Sejak pagi (15 Oktober) ratusan perempuan Surabaya memenuhi halaman hotel Novotel Samator di jalan Kedung Baruk Surabaya. Apakah mereka adalah Hotel Resto Reviewer ? Oh, ternyata bukan, sodara-sodara! Mengenakan kostum bernuansa pink, cewek-cewek penuh semangat ini bersiap mengikuti olahraga yang sedang popular banget, yakni Pound Fit! Acara ini digelar oleh Adi Husada Cancer Center (AHCC) dalam rangkaian bulan kesadaran kanker payudara internasional yang jatuh setiap Oktober.

FYI gaes, Kasus kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat no 1 kasus kanker pada wanita sebesar 16,6% (GLobocan,2020). Umumnya pasien datang berobat dengan kondisi stadium lanjut. Salah satu deteksi dini yang abai dilakukan adalah SADARI setiap bulan. Gejala kanker payudara dan pengobatannya dijelaskan gamblang oleh dokter spesialis bedah onkologi dr.Vidi Vianney CM Tanggo Sp.B Subsp Onk (K) dari Adi Husada Cancer Center (AHCC). Peserta juga dapat mengikuti pemeriksaan SADARI di gelaran acara ini.

Bertajuk “Healthy Charity Pound Fit”, Adi Husada Cancer Center (AHCC) bersama komunitas Indi Pound Surabaya memberikan donasi sebagai wujud kepedulian kepada pasien kanker yang ada di rumah singgah YKI Cabang Koordinator Jawa Timur. Donasi ini diserahkan secara simbolis oleh General Manager AHCC dr.Silvia Haniwijaya Tjokro M.Kes. “Sebagai pusat layanan perawatan payudara, kami peduli tentang edukasi kanker payudara agar perempuan selalu waspada terhadap perubahan yang  terjadi pada payudara dan segera berkonsultasi ke dokter yang tepat untuk mendapatkan penanganan sebelum terlambat,” pungkasnya.

Adi Husada Cancer Center (AHCC) rumah sakit swasta pertama di Surabaya dengan layanan radioterapi sebagai perawatan kanker tanpa antrian. Kini, AHCC mempunyai Breast Care Center denganlayanan mulai skrining, diagnostik hingga pembedahan dengan teknologi terbaru untuk deteksi dan pengobatan kanker payudara yang dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dengan standar internasional.

Setiap tahunnya di bulan Oktober, masyarakat dunia memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara (Breast Cancer Awareness Month). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kewaspadaan masyarakat dunia terhadap penyakit kanker payudara.

Bulan Kesadaran Kanker Payudara telah menginspirasi banyak orang khususnya kaum perempuan, dengan profesi apapun, apakah itu pekerja kantoran, ibu rumah tangga, travel blogger . Perempuan harus mengetahui dan peduli akan faktor risiko, tanda serta gejala, serta upaya penanggulangan kanker payudara.

Sebagai bentuk upaya pemerintah dalam penanggulangan kanker payudara, maka Kementerian Kesehatan memerlukan dukungan semua pihak secara massif dan terintegrasi termasuk perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan organisasi profesi.

Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia termasuk di Indonesia. Tercatat sebanyak 2,3 juta perempuan di dunia didiagnosis kanker payudara dan 685.000 diantaranya meninggal di tahun 2020. Walaupun kematian akibat kanker payudara sudah mulai menurun di negara maju, namun di negara-negara berkembang hal ini masih menjadi masalah yang serius.

Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker terbanyak dengan kasus baru mencapai 65.858 kasus dan jumlah kematian 22.430 orang pada tahun 2020. Selain itu, sebanyak 60-70% pasien kanker payudara di Indonesia didiagnosis pada stadium lanjut (III dan IV), yang mengakibatkan kualitas hidup, dan kesintasan menjadi rendah serta beban pembiayaan yang semakin besar.

Kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini. Dengan menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini akan meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas hidup penderita.

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan melalui Periksa Payudara Sendiri (SADARI) maupun pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara berkala. Oleh karena itu upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat dan deteksi dini kanker payudara harus terus dilakukan secara luas kepada masyarakat.(*)