Marina Bay Sands, Singapura, Maret 2015
Raut bahagia tergambar di wajah Andre Soejoto. Pria kelahiran Surabaya, 18 Maret 1977 ini tak henti-hentinya mengumbar senyum. Salah satu kreasinya mendapat apresiasi di ajang “World’s Best Gelato”. Ia mengusung gelato kebanggaannya di depan hadirin yang demikian antusias, menantikan performa 16 gelato terbaik se-Asia Pasifik. Seleksi dilakukan dengan begitu ketat. Karena panel juri diisi oleh nama-nama besar di industri kuliner. Mereka adalah Pang Kok Keong, Chef sekaligus Founder Sugar Daddy group, Yeoh Wee Teck, kolumnis The New Paper dan Luciana Polliotti, jurnalis sekaligus kurator Gelato Museum Carpigiani.
Andre Soejoto pantas merasa bangga. Karena gelatonya bukan gelato biasa. Ia membawa gelato, dengan rasa temulawak (curcuma)! Sebuah terobosan yang amat brilian. Menyajikan pengalaman kuliner yang tiada duanya. Mengusung transformasi jamu dalam sebentuk mahakarya kuliner dalam wujud gelato. Ini artinya, Andre siap membuat jamu go international!

sumber foto: http://www.jakpost.travel/news/promoting-indonesia-through-jamu-gelato
Bagaimana komentar Luciano Ferrari, master trainer dari Gelato University Carpigiani, terkait curcuma gelato yang diusung Andre?
“Selain punya rasa yang kuat, akar/rimpang temulawak juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Butuh skill yang luar biasa untuk bisa mengolah temulawak, utamanya untuk bisa mengeliminir rasa pahit yang muncul. Andre bisa menginterpretasikan rasa temulawak, dan saya bangga bisa punya peluang untuk memperkenalkan rasa ini ke publik,” ucap Ferrari.
Rupanya, bukan hanya temulawak yang dilirik Andre. Owner de Boliva Ice Cream Surabaya ini juga menghadirkan gelato herbal lainnya. Masing-masing dengan rasa aloe vera (lidah buaya), mangosteen (manggis), ginger (jahe wangi), roselle (rosela), tamarind (asam jawa) dan cogongrass root (alang-alang). Rasanya sudah tentu memikat lidah. Sekaligus rendah lemak dan menawarkan banyak benefit untuk kesehatan kita.
Penasaran dengan rasa gelato herbal, saya meluncur ke de Boliva Ice Cream & Restaurant, yang berlokasi di Raya Gubeng 66 Surabaya.




Satu scoop ice cream dibanderol dengan harga yang tak bikin kantong bolong. Hanya 17 ribu rupiah. Butiran ice cream melebur lembut dalam mulut. Ada sensasi ‘temulawak flavor’ sekaligus jahe wangi yang membuai lidah. Perpaduan herbal plus susu dalam ice cream, menghadirkan kolaborasi rasa yang unik, sekaligus menyehatkan.
Innovate or Die!
Inovasi tiada henti adalah kata kunci yang harus disematkan dalam strategi pelestarian jamu. Tentu kita paham, bahwa melubernya lifestyle dari mancanegara, mau tidak mau, kerap mengenyahkan kebanggaan kita pada tradisi kuliner lokal. Anak muda, misalnya, terasa lebih ngehits, dan “gaul banget” kalau nongkrong di kedai kopi asal Amerika yang (menurut saya) over-price dan over-rated. Kalau diajak minum jamu? Nanti dulu. Pasti mereka siap menyajikan segerbong alasan, kurang lebih semacam “Haduuuh, kuno deh!” “Hare gene minum jamu? Pliss dweeeh!”
Karena itu, para innovator seperti Andre adalah aset berharga untuk bangsa ini. Tentu banyak para praktisi kuliner yang bisa diajak melakukan terobosan sekaligus inovasi mutakhir, terkait bagaimana caranya menghadirkan jamu yang kian nge-pop dan bisa diterima seluruh khalayak, termasuk dunia internasional.
Tunjukkan Manfaat Jamu (Herbal) dengan Beragam Edukasi
Ada masanya beberapa orang merasa gengsi pada produk lokal. Malu, kalau ketahuan lagi nongkrong di depot jamu. Padahal, kita bisa memberikan peluang, agar masyarakat tercerahkan. Bahwa beragam kekayaan herbal nusantara mengusung manfaat tiada tara.
Ambil satu contoh: Temulawak. Coba kita telusuri apa saja manfaat temulawak ini. Ternyata, herbal yang sudah dimanfaatkan bertahun-tahun lalu oleh nenek moyang kita ini, sangat bermanfaat untuk hati, jantung dan ginjal. Untuk hati (organ hati loh yaa… bukan hati yang perih karena menjomblo #eaaa) temulawak mengandung katagoga, yang membantu hati memproduksi empedu, sekaligus berikan rangsangan untuk mengosongkan empedu.
Kapan hari, ibu mertua saya opname karena sakit liver. Oleh dokter yang merawat, beliau disarankan untuk mengonsumsi wedang temulawak. Alhamdulillah, ibu mertua saya semakin sehat dan bugar.
Yang sakit radang sendi juga sumonggo konsumsi temulawak. Mengandung curcumin, bagus banget untuk mengurangi radang sendi. Anda bermasalah dengan kolesterol? Yuks, temulawak bisa jadi sahabat yang amat berjasa untuk menurunkan lemak darah sekaligus kadar kolesterol.
Yang langganan sakit maag, ataupun punya masalah pencernaan seperti perut kembung, jangan jauh-jauh dari temulawak. Jantung juga semakin sehat. Gangguan ginjal juga bisa diterapi dengan temulawak. Begitu pula dengan kanker prostat.
Ini baru satu herbal. Manfaat herbal lainnya bisa Anda simak di berbagai referensi. Atau, Anda bisa mengandalkan literatur dari Biopharmaka IPB ini.
Siapapun tentu angkat topi pada sosok Andre Soejoto. Awalnya, ia tidak punya niatan untuk membuat es krim herbal. Gagasan ini muncul, tatkala ia mengisi stand pameran Trade Expo Indonesia di Jakarta, yang digelar Kementerian Perdagangan Indonesia. Ia diberikan challenge untuk memproduksi es krim dengan citarasa khas Indonesia.
“Saya ingin ada produk Indonesia yang orisinil tapi bisa populer di semua kalangan. Nah, kenapa tidak dicoba bikin es krim jamu,” jelasnya.
Untuk membuat es krim herbal, Andre tidak mau setengah-setengah. Ia menempuh pendidikan khusus membuat es krim di Bologna, Italia selama 2 minggu. Bukan hanya itu. Andre juga menempuh pendidikan sarjana manajemen di Amerika Serikat.
Nah, di ajang pameran Trade Expo Indonesia itulah, Andre melakukan survei terhadap 140 orang pengunjung. Sebanyak 85 persen menyukai es krim herbal yang dibuat Andre. Ia meyakini, bahwa es krim herbal ini akan mudah diterima banyak orang. Ya, karena kita bisa mengonsumsi jamu dengan cara yang instagrammable banget! Jamu hadir dalam tampilan yang soo elegan, yummy dan menyehatkan.
Tahun ini, Andre mengekspor es krim herbal buatannya dalam bentuk powder ke negara-negara timur tengah yakni Yaman dan Bahrain. Luar biasa… sudah waktunya produk herbal kita goes international!


Daftar Pustaka:
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal,
http://disehat.com/manfaat-temulawak-untuk-kesehatan-tubuh-hati-jantung-ginjal/
Wah, aq sering loh ke de boliva. Baru tahu kalo ada ice cream bahan herbal disini. Tulisannya keren, sukses ya mba 🙂
Menunya enak2 ya mak. Harganya juga masih wajar lah 🙂 Trimikisi maaak. Ikutan juga yuk. Infonya, klik banner di kanan itu ya.
Wa. Unyu2 bgt ice creamnya..mau…mau..mau
Dolan nang suroboyo yuk maaak 🙂 Ntar aku traktir di de boliva deh. Tapi, akomodasi & transport disponsori suaminya mak Diba yaaa 🙂
Gimana rasanya tuh gelato curcuma? Jadi penasaran haha, apa bisa bantu jadi gak sering lupa gitu 😀
Hahahah. Itu mah ginkgo biloba kakaaak 🙂
Rasanya enaaaak. Engga ada pahitnya.
Manisnya juga enggak keterlaluan 🙂
Oh iya salah yaaaa hahahaha.
waah… inovasi yg keren banget ya… jadi pengen nyobain gelatonya… 🙂
Hayuuuk, main ke sini maaak 🙂
Mba Nurul, titip pesen yoh, Pak Andre Soejoto mbok buka cabang di Semarang gitu loh. Semarang panase pwooolll.. pasti laris manis lah di sini 🙂 Aku pengin banget nih nyicipin gelato herbalnya.
Barangkali Mak Uniek ingin daftar jadi investor #eaaaaa
Kalo serius, aku kasih alamat email doi mak 🙂
Hayuk, kapan ke Sby? Ntar kita nongkrong kece di De Boliva deh 🙂
hah? gelato herbal??? keren yah bisa kepikiran bikin eskrim rasa curcuma *takjub*.
Gudlak ngontesnya ya Maaak
Beneerrrr mak.
Kok bisaaaa gitu lo? Makanya, aku langsung semangat berburu es krim jamu enih 🙂
ealahh ada juga ya gelato herbal jadi penasaran sama rasanya neh heheheh
Main2 ke Surabaya yuks. Ntar cobain de Boliva punya gelato ini.
Murah meriah pulak 🙂
Weewww tempting banget gelatonya… siang2 bolong puasa memandangi es krim maknyoss oh tidaaak.
Kapan2 ke surabaya harus dicoba nih mak. Aku seringnya ke zangrandi.
Sukses yaa
Maaaffff maaak, maaaffff ^^khilaf^^
Zangrandi juga cihuy, doi identik dgn es krim zaman Belanda gitu. Mirip2 toko Oen di Malang
jamu dalam bentuk es krim pasti banyak yang suka ya
Benerrrr mak Lid 🙂 Enak dan ngehits banget 🙂
udah selesai aja nih mbak, aku belum mulai sama sekali ;p semoga ada lagi andre selanjutnya ya yang meng-go internationalkan jamu Indonesia, sekarang kalau tidak inovasi memang susah menembus pasar
Hiyahhahaa… ayo ikutan juga maaaak.. Kita lestarikan jamu Indonesia 🙂
Jadi pengen coba, restorannya cuma di surabaya ya..
Ada juga di Jakarta.
Outlet 6:
Rukan Citra Niaga A-9 Kalideres
Jakarta Barat
(021) 54374630
Capacity: 60 persons
Type : Xpress
Opening hour : 10.00-22.00
Outlet 7:
Rukan Cordoba Blok E No.15
Pantai Indah Kapuk
Jakarta Utara
Type : Kiosk
Opening hour : 10.00-23.00
Wah, aku baru tau kalo temulawak itu bagus untuk hati dan ginjal
inovasi terbaru ya, Gelato herbal penasaran pengen nyobain juga 🙂
Hebat ya Mbak, dulu waktu saya radang hati juga obatnya pakai ini, sebab kata dokter tidak boleh minum obat soalnya malah akan memperberat kerja hati dan memperburuk suasana saat itu :hehe. Cuma temulawak ini tidak enak banget, pahit buanget, itu dulu juga minumnya saya pakai madu jadi agak terobatilah rasa pahitnya. Jadi penemuan es krim temulawak ini sangat membantu untuk para pasien radang hati, menyembuhkan penyakit dengan nikmat! :hehe. Salut dengan Mas Andre :)).
Mbakyuuuuuu, ternyata oh ternyata alamat sampean belom kesimpen di feedly pake akun baruku. Muaaap. Huehehehe. kaguum sama idenya dan njenengan bisa cerita dengan begitu menggugah. Pengen nyobaaaa.
Tulisannya bagus banget mak, lengkap, dan bikin saya jd pengen nyobain gelato herbal, seandainya ada di bandung, hehehe
Penulisnya juga go international. hap hap hap…
Wah gelato temulawak! Keren! Pengen nyobam..
Waahh unik banget nihh…luar biasa memang mba Nurul ini. Pengen nyobain deh nanti yang di Jakarta, penasaran deh sama rasanya 😀
Aduuh aku yang orang Surabaya aja belum pernah ke de Boliva. Jadi penasaran makan gelato rasa jamu ^_^
wuaahhhhh ini blm ada di jkt yaaa????? Pengennnnn ^o^… penasaran bgt ama rasa curcuma dijadiin gelato gini… dulu aku rutin minum curcuma, krn sering begadang… jd drpd kenapa2 ke liver, disuruh minum curcuma deh…
Wow inovatif..sembilan puluh sembilan jempol deh.. akan saya beri seratus jempol kalau udah disertifikasi halal 🙂
Ahaaaii…! Bener tuh maaak. Eikeh sampein ke Pak Andre yak 🙂
silakannnn
Ini gelatonya bikin gendut ga? *eh*
Kalau enak, konsumsi jamu jadi gak menyiksa. Penasaran sama gelato herbal. Coba bisa dipaketin yak .hehe
Keren Mbak. Inovasi jamu tanpa henti. Baru tahu khasiat buat liver itu. Sayang belum ada yang buat #hati ya mbak. Hehehe
Wuhuuu mecahin anggapan buat orang yang skeptis nganggep jamu minuman wong ndeso mbak 😀 sekarang udah banyak macamnya gitu 😀 inovatif banget 😀
Uwihh baru tau nih, temulawak bisa diolah jadi gelato. Kudu nyobain nih! 😀
Btw good luck ya mba kontesnyaaa 😀
is krimnya bikin ngiler.. eits… lagi puase
Hihihiiiii ntar kalo buka, langsung dah cari es krim 🙂
Wah, aku belom pernah nih ke de Boliva. Kayaknya is a MUST yahhh 😆
Coba deh… Ke sana ama muffin
Mak…lama ga sua (via blog maksudnya,he…), maaf lahir batin dulu ya. ini wajib dicoba nih, halal kan mak?trims infonya
baru tahu ada es krim herbal mba Nurul, betewei selamat yaaaa…hehehe
Tingkyuuu mak. Iya nih, visioner dan inovatif banget masnya 🙂
Wah… menang lagi nih mabk Bukan Bocah Biasa, berkah… berkah… selamat, selamat. Jadi, semangat belajar ngeblog dari senior nih 😀
Selamat mak, menang lomba :)) tulisannya bener2 bikin ngiler kalo dibaca siang2 gini. Keren dan informatif ♥
Trimikisiiii mak 🙂