Alhamdulillah, tulisan ini jadi The Best Three dalam lomba blog "Karya Kreatif Anak Bangsa" dalam rangka memeriahkan Pameran Produksi Indonesia 2014.“Konsumen mancanegara sekarang sudah semakin cerdas. Mereka tidak lagi tergila-gila beli barang branded yang harganya selangit. Justru, konsumen dari luar negeri malah suka dengan produk kami, karena ada story-nya di balik pembuatan produk-produk handicraft ini.”
Tak habis rasa hormat, respek dan salut saya pada perempuan tangguh satu ini. Dengan modal semangat dan ikhlas yang merubungi sekujur sukma, ia terus berupaya. Memberikan diferensiasi pada aneka produk handicraft, yang ia bidani, bersama sejumlah karyawan. Workshop-nya terbilang sederhana. Namun, aura humanisme, saling setia kawan, kehangatan, senantiasa meruap dari lokasi workshop sekaligus merangkap tempat tinggal/ mess para karyawannya.
Namanya Titik Winarti. Pendiri, penggagas, sekaligus komandan bagi puluhan karyawan di Tiara Handicraft, Surabaya.
Betul, yang ia produksi adalah barang-barang khas handicraft, semacam tas, dompet, dan lainnya.
Betul, kalau kita lihat sekilas, barang produksi Bu Titik, tak jauh beda dengan handicraft lainnya.
Tapi, lihatlah.
Produk-produk ini dikerjakan dengan penuh cinta, oleh para penyandang tuna daksa, tuna grahita dan tuna rungu. Ya, karena semua karyawan Bu Titik adalah saudara kita para difabel alias penyandang disabilitas.
Jangan pandang sebelah mata terhadap karya yang mereka hasilkan. Justru, saudara-saudara kita para difabel ini bekerja dengan hati-hati, sekaligus “dengan hati”. Hasil karya mereka sama sekali tak asal-asalan. Justru, dilahirkan dengan rahim cinta. Sebuah syukur, yang teralamatkan pada Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan semangat tak kunjung padam, kendati fisik mereka boleh dibilang “istimewa”.
Sedari awal, saya berupaya mencari jalan untuk bisa mengakses pasar luar negeri. Kami terus membidik beberapa negara sebagai target market untuk produk-produk Tiara Handycraft. Alhamdulillah, sejumlah Negara memberikan respons positif. Produk kami diterima oleh konsumen di Brazil, Spanyol, Belanda, Amerika Serikat serta Singapura. Saat ini, tren yang berkembang adalah, para konsumen akan membeli suatu produk berdasarkan ‘personal story’ yang melekat di produk tersebut. Jadi, misalnya, dia beli tas produk Tiara. Nah, di label harga, kami jelaskan bahwa produk ini digarap oleh penyandang tuna daksa. Maka, ia akan dengan senang hati bercerita ke rekan-rekannya bahwa “Hei, ini lho, saya pakai tas yang dibikin oleh penyandang difabel.”
Jadi, saya bikin produk itu handmade, eksklusif, ada pencantuman identifikasi pembuat produk. Karena kalau lihat orang beli tas mahal bermerek, sudah banyak kan? Nah, kami lebih menyasar para peminat barang yang esklusif dan dibuat dengan sentuhan personal.
Brilian!! Sungguh strategi social marketing yang super-duper brilian! Produk Indonesia bisa kian mengglobal, tentu harus dibekali marketing yang handal, diferensiasi produk yang mantap!
Jaringan pemasaran yang mengglobal ini merupakan buah dari prestasi yang diraih Titik di tahun 2005.
Saat itu, Titik meraih penghargaan Microcredit Award dari pemerintah. Dia lalu berpidato di depan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat mengikuti pencanangan Tahun Internasional Kredit Mikro di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Tak ayal, cintaku berlabuh di produk dalam negeri : Tiara Handicraft. Kugamit satu tas dengan motif menyerupai baju wanita. Aku bayangkan, betapa cinta masing-masing perajin itu, tertuang dalam satu karya indah luar biasa, sebuah tas yang cukup dibandrol dengan angka 100 ribu saja!
Karya ini lebih dari sekedar tas. Ia adalah masterpiece. Sebuah masterpiece produk kreatif Indonesia.
Karya ini adalah bukti sebuah inspirasi, bahwa anak negeri ini, mampu melakukan apa saja, tak peduli bahwa ada aral yang terpampang di depan mata. Seperti kata-kata Bu Titik, “Anak-anak ini nggak butuh dikasihani. Mereka hanya butuh diberi tempat, diberi kesempatan, wadah untuk berkarya….”
Ahhh…. produk Indonesia…. Bukti kecintaan pada bangsa…. Sekaligus bukti bahwa anak-anak bangsa sungguh mampu melahirkan asa dan semangat menyala-nyala. Sangat layak apabila Tiara Handicraft lebih gencar dikenalkan pada khalayak
Maka, rasa nasionalisme kita akan membuncah, hingga tumpah ruah.
Maka, dengan bangga yang meletup-letup, kita akan berujar lantang, “Produk Indonesia Mantabbbbb!!”
kereeeen…memang produk kreatif Indonesia sangat membanggakan koook….luar biasa..mulai dari warna, corak, model, hingga keunikannya yang bernilai jual dan seni tinggi..
Duh, duhhhh, yang komen dari New York niiih…! Hihihi, ma’acih kunjungannya ya mak… Iya makin bangga lah jadi orang Indonesia!
Tas nya cantik. Jadi pengen punya nih mak 😉
Tasnya apa orangnya? *xixixi, minta ditoyor* coba cek ke: http://www.tiara-handicraft.com/ mak. Kayaknya bisa online shopping sih. Kalo saya, beli langsung ke workshopnya di Jl. Sidosermo Indah Surabaya
wah keren mbak artikelnya … semoga menang ya mbak 😀
Ma’acih mak Susan. Aku tahu lomba ini karena baca postingan di blog Mak Susan yang keren banget ituh. Ma’acih banget doanya 🙂
mau tas nya.. Tiara handicraft ada websitenya ga Mbak?
Ada mak. Coba klik: http://tiara-handicraft.com/
membeli produksi tiara setidaknya kta juga menghargai karya dan memberi semangat bg para pekerjanya yg istimewa…..
Betul, betul, betuuuulllll….
Semoga produknya semakin mendunia ya, maak
Yap. Tentu butuh dukungan dari masyarakat Indonesia dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ya mak.
Produk lokal sekarang gak jauh beda dengan brand dari luar. Malah, di luar negeri kini banyak produk dari kita. Gak ada alasan lagi buat kita untuk memakai produk dalam negeri. Sukses lombanya, Mak. 🙂
Duh… kok nulisnya salah. Maksudnya, gak ada alasan lagi buat kita untuk tidak memakai produk dalam negeri. Ya kan, Mak? 😀
Iyessss, iyess, sepakaaat mak. Hihihi… Mak Nia ikutan juga dong. Ntar aku mampir di blognya mak Nia. Okeh?
Semakin cinta sama produk dalam negeri ❤
Sukses lombanya, Maaak 🙂
Eissshhh, iya dooong, kalo bukan kita yang support, lalu, siapa lagi? *wise mode on* ikutan juga mak? Kumampir yaa…
setuju mbak, produk Indonesia memang mantabs pake BGT. Lha secara sebenarnya produk kita kan banyak yg di brand oleh org luar negeri. Saya pernh ketemu lgsn sang pembuat tas kulit yang bercerita jk hasil kerajinan tasnya di pesan scr ajeg oleh pembeli di australia utk diberi merk dr sonoh
Woww… mantap banget ya mak. IMHO nih, mestinya si pengusaha tas kulit itu kasih brand sendiri aja, lalu diekspor deh. Kan, lebih mantap punya merek sendiri. Makasih komen di mari ya mak. Ngikut kompetisi blog ini jugakah? Ntar aku mampir yak 🙂
Wah keren ya mak…Salut utk Bu Titik, maju terus Tiara Handicraft
Yappp…. semoga dengan jiwa social enterpreneurshipnya itu bisa membuat seluruh pemuda Indonesia kian berdaya dan terinspirasi.
ooh di sidosermo ya mbak.. kpn2 ke tkp aah biar lbh puas makasih infonyaa 🙂
Mak Roro orang Suroboyo juga tho? Sabtu besok ikutan acara blogger Philiips di Hotel Meritus-kah? Ketemuan yuk….
Alamat lengkapnya: TIARA HANDICRAFT
Alamat Jln. Sidosermo Indah II / 5 Wonocolo
Surabaya – 60239 Jawa Timur – INDONESIA
No Telp / Fax +62 31 843 7014
Email tiara_hcraft_id@yahoo.com
iya mb, tp sy blm pnh samsek ikutan acarane blogger, krg apdet 😀
Hayuk lah, ikut yg Sabtu besok. Mbak Eda Akbar insyaAllah juga ikutan loh.
oia byr brp mb? registrasinya kmn?
Gretoooong mbak. Gratis, tis, tiiisss… 🙂
Coba kirim email aja ke: andina@prismapr.co.id
Ini dari Public Relations Agency yang ngurusin acara Sabtu besok.
InsyaAllah ketemu di sana ya 🙂
Ibu Titik emang kereen…. Aku jg pernah wawancara beliau untuk produknya yg keren dan dibuat oleh-oleh orang2 yg penuh keterbatasan…. Selamat Mak…
Makasiiiih, maturnuwun Mak Eka. Tinggal di Surabaya juga? Wawancara Bu Titik…. brarti mak Eka jurnalis yak? Di media apakah itu? *mulai kepo
hai mak… produk nya bgs2 banget,istimewa yah dibuat oleh org2 istimewa dan ga diproduksi massal (ga bakal byk yg nyamain :D,pengen beli tas nya…. 🙂
Silakeun mak. Bisa di-googling “Tiara Handycraft”. Ada online storenya juga kok