Whooops!! Siapakah “mantan terindah” itu? *kedip-kedip. Apakah saya akan menggalau parah di postingan kali ini?
Jreng, jreeeng… Tidak, sodara-sodara! Postingan ini memang bakal nyeritain tentang “mantan terindah” saya, mantan yang suliiit banget bikin saya move on. Mantan saya yang cakepnya luar binasa, yang bikin saya rela kepoin saban waktu, dan ngajakin anak plus suami saya nengokin doi setiap akhir pekan.
Gilak! Suaminya diajak nengokin pulak!
Iya lah. Lah wong “mantan terindah” saya adalah…. kampus ITS tercinta 🙂 *anti-klimaks*
Kenapa mantan?
Jadi gini. Seperti yang saya ceritain di postingan ini, itu, dan anu, saya tuh lulusan Komunikasi Unair. Tapi, kali ini, saya mau cerita soal kampus pertama saya, di tahun 1999, ketika saya dinyatakan LULUS UMPTN dan masuk di ITS! Hwaaaa… *terharu, elap air mata*
Tahu sendiri kan, betapa kejam, sengit, sadis, dan ulalanya persaingan untuk perebutkan bangku UMPTN. Satu bangku diperebutkan 400-an calon mahasiswa. Dan, daaan… SAYA, sodara-sodara… SAYA menjadi salah satu pemilik bangku itu!
Yang lebih bikin mewek haru lagi adalah, saya diterima di jurusan TEKNIK INFORMATIKA, sebuah jurusan PRESTISIUS, yang bisa menjamin mahasiswa plus lulusannya TAJIR melintir.
Wow, semakin ngecessss lah akuuu… Maklum, bocah masih labil, pikirannya cari kampus yang “menjanjikan”, bisa kerja dengan penghasilan melimpah ruah.
Ya sudah. Saya jalani perkuliahan dengan hepi. Saya ikuti Ospek dengan sepenuh hati. Saya nyanyikan Mars Kampus dengan penghayatan yang luar biasa. Believe it or not, sampe detik ini, saya masih APAL lirik lagu Mars ITS loh!
Almamaterku yang kucinta || Ibu yang luhur ITS
Tetaplah jaya semangatmu || cita-citaku tak kendur…
Menjunjung teknologi yang canggih || berbudi agung dan cerdas
Menuju kesejahteraan || bangsa dan umat manusiaa….
Uwowowo…. merindinggg disko dengar lagu ini. Kampusku. ITS-ku. Dari rahimmu lah akan lahir, para teknokrat hebat, yang bisa membanggakan negeriku, membanggakan suroboyoku….
Hidup ITS…. Hidup ITS…. Almamaterku jaya….!!!
***
Ini yang menurut saya, bikin ITS memorable. Kampus ini berhasil meniupkan kebanggaan, PRIDE dan sense of ownership yang tinggi pada mahasiswanya. Bukan hanya itu. Di ITS, saya jumpai sejumlah dosen yang tak melulu ajarkan teknik. Tapi juga filosofi kehidupan. Seperti dosen saya ini.
Ketika mengajar, beliau ga langsung capcuss menjelaskan tentang materi programming. Tapi, beliau menghadiahi kami siraman mutiara yang luar biasa.
Diterima di ITS memang harus bersyukur, tapi juga harus berusaha, kerja keras dan ikhlas. Berdoa, selalu mendekat pada Allah. Karena Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita, sesuai dengan upaya yang kita lakukan.
Kurang lebih itulah yang beliau sampaikan. Tak heran, beberapa teman saya menjelma menjadi “filsuf” sejati. Tahu Agustinus Wibowo kan? Traveler plus novelis “Selimut Debu” itu loh. Doi itu teman SATU ANGKATAN bareng saya! Yap, Teknik Informatika ITS 1999. *bangga*
Keterangan foto: Yang bertampang sangat Tionghoa adalah Agussssss….
Well, walau pada akhirnya, Agustinus bernasib seperti saya… (maksudnya, sama-sama enggak lulus dari ITS… kalo “nasib” hoki keliling dunia sih, lebih cihuy doi bangeeet….)
Tapi, Agustinus bisa meng-capture kalimat2 bernada filosofi hidup yang mencuat dari para dosen kami. No wonder, dia berhasil menulis novel yang magis banget, mengaduk-aduk emosi pembacanya… Sekaligus bikin kita iri setengah hidup dengan beragam potret kehidupan yang dia hasilkan.
Teman saya yang lain juga aktif ngeblog. Di bawah bendera http://bamboeroentjing.com/ beberapa rekan mendokumentasikan “ceracau” mereka tentang banyak hal. Itulah yang saya suka dari ITS. Mahasiswa dididik bukan merely untuk menjadi cerdas, brilian, dalam hal teknik semata. Tapi, lebih kepada agar mereka jadi manusia seutuhnya. Hal-hal berbau teknologi itu penting. Penting banget, malah. Tapi, meski sudah menggondol predikat “teknokrat” bukan berarti kita bermetamorfosa jadi mesin. Kita tetaplah manusia. Yang punya rasaa…. punya hatiii…. *singing*
Makanya, seneng banget pas googling, nemuin beberapa blog alumnus Informatika ITS, yang… yaa… gitu deh, membuat saya semakin bangga dan gak bisa move on dari ITS.
Ibu muda ayu nan bijak ini, misalnya. Doi dosen Informatika loh. Dan prestasinya, ga main-main! Nur Aini adalah perempuan pertama di DUNIA yang bergabung dengan Joomla! Development Working Group. FYI aja nih, Joomla! adalah sistem manajemen konten yang bebas dan terbuka (opensource) dan dikenal sebagai program nomor satu di dunia untuk PHP (Personal Home Page).
Hebatnya, di header blog pribadi, doi nulis code is for a fun, not for a fund
fund is a plus. fun for your self and society.
Ya ampun, ketujesss banget gue…! Dan, di blognya, dia sering mengulas tentang hal (yang sering dianggap) remeh-temeh banget. Soal ASI, soal pengasuhan anak, soal daily life di Irlandia…. Dan, nyaris semua postingannya bikin saya “Wow….teknokrat memang kudu humble seperti dia.”
Jadi, kalau ditanya, bagaimana kriteria sekolah idaman saya? Hmm, nggak usah jauh-jauh. ITS itu udah idaman saya banget. Maklum, saya ni hidupnya masih di lingkungan pulau Jawa melulu. Sulit untuk ngajak mikir jauuuuh… ya, ada sih, beberapa kampus luar yang kelihatannya perfect abis. Tapi, di mata saya ITS adalah kampus dan “mantan terindah”
Yang t’lah kau buat… Sungguhlah indah…. buat diriku… susah lupa…..
Youtube Mommylicious #ParentingBook
Diikutkan dalam Give Away “Sekolah Impian” Mak Arin Murtiyarini
Aih Mak .. sealmamater dengan adik bungsu saya dong. Namanya Abdul Muhyi Marakarma, pasti kenal dong, orang tertsakep kedua di rumah kami dulu (iya lha, dalam anggota keluarga inti kami, yang laki hanya Ayah dan dia hahaha). Adik saya itu angkatan 97 … dirimu 99 … berarti masih ada adik saya waktu dirimu masuk 🙂
Konyolnya tuh adik saya waktu diwawancarai sebuah koran, bilang mau masuk Elektro UNHAS sebagai pilihan kedua. Untungnya dia lulus di ITS. Sementara kawan2 saya (saya kuliah di Elektro UNHAS) sudah ngancam2, “Awas kalo adiknya Niar masuk sini, masak kita dikasih pilihan kedua?” wkwkwkwk …..
Nggghhh, kayaknya daku nggak kenal, mak, hwaaaaa *nangis*
Kenal beberapa kakak kelas siy, tapi enggak semua.
Salam yaa, buat Kak Muhyi. Doi kerja dimana mak sekarang? Pasti sukses jadi #horangkayah hihihi….
Aih … jangan2 dia yang gak gaul ya wkwkwk. Sekarang dia di PT Pupuk Kaltim, Bontang, Kaltim. Eh, pernah lho ada alumni IT ITS (kayaknya seangkatan dirimu deh Mak atau 98) yang nyasar ke blog saya, dia komen dan bertanya nama belakang saya (Marakarma – nama Ayah) sama dengan nama belakang seniornya (inisialnya AM), dia tanya apa itu saudara saya … berarti ada juga yang kenal adik saya tuh Mak 😀 Nah, yang nyasar ke blog saya itu sekarang ikut suaminya yang kerja di PT Badak di Bontang juga .. sayang saya lupa namanya. Tapi kalo cari2 di blog mungkin bisa ketemu …
Wah mak…seru di almamaternya…..memang susah dilupain ya
Hihihi… iyeeppp… Tau nih, malah yang keinget yang di ITS
jadi sebulnya ijazahnya dari mana Mak, Unair atau ITS? Bingung…
Hihihi… Maaapppp sudah bikin bingung 🙂
Saya akhirnya lulus dari Unair, mak.
