mudah memahami dan tau kelebihan diri namun pas wawancara terkait kekurangan diri malah bingung. Ini base on pengalaman pribadi, pertama interview aku agak bingung kekurangan diri (padahal mah banyak wkwkwk).

    Dari kejadian itu aku mulai belajar dari tau dan bertanya pada sekitar. Pastikan nanya ke orang yang objektif lalu introspeksi juga. Bener, memahami kurang dan lebih diri menjadikan kita pribadi yang beneran kenal sama diri sendiri alhasil kekurangan bisa diperbaiki bahkan mendatangkan hal baik. Pun dengan kelebihan jadi kian maksimal.

  11. Paling susah loh, Mbak, berdamai dengan kekurangan pada diri sendiri. Seringnya, kalo udah sadar kekurangannya apa, bukannya berbenah malah sedih2 dulu (aku sih begitu, hehehe). Tapi, itu sih dulu. Setelah banyak diskusi dengan diri sendiri, makin kenal, makin paham gimana menghadapi si diri yang kadang ngeyelan ini. Sehingga, kekurangannya bisa diubah jadi lebih bermanfaat. Kuncinya cuma satu sih Mbak, jangan mudah menyerah.

  12. dulu kalau udah giliran wawancara dan dapet pertanyaan, apa kekuranganmu? aku bingung jelasinnya, karena kalau aku jelek-jelekkin diri sendiri, aku mikir si pewancara bakalan menilai kita males dan sejenisnya

    padahal kalau kita bisa mengutarakan persepsi apa kekurangan kita, kalau perlu disampaikan juga cara nyata buat menghempaskan kekurangan-kekurangan dalaam diri kita dan fokus

  13. Jadi mikirin kekurangan diri ini. Klo telalu baik itu kelemahan bukan sih hihihi.. Hal baik, tapi kalo over ternyata bisa jadi boomerang juga yak. Thanks artikelnya kak, jadi reminder dan contoh kalo kekurangan bisa kok diolah sedemikian rupa jadi kelebihan. Semangaat..

  14. kok kayaknya aku lebih lancar nyebutin kekuranganku yaa 🤣🤣🤣. Trutama masalah ga sabaran, dan kurang bisa kerja team 😅. Aku mengakui sih, aku bagus kalo kerja sendiri, mengikuti instruksi atasan, tp kalo bisa jangan kasih aku team. Yg sayangnya ga terwujud. Sempat pegang team beberapa tahun sebelum akhirnya resign. Memang jiwa leadership ku itu yg masih kurang banget mba. Beda ama suami yg justru leader yg disegani di team nya. Ga mudah jadi pemimpin itu.

    kalo mba nurul bisa menjadikan kekurangan sebagai loncatan ke arah positif, aku blm bisa. Apalagi udah resign pula 😅😅.

  15. Ya AAllah iya sama aku pun juga ngantukan dan sering lupa mbak. kalau aku sampai sekarang masih bikin daily notes bener-bener biar nggak lupa apa yang harus aku lakuin buat besok, dan jadwal paling nggak seminggu sebelumnya.

  16. Menurut saya kekurangan dan kelebihan saling melengkapi, karena dari kekurangan kita bisa belajar supaya tercapai tujuan yang bisa jadi kelebihan kita ke depannya

  17. Kelemahanku apa ya, suka nggak percaya diri, terus takut memulai sesuatu karena kadang takut gagal jadinya ya berusaha memaksa diri saja untuk percaya diri dan yakin dengan karyaku sendiri

  18. Mindset seperti ini bagus ya mengubah kekurangan jadi kelebihan dan itu wajib dilakukan, kalau saya kadang lupaan juga tapi ga begitu sering, tapi ini jadi kelemahan juga yang harus saya perbaiki dengan terus melatih otak kita, kelemahan saya lainnya sering menunda dan ini struggle banget untuk mengubahnya, tapi sekarang sudah mulai diperbaiki

Leave a reply to Bayu Fitri Cancel reply