Memori yang Berkelindan Saat Mudik ke Pacitan

Saya tuh sebenernya sebeeell banget kalo kudu mudik ke Pacitan. Maklum, keluarga kami masuk kategori kelas menengah ngehe, ibu saya guru, bapak saya PNS sederhana, dan kami waktu itu ngga punya mobil. So, itu artinya kalo ke Pacitan, kami kudu naik transportasi umum. Kalau lihat di Google map, jarak Surabaya — Pacitan adalah 272,3 km. Sejak kecil, kami mudik naik bus umum, dengan rute bus Surabaya — Ponorogo (naik bus besar) disambung Ponorogo — Pacitan (naik bus kecil, yang bunyinya mleyot mleyot seolah hidup segan, mati pun enggan)

Armada bus ini jumlahnya amat terbatas. Kami harus lari-lari mengejar bus Ponorogo — Pacitan, jumlah pemudik juga banyaaakk banget! Lari-lari dengan sekuat tenaga, tentu sambil membawa tas, kardus berisi oleh-oleh untuk saudara di desa. Nafas tersengal-sengal, namun Ibu tetap bersikukuh, “Ayo yang kuat larinya! Biar nanti dapat kursi yang enak di bus! Nggak mau berdiri selama perjalanan Ponorogo — Pacitan kan?”

Continue reading “Memori yang Berkelindan Saat Mudik ke Pacitan”