Jelang 2023, Saatnya Ubah Kekurangan Diri Jadi Kelebihan!

Kita semua tahu, bahwa SETIAP MANUSIA PASTI punya kekurangan dan kelebihan. Ada kalanya, kita hanya notice dengan kelebihan yang kita punya, misalnya kelebihan berat badan (Uhuks, sorry… jokes bapack-bapack πŸ˜› ) Akan tetapi, amat disayangkan, kita kerap terjebak dalam perasaan “narsis” sehingga tidak aware dengan kekurangan yang kita miliki.

Ada baiknya, perihal notice dan analisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri, mulai diajarkan ke anak. Terlebih kalau buah hati udah masuk usia remaja. Yang mana, remaja kudu makin paham dong, dengan karakter diri. Kalau bisa malah anak remaja rutin melakukan analisis SWOT alias Strength – Weakness – Opportunity – Threat. Ya karena tidak lama lagi, remaja akan melanjutkan fase berikutnya, yang penuh tantangan: kuliah – berburu beasiswa – bekerja/ buka usaha. Itu semua pastinya makin sip markosip apabila ortu membekali anak remaja, dengan semangat β€œYuk, Kenali diri sendiri yuk!”

Part penting seputar kenal diri sendiri adalah: paham banget apa kelebihan dan kekurangan kita.

Contoh aja, deh. Pas wawancara kerja, tim HRD kan kerap mengajukan pertanyaan, “Apa kelebihan dan kekurangan kamu?”

Haqqul yaqin, mayoritas dari kita, gampil banget merepet kalo ditanya soal kelebihan. “Saya antusias, semangat, pembelajar, bisa bekerja di bawah tekanan, sanggup menepati deadline, tidak suka gossip, dan lain-lain.”

Tapiii, tatkala disuruh membahas soal kekurangan? Mak klakep πŸ˜€ Jadi diam seribu bahasa.

Apakah itu salah?

Ya nggak juga sih, kan ini ceritanya lagi wawancara kerja. Di mana-mana orang kalau lagi cari job/ kerjaan udah pasti cenderung cerita yang apik apik soal dirinya. Sama, lah, aku juga wkwkwk.

Nah, kalau konteksnya BUKAN lagi wawancara kerja, menurutku ada baiknya kita coba memahami APA SIH SEBENARNYA KEKURANGAN/KELEMAHAN aku? Buat bahan kontemplasi. Instrospeksi juga jadi kita lebih mengenal tentang diri sendiri.

Iya lhoooo, jangan-jangan selama ini kita justru lebih banyak mengenal tentang orang lain, tapi malah abai dengan apa dan gimana diriku ini.

So, mau coba? Kalau kita sudah notice dan paham tentang kelemahan diri, maka ini bisa menjadi AMUNISI untuk membuat diri kita lebih grow up dan kian cethar!!

Aku contohin diriku sendiri aja, ya.

Jadi, beberapa Kelemahanku adalah:

(1) Sering Asyik di Dunia Sendiri

Aku ga tau apakah ini dialami banyak orang, atau yaaa… hanya beberapa aja yang punya keunikan semacam ini. Tapi memang sedari kecil, aku sangat hobi ngomong dewe πŸ˜€ Entah itu untuk keperluan main boneka, mainan bongkar pasang (yang bahannya dari kertas, trus bisa kita tuker-tuker baju gitu). Intinya, aku hobi banget menciptakan “DRAMA” di kepala.

Ruginya apa? Ya imajinasi itu kerap datang tiba-tiba. Sehingga, aku lumayan sering ditegur Ibu guru, “Heyyy, Nurul! Kok kamu ngelamun aja sih?” wkwkwk.

Dari situ, ya aku mencoba untuk menyalurkan imajinasi ini ke dalam sejumlah karya. Bikin cerpen, misalnya. Udah beberapa cerpen yang telah aku produksi. Mayan kan, kelemahan bisa menghasilkan kelebihan πŸ˜€

(2) Gampang Ngantuk

Nah, ini yang sering bikin masalah, bahkan pernah suatu Ketika aku tertidur di executive lounge Garuda Indonesia Bandara Cengkareng, padahal pesawatku sudah mau take off πŸ˜€ Jadi, aku tuh dipanggil bolak-balik pakai speaker bandara, dan karena aku tidur nyenyaaaakkk banget, jadinya sama sekali enggak dengar, dooong. Paraahhh πŸ˜€

Belakangan ini, aku mencoba untuk mengenyahkan sifat gampang ngantuk (plus tertidur di sembarang tempat). Caranya? Olahraga! Plus perbaiki pola makan.

Setelah banyak browsing di berbagai situs Kesehatan nan kredibel, aku bisa ambil kesimpulan bahwa konsumsi karbo yang over memang rentan bikin kita gampil ngantuk. Iya sih. Apalagi kalau jarang olahraga. Combo, dah.

Makanya, kelemahanku yang gampang ngantuk-an ini, bisa diolah jadi kelebihan, kan. Aku makin semangat terapkan gaya hidup sehat, yeyyy!

(3) Gampang Lupa

Yhaaaa, ini juga malesin banget wkwkw.

Akhirnya, gegara notice bahwa aku gampang lupa, maka… aku memutuskan untuk menekuni dunia blogging. Lho? Apa hubungannya?

Jadi… blogging itu kan tugasnya mendokumentasikan segala hal yang pernah kita lakukan. Misalnya nih, aku pernah ikutan event Google Local GuidesΒ Summit di Amerika. Acaranya berlangsung tahun 2017, ya udah 5 tahun lalu. So pasti, aku LUPA dong dengan details pengalaman yang terjadi di sana.

Maka dari itu, supaya tidak lupa, ya aku putuskan untuk menggoreskan cerita di blog! Hamdalah, lumayan banyak yang baca dan berkomentar. Trus, aku juga bisa mengingat-ingat Kembali, “Ooohh ini yang pas acara itu….” Ya semacam itu lah πŸ˜€ Kurasa mba BLOGGER LAMONGAN paporit akooh ini juga demen ngeblog demi “mengabadikan memori” (sama berburu cuan juga lah wkwkww)

***

To sum up, intinya sebisa mungkin kita kudu mengenali diri sendiri. Kalo perlu lakukan Analisa SWOT untuk lebih memahami strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) yang ada pada diri kita.

Ga perlu alergi untuk memahami bahwa kita punya kekurangan. Hey, we’re still humans, right? Yang penting, setelah paham kekurangan, yuk lah, kita sama-sama berjibaku untuk menemukan solusi agar jadi insan yang lebih baik lagi. Semangaaaattt!

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

One thought on “Jelang 2023, Saatnya Ubah Kekurangan Diri Jadi Kelebihan!

  1. wah iya banget mbak, aq pun menulis di blog salah satu alasannya karena aq ini gampang lupa. contoh kecilnya aja, pulang dari pasar aq udah lupa harga barang yang aq beli tadi berapa. hehehe

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: