5 Kebiasaan Jelek yang Perlu Dihindari Blogger Profesional

5 Kebiasaan Jelek yang Perlu Dihindari Blogger Profesional

 

Di era digital seperti sekarang ini, profesi blogger nampaknya sudah dianggap lazim dan cukup meyakinkan untuk dijalani. Baik sebagai hobi atau pun dimonetisasi, kegiatan blogging bisa mendatangkan keuntungan tersendiri. Bagi mereka yang paham dan ingin terjun di dunia professional, memiliki blog bisa berguna untuk membangun portofolio atau pun mengembangkan bisnis online sendiri.

Salah satu hal penting tentang ngeblog adalah Anda akan selalu belajar hal baru setiap saat. Dunia blog pada tahun 2012 dengan tahun 2019 pasti sudah sangat berbeda. Perbedaan itulah yang juga membuat Anda tidak boleh lengah dan harus selalu update dengan berbagai macam perkembangan. Dari waktu ke waktu, Anda pun perlu mengubah strategi dan kebiasaan ngeblog Anda.

Lalu, kebiasaan jelek seperti apa yang perlu Anda hindari apabila ingin menjadi blogger professional?

  1. Sering membandingkan diri Anda dengan blogger lain

Tidak mudah rasanya untuk menghindar dari fakta bahwa sebagai blogger kita akan sering membandingkan diri kita dengan blogger lain. Apalagi fenomena media sosial di era digital seperti sekarang ini, akan sangat mudah juga untuk menilik aspek kehidupan pribadi maupun professional orang lain, termasuk dengan sesama blogger.

Namun apabila Anda benar-benar ingin maju sebagai blogger dengan personal branding yang kuat, Anda harus lebih rutin menguatkan konten Anda sendiri. Anda perlu menjadi blogger yang unik dan menjadi diri Anda sendiri apabila ingin menjadi blogger yang sukses.

Tidak masalah apabila sesekali Anda melihat blogger lain untuk membandingkan apa yang mereka hasilkan dan apa yang Anda kerjakan. Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda mengeluh bahkan iri hati. Gunakan momen tersebut sebagai kegiatan yang memacu Anda menjadi lebih kreatif dan produktif sebagai seorang blogger.

  1. Enggan bergabung dengan komunitas blogger

Menjalani profesi blogger akan menjadi lebih mudah apabila Anda bergabung dengan komunitas. Bisa jadi awalnya Anda ngeblog sebagai hobi untuk melepas penat. Anda bisa menulis sesuka hati tanpa harus terbebani dengan hal-hal lain yang berkaitan dengan monetisasi. Namun, kegiatan ngeblog akan sangat berbeda apabila Anda ingin menjalaninya secara profesional. Anda perlu bergabung dengan komunitas blogger untuk menjalin lebih banyak koneksi.

Membangun bisnis online di bidang jasa bisa dilakukan dengan memonetisasi blog. Dari sana Anda bisa menyuguhkan portofolio online sebagai penulis, penerjemah, fotografer, videografer, maupun content creator secara general. Jika Anda ingin menguatkan personal branding, Anda perlu terkoneksi secara online dan offline melalui komunitas-komunitas blogger. Dari sana, Anda tidak hanya mengenal teman-teman blogger lain, tapi juga bisa belajar lebih dari mereka.

dscf4263
Asyik banget kalo join komunitas blogger. Bisa ngetrip bareng overseas, yeayyy!!
  1. Tidak menggunakan top level domain

Langkah awal yang harus dilakukan untuk membangun blog profesional adalah Top Level Domain (TLD). Blog yang menggunakan sub domain pun sebenarnya tetap bisa digunakan. Namun rasa kepercayaan para pengunjung blog Anda akan meningkat karena blog dengan TLD akan terlihat lebih kredibel.

Saat ini sudah banyak pilihan domain dengan harga murah yang bisa didapatkan, seperti .net, .id, .com, dan lain-lain. Dengan menggunakannya, blog Anda pun akan semakin meningkat nilai jualnya. Sehingga saat para digital agency mengadakan campaign, mereka akan cenderung lebih memilih blog dengan TLD karena dirasa lebih terpercaya untuk bekerja sama dengan klien-klien mereka.

 

  1. Melewatkan tahap pengoreksian hasil tulisan Anda

Tidak mengoreksi ulang tulisan yang akan diposting adalah kebiasaan jelek yang sering kali dilakukan oleh para blogger. Typo, kalimat rancu, paragraf yang tak beruntun, dan kesalahan-kesalahan penulisan lain masih kerap ditemukan di blog-blog yang sudah memiliki “nama”.