Yang ITS cuman tahan setahun. Lalu, saya pindah ke Komunikasi Unair. Tapiii, kenangan di ITS begitu indah, sehingga sulit banget dilupain. Hak, hak, haag… hehee
Owwh.. tnyta mantan ITS jugak toh.. Informatika pulak xixixii.. trs knp kok ga sampe lulus disini jugak *edisi malas baca link* ^^v
IP-ku di ITS itu mengharukan sekali, mak. Akhirnya, ketimbang aku menderita lahir-batin, kuputuskan ikut UMPTN lagi. Ketrima deh di FISIP Ilmu Komunikasi Unair. Tapi, namapun kampus pertama ya, itu semacam “mantan terindah” yang suliiit banget dilupain gitu lo mak, hehehe….
mAAfin ya, numpang komen dimarih.
Wee lha, sampai di sini ketemu lagu yang memorable banget ” Almamaterku yang kucinta || Ibu yang luhur ITS
Tetaplah jaya semangatmu || cita-citaku tak kendur…
Menjunjung teknologi yang canggih || berbudi agung dan cerdas
Menuju kesejahteraan || bangsa dan umat manusiaa
Duluuuu banget #jadi berasa tua* lagu itu menjadi lagu yang wajib dinyanyikan di saat penataran dan Bakti Kampus.
Dan setuju, bagiku…ITS really memorable. Dulu, ada teman kost yg ikut UMPTN lagi ketrima di FK Unair tapi tetap nge-kostnya di daerah Gebang sampai lulus. Demikian cintanya dengan lingkungan ITS dia, hehehe
Mbak Riri juga alumnus ITS kah?
Beberapa seniorku waktu SMA ada yg kul di informatika its juga maak
dikau SMA mana mak Liza?
sementara saya gagal UMPTN. alhamduillah 😀
No problemo, mas. Biasanya yang gagal UMPTN malah struggling spiritnya lebih gede. Jadinya, sukses dunia akherat, aamiiiin… dan biasanya lebih sukses jadi #horaaangkayaaah… 🙂
Huaaa iri banget Mak bisa kenal dan jadi temennya Mas Agustinus.. Btw, aku baru tau dia sempet studi di ITS 😀
Agustinus kalau gak salah cuman 4-5 bulan aja sih, di ITS. trus, dia pindah kuliah ke Cina. Abis gitu, doi jadi fotografer, traveler, novelis… Wuih, hidupnya berwarna banget ya mak? *envy*
ketipu judul..*tepuk jidat*
masa2 kuliah emang ngangenin n bikin pengen balik lagi ya mak 🙂
Maaappphhh… maapphhh… hehehehe…
Kuliah di ITS itu yg bikin kangen hal2 non-akademisnya mak. Hehe. Gaul ama temen, pengkaderan/ospek, dll. Kalo pas ngeliat IP, hasil UTS, UAS, hiks-hiksss… mewek kejer deh sayaaa…..
oh mantan mahasiswa UNAIR ya? hehe.. kenangan mantan yang oke kukira mantan kekasih hehe judul yang membuat penasaran.. good luck mak
Hihihi… iya mak. Daku (akhirnya) lulus sbg alumnus Unair. Tapi, di tahun 1999, sempat ngincipin bangku ITS setahun doang. Ma’acih ya mak 🙂
Ya ampuuun ITS, UNAIR, berarti emak ini pinter banget bisa dapetin dua kampus gede. Orang lain mau ngedapetin satu aja harus jungkir balik, salto, dulu Makkkk….
Mungkin, lebih tepatnya WAKTU ITU saya lagi rajin2nya, dan semangat2nya belajar dek. Plus, rajin doa, ibadah, dll, dan (mungkin) dosanya masih belum banyak2 amat. 🙂 Walhasil Allah kasih hadiah berupa lulus UMPTN.
Masalahnyaaaa….. semangat untuk struggle, survival, dan pengembangan diri saya imho jalan di tempat. Yaaa… akhirnya, walaupun saya “sempat” jadi orang yang (lumayan) beruntung, ternyata hidup saya yaaa…. begini2 aja 🙂 Nggghhh… kayaknya ini bisa aku tulis di postingan terpisah deh. Ma’acih ya cantik. Dikau juga luar biasa. Kampus IPB itu cetharrrr banget dan alumnusnya cihuy2 deh 🙂
ketipu judul…saya kira bukan soal sekolah impian lho hhhehe, jd sealmamater Agustinus wibowo penulis fiksi itu ya…wow
Hai, mak Rina… ini kok aku baca baca komen dari penulis buku handal cethar membahana yak, maapkeuuun *sungkem* iya, mak aku seangkatan ama Agus, yang bikin buku “Titik Nol” “Selimut Debu” dll itu 🙂 —> tapi beda nasib, hihihi
Uhuuukk!! Sayah kok gak dimasukiiin sih Mbaaaakyuuuuu. Keselek pas tahu sampean angkatan 99. Seniorku yang galak sing memformat dan mensys aku duluh. Huahahahaha… Aku kan angkatan 2000 seangkatan sama Iin (Nur Aini). Uhhukkk!! Sakitnya di sini mbakyuuu *nunjuk ke dada*
Huahahahahahaha.
Saksyes ya Mbakyu kontesnyaaaa.
Eh sampean pas pengkaderan sing bikin terngiang-ngiang mars ITS angkatanku dulu ikutan jadi seniorku gak sih? Huahahaha. Ah sebel deh kok baru tahu kalo sampean angkatan 99 sekarang. Huahahahaha…
Daniiiii…. ampuni akuuuu… Jangan kau rajam diriku……. *lebayatun*
Iya, lupa gue. Abis gini, insyaAllah aku edit lagi deh. Atau, aku bikin postingan anyar lagi aja kali ya. Specially dedicated for you, masbroh!
Btw, aku tuh angkatan ’99, tapiiii…. aku cuman setaon di sono. Karena, tahun 2000, aku hijrah ke Komunikasi Unair. Jadi, aku bukan mbakyu2 (sok) galak bin bengis yang nge-Ospek kamu dulu ya. Itu!
Hahhaha…. Jadi, no need to sebel denganku dong… Aku tuh, baik hati-imut-halus budi pekerti-tidak sombong-rajin menabung-dan gemar bergotong royong *siapin kresek item *kali aja Dani mau muntah*
Hoalaaaah. Panteswaaaan kok aku ora inget ada mbak galak ato baik namanya Nurul. Hahahaha. Sayah ga menyimpan dendam kok sama angkatang 99. Hanya mengingat saja. Huahahahahaha.
Peace Mbakyuuuuu… 😛
Sepertinya banyak sekali moment yang menggembirakan di UTS, Mbak… 🙂
Yep. Momen2 yang nggak berkaitan dengan akademis, lebih tepatnya, hihihi…..
ITS maksudnya… 😀
kampus tercinta juga buatku ini mbk….dan so pasti memorable bingits….lah wong ketemu jodoh di ITS..hahahaha
dan aq seneng denger anakku bilang bunda aq mau nanti kuliahnya di sini juga kaya’ ayah sama bunda…waktu jalan2 lewat depan Graha ITS..*aamiin nak moga terkabul cita2mu* 🙂
Aamiiin, aamiiin…
Suami juga Informatics yak?
suami PENS ITS mbk, IT juga cuma dia ga lanjut ke ITS tapi pindah haluan dari IT… 😀
aku juga masih hapal lirik mars its, dulu ikut psm nya, tiap ada wisudaan pasti ikut nyanyi di graha. seneng soalnya abis nyanyi pasti dikasih kue/roti holand, he…
Hihihi…. Roti Holland yang rasanya paling maknyuzz adalah: roti gretongan yang dibagiin abis acara wisudaan 🙂
Eh, mbak, kapan hari, aku juga dtg wisuda bojoku (doi ambil s-2 magister manajemen teknik) rotinya sekarang igor’s pastry loh, *info penting*
jadi pengen masukin anak saya ke ITS hehehe… *tapi serius lho*
Aamiiin, aamiiiin… doa Ibu biasanya dikabulkan loh mak.
ga kerasa udah 15 tahun yang lalu ya itu… ^_^
Lima belas tahun! Itu kalo bocah, udah SMP kelas 3 yak. lagi rajin2nya cari gebetan, heheheh
Weleh. Ini si Nurul toh. Baru tau saya :p
Hahaha. Jadi terkenang ngeliat foto si Agus. Masih teringat kita berempat (aku, Wawan, Agustinus, Anton) pontang-panting saat praktikum Bahasa Pemrograman pas lagi dipegang mas Holy and the gank 😀
Ga nyangka ya kalo AGUS bisa se-EKSIS sekarang. Padahal, dulu doi korban bully kalian-kalian kaaaan? Nyahahahaha….
Agus yang inosens, ternyata penjelajah handal. Kereen!