Mendadak Pacitan

Kabar duka mendadak menyeruak masuk. Salah satu Bulek/ tante saya berpulang, setelah bertarung melawan tumor usus. Tektokan dengan keluarga besar di WA grup, walhasil saya putuskan untuk langsung cuss ke Pacitan. Tadinya galau mau berangkat dewean, atau ajak Sidqi? Eh, Alhamdulillah nak lanang kok kasihan lihat ibunya mau naik bus dewe ke Pacitan šŸ™‚ Yo wis, kita berangkat berdua aja lah, gasss!

Naik bus ANEKA JAYA berangkat dari Terminal Purabaya, Bungurasih jam 08.30. Beughh, mana eikeh mefeeettt banget gaes nyampenyaaa, jadi yaahh lari-larian gitu, ala pilem Mission Impossible! šŸ™‚

Alhamdulillah, masih rezeki dapat kursi di bus. Sebenernya busnya OK sih, baguusss interiornya dan resik. (maap, kelupaan motret). Tapiii, ternyata nih bus kagak lewat jalan tol, gais… Jadi sepanjang jalan kenangan, ya angkut dan nurunin penumpang gitu. Yang manaaaa, itu artinya perjalanan kami lamaaaaaa banget dah.

Nyampe terminal Pacitan jam 17.00, ulalaaa badan auto spaneng jaya. Tapi ya gapapa lah, namanya juga sedang safar, pasti adaaaa aja kedjoetan yang menanti di sepanjang jalan, yha. Yang saya syukuri adalah: kami sehat wal afiat. Trus pas aku berasa kebelet pipis, pak sopirnya pas ada jadwal berhenti di (semacam) rest area di Pacitan gitu.

Apapun itu kudu disyukuri yhaaa. Semakin bersyukur, manakala buanyaaaakkk sodara keluarga besar Bani Shomad yang kumpul di Pacitan. Dan ternyata, lokasi mereka jauuuhh jauuuhh, ada yang dari Pamekasan Madura, dan ada yang dari Tanjung Pinang Kepri! Pasutri Arief-Mega ini bawa tiga anaknya yang masih kiciik-kiciiikk (Alhamdulillah nya, para bocil ga rewel sama sekali, sehaaatt dan aktif banget, masyaAllah TabarokAllah)

“Dari Tanjung Pinang kami harus ke Tanjung Bei (?) gitu mba, lalu naik kapal menuju Batam. Dari Batam naik pesawat transit Jakarta… Lalu naik pesawat lagi Jakarta menuju Jogja…. Dari Jogja naik mobil travel menuju Pacitan….”

Baru dengar Mega cerita soal moda transportasi aja rasanya udah capek yhaaa. Mereka berangkat jam 05.30 dari Tanjung Pinang dan baru sampai Pacitan jam 18.00. DAEBAAKKKK! Semoga berkaaahh perjalanannya ya gaisss.

Alhamdulillah, selalu ada yang disyukuri dari sebuah peristiwa. Kami memang bersedih dengan berpulangnya Bulek kesayangan yang asyik, tangguh, keren. Tapi di sisi lain, kami harus berucap syukur, lantaran bisa bersua dengan banyaaaakk elemen Bani Shomad, sesuatu yang sama sekali belum pernah kami lakoni. Yhaaa, karena eyang Umiatun sudah berpulang bertahun-tahun silam, so bisa dibilang, nggak ada urgensi untuk mudik Pacitan saban Lebaran, dan keluarga kami nyaris kepaten obor.

Kalian punya cerita apa soal keluarga besar, gaisss? Please do share your stories on comment section yhaaa

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: