Wabah goyang Caisar sempat melanda masyarakat republik ini. Bermula dari sebuah tayangan di TV swasta, joget yang unik dan gampang diikuti ini, sontak menjadi fenomena tersendiri. Musik yang catchy, dipadu sosok Caisar yang identik dengan “keep smile” berhasil menjadikan pria humoris ini bertahta di jagat industri hiburan tanah air.
Di saat popularitasnya begitu melesat, rupanya Allah Maha Membolak-balikkan hati. Caisar, yang telah bergelimang uang dan popularitas, memilih untuk mundur. Ia menarik diri, dan menekuri jalan sunyi. Ia berhijrah. Ia tinggalkan dunia keartisan yang hingar-bingar. Bersama sang belahan hati yang senantiasa berbalut BUSANA MUSLIMAH, Caisar berbagi rasa syukur serta mengajarkan pentingnya memperbanyak bekal untuk akherat nanti.
Apa yang membuat seorang Caisar memilih untuk hijrah, tak lagi jadi artis dan memilih untuk sharing di berbagai forum kajian?
Maha Besar Allah yang telah memberikan petunjuk jalan yang lurus dan Ia ridhoi untuk saya. Memang, saya melalui titik balik yang luar biasa, ibaratnya nih saya sudah berada di puncak karir keartisan, tapi kemudian saya memilih untuk mengawali dari nol. Mengapa? Karena kita ini hamba Allah yang lemah. Banyak sekali bisikan setan-iblis dengan omongan ataupun keinginan yang tidak sesuai dengan ajaran Allah. Kalau ada yang muterin video joget atau atraksi saya di masa lalu, sungguh saya nggak mau nonton. Saya selalu memalingkan muka. Malu kalau ingat itu semua. Beruntung sekali, Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan petunjuk atau hidayah dari Allah. Kalau hidayah itu belum saya dapatkan, apa jadinya? Naudzubillahi min dzalik.
Harus diakui ketika menjadi artis, saya mendapatkan begitu banyak kesenangan duniawi. Dapat uang banyak. Rumah banyak. Harta melimpah. Mobil baru. Semuanya serba baru. Hidup saya juga tampak sangat mudah dan menyenangkan. Kerjaan saya tertawa berlebihan, mencela orang seenaknya. Pergaulan dengan artis-artis dan hal-hal yang gampang serta enak dilakukan….
Anda tahu? Pekerjaan saya memang goyangin masyarakat tiap hari. Joget, keliling ke mana-mana. Dapat bayaran tinggi, tapi kemudian harta yang saya dapatkan sama sekali tidak berkah. Bayaran sebagai artis memang amat banyak, tapi ironis…utang saya menumpuk! Saya malah jual mobil untuk nutupin utang, bahkan saya juga menjual mobil ibu saya!
Terasa di kalbu, bahwa saya tengah menjauh dari Allah. Saya kerja keras, tapi utang-utang kian bertumpuk? Lalu saya berpikir, apakah ini petunjuk dari-Nya? Boleh jadi, inilah skenario terbaik yang diberikan Allah bagi kami.
Kemudian, Allah membukakan hati saya. Ia kirim “perhiasan dunia terbaik” yaitu istri saya, Indadari. Ya, saya setiap hari memanggil istri dengan panggilan sayang “perhiasan dunia terbaik”. Allah berikan hidayah melalui istri saya.
Bagaimana upaya Anda dan istri untuk menjemput hidayah dari Allah?
Memang hidayah itu butuh proses, perlu perjuangan. Setelah menikah, istri tak pernah lelah mengajak saya untuk ikut kajian keislaman. Awalnya memang saya selalu menolak apapun ajakan yang disampaikan istri. Adaaa saja alasan saya. Sudah capek kerja, jadi selalu malas kalau harus menimba ilmu agama.
Masa-masa itu… sungguh, saya sibuk bekerja untuk mengejar dunia belaka. Sampai-sampai, keluarga saya lalaikan. Datang ke rumah, lalu syuting lagi. Padahal, anak-istri punya hak untuk ngobrol. Saban istri ajak untuk datang ke kajian, saya malah menangkis, “Sok suci lo!” Astaghfirullah. Padahal, Rasul selalu bersikap lemah lembut kepada istrinya, sementara saya?
Rupanya, istri saya memang tak kenal lelah dalam berdoa. Terus-menerus ia mendoakan saya, agar ikhlas berhijrah karena Allah. Hingga suatu ketika, Allah menggerakkan saya ikut kajian Ustadz Reza Basalamah. Masya Allah…. saya benar-benar menyesali apa yang sudah saya lakukan di masa lampau. Pekerjaan menjadi artis, termasuk hutang-hutang yang menumpuk… Padahal hutang itu termasuk riba, dan saya baru tahu bahwa hukuman yang paling kecil dari sistem riba adalah setara dengan menzinai ibu sendiri!
Hati saya mulai tergerak, sudah waktunya saya berhenti dari aktivitas menjadi artis. Ibarat kata nih, saya jadi muallaf. Kalau kita takut Allah, maka Allah berikan kecukupan pada kita. Apabila kita meninggalkan yang buruk karena Allah, maka Allah akan memberi ganti yang jauh lebih baik untuk kita.
Dulu saya menggoyangkan masyarakat. Sekarang saya ingin menggoyangkan hati kita semua, supaya makin dekat dengan Allah. Jangan sampai saya memberikan contoh yang buruk. Saya bingung kalau ada anak yang ditanya “Cita-citanya apa?” Lalu dia menjawab “Jadi artis…!”
Astaghfirullah… Jawaban itu menunjukkan bahwa anak-anak mengikuti apa yang selama ini saya dan para artis lakukan di TV. Padahal, itu semua kamuflase. Tidak ada kebahagiaan hakiki, apabila kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat Allah. Maka saya memutuskan untuk mengikuti apa yang diajarkan Rasul. Nggak papa, saya tampak terasing di antara manusia. Karena memang, Islam pada akhirnya akan muncul sebagai sesuatu yang asing kan? Berubah menaati perintah Allah memang tidaklah mudah. Selalu ada ghibah, komentar dari orang lain, termasuk tentangan dari orang dekat atau keluarga kita.
Selalu berupaya dan berdoa agar jangan sampai saya kembali ke masa jahiliyah. Saat ini, saya dan istri menggeluti dunia usaha, kami berjualan kaos dengan pesan-pesan Islam, mie organik dan beberapa usaha lainnya. Bersyukur saya mendapatkan support istri yang luar biasa. Dulu saya bodoh ilmu, tidak tahu halal dan haram. Padahal, dunia ini hanya jembatan menuju akherat. Yang harus kita lakukan adalah memperbanyak bekal, amal kebaikan agar kita bisa selamat di akherat kelak.(*)
Maturnuwun mbakyu sudah disharing. Saya juga sempat bertanya apa yang belio lakukan setelah itu semua.
Amazing ya Dan. Aku speechless nyimak penuturan doi
Alhamdulillah, ikut senang dengan semakin banyak artis yang hijarah. Semoga Allah Swt. memberikan keistiqamahan pada mereka. Termasuk pada Mas Caisar yuk keep smile. 🙂
Aaamiiin, dan semoga aku dan kita semua juga bisa hijrah ke arah yang jauuuuh lebih baik 🙂
Menyentuh sekali, Mak… 🙂
Kadang dalam hidup, kita sering malah diribetkan dengan hal-hal yg sebenernya di luar perintah Alloh. It seems uncommon to do it, that’s what makes it “looks” hard.
Sepakaaaattt maaak!
Iya loh. Dan akibatnya capeeek banget kalo kudu ngedengerin apa kata orang blablabla gitu yak. Mending udahlah simak apa yang Allah perintahkan.
Makasih ya udah berbagi…. 🙂
Sama2 mbak Noni 🙂
makasih udah berbagi…. Allah Maha pengasih dan penyayang bagi umatnya…
Allahu Akbar… Sempat penasaran ke mana Caisar lama tak nongol di layar kaca? Ternyata… 🙂
Menjemput hidayah ya dek Rifqy.
Inggih Mbak, ikut terinspirasi 🙂
pantesan ngelihat penampilannya berubah
Yes, bang.
Berubah drastis!
semoga tulisan ini menambah keistiqomahan kita 🙂 amiin
Aaamiiin, aaamiiiin… terutama diriku yang suka senin kemis gini, imannya hiks.
Anak teman smpt ketemu di salah 1 pusat perbelanjaan di Bandar Lampung. Kalau nggak salah isterinya memang asal Lampung. Anak tmn saya itu mnta foto bareng & oleh ibunya diupload ke FB. Penampilannya memang sudah berubah. Lebih santun n Islami. Kalau dulu anak2 meniru jogednya, semoga sekarang meniru perubahannya/lebih dekat dengan ajaran Islam.
Aaamiiiin, semoga ya maaak. Semoga bisa jadi teladan yang baik
iya yah.. ga nyangka bgt dulu heboh joged.. skrg subhanalloh berubah ke kebaikan.. 🙂
ALLAH Maha Memberikan Hidayah ya Mak….
Alhamdulillah beliau sekarang sudah hijrah kembali ke jalan Allah… Hidayah itu memang butuh proses…dan datangnya hidayah itu melalui jalan berliku… Kita patut beri apresiasi kepada beliau.. untunglah beliau cepat kembali hijrah dan diingatkan Allah SWT.. kalau tidak maka akan semakin terpuruk ke jurang yang lebih dalam…
Betul, mak Rita. Karena memang hidayah butuh diperjuangkan yah.
nama istrinya bukan Indadari kali ya mbak tapi Bidadari. subhanalloh.
kita bisa bantu Caisar lho. dengan cara menulis spt ini dan stop menonton acara serupa.
Siiiip, mak!
Btw, comment mak aku jadiin judul di postingan berikutnya 🙂 Thankieeess mak
SubhanaAllah… Hidayah Allah sudah memilih. Sangat beruntung yg terpiih
Benerrr mak. Semoga kita juga masuk barisan muslim yg kaffah
subhanallah.. mudah2an kita bisa mengikuti jejaknya..
Aaamiiin, aamiiiin…
ALLAH Maha Membolak/balikkan hati
Terima kasih sharingnya, Mbak …Inspiring.
Sama-sama
Semoga bisa membuat hati kita semakin tunduk pada Allah
:”) iya indah bacanya semoga selalu dijalanNya..
mencapai kasih Allah :”)
Semoga Allah juga selalu menaungi kita dengan hidayah dan hidup penuh berkah ya Mak.
Perbanyak bekal untuk ke kampung akherat
🙂
Jujur mbak, aku dulu sempet mikirnya: wah kasian ya Caisar skrg udah gak laku lagi, kayae jd bangkrut itu gak ngartis lg.
*oke fix, aku jahat mikir gitu* tapi ternyata, dia tengah menjemput hidayah 🙂 akuu kaapaann nih dapet hidayahnya 😥
Thanks for sharing mbak 🙂
Situ dapatnya Pak Muhandoko
Bukan Pak Hidayah
😛
Hahahaha mbak nuruuuulll *sambit klompen* :))))
Masyaa Allah…..
Dulu saya mikirnya beliau ngk laku lagiii krn yaa jogetnya ngk ada nilai sm sekali
Ternyataa dia smentara merangkak menata jalan kebaikan….masyaa Allah…
Jd terharu…..
Bener2 di luar dugaan kita ya mak. Akupun sempat terjerat su’udzon sedemikian rupa 🙂
Inspiratif mbak, bersyukur mendapatkan pendamping yang menuju kepadanya. Semoga Saya nanti dapat seperti ini juga, yang menuju pada ridhonya aamiin 😀
Aaamiiin, aaamiiin… Semoga ya Sandi.
Perempuan baik untuk laki2 baik 🙂
Iya mbak. Semoga saya termasuk hal ini 😀
Masya Allah. Semoga istiqomah ya, mba.
Amiiin, amiiin. Mak Ila, kapan main ke Sby lagiii?
alhamdulillaaah ..senang bacanya mba…
Alhamdulillah … sungguh Allah Maha Berkehendak, yang bisa membolak-balikkan hati hamba-Nya. Hidayah itu mahal harganya, dan tak mudah untuk mendapatkannya, kecuali bagi mereka yang bersungguh-sungguh meraihnya.
Semoga Caisar mendapatkan barokah dengan usahanya selepas dari YKS.
Aaamiiin aamiiiin… Bener Pak Iwan.
Hidup berkah itu jauuuuh lebih menenangkan 🙂
MasyaAllah.. speechless. Trims sudah sharing mbak..
Thanks juga udah mampir ke mari yaaa
Sama2 ya mbak.. 🙂
Terharu membacanya, jadi belajar banyak tentang makna hijrah dan hidayah
Mbaaak, ayo ke Singapur *lho*
Ke Malaysia aja workshop bloging mau?
Mauuuuu mbak. Kapan? Aku udah ada paspor nih
terima kasih atas sharingnya. Ada dua hal yang baru bagi saya, pertama hijrahnya Caisar dan kedua, bahwa Indadari itu istri Caisar. Seingat saya mbak Indadari dulunya juga beraktivitas di dunia fashion ya. Alhamdulillah..semoga menginspirasi banyak orang.
Terima kasih sharenya mba. Tadi aku udah post comment kok ga muncul ya. Semoga yang ini muncul 🙂