“Sebenarnya saya ada jadwal acara lain. Tapi begitu tahu bahwa di Jogja sedang berkumpul 150 blogger dan netizen, maka saya batal datang di acara tersebut dan memilih untuk bergabung dengan para netizen di sini!”
Applause kontan menggema di Ballroom Hotel Eastparc, Jogja. Wewww, itu pidatonya Pak Zulkifli Hasan, Ketua MPR RI loh! Iyesss, Alhamdulillah… peran blogger dan netizen sebagai key opinion leader dan atau influencer udah semakin diakui nih, gaes. Bahkan, Pak Ketua MPR aja sampe bela-belain datang ke acara para netizen. Jadi, jadi, hare gene masih demen nulis konten menggalau bin nyinyir? Jangan dong, plis :)))
Yap. Tim MPR RI memang tengah menjalin sinergi dengan para blogger dan netizen. Intinya, tim MPR melihat bahwa netizen ini punya POWER dalam menggerakkan opini publik. Kalo yang di-share konten positif, insyaAllah bakal kasih multiplier effect yang cihuy.Â
That’s why, MPR melakukan pendekatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI, dengan mengundang para netizen.
Wait, wait… 4 Pilar MPR RI itu apaaaa hayooo?
Oke, saya jelasin sekilas yah. Empat Pilar MPR RI adalah:
- Pancasila sebagai Dasar Negara
- UUD ’45 sebagai Konstitusi
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara
- NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)Â
Jangan mengerutkan jidat dulu yak, kalo baca postingan seputar MPR, Undang-undang dan bolo-bolonya ini.
Kenapa? Karena sekarang, semangat kebangsaan bangsa Indonesia kian menurun drastis! Udaaah, ga usah jauh-jauh cari contohnya. Masih inget kan, jawaban asal njeplak si Zaskia Gotik? Euuughhh, plis deh… Walopun mungkin doi konteksnya bercanda (dan yakin banget, itu kan tuntutan/skenario dari produser acara TV ntuh), tapi jokes-nya sama sekali enggak lucu. Zaskia bilang kalo simbol sila ke-5 Pancasila adalah… bebek nungging. Oh. My. God.
“Saat ini, orang sudah enggan bicara tentang Pancasila, malah dijadikan bahan olok-olokan. Ini tentu sangat menyedihkan,” kata Pak Zulkifli. Memang, salah satu tugas MPR adalah melakukan sosialisasi 4 Pilar. Tapi, tentu saja, tugas ini nggak bisa dong, dibebankan hanya ke MPR saja. Karena itu, MPR mengajak netizen untuk jadi “penyambung lidah rakyat” supaya nilai-nilai positif dalam Empat Pilar MPR bisa tersampaikan secara masif.
”Bahkan, nantinya sosialisasi 4 Pilar ini bisa jadi sebuah GERAKAN. Supaya masyarakat bisa terlibat dan ini bisa menjadi sarana untuk membangun karakter bangsa,” ungkap Pak Zul.
Blogger dan Kerangka Sistem MPR
Jumat malam, para netizen beramah-tamah dengan Sekretaris Jenderal MPR RI Bapak Ma’ruf Cahyono, SH MH. FYI, guys, beliau ini adalah Sekjen termuda dalam sejarah MPR! Udah gitu, wawasannya luas banget. Pak Ma’ruf sampe dapat julukan “perpustakaan berjalan” saking piawainya beliau dalam berdiskusi seputar konstitusi. Wheew!
Acara dikemas dengan gayeng. Apalagi Mbak Rharas Yaz (Humas MPR RI) sibuk menggojlok Atanasia “Berbi” Rian, dedengkot Komunitas Blogger Jogja (KBJ) yang sukses menghelat event ini. Ada juga 2 mahasiswa asing yang jadi “special guest” untuk diskusi yang berlangsung hangat.Â
Pak Ma’ruf sangat mengapresiasi antusiasme netizen dalam men-support sosialisasi Empat Pilar.
“Selama ini, MPR melakukan sosialisasi lewat berbagai media, cetak, TV, online dan sebagainya. Kali ini, kami menggandeng blogger sebagai sesuatu hal yang baru. Kita sama-sama melakukan simbiosis mutualisme. Para blogger bisa membagikan konten positif untuk membangun karakter bangsa, sehingga blogger masuk dalam kerangka sistem di MPR,” ungkap Pak Ma’ruf.
Masih Indonesiakah Kita?
Karena dikemas dengan konten acara yang menarik dus interaktif, Netizen Gathering ini beneran sukses menginjeksikan semangat kebangsaan pada hadirin. Apalagi, Pak Ma’ruf juga menyampaikan Manifesto Gerakan Ini Baru Indonesia yang sungguh membuat naluri kebangsaan kita terhentak.
Masih Indonesiakah Kita?
Setelah Sekian Banyak jatuh bangun
Setelah Sekian Banyak Tertimpa dan tertempa
Setelah Sekian Banyak Terbentur dan terbentuk
Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan
Persatuan di atas Perselisihan
Musyawarah di atas Amarah
Kejujuran di atas kepentingan
Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar
Dan hanya tinggal slogan dan gambar?
TIDAK!
Karena mulai kini nilai-nilai itu
Kita lahirkan kembali
Kita bunyikan dan kita bumikan
Menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia
Dari Sabang sampai Merauke
Kita akan melihat lebih banyak lagi
senyum ramah dan tegur sapa
Gotong royong dan tolong menolong
Kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan
Kepedulian menjadi dorongan
Dari terbit hingga terbenamnya matahari
Kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh
Berkeringat karena semangat
Kerja keras menjadi ibadah
Ketaatan menjadi kesadaran
Kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan
Wajah mereka adalah wajah Indonesia
Yang sebenarnya
Tangan mereka adalah tangan Indonesia yang sejati
Keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia
Yang sesungguhnya
HARI INI KITA GEMAKAN, INI BARU INDONESIA!