#TGIM : Nitip Doa

Udah hari Seniiin…. yayyy!! *pura-pura hepi* *pencitraan*

Happiness is made, not given. Itu slogan yang terpampang nyata di blog saya. Makanya, saban Senin, saya yang bertanggungjawab untuk membuat Senin terasa bahagia. Hehhee…

Oke, kali ini, cerita soal beberapa bos di kantor yang naik haji. Kalau para stafnya? Alhamdulillah, naik gaji 🙂 *ngimpi*

Tahun ini, salah satu bos saya yang masih muda bingits, naik haji ama istrinya. Saya nitip doa. Doanya saya kirim by email. Isinya? Hmmm, rahasiaaa 🙂

Emang udah jadi tradisi kali ya, beberapa jamaah haji ‘dititipin doa’ sama rekan, tetangga, saudara, dllnya. Saya juga beberapa kali ‘disuruh ibu’ untuk mempraktikkan hal serupa.

Dan, Anda tahu, ketika ibu saya berangkat haji sendirian (tahun 2000-an kalo ga salah), beliau sampai punya SATU BUKU KHUSUS yang berisikan titipan doa teman2nya! Maklum, ibu saya masuk grup nenek2 lincah bin gahol gitu, jadi temennya segabruk. Dan nyaris semuanya nitip doa ke beliau.

CIMG4962

Walhasil, saya mikir. Kalau SEMUA orang itu nitip doa, dan SEMUA orang itu minta dibacain doanya, dan, SEMUANYA minta dibacain di tempat2 khusus, seperti di Raudhah, di depan Multazam, di Padang Arofah, maka… pertanyaan berikutnya adalah…. tidakkah ini memberatkan si jamaah?

Bayangin. Ibu saya aja, yang “cuma” guru SMA, dapat titipan doa 100-an kalo enggak salah. Lalu, gimana dengan bos saya yang memang doi pembimbing KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)? Udahlah doi kudu ngurusin jamaah, eh, masih aja direcokin dengan urusan nitip-menitip doa.

No wonder, menurut saya sih, nitip doa memang kudu ada etikanya. Jangan ‘nitip’ aja, tapi mbok ya, kalau bisa, kita ikut urun meringankan beban si jamaah.

Oh. apakah kalimat ini terdengar seperti si perencana keuangan yang menggagas titip doa berbayar ituh?

Well, jujur aja, pada intinya memang, saya ‘sepakat’ dengan Bung Gozali. Keren kan, kalau para penitip doa itu juga sekalian bersedekah. Tapiiii, memang, sedekah itu kudu muncul dari niat yang ikhlas. Bukan karena, ‘ya emang diwajibin ama gozali sih!’ atau karena ‘sedekah deh, sungkan kalo enggak…’

Tapi, lebih kepada ikhlaskan beramal membantu sodara kita calon jamaah haji. Semacam itulah. *maapin kalo mbulet*

Maka dari itu, ketika bos saya mau berangkat, saya nitipin sejumlah rupiah. Eh, si istri bos saya itu enggak mau. Walhasil, saya bilang gini, “Mbak, kalau mbak ga mau trima infaq ini untuk aktivitas sehari2 di Arab, at least sampaikan saja infaq saya untuk para cleaning service di Masjidil Haram. Atau, beliin Qur’an lalu taruh di Masjid. Atau, buat apa saja, monggo. Yang penting, mohon doakan supaya saya…. blablabla….”

Saya yakin, ketika bos saya dan istrinya melangitkan doa, maka Allah Yang Maha Bijaksana akan mengirimkan takdir terindah-Nya untuk saya. Untuk keluarga, untuk seluruh kaum muslim-muslimah. Bi’idznillah….

Selamat hari Senin…! 🙂

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

18 thoughts on “#TGIM : Nitip Doa”

  1. kalau punya list doa sampe satu buku…. biar gampang doanya bisa gini aja….. “ya Allah, kabulkanlah semua doa-doa teman saya yang ada di dalam daftar ini”

    😀

    1. Bang, kok lo bisa baca pikiran gue sih?
      Jadi, duluuuuuu pas saya haji, juga dititipin segabruk doa, dan daku juga baca semacam itu jugaa….

      Tadinya, kalimat ini mau saya pakai di ending posting, tapi kok… LHUPA. duh *cabutin uban*
      Makasih ya Bang 🙂 Hehehhe….

      1. saya juga kepikiran sama dengan Bang Jampang di atas. Do’a titipannya ga usah di buat ribet, yakin aja, Allah kan Maha Tahu 🙂

    1. Mbak Salma, aku kok ngerasa geli-geli-gimanaaa gitu ya, kalo dipanggil bu haji? atau bu hajjah? berasa udah tuwirr hehehe…

      Iya, semoga mbak Salma juga segera bisa naik haji juga. Asik kali ya, kalo hajinya ntar kita bisa kopdar di Arab *aamiiin*

  2. hua udah ke tanah suci ya mak, senangnya…semoga jadi hajjah yang mabrur ya mak 🙂 semoga yang belum kesana segra menyusul aamiin ya Allah 🙂
    Tentang nitip doa, saya pernah juga dengar dari salah satu ustad di TV, katanya boleh tuh mendoakannya dengan cara yang disebut mas jampang, “Ya Allah, kabulkanlah semua doa orang-orang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci ini, aamiin” kira2 begitu kata beliau 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: