Hedonic Treadmill, Panti Asuhan dan Morinaga Chil-Go!
Mau bahas apa sih ini? Judulnya panjang amiiirrrr š
Iyee. Lanjutan yang postingan kemarin itu. Yang saya chit-chat ama Sidqi buat memutuskan mau dibawa kemanaaaaaa susu-susu Morinaga Chil-Go! yang endeusss surendesss itu.
Oke. Seperti yang kita ketahui bersama *halah* bahwa Sidqi sudah meng-approve ide saya untuk menyumbangkan susu Morinaga Chil-Go! ke dedek-dedek kurang beruntung, yang tinggal di panti asuhan.
Di Surabaya ini, panti asuhan jumlahnya banyaaaaaak banget. Bingung deh, eikeh milihnya.Ā Dipersempit ajalah, yuk mareee kita cari panti asuhan yang berlokasi di kawasan sekitar Rungkut.
Tanya sana-sini… ketemulah satu panti asuhan (PA), namanya PA Amanah.
Panti ini didirikan dan dipimpin oleh Ibu Sumirah. Bu Sum, saya biasa memanggilnya demikian, adalah seorang tukang pijat! Wiiiiks, tukang pijat yang punya semangat amal di atas rata-rata yak. Memang, beramal itu tak perlu menunggu kaya. Siapapun, dari strata apapun, bisa beramal dengan tenaga ataupun harta yang ia punya.
Buat operasional panti–selain bersumber dari dana donatur rutin maupun insidentil–Bu Sum juga nyambi melakukan aneka pekerjaan lain. Mulai dari tukang sol sepatu, penjahit, jual sayur-mayur dan segala macam kerja serabutan ia lakoni, tanpa malu ataupun malas.
Bidiiih, beneran maluuuu deh, kalau kenal dengan profil beliau. “Orang pinggiran” dengan kekayaan hati yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Kami berkunjung keĀ Panti Asuhan Amanah yang juga merangkap jadiĀ rumahĀ Bu Sum,Ā di Jalan Pandugo Gg II Nomor 30 B, Rungkut.
Bocah-bocah panti begitu semangat menyambut kedatangan kami. Apalagi, manakala mereka tahu bahwa rombongan Sidqi’s family ini membawa susu lezaaaatt tiada tara, apalagi kalau bukan Morinaga Chil-Go!
Look at their faces!!
Happy… gembira… riang… serasa dapat limpahan rezeki tiada banding!
“Aku mauuuu yang cokelaaaat…!!”
“Aku yang vanilaaaa….!”
“Aku juga mau yang cokelat, eh… stroberi aja deh…!”
Celotehan-celotehan khas bocah yang demikian unyu… Mengundang tawa sekaligus empati pada saat bersamaan.
Memandang bocah-bocah ini, mengingatkan akan memori puluhan tahun silam. Ketika usia saya baru 10 tahun (sama dengan usia Sidqi tahun ini), bapak saya berpulang. Saya menjadi yatim. Serasa ada satu sayap yang patah.Ā Untunglah, Allah menginjeksikan semangat dan keberanian tiada tara pada Ibunda saya. Beliau mengasuh saya dan kakak, dengan ketegaran yang nyaris sulit dicerna akal.
Oke.
Back to topic. š
Bahagia bisa mengajak Sidqi berbagi kebahagiaan dengan anak-anak panti. Trus, trus, gimana rasa susu Morinaga Chil-Go! nya? Ini testimoni sebagian bocah di sana š
***
Jika ada yang bertanya, kenapa akhirnyaĀ kami putuskan untuk mendistribusikan susu Morinaga Chil-Go! ke panti asuhan? Salah satu tujuan yang ingin saya gapai adalah: ingin terbebas dari jerat hedonic treadmill.Ā
Seperti yang saya kutip dari blog jamilazzaini.com, istilah hedonic treadmillĀ ini mewakili nafsu manusia yang selalu ingin terus memiliki barang-barang (materi) mewah sejalan dengan peningkatan pendapatan manusia. Kelompok manusia ini seperti berjalan di atas treadmill. Terus berjalan tetapi tidak maju alias jalan di tempat. Kebahagian kelompok manusia ini tidak maju-maju karena nafsu akan kepemilikan barang-barang mewah tidak pernah terpuaskan.
Bila keinginannya terwujud, awalnya bahagia namun beberapa hari kemudian biasa saja. Kebahagiaan orang ini stagnan sebab ekspektasi akan benda-benda materi terus meningkat sejalan dengan meningkatnya penghasilan.
Nah.
