Anda sudah menjadi orang tua? Yak, selamaaat! Welcome to the jungle, hehehe… Dunia parenting itu memang unik, luar biasa challenging, kadang bikin pengin garuk-garuk aspal :))) Tapiiii, as long as kita menikmati dan menganggap itu semua sebagai sebuah “perjalanan yang mendewasakan” maka, dunia ortu dan anak adalah “ladang bermain” yang menakjubkan! Hahaha. Intinya? Asikin aja, buibuuuu :))
Salah satu cara bikin dunia parenting makin asyik adalah: kita kudu berkumpul dengan ortu lainnya. Istilahnya nih, kita menggerakkan sebuah “Komunitas”.
Tujuannya apa? Tentu supaya ada rasa “senasib sepenanggungan” dalam mengarungi sebuah bahtera kehidupan bernama “parenting”. Kalau kita punya teman, maka bisa lebih enak kan, ketika ingin sharing sesuatu, ataupun mengajarkan sebuah value kehidupan pada anak kita.Selain transfer ilmu ke anak sendiri, lebih asyik lagi, manakala kita juga bagi-bagi wawasan ke anak orang lain. Bisa anak tetangga, anak teman sekolah, anak-anak temannya anak kita, siapapun!
Nah. Bersama beberapa teman, saya menggerakkan komunitas Sahabat ANAS alias “Sahabat Anak Sholeh”. Widiiih, dari namanya aja, udah kebaca kan, betapa kita ingin membangun sebuah generasi yang sholeh. Sholeh itu apa sih? Ya intinya, kita ingin anak-anak yang tergabung dalam komunitas ini, tetap cinta dan patuh dengan ajaran Tuhan, sekaligus mengaplikasikannya dalam hubungan dengan sesama makhluk. Kasih sayang dengan manusia, dengan tumbuhan, dengan hewan, dengan siapapun. Termasuk, menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan.


Satu prinsip yang kami junjung, mengedukasi adik-adik anggota komunitas (yang masih duduk di bangku TK dan SD) agar mereka menjalankan kehidupan dengan cara yang baik dan benar, agar tercipta habit yang baik. Itu artinya, Indonesia Bersih dan Sehat bukan angan semata.
Macam-macam kegiatan yang kami lakukan. Di antaranya, outbound yang mengasah kekompakan, kreativitas serta semangat kerjasama dalam tim. Tentunya, dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami juga menampilkan pesan-pesan positif, yang berkaitan dengan gaya hidup sehat. Supaya anak-anak akan tumbuh menjadi generasi Indonesia yang berkarakter, sekaligus kuat dan sehat! Sehingga, kita akan memiliki generasi yang siap menghadapi kerasnya tantangan peradaban di masa mendatang.



Anggota komunitas ini beragam. Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan sekitarnya. Eh, selain itu, kami juga ingin menyuntikkan “virus empati” pada anak-anak! Caranya? Yap, kami undang 20 adik yatim dhuafa untuk ikut berpartisipasi di acara ini. Seruuu kan? Selain belajar soal kesehatan dan kebersihan, anak-anak juga belajar mensyukuri hidup sekaligus berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan.
Berkali-kali, kami harus ingatkan bahwa “Kebersihan itu sebagian dari iman.” Hadits Rasul yang berbunyi “Mukmin yang lebih kuat lebih baik dari mukmin yang lemah” senantiasa kami sampaikan. Yang jelas, edukasi tak boleh kenal kata berhenti. Prinsip Children see, children do senantiasa kami usung dalam komunitas ini.
Apapun yang dilakukan orangtua, maka anak-anak akan lebih mudah untuk mengikuti. Kalau orangtua sekedar omdo alias omong doang, maka agak berat rasanya menginjeksikan semangat untuk hidup bersih dan sehat pada diri mereka.
Cuci Tangan pakai Sabun, misalnya. Sudahkah kita secara konsisten menerapkan aktivitas ini? Nah, ketika kami laksanakan outbound bersama komunitas Sahabat ANAS, ada sesi makan siang dan sholat. Di sinilah, kami betul-betul menerapkan prinsip keteladanan pada adik-adik anggota Sahabat ANAS.
“Adik-adik… siapa yang sudah lapaarr?”
“Sayaaaaa….!!”
“Siapa yang mau makan nasi dan ayam goreng lezaaat??”
“Sayaaa….!!”
“Oke, nanti kita makan dengan tertib. Harus baca doa sebelum makan. Dan, jangan lupa, cuci tangan dengan sabun. Oke??”
“Okeeee….!!”
Dalam tiap aktivitas, ada yang bertugas memandu anak-anak untuk menerapkan kebiasaan “cuci tangan pakai sabun” (CTPS). Karena, boleh jadi, banyak anak yang menganggap remeh, dan merasa tangan mereka bersih. Padahal, telapak tangan kita adalah ”kos-kosan” yang membuat kuman betah dan beranak-pinak. CTPS adalah tindakan yang mudah dan murah. Dengan ajeg ber-CTPS, bisa menurunkan bahkan mengeliminasi kans penularan penyakit pada diri kita.
Sungguh memprihatinkan, di Indonesia, data 2013, sekitar 100 ribu balita meninggal dunia karena diare. Penyakit sejuta umat ini merupakan pembunuh balita nomor dua setelah ISPA. Padahal, hidup bersih dan sehat bisa tergapai, kalau kita praktikkan teknik CTPS yang baik dan benar. Ada enam langkah, yaitu:
1.Bersihkan telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari hingga kuku dengan sabun.
2.Kunci kedua tangan di antara sela-sela jari.
3.Putar dengan gerakan tangan kiri ke kanan, lalu sebaliknya.
4.Setelah itu, putar lagi posisi tangan untuk membersihkan jari tangan.
5.Setelah itu, tutup keran dengan siku atau dengan tisu.
6.Untuk membuka gagang pintu kamar mandi pun sebaiknya demikian.
Gampang kan?


Kita bisa mulai edukasi mulai dari hal-hal yang kelihatannya remeh temeh, sekaligus mulai dari anggota keluarga yang paling junior. Siapapun harus mendapatkan edukasi seputar gaya hidup sehat.
Jangan beri toleransi kepada anak-anak kita yang jajan di sembarang tempat, tanpa cuci tangan pakai sabun pula! Duh.
Nah, supaya adik-adik bisa menyerap informasi mengenai hal ini, alangkah baiknya kalau dilakukan dengan caya yang menyenangkan (joyful learning).
“Ayooo adik-adik, kita dengarkan dulu dongeng seputar kera yang sakit perut! Kera ini rakus banget. Setiap lihat pisang, dia kepingin langsung dimakan! Boro-boro baca bismillah, cuci tangan aja kagak! Kalopun sempatin cuci tangan, si kera gak mau pakai sabun! Waduh! Pantesan… perutnya langsung sakit… Si kera meringissss kesakitan aduuuh duuuh duuuh, sakitnya tuuuh di siniiii…”

Kalau anak-anak menikmati dongeng/ storytelling yang disampaikan, maka gagasan untuk “Cuci Tangan Pakai Sabun” akan terus mengendap dalam alam bawah sadar mereka.
What are we waiting for?
Kondisi sanitasi dan gaya hidup sehat harus kita mulai dari sekarang! Jangan nunggu besok, lusa, atau ntar-ntar aja deh. Bagaimanapun juga, kesuksesan anak-anak amat bergantung pada gaya hidup yang dilakukan. Apabila kita bersikap masa bodo dan nggak kunjung tergerak, bukan tidak mungkin, masalah sanitasi akan kian melebar dan mencemari para generasi muda calon pemimpin bangsa.