Anda memang tidak perlu menulis dengan sempurna. Walau begitu, setidaknya Anda perlu membaca ulang tulisan Anda dan mengoreksi kembali apa yang akan Anda terbitkan. Tanpa mengoreksinya kembali, para pembaca Anda bisa jadi merasa pusing dengan hasil tulisan Anda. Tidak seru kan kalau tata bahasa Anda dikoreksi dengan sindiran halus dari para pembaca? Maka dari itu, jangan lupa untuk koreksi ulang!

 

  1. Lupa mempromosikan konten blog di media sosial

Jika Anda hanya memposting konten dan berharap pembaca akan datang ke blog Anda karena sudah menginstall plugin SEO, itu tandanya Anda masih belum melakukan promosi konten dengan maksimal. Sebaik apapun hasil tulisan Anda, akan sangat rugi rasanya apabila Anda tidak mempromosikannya juga. Bisa jadi karena Anda tidak ada waktu atau hanya karena Anda malas.

Anda tetap harus membagikan link postingan blog secara rutin, seperti di Facebook Page, Twitter, Instagram, dan lain-lain. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan lebih banyak traffic dan pembaca yang lebih bervariasi dari berbagai media sosial.

Dengan menghindari kelima hal di atas, Anda akan lebih siap melakukan rutinitas sebagai blogger. Menjadikan blog sebagai sumber penghasilan utama Anda bukanlah hal yang mustahil lagi.

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

15 thoughts on “5 Kebiasaan Jelek yang Perlu Dihindari Blogger Profesional”

    1. Ho oh.. Saya juga suka liat liat blogger lain yang menjadi sparring parter dalam dunia ngeblog.

      Yang belum saya optimalkan ya promo promo itu. Paling seminggu sekali iseng iseng posting di facebook atau twitter. Malah yg twitter lebih parah. Adakalanya sebulan baru mbukak.

      Ikut komunitas blogger? Ini juga belum maksimal sih.. Saya cari kominitas blogger di dekat tempat tinggal saya koq ga nemu nemu. Akhirnya ya sudahlah mandiri bengong saja sendirian di wilayah saya karena kurangnya kenalan blogger yang bisa diajak kopdar.

      Ada blogger yang kece deket eh ternyata sudah punya cowok. Jadi males deh xixixixiii….

      Urusan koreksi jga naik turun. Kadang juga sesekali baca ulang dan perbaikan alakadarnya jika dirasa ada yang janggal atau salah pencet keyboard.

      Dan yang utama.. Sepertinya saya sah sah saja untuk tidak terlalu menghindari hal yang ditulis nona blogger ini.

      Lha wong saya masih amatiran 😉

  1. mungkin lebih tepatnya kita bukan membandingkan akan tetapi merefrensi atau menajdikan tolak ukur untuk perkembangan artikel-artikel kita kedepannya.
    #menurut_ku

  2. Setuju semua, Kak. Jangan membandingkan dengan bloger lain karena kita punya ciri unik masing-masing. Kalah menang lomba atau sering dapat job juga jangan jadi patokan. Menulis adalah tugas utama bloger, dan masing-masing punya pembaca sendiri–yang penting ajeg dan bermnfaat. Kayak postingan Mbak ini 🙂

  3. no 1, yg msh harus dirubah ni mba…apalagi kdg saya suka terbersit gitu rasa iri hahah, byk tawaran via email dr komunitas, terkendala: untuk yg tinggal diwilayah Rİ, atau kendala review, produknya jg ga ada, akhirnya lbh byk cuma mantau teman2 yg ikutan segala event, lomba, review..

  4. Sepakat banget mbaaaak. Membandingkan dg blogger lain boleh asal tidak menyakiti diri sendiri dan menjadikan diri memiliki kebiasaan buruk karena terlalu larut ngomongin org. Tiap org kan emang punya ciri khas masing2 yess. Dan bener banget mengoreksi tulisan dan terus belajar. Biar kualitas konten semakin pro. Yayaya, informatif dan memotivasi banget pokoknya artikel ini ❤️❤️❤️❤️😘

  5. Saya punya rekan blogger yang sudah bisa dibilang sangat profesional mbak. Rank blognya di alexa juga sangat tinggi. Akan tetapi yang saya herankan dari pengakuan dia adalah selama ini dia tidak pernah promosi di media sosial. Cukup dengan terus menulis dan saling silahturahmi sesama blogger.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: