Saya Benci Mudik

Sepenggal kenangan tentang MUDIK di saat Lebaran IdulFitri. Benci tapi cinta. Katanya sebel, tapi ternyata rindu juga.

Saya benci mudik.

Sekarang, saya baru menyadari, bahwa heii, ternyata selama bertahun-tahun silam, rutin melakoni kegiatan mudik ketika Lebaran, dan ternyata yang langsung mencuat di batok kepala adalah: hal-hal asem seputar perjalanan mudik. Kampung nenek saya ada di Pacitan. Kalau lihat di Google map, jarak Surabaya – Pacitan adalah 272,3 km. Sejak kecil, saya selalu diajak ortu untuk mudik, naik bus umum, dengan rute bus Surabaya – Ponorogo (naik bus besar) disambung Ponorogo – Pacitan (naik bus kecil, yang bunyinya mleyot mleyot seolah hidup segan, mati pun enggan)

Tahun 1980/1990-an jalur Ponorogo – Pacitan ini termasuk jalur tengkorak. Jalanan sempit, curam, berbatasan langsung dengan tebing dan jurang! Tidak sedikit kabar yang menyebutkan bahwa beberapa sopir hilang kendali, sehingga terperosok ke dalam jurang. Kalau berpapasan dengan kendaraan dari arah berbeda, maka salah satu harus mengalah. Antre dulu, boskuuu. Baru ntar dapat giliran buat jalan lagi.

Continue reading “Saya Benci Mudik”
Advertisement

Kangen Traveling Mudik Lebaran

Dua tahun belakangan (2018 dan 2019) keluarga kami ber-Lebaran di rumah sodara di Tangerang Selatan, tepatnya Pamulang. Tahun lalu malah seru banget! Karena kami ikutan program Mudik Gratis bareng DAIA, naik KA mevvah, trus asyique karaoke dan buka puasa dengan menu endeus markindes secara prasmanan!

Baca: Mudik Asyik bareng DAIA

Udah gitu, karena rumah sodara saya di Pamulang ternyata duekeett banget dgn rumah Teh Ani Berta, saya juga sempat meet up dan BukBer bareng Teh Ani dan beberapa temen blogger. SUPER DUPER HEPI!

Continue reading “Kangen Traveling Mudik Lebaran”

Mudik Asyik bareng DAIA

Namanya rezeki itu, terkadang datang begitu saja, dari arah yang tidak disangka-sangka. Begitu juga dengan rezeki mudik tahun ini. Alhamdulillah wa syukurilah, Lebaran 2019 kali ini, kami berkesempatan untuk mudik dan explore Jakarta! Thanks to #MudikWarnaWangiDAIA 😀

Kami berangkat Kamis, 30 Mei dari Stasiun Gubeng Surabaya, bareng pemenang kuis lainnya.

Seruuu pake banget! DAIA udah mem-book satu gerbong KA wisata khusus buat kami.

KA-nya kereeennn buanget! Fasilitas lengkap top markotop! Dan, kita bisa karaoke sepuasnya qiqiqiqiqi 😀

Sebagai “banci mic karaoke” udah pasti dong, eikeh yg siap maju grak, buat nyenyong ama temen2 semua.

Mulai lagu “INIKAH CINTA” by ME, trus “DAN”-nya Sheila on 7, sampai “Price Tag”-nya Jessie J dan “Can’t Stop The Feeling” by Justin Timberlake, hayuk dah, hajar bleeehh. Aku juga duet ama Kak Andy dari Wings Group (yg jadi tour leader acara ini) nyanyik “Cinta dan Rahasia”-nya Yura Yunita feat. Glenn Fredly.

Makanan yg disajikan juga serba maknyuss! Trus, kita juga bisa ambil Mie Sedaap Cup, Teh Javana dan aneka snack dari WingsFood.

Pokoke ini mudik ter-assoy geboy deh 😀

Makasiiii buanyaaakk DAIA 😀

Ini Dia 5 Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Mudik Pakai Pesawat (plus Info Kontes Vlog Berhadiah ke Raja Ampat!)

Wohoo… nggak terasa ya, udah masuk 10 hari kedua bulan Ramadhan. Selain melakukan berbagai ibadah Ramadhan, plus ikutan beberapa momen buka puasa bareng, kayaknya fokus kita mulai teralihkan sedikit nih. Yoi, apalagi kalau bukan persiapan mudik, yay!

Cerita sedikit nih, ya. Tahun-tahun sebelumnya, para ipar saya yang berdomisili di Jakarta dan Bandung, pada mudik ke Jawa Timur, dengan naik mobil. Hufft, kebayang deh macet dan stresnya kayak gimana sepanjang perjalanan. Ada beberapa momen di mana mereka bilang, lalu lintas tuh nggak bergerak sama sekali, bisa sampai 40 menit, bahkan lebih! Apalagi, terkadang perjalanan dilakukan pagi/siang dan saudara saya ini memutuskan buat tetap berpuasa meskipun lagi safar. Wuaduh, itu rasanya campur aduk deh, antara kesel, senewen, bosen, pengin marah melulu, dan yang paling jelas…. LAPAR! Hahaha

Continue reading “Ini Dia 5 Alasan Kenapa Sebaiknya Kita Mudik Pakai Pesawat (plus Info Kontes Vlog Berhadiah ke Raja Ampat!)”