Mari kita saling support, tunjukkan kontribusi masing-masing dari kita sebagai orangtua dan sama-sama berpartisipasi untuk mewujudkan generasi Indonesia yang bersih dan sehat. Siapapun berhak dan wajib untuk mewujudkan generasi muda yang kian sehat, jasmani dan rohani. Tak perlu ada alasan muluk-muluk, tak butuh modal yang menjulang untuk bisa menularkan semangat ini. Bukankah ketika kita ambil bagian dan terlibat dalam gerakan ini, maka saat itulah, kita tengah menanam sebuah ladang amal, yang pahalanya akan terus mengalir, kendati ajal telah menjemput.
Go, go, go!
Indonesia Bersih dan Sehat untuk kita semua!
Diikutsertakan dalam GPSWritingCompetition oleh Tabloid Nakita.
Kalo diare sudah jadi penyakit sejuta umat, maka nama gerakannya: Gerakan Nasional Cuci Tangan Pake Sabun.
Dukung!
Haturnuhun Pak Iwan :))
kerennya dirimu maaak..semoga menang yooo :*
Ma’aciiih Makk… Aku kepengin melu GA Anak Kos Dodol, tapi aku blum pernah ngekos, hiks…
Wah hebat banget gerakan ANAS ini jempolll
Makasiiiii mak Titi 🙂 Semoga kami istiqomah yaa
kebiasaan baik memang hrs dimulai sejak anak-anak , cuci tangan pake sabun simple tapi ngaruh besar pada kesehatan . sukses mak kontesnya
Keren kegiatannya Mak. Semoga menang yaaa ^_^
Aaamiin. Makasiii yaaa. Ikut juga yuksss
meng edukasi anak lewat dongeng, memang pastinya menyenangkan ya…
Benerrr mak cantik. Bisa “masuk” langsung ke sanubari para bocah *halah*
Jd pgn beguru ke kak ucon..anak2 sampek begitu ekspresinya mak..pasti kk ucon ngedongengnya kece..
Sukses bwt anas n sukses jg bwt mak nurul yak amiinn 🙂
Kak Ucon emang warbiyasaaaak 🙂 Mak Inda tgl 24 Mei (Ahad) ikutan #ArisanIlmu ke Kebun Bibit (Taman Flora) sby kaaah?
Subhanallah mba nurul…keren banget komunitas Anasnya…semoga pahala kebaikannya berlimpah ya..Aamiin…tujuannya mulia sekali..
Aaamiiin Allahumma Amiiin 🙂 Makasiii mak 🙂
Waaa, keren nih, ada komunitas seprti ini bisa berbagi hal baik untuk ditularkan ya, moga berkah 😀
Aaamiiin, aamiiin. Hidup penuh limpahan berkah itu yang kita jadikan tujuan ya Mak.
Wah. Aktivitas yang bagus banget Mbak. Keren deh. Moga sukses terus acaranya Mbak.
Memang children see children do ya.
Yup dedek Ryan 🙂 It takes a village to raise a child. Jadi ortu kekinian juga kudu inovatif dan enggak boleh dramaaaaa **ngomongSamaDiriSendiri**
Drama kan bagian dari hidup Mbak. Hehehe.
wah.. komunitas keren, aktivitasnya juga bagus bgt. Semoga menang ya mak.. 🙂
Tararengkiuuu mak Ristin
Cara cuci tangannya spt cara cuci tgn mw operasi, hehehe…
Iya ya bu dentist? Soale kuman2 skrg pada bandel2 iiiih
kreatip kumpulin botol bekas, di rumah juga udah pisahin sampah basah dan kering, jadi kalau mau crafting sama botol bekas, tinggal ambil 😀
Howaaaaa… udahlah jago blogging, jago adsense, jago crafting, kamu ini paket komplit bingit sih mbaaak?
Ayo, para ikhwan yang kece, silakan looo, kenalan dengan high quality ukhti yakni mbak Sari Widiarti :))
Seru banget aktivitasnya ya Mak… Jadi keingetan sama anak2 di sekolah alam yg kutinggalkan. Gudlak ya Mak kontesnya 🙂
Loh. Sekolah alam yang kutinggalkan?
Maksudnya, anak mak Euisry udah enggak sekolah di sono?
Makasiii mamaaak 🙂
Wahh ini keren bgt, salut mba! Kegiatan bermanfaat gini Allah yg balas. Semoga menang ya 😉
Makasiiii neng cantik. Isssh, makasiii.. makasiii *terhura*
ayoo
Ayo, ayooo, ayoooo… Indonesia Bisa!! **kemudian nyanyik**
Emyaaak.. Komunitasmuh keren kaliiiiii.. Sakses terus yaaak!!!
Bagus bgt nih komunitasnya… jauh lebih berguna daripada tontonan2 di TV yg lbh bnyk ngajarin hal ga bener… Di kantorku jg ada kegiatan volunteer yg dilakuin ama bberapa staff utk ngajarin /membantu masyarakat di daerah kumuh dan tertinggal hal2 bgini mba… ngajarin bahasa Ingris utk anak2 , yg bgitu2lah… dan sebagai pengajar, ada perasaan puas ya kalo org2 yg kita bantu terlihat seneng dan antusias ikutannya ..
Mantap.Keren deh. Saya pengen ikut kegiatan seperti ini. Di dunia anak membuat kita muda terus, hehe…
kereeeen maaak….btw gimana cara gabung komunitasnya…?
wah gerakan ANAS ini kreatif banget ya, mengajari tanpa menggurui..smg sukses kontesnya mak 🙂
Keren nih kegiatannya 🙂 Memang supaya anak-anak bisa menyerap informasi dan edukasi dengan baik, cara penyampaiannya harus fun fun & fun.
Goodluck kontesnya mak
Betul betul betuuuul… Makasiii bingit ya mak.
Komunitasnya seru yaaa…
kalau ada di kota saya, kayaknya saya bakalan ikut 🙂
Bikin sendiri aja maaak 🙂
bersih dan sehat mmg harus di mulai dari sejak kecil yaaa
Dedek cumi maaciih udàh mampir yaaak. Aku mau k rumah Dek cumi…tapiii isin dewe aku Dek hihihiiii
Wuahhh ketjeh abis artikelnyaaaa.. Aku gak kuku, saingan berat ini mah heuheuheu…
Jyaaaah, ikutan aja lagiiii…. Ayooo.. ayooo bikin artikelnya 🙂
Mantap Mbak, sangat menggugah. Sukses buat kompetisinya, semoga mendapat hasil yang terbaik :)).
Namanya kebiasaan baik memang harus diajarkan sedari dini ya, Mbak. Kalau diajarkannya dengan fun, kesadaran akan makin terbangun, jadi permanen deh di pikiran anak, terus jadi tersebar ke teman-temannya :)).