Terus Kepakkan Sayapmu, Wahai Garuda Indonesiaku!

“Bu. Ibu. Nama Ibu, Nurul Rahmawati ya?”

Mataku mengerjap. Samar-samar tampak paras mas-mas ganteng yang terpampang nyata di hadapanku. Lho? Aku ini dimana tho? Trus, mas ini siapa? Kok dia tahu namaku?

“Eh, eehh… iya Mas… saya Nurul Rahmawati… Ngghhh…. Ada apa ya Mas? Saya ini dimana? Mas siapa?”

“Ibu lagi ada di Bandara Cengkareng, Bu. Executive Lounge Garuda Indonesia. Ibu tertidur. Sudah dipanggil berkali-kali oleh petugas pakai Loudspeaker. Mari Ibu, saya antar ke pesawat. Penumpang-penumpang lain sudah menunggu. Tinggal Ibu yang belum masuk.”

Astaghfirullah… Astaghfirullah… Maafkan saya, Mas….”

Buru-buru kuambil tas tenteng yang ada di sampingku. Mataku masih out of focus. Nyawa belum 100% on. Mas-mas petugas Garuda Indonesia lounge langsung mengajakku untuk sprint masuk ke badan pesawat. Dengan high heels 5 senti, apa boleh buat, aku harus berlari-lari cantik-tapi-panik. Diiringi tatapan heran dari para petugas airport. Seolah-olah mereka membatin, “Plis deh, kok bisa seh, tidur pulas di lounge bandara?”

“Oke-siap-ini Ibu Nurulnya sudah ketemu. Ternyata tidur di lounge Garuda. Sekarang Ibu Nurul menuju pesawat. Ganti.”

“Cek-cek-lapor! Ibu Nurul ternyata tertidur. Sekarang diantar petugas ke pesawat. Ganti.”

Mas-mas ganteng itu sibuk balapan sprint sambil tetap berbalas pesan dengan rekannya.

Kali ini kami siap masuk ke garbarata. Tak kuhiraukan pandangan ‘tepok jidat’ dari orang-orang di bandara.

Di ujung pintu masuk pesawat, sejumlah cabin crew menyambut saya. Duh, rasanya saya baruuu saja melakukan satu dosa besar yang tak termaafkan.

“Maafkan saya….”

Tak kuasa saya melihat senyum mereka. Tetap senyum ikhlas 2 senti ke kanan, 2 senti ke kiri. Tak ada yang meledek. Tak ada yang berkomentar negatif. Tak ada yang cemberut. Tak ada yang melengos. Padahal, boleh jadi, para cabin crew itu menyayangkan adanya satu penumpang terkutuk seperti saya.

Oke… tarik napasss… sekarang cari kursi pesawat….. Ough! Rupanya, cobaan saya belum berhenti sampai di sini. Saya lirik nomor kursi saya yang tertera di check-in-ticket.

Astaghfirullah! Nomor 25!! Belakang sendiri! Itu artinya, saya harus berjalan di sepanjang aisle diiringi tatapan penuh kebencian dari seluruh penumpang Garuda Indonesia. “Dasar penumpang ndeso! Katrok!” Mungkin mereka sibuk mencaci-maki saya dalam hati sanubari masing-masing. Hehehhe… frasa ini memang rada lebay.

Setelah saya mendaratkan pantat di kursi pesawat, beberapa menit kemudian, pilot segera take-off.

Pff… teramat-sangat feeling guilty kalau harus mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Kenapa kok saya sampai tidur sepulas itu? (dus kemungkinan besar sambil ngorok pula)

Kenapa saya bisa menodai harkat dan martabat diri saya sendiri? Apa mentang-mentang karena saya berhasil mendapatkan Tiket Pesawat Murah, sehingga dengan seenak udel, saya tidur sampai pules banget di Garuda Executive Lounge?

Kalau dirunut-runut, maka semua kesalahan saya tumpahkan pada Garuda Indonesia! Lho, kok bisa?

Ya dong.

Andaikata executive lounge yang disediakan tidak senyaman itu, kemungkinan besar saya tidak akan tergoda untuk merebahkan badan dan merem plasss di sana kan?

Andaikata makanan yang tersaji di executive lounge tidak membangkitkan selera, maka saya tidak akan tergoda untuk berwisata kuliner kan?

Andaikata kombinasi sofa empuk + AC sejuk + musik soft + menu-menu mak nyus tidak tersaji di sana, saya pasti memilih untuk hanging around di sekitar airport dan tidak tertidur dong. Iya kan? #Mental-doyan-blaming.

Apa moral of the story yang bisa diambil dari insiden “tertidur di lounge Garuda” ini? Yang jelas, apabila mau jadi penumpang Garuda, jadilah penumpang yang baik dan benar. Garuda Indonesia didedikasikan untuk Bangsa, Negara dan Rakyat Indonesia.

Garuda adalah Maskapai Terbaik Indonesia

Nah, karena pakai nama Indonesia, para penumpangnya jangan malu-maluin dong…

Salah satu contoh penumpang yang baik tapi tidak benar, adalah saya. Ketika hendak naik pesawat, saya sudah check in 1 jam sebelumnya. Jadi, fisik saya sudah hadir di Cengkareng. Dan ini artinya, saya penumpang yang baik.

Sayangnya, saya tipe penumpang yang “gila dimanja”. Karena menjadi pemegang “Gold” Garuda Frequent Flyer (GFF) card, saya dapat privilege untuk duduk manis-makan-minum-sepuasnya di Garuda Indonesia Executive Lounge.

Ya sudah, yang awalnya cuma niat mencicipi siomay, eh kok kayaknya soto kudus enak ya. Aduh, tapi itu ada roti arem-arem dan lemper yang kayaknya sayang kalau diabaikan… Trus, ada jus terong belanda pula, jarang-jarang lho bisa nemu jus suegeer yang sip-markosip beginian… Gratis pula….

Nah, kalau sudah jadi penumpang yang baik, Anda juga harus bersikap benar. Jangan asal molor di sembarang tempat. Apalagi, tidak meninggalkan pesan pada petugas lounge. Dipanggil bertubi-tubi dengan loudspeaker di sekujur bandara, eh, malah makin molooorrrrr….

Karena itulah, ketika menjadi passenger Garuda Indonesia, tidak pernah sekalipun saya menjumpai penumpang yang rese. Nyaris seluruh penumpang Garuda masuk dalam kategori baik dan benar.

Nggak ada ceritanya penumpang yang nyanyi-nyanyi kenceng dalam pesawat. Atau ngobrol berisik. Atau haha-hihi sama temen satu geng. Atau memukul si pramugari. Sama sekali tidak pernah! Padahal, ingat lho, saya pemegang GFF Gold, yang artinya saya lumayan sering menjelajah angkasa bersama Garuda.

Terkait Garuda (yang sangat) Indonesia inilah, saya teringat ucapan Bapak Emirsyah Satar, dalam sebuah wawancara. Orang nomor 1 di Garuda Indonesia ini bilang,

“Garuda harus berdaya saing. Maka, harus beda dari maskapai lain. Apa yang bikin orang memilih Garuda? Kami mesti cari positioning-nya. Kan, Garuda berbeda karena Indonesia. Lalu kami lihat, kelebihan Indonesia adalah terkenal ramah dan penuh diversifikasi. Diangkatlah ini sebagai selling point Garuda. Kemudian kami meluncurkan Garuda Indonesia Experience.”

Apakah Garuda Indonesia Experience itu?

Garuda ingin menghadirkan sebuah brand yang spesial sekaligus mempromosikan Indonesia ke level internasional. Masing-masing kita punya 5 indera kan? Sight, sound, scent, taste, touch. Nah, Garuda menghadirkan ‘experience’ ini dengan ‘menyerbu’ kelima indera kita.

sight03

Dari sisi sight, kita lihat tampilan selaras yang “Indonesia banget” ala Garuda. Motif seragam, warna yang begitu sejuk, semuanya adalah ciri khas Indonesia.

sound03

Bagaimana dengan sound? Awak Garuda siap meluncurkan music tradisional yang adem banget di kuping. Dan sapaan hangatnya itu lho… “Salam Garuda Indonesia”. Subhanallah, adeeem banget… sunggu­h menentramkan jiwa yang lara!

scent03

Kalau scent? Hmm… nikmati aroma herbal dan semerbak wangi bunga khas Indonesia. Masuk di kabin pesawat serasa disuguhi terapi aromatik.

taste03

Untuk taste, jelasss… aneka ragam menu mak nyus siap jadi ‘representasi Indonesia’ di mata dunia.

touch03

Untuk touch, kita tahu sendiri ya, bahwa masyarakat Indonesia identik dengan keramahtamahan yang luar biasa dan sangat khas. Nggak heran, negara kita jadi destinasi favorit di dunia. Konsep Garuda Indonesia Experience menyajikan pengalaman terbaik bagi para penumpang. Mulai dari reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan layanan yang tulus, bersahabat dan Indonesia banget deh. Ini salah satunya disimbolkan ‘Salam Garuda Indonesia’ dari para awak kabin.

Angkat topi buat Pak Emir dan seluruh tim Garuda! Sungguh strategi yang luar biasa. Selain menyajikan solusi transportasi dan jasa layanan, Pak Emir bisa menghadirkan “pengalaman” yang bakal memorable di benak konsumen. From Transportation to Travel Service Business. Wih, wih, wih… Dan, ini dijalankan oleh semua elemen Garuda, termasuk tim Garuda Balikpapan.

Indonesia ini Negara yang komplet. Eksotis, menarik, penuh dengan detail-detail unik yang tak bakal dijumpai di Negara lain. Kalau selama ini, banyak orang kerap mengeluh dengan birokrasi, korupsi, dan sebagainya; maka Pak Emir memilih untuk “Menghadirkan Pengalaman penuh kesan khas Garuda (dan) Indonesia.” Super sekali!

Sayup-sayup terdengar theme song Garuda Indonesia yang mampu memberdirikan bulu kuduk. Nasionalisme saya naik satu strip, setiap dengar theme song Garuda ini.

Melayang tinggi, menjelajah segala benua

mengibarkan sang saka

menebar citra bangsa

ke sluruh dunia, terbanglah

Garuda Indonesia

Kebanggaan bersama yang slalu kita bela

Garuda Indonesia

Akan kujaga demi nusa bangsa

Slalu kujaga kesetiaan kepercayaan

dari para sahabat Garuda Indonesia

senantiasa, bersama!

Garuda Indonesia

kebanggaan bersama yang slalu kita bela

Garuda Indonesia

Akan kujaga demi nusa bangsa

Garuda Indonesia

Kebanggaan bersama yang slalu kita bela

Garuda Indonesia

akan kujaga demi nusa bangsa

akan kujaga demi nusa bangsa.

Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Garuda Indonesia

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

92 thoughts on “Terus Kepakkan Sayapmu, Wahai Garuda Indonesiaku!”

  1. Saya sering terbang ke Balikpapan tapi belum pernah pakai Garuda. Heuheuheu.. Naik Garuda udah 2 tahun yang lalu deh. Hihihi.. Mbak.. Kalau dapat hadiah ke Balikpapan kita kopdar yaaaa… 🙂

  2. Mbak Nurul saya pernah pake Garuda waktu ke Singapore dan Malaysia, memang super duper nyaman. Apalagi ada makanannya yang uenak-uenak itu lho… pengen banget terbang lagi pake Garuda. Good luck Mbak…

      1. Waduuhh bhs Inggris saya mah acak aduuut… Kayanya kunci Inggrisnya sudah karatan, gini nih kalau ngga pinter tuh, sering kecampur sama bhs Jerman kalau ngomong, eeehh giliran baca yg bhs Inggris, kadang dibaca kaya bhs Jerman, sesuai tulisannya * tepok jidat lebar* hihi

        Udaaah maaak, sudah kasih komentar jug di fb 😀

  3. Aku baru 2x naik Garuda. PP Jakarta-Jogja. Memang ada harga ada rupa ya, Mak. Walau lebih mahal dari flight lain, tapi sangat pantas dan layak karena service dan keramahan pramugari-pramugara mereka juga jempolan banget. Dan yang aku suka lagi, seragam pramugarinya sangat sopan, bahkan rok nya panjang. Jadi saat jalan sepanjang kabin, membetulkan bagasi, mendemonstrasikan safety procedures tak ada bagian tubuh yang mengintip. Classy and elegant deh pokoknya ^_^

  4. wow, artikelnya keren banget mak. kayaknya bakalan menang nih 🙂 btw, penduduk Indonesia yg terkenal akan keramah-tamahannya itu sekarang sepertinya sdh agak memudar ya? 🙂

    1. Tengkiu doanya mak Rita.
      Naaa… itu dia mak… Ghawzul Fikri (perang pemikiran) udah luar biasa banget efeknya ya mak.
      Anak2 muda (terutama) mulai hilang arah dan karakter ke-Indonesia-an. Kalo menurut saya, strategi pak Emirsyah Satar and the gank keren banget untuk kemudian mengembalikan (plus mengenalkan ke para wisatawan lokal maupun asing) identitas bangsa kita yang ramah tamah itu. Lewat Garuda Experience tentu saja 🙂

  5. Mak tgl 5 nov lalu sy nulis ttg pengalaman krucils sy naik garuda pertama kali. Tp blm diikutkan ke lomba ini. Klo diedit dikit utj memenuhi syarat di lomba ini boleh tak yaa? Kebetulan nulisnya di periode lomba cm waktu itu blm tahu ada lomba ini.

      1. iya kayaknya ikutan dr yang sudah ada aja mak…ada sih keseruan lain yang bs ditulis, tp blom tentu kekejar…btw hanya 1 tulisan atau boleh lebih mak???

    1. Pokoknya paliiing suka naik GA. Selain karena lebih elegan, profesional, dan Indonesia banget, naik GA itu rasanya feel comfortable. Daaan, majalahnya (in flight magazine) KEREN banget deh

  6. nanti akuh dikasih GIA gak ya? hehe ngarep. seperti biasa tulisannya ngebikin orang baca dari awal sampe abis dengan maksud yg mudah ditangkap. good luck mak

  7. Pengalaman terbang bersama Garuda Indonesia memang selalu menyenangkan. Bahkan di saat harus delay berjam-jam dan mengakibatkan penumpang tidak bisa mengejar penerbangan lanjutan, layanan Garuda juga tidak mengecewakan. Saya pernah diinapkan di Hotel Mercure Ancol karena hal tersebut.

    Nice story by the way 😀

    1. Wohooo… ini nih maskapai yang bertanggungjawab sama penumpang.
      Btw, jauuuh amat yak, diinepin di Mercure Ancol?

      Kan deket Cengkareng ada Sheraton atau Ciputra yak? Hihihi. kepo maksimal deh saya 🙂

      1. Gak tau mbak. Mungkin hotel yang lain sedang penuh. Oh iya, nganterinnya ke Mercure juga pake taksi White Horse lho.. taksi paling nyaman yang pernah saya naiki so far. Hehehe..

  8. hahah pernah aku ngalamin kejadian serupa mak naik garuda. masih santei santei aja di kantor. pas ditelpon baru buru2 pergi karena yang lain sudah mau boarding. gawat banget

  9. Kalau ke luar Pulau Jawa, saya masih lebih percaya sama Garuda Indonesia 🙂
    Btw, pernah juga ketinggalan pesawat Garuda, untungnya sudah chek in, dan diganti sama penerbangan berikutnya, tanpa musti bayar ulang 😀

    1. Waaah, tosss mak Injul.. hihi…
      City Check in berarti ya?

      Kalo daku seringnya bikin org2 nyaris ketinggalan pswat.
      Kalo bener2 ketinggalan pesawat, Alhamdulillah blum pernah.

      Ikutan dong, kontesnya 🙂

  10. Terakhir naik Garuda sebulan lalu ke Singapore..
    Dan Garuda Indonesia experience bener bener luar biasa. Sangat Indonesia dan… nasi uduknya enaak! hihihihi

  11. pengalaman naik garudanya seru Mbak nyampe tertidur segala hihihi, jadi ingat saya baru pertama kali ajah naik garuda juga, sepertinya seru juga dicceritakan di sini…

  12. excellent servicenya garuda itu emang top banget ya mak. bikin kita jadi nagih pengen naik pesawat garuda lagi:D

    1. Padahal, haji kan penerbangan 8 sampe 9 jam ya Mak. Dan kabin kru Garuda selalu sabaaaarrrr melayani semua penumpang. Terutama yang sepuh2. Hebat deh, pokoknya.

      Makasiii ya Mak 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: