Tersengat Semangat Menjadi “The Next Martha Tilaar”

Tulisan ini Alhamdulillah diapresiasi sebagai Juara 1 Lomba Menulis Blog Martha Tilaar 2013. Artikel terkait di sini

Gadis cilik itu terhenyak sejenak. Vonis dokter terapis di sekolahnya sempat membuat semangatnya mengendur. Beberapa detik lalu, ia mendengar tudingan yang dialamatkan padanya, “Kamu termasuk anak slow learner atau lambat belajar.”

Ia tertunduk. Sempat diliputi kegalauan. Namun, itu tak berlangsung lama. Karena orang tuanya mengangkat dagu si gadis cilik, dan berujar mantap, “Marta sayang, Kita jangan percaya pada apa yang dikatakan para terapis itu ya nak. Kamu itu anak hebat, nak mama yakin itu. Nah sekarang mari kita fokus menemukan apa kehebatan kamu itu Nak.”

Tidak perlu nasihat berjam-jam untuk membuat Marta kembali bangkit. Bahu membahu dengan orang tuanya, Marta berhasil menemukan apa passion-nya. Marta punya ketertarikan yang amat besar di dunia kecantikan dan tata rias. Saat itu orang tuanya bertanya “Marta sayang, apa yang menjadi MIMPI BESARMU di dunia kecantikan”.

Lalu Marta kecil menjawab, “Aku ingin menjadikan wanita-wanita Indonesia Cantik Alami dimata dunia, mama.”

Bahu-membahu, orangtua dan seluruh saudara Marta men-support apa yang diimpikan gadis cilik ini. Mereka rela menjual hampir seluruh perabot rumah tangga, supaya Martha bisa menggapai asa yang ia bentangkan di antara bintang. Perjuangan mereka berbuah manis. Martha, si gadis cilik yang sempat divonis slow learner itu, tumbuh menjadi wanita dengan pencapaian spektakuler. Martha, perempuan yang sempat dipandang sebelah mata itu, kini menjelma menjadi sosok wanita inspiratif, yang senantiasa melecutkan semangat berkarya dan berprestasi bagi jutaan wanita di republik ini. Ya, dialah : Martha Tilaar.

***

Mengikuti perjalanan hidup ibu Martha, membuat saya merasa kian optimistis dengan keberadaan saya dan perempuan lain di negeri ini. Perempuan Indonesia harus menjelma menjadi insan yang mandiri dan berkarakter tangguh. Tak ada ceritanya, sebuah kemenangan yang diperuntukkan bagi mereka yang lemah dan hobi berkeluh kesah. Persis seperti yang disampaikan Raden Ajeng Kartini, “Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani pemberani memenangkan tiga perempat dunia!”

Inilah value pertama yang ditancapkan oleh Young Caring Professional Awards. Ajang pemilihan perempuan berprestasi yang dipersembahkan Caring Colours (Martha Tilaar Group) ini memang selalu men-challenge para perempuan untuk menjadi sosok yang lebih baik dari hari ke hari. Kita juga bisa menjadi professional career-woman yang memberikan kontribusi optimal bagi sesama dan lingkungan di sekitar kita. Tunjukkan prestasi kerja terbaikmu! Niscaya dunia akan berada di tanganmu, dan kamu pun bisa menjadi pahlawan dengan caramu sendiri.

Selalu saya dibuat berdecak kagum dan terpana demi menyaksikan profil para pemenang Young Caring Professional Award (YCPA). Mereka sanggup menepis ragu, melampaui segala rintangan, badai dan aral yang melintang, menapaki jalan terjal, untuk menggapai satu semangat: Bahwa Perempuan BISA. Passion untuk berkiprah di bidang masing-masing, telah menjadikan mereka insan terbaik di bidangnya masing-masing. Bahwa kendala ekonomi, keterbatasan keluarga, ditipu sana-sini, sama sekali tidak menghalangi semangat yang membara dalam dada untuk mengarungi samudera karir.

Lihatlah para pemenang YCPA. Pradita Astarina (YCPA 2011), misalnya. Usianya masih sangat belia. Namun, ia sanggup membuktikan, bahwa age is nothing but number. Ia rengkuh semua peluang, hingga menjadi Analis di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan/UKP4. Ia tumbuh di tengah keluarga ekonomi menengah. Toh, ini justru membuatnya semakin haus pengalaman dan tantangan baru. “Setiap hari saya melihat orangtua saya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kami. Kenyataan seperti ini yang memacu saya untuk menjadi seorang pekerja keras,” ujar perempuan yang lulus dengan predikat summa cumlaude ini. “Saya selalu mencari tantangan baru yang bisa membuat kemampuan yang saya miliki bisa terus berkembang. Dan saat ini saya mendedikasikan hidup saya di UKP4 sebagai Analis, yang terpenting buat saya adalah tidak akan pernah ada kata ‘selesai’ dalam belajar,” tambah Pradita, yang mendapat kehormatan untuk mewakili UKP4 untuk menghadiri Konferensi BNP Paribas ASEAN yang diselenggarakan di Singapura.

Sosok inspiratif lainnya adalah Cindy Sally Edina (YCPA 2011). Memiliki karir yang moncer di sebuah perusahaan advertising, rupanya tidak memadamkan passion Cindy di bidang seni lukis. Cindy merasa ada kekosongan dalam dirinya, dan ingin ia isi dengan passion yang selama ini dilupakannya, yaitu menjadi pelukis. Ia rela keluar dari zona nyaman, lalu memilih untuk mulai dari nol.

Semangat “follow your passion and do your best!” adalah mantra yang ditularkan YCPA dan Caring Colours pada seluruh perempuan di Indonesia. Seperti yang saya kutip di website YCPA, “jalan menuju kesuksesan itu panjang dan melelahkan. Karena itu, kita harus memperjuangkannya sekuat tenaga. Jika niat kita sudah kuat, tekad sudah bulat, jalan pun akan terbuka lebar. Dengan demikian, proses menuju sukses pun akan lebih mudah, terutama bila kita menikmatinya.”

Value yang diusung oleh YCPA-Caring Colours ini, menjadikan saya dan jutaan wanita professional lainnya kian bersemangat untuk mengoptimalkan pencapaian karir. Ya! YCPA-Caring Colours telah menyuntikkan motivasi bagi kami. Betapa untuk meraih gelimang sukses, kita memang harus total dalam berkarya. Tak perlu iri melihat kesuksesan orang lain; justru jadikan semua itu sebagai inspirasi.

Lebih gembira lagi, melihat kiprah YCPA-Caring Colours yang sukses memetakan potensi perempuan Indonesia. Kami bisa menjalin komunitas serta memperluas jaringan (networking) bagi para wanita professional. Dengan tahu potensi, prestasi, dan kreativitas masing-masing, kita dapat sharing, bertukar cerita dan saling bersinergi, untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Saya belajar banyak dari website, beragam event, maupun materi promo yang dikemas dengan sangat cantik dan elegan oleh Caring Colours. Sebuah brand yang “berjiwa” dan sebagai merek asli Indonesia dengan diferensiasi luar biasa, Caring Colours akan menjelma menjadi  brand kosmetika lokal yang merajai dunia internasional. Caring Colours mengajarkan bahwa kita harus cantik seutuhnya. Cantik di luar, juga cantik di dalam. Kita bisa menjadi “Martha Tilaar-Martha Tilaar” generasi berikutnya. Impossible means I’m Possible! Sebagai Saya selalu tersengat semangat, setiap bersentuhan dengan YCPA dan Caring Colours! Thanks loot!(*)

Sumber:

http://ayahkita.blogspot.com/2013/05/anak-yang-dinyatakan-lambat-belajar.html

http://www.ycpa-info.com/ycpaweb/we-will-miss-you-cindy/

http://www.fimela.com/read/2013/03/19/survei-membuktikan-perempuan-indonesia-paling-sukses-di-karier-dan-rumah-tangga?page=0,1

http://female.kompas.com/read/2011/06/11/1913335/9.Perempuan.Inspiratif.dengan.Inner.Beauty.

http://www.fimela.com/read/2012/04/16/cerita-perempuan-sukses-tidak-ada-halangan-untuk-bisa-maju?page=0,1

Advertisement