Itu dia. Sepertinya, hobi sedekah dan berbagi dengan anak-anak di panti asuhan bisa menjadi solusi yang lumayan jitu. Harus saya akui, hedonic treadmill ini kerap melanda diri, kalau mau ikut kontes atau kuis apapun itu *uhuk*. Rasanya, semangaaaat banget bisa mengejar hadiah tertentu. Kalau udah dapet? Ya udah. Kebahagiaan (atau kebanggaan?) itu relatif tidak berlangsung lama. Dan, sepertinya ya balik lagi, jadi mati rasa.
Tidak ada yang salah dengan mengejar dunia. Silakan… silakan kejar penghasilan, hadiah, reward atau apapun ituĀ setinggi-tingginya. Tapiiiii, konsumsi seperlunya saja, dan distribusikan seluas-luasnya. Intinya, izinkan society ikut menangguk manfaat dari rentetan keberhasilan yang telah kita raih.Ā
Mumpung hari Jumat, ayo deh, perbanyak semangat buat sedekah. Mengajarkan anak untuk bahagiaĀ berbagi, masyaAllah… itu sebuah project percontohan yang meninggalkan seberkas keindahan dan rasa asyik yang sulit digantikan dengan apapun.(*)
Baru tau istilah hedonic treadmill, katanya emang manusia itu suka bgt menimbun harta, pdhl klo dipikir kita butuhnya ga seberapa ya mak huhu
Eh susunya nampak enak, boleh nyicip kah? Hehe
Tfs
Memang ada yang harus “diinvestasikan” sesuai ajaran Nabi Yusuf as yah.
Tapi, IMHO kita (saya? hahahah) kerap terlalu banyak menginvestasikan untuk masa depan apalah apalah, sampe lupa bahwa kudu ada bagian yg disedekahkan
Just my two cents
mbaaa… aku sudah lama pengen nulis tentang hedonic treadmill. tapi kok ya belum sempat saja yaa..aku ki semakin pulang Indonesia semakin ga produktif blog nya. huhuhu..
lah komen kok malah curcol.
Anyway mas Sidqi keren deh, dari kecil sudah mau berbagi. Thanks for sharing mbaa š
Aku jg barusan dpt artikel ttg hedonic treadmill ini mbaaa, lngsg kugabung aja dah hihihiiii.
Mb Dwi terlalu serius dgn Kehidupan kampus mbaaa. Nyante ajaaa *saran sesat*
Wuhahaha.. Aku bikin materi kadang sampe jam 2 pagi. Jadi tak sempaaat.. Hauhau..
Iya nih, harus dipersantai kayaknya. Kuikuti saran sesatmu mbaaaaa :*
berbagi kebahagiaan ya, apalagi di panti asuhan seperti ini
Iyah Mak Lidya.
Supaya Sidqi juga makin bersyukur juga siy š
Mas sidqi&emak, ibu sum..semoga dilimpahkan, dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT. Aamiin
Amiiiin. Doa yang baik kembali pd yang mendoakan š
Mendapat pelajaran berbagi dimari, katanya juga apa yg sdh dibagi akan diganti dengan yg lebih lg *tentunya harapannya jg bkn krn itu kita hrs berbagi
iyah, Mak š Memang, mengajarkan anak buat menepis ego dan mau berbagi itu, somehow ya rada PR juga sih hihihi
Wah, aku juga baru tau tentang hedonic treadmil ini.
Sidqi, susunya tante buat adek adek disitu aja yaaaaa. š
Salam buat Sidqi ya, Mbak Nurul.
Hakdesh-desh-desh.
Mbakyu lek ngompori orang buat beli reksadana untuk masa depan bukan masuk ke hedonistic treadmill kan ya? Kok ketampol kiwo tengen iki rasane.
Yo bukaaaan lah Dan. Itu kan sesuai petunjuk Allah “JANGAN TINGGALKAN GENERASI YANG LEMAH…
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa 4:9)
Aaaaaakkkk. Maturnuwun Mbakyuuu…
berbagi itu memang indah ^_^
banyak sekali susunya..top deh Morinaga
Subhanallah, jadi semakin punya ‘banyak’ semakin kemauannya ‘banyak’ gitu ya mba. Semoga dengan mengadakan acara di panti asuhan bisa menanamkan bekal bermanfaat ya buat Sidqi. Aamiin
Tak kira susunya kemarin mau dikasihkan aku – yang masih childish ini, sekotak, eh. But, good affection for child through a good manner.
Semoga terhindar dari hedonic treadmill, TFS Mbak Nurul š
aih bener mak, kalau ikut kontes pengennya menang ….insyaallah gak lupa sedekah menang atau gak menang kontes
Dedek2nya heppi banget ya dapet susu.
Alhamdulillah anak2 senang, paling suka melihat senyum bahagianya
Sidqi memang anak sholeh niih mau berbagi pd anak2 panti asuhan, pinter..
Aku juga baru istilah hedonic treadmill nih mak, semoga kita terhindar dari sifat negatif.
semoga sidiq jadi anak sholeh nih š