Home Credit Indonesia FUNancial Talk Show Surabaya

Serunya FUNancial Talk Show Bersama Home Credit Indonesia

Tahun 2019 udah mau tutup buku, cuyy! Gimana kondisi keuangan kalian? Sehat-sehat aja, bukaaaan? 😛 Investasi, gimana kabarnya? Lancar jaya? Kondisi dompet, baik versi offline (alias cash money) dan versi online (dompet digital) juga okey dokey beybeh kan?

Ini kenapa sih, kok tetiba ngomongin kondisi keuangan dan bolo-bolonya? Jadiii, ceritanya, sabtu (14 Dec) aku dan temen2 dari komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) baruuu aja dapat ‘tamparan keras’ *toweweeengg!!* dari pembicara di FUNancial Talk Show Bersama Home Credit Indonesia.

Host talk show ini adalah komika unyu bin gemaaashh, yaitu Arditya Erwandha. Sebagai pembicara, dihadirkan Dipa Andika, Financial planner and co-founder Hahaha Corp dan Christie Erin, Co-founder Basha Market.

Tema talkshow-nya sih, CEO in The Making: Financial Tips to Transform Your Passion Into a Business. Tapiiii, konten talk show ini sungguh bikin hatiku kembang kempis menahan maluu. Boookk, ternyata banyaaakk banget ya, kesalahan financial planning yang daku lakukan ~baik sengaja maupun tidak. Baiklah. Mari kita bahas satu persatu yaaa.

Fault #1: Tidak Paham Apa Financial Goals

Waktu masuk lokasi acara di Boncafe Gubeng, para peserta diberikan post it, untuk ditempelkan di (semacam) dinding wish list. Kami diminta menuliskan financial goals alias cita-cita/tujuan finansial apa yang ingin kami capai. Welehdeleehh, sampai di sini, aku langsung tercekat. Financial goals aku apa yhaaa? Kok sepertinya, selama ini, daku belum pernah men-jlentreh-kan pengin apa dan memakai metode apa untuk mencapai keinginan itu. Hiks.

Akhirnya, lantaran nge-blank ga tau mau nulis apaan, ya sud, daku tulis, pengin umroh plus trip ke Eropa bareng keluarga. Gitu dulu aja dah 😀

Fault #2: Tidak melakukan pencatatan keuangan secara disiplin

Fault #3: Latte Factor oh, Latte Factor

Apa sih, Latte Factor itu? Dipa Andika menjelaskan, latte factor ini Pengeluaran yang terlihat kecil, tetapi tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali, dan menjadi kebiasaan yang berbahaya untuk kondisi kesehatan finansial kita.

Contohnya? Jajan minuman kekinian alias boba. You know, sesekali jajan boba paling Cuma habis 20-40  ribu. Tapi kalau dilakukan hampir tiap hari? Katakanlah sekali beli, kita keluar duit 30 ribu. Kalau sebulan? 30 ribu x 30, yes…. 900 ribu!!

Sama juga dengan biaya parkir. Atau apa aja deh, yang tampak sebagai pengeluaran kecil yang tidak disadari, plus tidak dicatat dengan baik. Ini nih yang bisa membuat keuangan tidak sehat.

Faktanya, 9 dari 10 orang rata-rata mengeluarkan lebih dari Rp. 900.000 rupiah dalam sebulan untuk latte factor! Hadehhh, beneran kudu tutup muka nih. Apalagi, waktu Christie Erin, Co-founder Basha Market bilang, kalau orang Surabaya tuh gila promo diskon. Ada promo di GoFood/GrabFood, pasti dikejar dan dibeli tuh. Buy 1 Get 1 Free, langsung hajaar, padahal kita lagi nggak butuh, cuman gegara promo doang, langsung beli ngga pakai mikir, hehehehe. Ini #AKUBANGET *Tampaaar aku mas tampaaarrr*

***

Oke. Setelah disadarkan seputar aneka dosa perencanaan keuangan, yuk kita sambut masa depan lebih cerah, dengan menjalankan advise yang dijabarkan Dipa Andika. Tips seputar keuangan, juga tips tentang gimana jadi CEO untuk usaha yang bakal kita jalankan.

Pikirkan NANTI GIMANA, bukan GIMANA NANTI

Jedheerr, ini juga bikin efek Hakjleb siiih. Soale, tidak sedikit dari kita yang beneran impulsif ketika mengambil keputusan, TANPA memikirkan efek jangka Panjang.

Contoh kasus, ambil paket trip ke Maldives, demi bisa foto kece untuk konten di Instagram, tapi beli paket tripnya pakai HUTANG, hadeehh. Duh, jangan sampai deh, kita kejebak dengan gaya hidup semacam ini.

Do What You Love, dan Punya Komitmen Kuat Kalau Mau Jadi Pengusaha

“Sukai dulu apa yang kita kerjakan, money will follow! Jangan semuanya kudu ngejar duitnya dulu. Nanti kita malah kelelahan di tengah-tengah perjalanan bisnis,” gitu kata Dipa. Iya juga sih. Tatkala serius menekuni sesuatu, upayakan melakukan hal tersebut dengan CINTA dan PASSION. Sama seperti yang dilakukan Christie Erin, selaku Co-founder Basha Market.

“Lima tahun lalu, industri kreatif belum ada di Surabaya. Padahal, sebenarnya banyak talent kreatif yang belum ter-explore. Bareng partner, saya create Basha Market. Di tahun pertama, wah, kami rugi cukup banyak, karena kan memang sulit cari local brand yang bisa isi booth di Basha Market,” ujar Erin. Tapi, bermodalkan jiwa bisnis nan passionate itu tadi lah, Basha Market tetap berkibar dan mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Buktikan ke Ortu, kalau Kita Serius Jadi Pengusaha

Dipa Andika dan Christie Erin tuh dulunya karyawan. Berada di zona nyaman, dengan gaji dan remunerasi nan menggiurkan. Eh, ternyata mereka memilih untuk jadi entrepreneur. Barangkali tidak sedikit di antara kita yang ingin pindah zona jadi pengusaha, tapiiiii ditentang habis-habisan oleh ortu. Atau oleh pasangan kita.

Menurut Dipa, “Ortu dan pasangan kita butuh pembuktian kalau kita mau resign dan serius jadi pengusaha. Jadi, pastikan tempat baru emang udah siap kita tempati. Jadi pengusaha itu kan penghasilan kadang banyak, kadang banyak banget. Gimana caranya kita menggaji diri kita, minimal dengan gaji yang sama ketika kita masih jadi orang kantoran. Tatkala penghasilan stabil, maka kita bisa membuktikan ke orang terdekat dan tidak membuat mereka was-was.”

Ubah Gaya Hidup, Mulai Sekarang!

“Kalau kita lahir dari ortu yang santuy banget, alias agak sulit diajak investasi, maka kita pun akan tumbuh menjadi anak yang santuy untuk urusan keuangan. Bagaimana cara mengubah pola ini ya?” tanya salah satu peserta.

Dipa mengatakan bahwa DIRI KITA SENDIRI-lah yang bisa dan berperan signifikan untuk mengubah gaya hidup ke arah lebih baik.

“Saya juga lahir dari ortu yang prinsip investasinya bukan reksadana. Melainkan mereka invest di emas, atau rumah. Nah, akhirnya saya ubah gaya investasi diri sendiri, sekaligus menjelaskan benefit berinvestasi dengan metode yang saya lakukan,” tukasnya.

***

Oooohhh! Masih buanyaaakk sebenarnya, wawasan cethar seputar financial planning yang ter-jlentreh-kah dalam acara ini. Nanti teman-teman bisa baca di postingan sohib blogger ISB lainnya yak. Thanks, HomeCredit for inviting us!

Eh iya. Sebelum lupa, aku mau jelasin dikiiit aja tentang Home Credit. Pas acara ini, ada Mba Freya dari Home Credit Indonesia yang menjelaskan bahwa Home Credit adalah start up berbasis teknologi yang menyediakan pembiayaan semua keperluan rumah kita. Di toko offline atau online-nya, kita bisa menemukan aneka macam produk elektronik, alat rumah tangga hingga furniture. Semua bisa didapatkan dari pembiayaan multiguna yang disediakan oleh Home Credit Indonesia. Selain itu, kita juga bisa menikmati varian produk seperti biaya pendidikan hingga dana liburan!(*)

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

114 thoughts on “Home Credit Indonesia FUNancial Talk Show Surabaya”

  1. Hal-hal kecil kayak parkir dan promo makanan di aplikasi ojol ternyata lumayan menyedot penghasilan ya Mbak. Kudu makin serius dan ketat nih pantau keuangan biar bisa enjoy di masa depan. Seru banget ya acaranya!

    1. Nah makanya Mas Rudi mulai sekarang kita belajar mengerem mata supaya tidak tergoda para diskon dan promo ya hehehe …
      Kalau dikumpulkan wah lumayan tuh kan ya

      Salam
      Okti Li

  2. Aku juga tertampar berkali-kali nih mbak nurul di acara kemarin. Hampir semua yang disampaikan tuh bener semuaaa. Malu dong eike. Pokoknya, 2020 kudu move on dr perencanaan keuangan yang ala kadarnya. Wkwkkw

  3. Meski disyukuri nih kalau di Cianjur Selatan blm bisa pakai transaksi online seperti disebut di atas. Maklum kampung hehehe…
    Tapi bener juga dikit dikit lama lama jadi bukit. Daripada jajan, itu uang sedikit kalua ditabung kan lumayan banyak ya…
    Belajar keuangan ini emang ngeri ngeri sedap ya hahaha

  4. Latte factor tuh kayaknya tanpa aku sadari, aku lakukan mba. Sedih kan ya pas tahu bocor duit dimana mana tanpa kita sadari ?

  5. Acaranya bermanfaat banget, kita jadi tau tentang pengelolaan keuangan yang baik juga mengetahui lebih banyak ttg Latte factors ini, serem sih ya kalau dibiarkan nanti jadi kanker alias kantong kering hehe

  6. Aku nggak melek finansial lho mbak sampai suatu ketika aku bekerja dan kebingungan sendiri gimana ngatur gaji. Aku langsung tertampar gitu. Gimana kalau nanti aku menikah karena soal pengaturan uang aja nggak paham. Dari situ akhirnya belajar dan sampai sekarang alhamdulillah ngatur uangnya nggak ada masalah. Malah lagi mikir investasi dan pensiun dini hehe.

  7. nah.. nah… iki piye jal, di satu sisi kudu kencangkan ikat pinggang, tapi di sisi lain ada home credit *putar mata atas bawah

    tapi anyway asal kita teliti dan gak lebay ngeluarin jajan ya fine fine aja ya

    1. Latte faktorku apa yaaaa kyknya makan mbak hahhaa. Aku suka males masak klo wiken jdnya ya keluar rmh mulu kulineran haha. Kyknya kudu dikurangin dan makin disiplin masak tapi iso ora yooo wkwkwk semangat semangat

  8. Ikut seneng dengan hadirnya Home Credit ini.. semoga start up berbasis teknologi yang menyediakan pembiayaan semua keperluan rumah ini dapat diterima oleh masyarakat luas sehingga bisa merasakan manfaanya

  9. Dosa saya tuh nomor 1 dan nomor 3 hiks…. Pengen jadi pengusaha juga tapi belum nemu aja mau usaha apa, heuheu…

    1. Seru banget ya mbak acaranya, nambah wawasan banget… Jadi diingetin lagi nih untuk mulai mengubah gaya hidup, dan mulai investasi…

  10. Langsung tersentak begitu disebut Boba.
    Hehhee….lagi ngetrend banget memang yaa…dan kami sering menemukan Boba yang baru opening store dengan diskon yang terbilang lumayan.
    Ternyata jajan-jajan begini disebut latte factor yaa…
    Huhuu~
    Mulai memperbaiki mindset lagi… Bismillah.

      1. Iya, kak Uniek…
        Padahal ada banyak hal yang merupakan latte factor sebenernya…tapi kok ya…pengiinn…
        Dan penginnya itu kadang sampe kebawa mimpi.
        Hadjuuhhh~

    1. Banyak banget ya, yang ternyata buat kita salah mengelola keuangan. Apalagi saat dapat promo buy one get one, buy one discon second buy, wuih, atau promo akhir tahun. Langsung deh gagal impian yang sebelumnya direncanakan. Hihihi … bisa mulai diubah dari sekarang nih.

  11. Waaah, waktu itu FUNancial mampir ke Bandung juga mbaaak dan aku berasa tertampar dan tertikam mendengar pemaparan mas Dika *apasik* hahaha
    Terutama yaitu sih tentang jajan-jajan kecil yang kalo diakumulasi ternyata jadi membuncah dan mending dibeliin reksadana aja huhuhu.

    Kebanyakan topup tidak bhaiq untuk dompet kita mbaaak hahaha

  12. Ada yang pernah bilang pada saya, hidup tanpa hutang katanya nggak semangat, hahaha. Nggak semangat kerja, tapi yo kalo hutangnya banyak bakal makin bikin males kerja tho. Karena duit gaji buat bayar hutang. Bener sih kata Dipa, mengelola keuangan itu diri sendiri yang tahu dan memahami. Jadi kudu tegas juga kalo pengen jajan minuman kekinian ya.

  13. Hahaha jadi ketahuan larinya kemana pos pos kecil yang sering ga masuk catetan. Iya bener bener kudu cermat ya mba

  14. Tahun 2020 harus lebih baik nih dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan. Uang parkir yang kecil dan sering dianggap sepele, ternyata bisa jadi penyebab pengeluaran terbesar ya. Belum lagi kalau suka jajan-jajan kekinian. Wah dompet jadi bocor kecil-kecil tapi akhirnya tetap bikin dompetnya jebol juga… hahaha

  15. Nambah insight banget ya mba buat Makin memperbaiki pengaturan keuangan keluarga. Ada bocor2 halus seperti latte factor itu ya yang kudu Kita kurangi.

  16. aku pengeluaran yang kecil2 tapi sering itu jajanan anak mba..lha berangkat sekolah uang saku, pulang minta mampir minimarket… Klo pas awal bulan itu niatnya dibeliin bayak sekalian, model2 wafer…biskuit..eh, tetep jajan juga…

  17. Hal ini seakan2 menampol aku dan seketika pengen menjlentrehkan rencana finansial ku ke depan juga mbak. Wkwkwk.. btw, aku rindu boncafe gubeng. Kalo ga salah di dekat siloam hospital ya lokasinya?

  18. Makanya ituuuuu aku selalu mumet klo ikut acara berta financial planner gini. Mumet karena berasa dijedot2in kepalanya ke tembok begitu tau semua yang diomongin bertolak belakang sama yang aku jalani. Hihi

  19. Aku belum berani nih jadi pengusaha. Sepertinya risikonya besar ya. Nah itu Latte Factor benar-benar harus diperhatikan deh. Jangan sampai pengeluaran kecil bikin kantong bolong.

    1. Wow banget ada latte factor sampai 900 rb yaa. Tapi kyknya ya iya haha.
      Entahlah maunya nambah pendapatan aja deh supaya msh bisa jajan gtu. Krn dgn kerjaan dan aktivitas tinggi makanan suka jd pelarian buat bahagia #ngelesmulu 🤭🤣

  20. Ooo bocor halus itu nama kerennya latte factor. Lah saya taunya bocor halus.. xixixi.. iya kadanga pemebelian kecil2an itu ga sadar kita keluarkan setiap harinya ya. Lumayan juga kalau dikunpulin. Tapi kalau sesekali ga papa kali ya.. ^_^

  21. Aku kemarin ke acara ini di yang Bandung. Beneran dapet pencerahan tentang kelola keuangan dan aku tobat jajan boba dong mbak sekarang haha.

  22. Seneng ikutan acara gini tuh, banyak pelajaran dan banyak tertampar hihih tapi seneng kok jadinya mikir mau sampai kapan keuangan bocor terus.

  23. Bener bnget ya mba harus belajar literasi keuangan sejak dini biar ngerti cash flow uang di keluarga jadi gakk bengong begitu d Tanya… Akupun tadi sempet mikir klo tiba2 ditanya kyk gitu

  24. Aku mau totalin belanja 12.12 kemarin. Pengeluaran kecil n receh Plus gak butuh2 amat mayan banyak jg. Yaah kemakan promo. Haha. Kalo ditotal mayan jg.. Heu musti belajar banyaak

  25. Wuahh iya nih, tujuan finansial kita apa perlu banget buat dipikirin. Jgn sampai ntr tua nyusahin anak ya mbk. Moga sblm pensiun dah punya income pasif kyk kontrakan gtu hehe aamin

  26. Hiks aku udah ada latte factor, semacam topup buat jajan lewat e-wallet. Memang bener kalo itu pengeluaran yang terlihat kecil, tapi diulangi berkali-kali sampe kebiasaan yang berbahaya buat finansial hiiiks

  27. Wah, iya nih. Pengeluaran2 kecil itu emang ga terasa, tapi sekali diakumulasikan bikin kaget juga, ternyata jimlahnya banyak. Padahal kalo dimasukin ke reksadana lebih untung, ya. Ckckck.. kemanaaa ajaaaalah selama ini?

  28. aku termasuk orang yang berfikir bagaimana nanti, bukan yang nanti bagaimana. kayanya pola pikir seperti ini emang harus dirubah ya…
    Terima kasih infonya. bermanfaat banget.

  29. iya ya ga kerasa dah akhir tahun aja. apa kabar keuangankuh? duh kayaknya masih banyak yg bolo(ng)-bolo(ng)nya 😀
    kudu menata lagi masa depan eh finansial keluarga biar semuanya aman terkendali 🙂

  30. Latte factor tuh. Aku banget. Apalagi sejak kenal dompet elektronik.. Makin sering jajan deh karena brasa kok murah, kok diskon, eh ada cashback dsb dsb. Ternyata keseringan jajan malah bikin kantong bocor tipis. Hiks

  31. Keceh banget nih Funancial bersama Home Credit ya.
    Btw, kalau saya malah dompet elektroniknya yang cepat habis, soalnya saya jarang keluar, jadinya apa-apa serba online hahaha.

    Apalagi promo-promo sungguh menggoda iman, wajib banget nih belajar manajemen financial 🙂

  32. Kalau bahas financial aku pasti kena banget. Secara, transaksi keuangan aku enggak rajin mencatatnya. Yang aku catat yang gede-gede, yang kecil-kecil mah lewat. Terus konsistensinya juga. Ya kalau ingat dicatat, kalau enggak ya bablas, masih kurang disiplin hiks.

    Dan latte factor.. kelihatannya kecil ya, jajan siomay ah, cuma 5rb ini. Terus narik uang di ATM yang beda bank, gpp, cuma kena 5rb juga. Tapi kalau sering ya lumayan juga. Dan itu juga perlu aku perbaiki lagi, biar financialku sehat.

  33. Kebiasaan jajan trus bocor-bocor alus tuh yang bikin keuangan mulai sering bocor. Trus ya jalan online tuh mba sungguh menggoda banget 😦

  34. Aku tahun ini ngirit, biasanya piknik ini gak ikut. Lalu pengeluaran lain muncul dan gak terduga2, kaya hajatan sodara nikah dan kematian. Ya semoga makin bijak ya sama keuangan

  35. sebentar lagi tahun berganti, perbaikan dalam memanage keuangan harus mulai dikencangkan nih. Jangan sampai banyak bocor di sana sini. Nabung dan investasi harus mulai dipikirkan

  36. Secara nggak sadar kadang kita melakukan latte factor ya mba. Kayak aku pun kalo udah siang di kantor bawaannya pengen jajan pesan online. Emang sedikit sih nominalnya. Tapi jadi gawat juga kalau jajannya tiap hari terus di kalkulasikan selama sebulan bahkan setahun. Haduuh kaya rayanya kapan dong hahaha.

  37. Acaranya keren banget ini ampe roadshow ke kota kota ya.
    Dan emang bikin jlebb banget, hihii..

    Kalo aku sadar jajan2 tuh, lagian ga terlalu tiap hari, cuma sesekali kalo lagi pengen banget. Dan lebih sadar tatkala ngintipin kesbek hahahhahaa

  38. My latte factor juga go food mba huhu. Apalagi kalo aku punya saldo di Shopee Pay, wah buku apa aja bisa masuk keranjang ,padahal gak tau bacanya kapan. Semoga tahun baru bs ubah kebiasaan dengan mulai mencatat pengeluaran sekecilnya hehe. Semangat 🙂

  39. Kalo ketemu mba Nurul pasti tergoda jajan juga. Hahaha
    Biasanya aku suka gatel kalo ditabungan punya duit banyak, ada aja yang pengen dibali. Supaya duit aman ngga kepake, biasanya langsung kupindahin tabungan. Sisain saldo dikit di tabungan.

  40. Wah.. banyak banget ya ilmu yang didapat dari acara Funancial by Home Credit ini. Dan aku juga melakukan kesalahan-kesalahan yang dilakuin mb Nurul. Hehe. Terutama yang Latte factors, tuh. Seringggg banget. Huhu.
    Makasih sharingnya, Mbak 🙂

  41. Aku mungkin generasi ortu kali ya, yang santuy gitu, belum berani berinvestasi model lainnya. Tapi baca-baca di artikel ini, sepertinya aku perlu mengubah mindset juga soal investasi biar gak ketinggalan jaman gitu

  42. Duh iya ini klo gk bljar literasi keuangan sering bocor gegara latte factor ini Pengeluaran yang terlihat kecil, tetapi tanpa disadari hal tersebut dilakukan berkali-kali, dan menjadi kebiasaan yang berbahaya.. harus bngt mencatat cash flow

  43. Wah salut sama narsumnya udah bisa membuktikan ke ortunya bahwa tanpa jd karyawan mereka jg bisa sukses ya mbak.
    Emang butuh usaha yang tekun sampai ke level finansialnya baik utk usaha maupun pribadi jd bagus

    1. Aku paling happy klo baca giniaan temannya, karena selalu akhirnya tiap mau bablas jajan terus inget sama plan financialku yang berantakan karena tergoda hahahah

      Baca ginian bikin inget lagi tujuan awal buat mengubah diri lebih baik

  44. Home Kredit ini lembaga keuangan yang bisa jadi solusi ketika sedang butuh tambahan modal usaha, tapi di saat yang sama juga rajin kasih talkshow tentang pentingnya mengelola keuangan. Harusnya memang begitu ya, jadi masyarakat tidak diiming2 dengan kemudahan mendapatkan pinjaman, namun bagaimana mengelolanya. Keren Home Kredit

  45. Bener banget deh, ikut acara ini tuh berasa ditampar bolak balik. Banyak banget ya latte Factor yang gak kita sadari, yang ternyata bikin keuangan bocoooor. Kudu tobat deh.

  46. Sayang sekali karena saya tidak bisa ke sini
    Padahal saya sudah diajak langsung sama pihak HC
    Yaa namanya hidup ada prioritas dan saya akan coba stalking HC karena ada produk di Tokopedia aku mau beli pakai bantuan HC

    1. Latte factor ini nggak kelihatan ya mbk. Tapi membahayakan kondisi dompet kita. Pinginnya hemat tapi nanti kalo ada promo lagi, beli… Tiba2 kaget kok uang segini habis, huhuu. Mau banget ngilangin latte factor

  47. Nampar banget nih yang bagian latte factor, lhooo ternyata aku adalah salah satu dari jutaan orang yang tanpa menyadari melakukan hal ini terus menerus ya. Kayaknya sih kecil-kecil pengeluarannya, ternyata setelah ditotal udah banyak aja.

  48. Belajar tentang finansial emang kudu dikemas dengan metode yang FUN ya mba. Aku masih suka kalap sama diskon sih, kudu belajar lagi soal management keuangan nih biar bisa hepi terus

  49. Eventnya keliatan seru dan bener-bener fun ya Mbak. Materinya juga menarik nih. Btw saya masih sering juga nih melakukan latte factor. Jadi PR banget nih, untuk lebih mengelola keuangan dengan lebih baik lagi.

  50. Serunya ikut funancial talk itu mba. Saya akui sih literasi keuangan kaya gini harus diperbanyak terutama untuk anak muda dan ibu-ibu. Biar melek keuangan. Karena banyak yang masih belum paham tentang investasi dan asuransi juga.

  51. Yup sebagai ibu-ibu yang dominan memegang uang keluarga, butuh banget nih ikut kegiatan financial semacam ini. Apalagi kegiatannya dikemas secara fun, belajar financialnya tentu jadi lebihs seru dan asyik

  52. Kok sama pengin umroh sekeluarga Tahun lalu udah rencana tapi rejeki belok hehee. Semoga tahun ini rejeki lempeng ke arah kami. Aamiin.

  53. Alhamdulillah ya.. dapat tambahan lagi tentang literasi keuangan.. sebagai seorang wanita dan seorang Ibu yang didaulat sebagai menteri keuangan di keluarga memang harus belajar dan memahami tentang keuangan, sehingga keuangan keluarga menjadi sehat ya mbak

  54. Kena banget deh waktu dibahas Latte Fators, aku juga harus mengurangi ini supaya kantong gak jebol. Bener juga kalau dihitung2 jadi banyak ya pengeluaran latte factors

  55. Namanya home credit pasti bisa credit ya Mba. Aku pengen nih hahahha di rumah mertua ga ada kulkas. Aku sukanya minum es, pengen punya kulkas. Kasur juga udah kempet wkwkwk tetbantu kalo ada home credit deket ya.

  56. Resolusi 2020 sih bun mau memperbaikin keuangan. Tapi kadanh masih gak bisa tahan kalau udh loat ada cashback atau ada potongan harga makanan di aplikasi online. Duuh rasanya gatel mau beli 😂

  57. bener banget mbak, ubah dari diri kita sndirir, kloikutin orang tua mah bedaa caranya,,, ortu pasti lebih suka nabung uang,, buat generasi kita, mending investasi aja deh, sambil belajar jugaa kan

  58. Topik tentang finansial bakal terus dibicarain ya mbak. Karena memang kita masih perlu banget terus diedukasi tentang manajemen keuangan ini. Senang kalo acaranya dikemas dengan menarik 🙂

  59. mengenai financial goals, masih belum rapi. ada tapi tidak tersusun, mesti susun supaya 2020 lebih mantab

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: