Lansia Pingsan ketika Tarawih di Masjid Kami
Terkait hal ini, aku mengambil rujukan dari Ustadz Ammi Nur Baits, beliau adalah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh.
Dari sejumlah literatur, memang Haram membatalkan shalat wajib secara sengaja, karena adanya larangan membatalkan amal yang harus diselesaikan.
Selain yang dikecualikan dalil, seperti tidak ada pilihan selain membatalkannya karena kondisi darurat, di antaranya menyelamatkan jiwa dari bahaya atau ancaman.
Berbeda dengan shalat sunnah. Orang memiliki kelonggaran untuk membatalkannya jika ada keperluan.
Imam Ibnu Baz mengatakan, “Jika itu shalat sunah, aturannya lebih longgar. Boleh saja orang membatalkannya, ketika ada orang yang mengetuk pintu. Sedangkan shalat wajib, tidak boleh dibatalkan kecuali jika di sana ada kejadian sangat penting, yang dikhawatirkan kesempatannya hilang jika tidak segera ditangani. (Fatwa Ibnu Baz, no. 894)
Menyelamatkan Orang Pingsan ketika Shalat Jamaah
Menyelamatkan orang pingsan atau orang sakit ketika shalat jamaah, termasuk alasan yang membolehkan seseorang untuk membatalkan shalat wajib.
Dalam Kasyaf al-Qana’ – Fiqh madzhab Hambali- dinyatakan, “Wajib menyelamatkan orang yang tenggelam atau kecelakaan lainnya, seperti kebakaran. Dia harus membatalkan shalatnya untuk menyelamatkan korban, baik shalat wajib maupun sunah. menurut riwayat yang dzahir, ini berlaku meskipun waktunya mepet. Karena shalat masih mungkin untuk diqadha. Berbeda dengan menyelamatkan orang tenggelam, tidak bisa ditunda. Jika dia tidak mau membatalkan shalatnya untuk menyelamatkan orang tenggelam, dia berdosa, meskipun shalatnya sah. (Kasyaf al-Qana’, 1/380).
Nah… dalilnya udah clear ya teman-teman. Tatkala ada kejadian semacam itu di Masjid kamu, langsung gercep alias gerak cepat yak, jangan nunggu sampai Imam ngucap salam. Kan kita ga tau kondisi jamaah yang pingsan itu, jadi lebih baik inisiatif untuk segera menolong ya.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:
1. Selama ini, kita cenderung menyorot polah anak kecil yang sering guyon ketika sholat tarawih. Sampai ada aturan bahwa shof anak kecil harus diselang-seling dengan orang dewasa. Karena kalo dia sebelahan dengan anggota geng/squad-nya dikhawatirkan si bocah bakal bertingkah ketika sholat.
Nah, sebaiknya kaum sesepuh juga mulai diperlakukan hal serupa. Ketika sholat kudu didampingi dengan orang (berjiwa) muda. Jangan satu shof sesepuh semua! Bpk A yang pingsan ada di shof pertama. Biasanya, shof paling depan itu identik dengan shofnya 60 tahun ke atas. Alangkah baiknya kalau mulai sekarang, gimana caranya deh, diatur supaya jangan yang lansia kumpul lansia doang.
2. Buat Imam tarawih, dengan segenap kerendahan hati, mohon untuk tidak memilih surat yang panjang. Semalam, imam sholat kami memang panjaaaaaaaang banget pilihan suratnya. Sholat Isya + ceramah + Sholat tarawih 8 rokaat + Witir 3 rokaat = baru kelar jam 20.30 cobaaaak.
Di sini, takmir Masjid juga sebaiknya lebih asertif. Beri aturan tertulis, bahwa buat seluruh Imam sholat “Mohon kerjasamanya agar memilih surat pendek, yang memang pendek.”
Kalo jamaahnya muda belia sih, gapapa. Tapi ini kan heterogen. Ada bapak2 yang udah sepuh, nenek2 yang kalo sholat harus duduk di kursi, dan macam2
3. ANAK MUDA DATANGLAH KE MASJID!
Prioritas kita memang berbeda-beda. Tidak semua orang bisa mengalokasikan waktu untuk rutin tarawih. Ada pekerjaan (mencari nafkah untuk keluarga juga bagian dari jihad fii sabilillah), ada yang harus menunggui anak bayi/balita di rumah, macam-macam. Tapi…. apabila tidak ada udzur, alangkah eloknya bila orang (berjiwa) muda meramaikan Masjid. Jadilah bagian dari golongan yang mendapatkan naungan dari Allah di hari akhir kelak, ketika tidak ada naungan sedikitpun.(*)
Jadi udah gimana keadaan yang pingsan mb? (kepo…)
Alhamdulillah udah sadar dan langsung dirawat di klinik dekat Masjid kami mba
sebaik2 shaf adalah yg terdepan, jd baiknya anak muda yg pertama datang langsung ke shaf depan aja hahahaa.
btw nice info mba, bsa jd bahan sharing
itu shof depannya isinya 60 tahun ke atas karena orang-orang tuanya jauh lebih rajin dibandingkan anak-anak mudanya.
Ide bagus, buat selang seling yg muda dan yg sepuh, jadi aman.
Ada kejadian saat aku msh tinggal dgn orang tua, saat pulang jumatan ayah bercerita dgn seru bahwa ada pencuri yg sedang beraksi (mencongkel kaca spion Mobil yg di parkir di area mesjid) ada jemaah yg melihat pencuri tsb sedang beraksi, dan langsung meringkusnya, krn tiba tiba shalat jumat akan di mulai, si pencuri itu di bawa ke shaf depan dan diapit para pemuda dan diikutkan sholat. Dan akhirnya kabur itu si pencuri saat semua sedang sujud😁
Wah jadi nambah pengetahuan. Tipsnya boleh juga diselang seling klo anak² buar gk bandel klo yg sepuh biar cepat tertangani jika terjadi hal hal yg tak diinginkan