“Sorry, Sir. Do you have some snacks like crackers, biscuits, or nut? I feel like want to munch something.” Aku berkata pelan sembari menebar senyum dua senti ke kanan, dua senti ke kiri. Berharap Oppa flight attendant ini memahami perasaanku (dan lambungku yang mendadak hampa wkwkw). Untunglah, senyumku berbalas. Mata orientalnya menatap dengan penuh empati ke arahku. Sambil tetap menjaga gestur yang berkelas, Oppa berujar tangkas, “Sure, here we go!” Bukan kaleng-kaleng! Segabruk snack ia angsurkan ke arahku. Ada cokelat, biscuit, bahkan apel dan jeruk!
“Madam, do you like to drink coffee or tea?”

Aaakkk, minta snack, ditawarin tambahan minuman! Assoyy! Aku mengangguk cepat. Lagi-lagi, dengan bahasa tubuh yang bikin nyaman (ah, elaaahhh!) Oppa tadi menuangkan secangkir teh plus secangkir kopi di meja penumpang. Aaaak, cintaaa banget deh dengan service excellent–khas awak kabin Singapore Airlines!
Eits, jangan menuding saya nggak nasionalis lho, ya, sampe memuja-muji maskapai negara tetangga wkwkw. Gimanapun juga, saya cuma mau sharing kok. Trip ke benua yang begitu jauhnya ini berlangsung tiga tahun silam, Oktober 2017. Waktu itu, saya berangkat ke San Francisco Amerika Serikat, bareng Kak Budiono dan Fahmi Adimara. Dari Surabaya (Indonesia) –transit Singapura – transit bentar di Hong Kong—cuss ke Amrik. Kalau ditotal, sekitar 20 jam kami habiskan untuk perjalanan kali ini.
Baca: Traveling ke Kantor Google di Amerika
DUA PULUH JAM. Tentu saja banyak hal yang menggelayuti pikiran. Akankah trip kami aman jaya Sentosa? Apakah jilbab Panjang yang aku kenakan tidak rentan menimbulkan masalah? Trus, kalau aku pengin pipis melulu, nanti piye ya? Dan, pertanyaan paling haqiqi abad ini, kalau aku lapar, kira-kira ada yang mau kasih cemilan kah?

Maklum. “Ngemil is My Way of Life” udah jadi kredo kehidupan. Sehari tanpa ngemil tuh rasanya hampa. Suwung, kalo kata gengnya Bu Tedjo. Saban hari, saya mengalokasikan sekian energi, wkatu dan biaya untuk menikmati cemilan yang nikmatnya menggelora tiada tara. Ngemil jadi sarana pleasure and leisure. Dalam kondisi apapun, saya selalu siapkan cemilan. Hadir di acara Manasik Haji, misalnya. Udah pasti dapat snack box dari panitia penyelenggara kan. Nah, tapiii durasi Manasik tuh terlalu lama. Isi snack box paling Cuma tiga biji, mana puas? Wkwkwkw. Walhasil, sebelum berangkat Manasik, daku sudah kayang bentar ke minimarket, dan ngeborong aneka potato chips, cokelat, biscuit dan bolo-bolonya.
***
Ternyataaaa, saya nggak sendirian, horrayy! Kebiasaan ngemil ini banyak dialami manusia Indonesia. Riset Mondelez International yang dirilis pada Mei 2020 mengungkapkan bahwa rata-rata orang Indonesia memang suka ngemil. Bahkan, ada studi konsumen bertajuk The State of Snacking. Studi ini memaparkan bahwa kebiasaan ngemil orang Indonesia 23 persen lebih tinggi dibandingkan rerata global.

Wah, wah, wahh. Ada apa yaaa, dengan cemilan ini?
Bisa dibilang, ini adalah Love and Hate Relationship antara aku dan cemilan. Kok bisa? Iya dong. Cemilan adalah sarana paling efektif, tokcer, dan manjur, untuk menghempas manja rasa lapar plus dahaga yang bersemayam dalam tubuh dan jiwa. Yap, saya sadar penuh kok, kalau terkadang, cemilan adalah upaya katarsis stress, gundah gulana yang selama ini merangsek dalam jiwa. Jadi bukan sekedar mengenyahkan lapar di lambung. Lebih dari itu, cemilan adalah superhero dalam mengarungi hidup yang kian banyak geronjalan dan tikungan tajam ini.
Intinya, saya (dan mungkin Anda, atau mayoritas dari kita) bergantung pada camilan untuk memenuhi kebutuhan mental dan emosional.
Barusan ceritanya love melulu. Hate-nya di bagian mana?
Naahh, ini dia part Love and Hate Relationship sesungguhnya. Jadi, kita semua tentu mafhum, kalau segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. APAPUN, termasuk berlebihan dalam hal konsumsi cemilan. Mungkin, ketika kondisi psikis saya baik-baik saja, cemilan 1 apel dan 68 gram potato chips per hari, sudah cukup. Tapiiii, Ketika stress menggelegak, ulalaaa…. Satu rak snack minimarket bisa banget tuh hijrah ke lambung! Saking bludrek-nya, makan cemilan udah kayak menghidup oksigen. Gak pake mikir! Langsung kunyah kunyah kunyah, telaaaann. Padahaaaall, helloooo, Anda udah umur berapa ya Buk? Boleh cek angka kolesterol dan asam uratnya? Trus, itu cemilan yang Anda habiskan dengan sukarela itu, ingredients-nya apa aja kalau boleh tahu ya Bu? Angka gula darah Anda bagaimana? Baik-baik sajakah?

***
Waduuh, jadi #HakJleb kan. Sesuatu yang saya cintai sepenuh hati, ternyata berpotensi menghadirkan aneka penyakit, manakala tidak saya kelola dengan baik. Too much love will kill you! Too much cemilan, bisa jadi juga bakal kill me. Baeklahh, sudah saatnya saya bertransformasi, BERUBAH! SATRIA BAJA HITAM RX!! Wakakakakaka *jebakan umur*

Akhirnya, pada suatu malam yang begitu indah, saya putuskan untuk join Webinar bareng IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis) dan Mondelez International.
Tips dan Trik #NgemilBijak dalam Keluarga. Itulah tema yang diusung dalam Webinar kali ini. Menghadirkan tiga narasumber yang super duper kompeten. Ada Psikolog klinis Tara De Thouars; ada Khrisma Fitriasari, Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia; juga ada Alfa Kurnia, dari IIDN.

Ternyataaa, kampanye #NgemilBijak merupakan inspirasi agar masyarakat memilih camilan yang tepat, mengonsumsinya pada waktu yang tepat, serta menikmati camilan tersebut dengan cara yang tepat pula.
Khrisma Fitriasari, Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia menjelaskan, “Kampanye ini sejalan dengan tujuan global dari Mondelez International, yakni ‘Empower People to Snack Right’, untuk terus menginspirasi masyarakat mengonsumsi camilan secara lebih bijak melalui produk-produknya yang ikonik, seperti biskuit Oreo, cokelat Cadbury atau keju Kraft.”

Cara Ngemil Bijak
Penasaran dah, jadi gimana cara #NgemilBijak yang baik dan benar?
Tara De Thouars membagikan tips paling uhuy, agar prosesi ngemil kita berjalan sesuai dengan koridor Kesehatan dan memberikan dampak optimal untuk jiwa raga.
Pertama, kenali isyarat tubuh mengapa Anda ingin ngemil, misalnya apakah karena lapar ataukah perlu untuk mengembalikan mood.
Kedua, Anda bisa memilih apa camilan yang tepat berdasarkan isyarat tubuh tersebut, tentunya dengan memperhatikan porsi camilan dan waktu ketika Anda ngemil.
Ketiga, perhatikan bagaimana Anda ngemil dengan memaksimalkan semua indera, karena Anda akan dapat mengenali isyarat tubuh, kapan harus berhenti ngemil. Kegiatan ngemil sebaiknya dilakukan secara sadar agar manfaat bisa didapatkan.

Makanlah secara perlahan dan nikmati setiap gigitannya. Ajak seluruh indera tubuh Anda terlibat, mulai dari memperhatikan bentuk, mencium aroma, menikmati rasa, hingga sensasi suara saat menggigit atau mengunyah camilan. Oleh karenanya, sebaiknya ngemil tidak dilakukan sambil berkegiatan lain, misalnya main gadget.
***
Berdasarkan analisis Tara, #NgemilBijak merupakan langkah tepat untuk mendapatkan kepuasan dalam mengkonsumsi camilan. Yang lebih penting lagi, dengan menerapkan langkah ngemil bijak, kita nggak bakal terperangkap dalam pusaran guilty feeling alias perasaan bersalah. Wkwkww, ini eikeh banget niih. Habis ngemil pizza, burger dan kebab, trus langsung membatin, ”Duuh, aku ini manusia apa bukan sih? Barbar banget ngemilnya.”
Lebih lanjut, Tara menambahkan, “Kegiatan ngemil sebaiknya dilakukan secara sadar agar manfaat bisa didapatkan. Makanlah secara perlahan dan nikmati setiap gigitannya. Ajak seluruh indera tubuh kita terlibat, mulai dari memperhatikan bentuk, mencium aroma, menikmati rasa, hingga sensasi suara saat menggigit atau mengunyah camilan.”
Satu hal yang bikin saya legaaaa banget, penjelasan Tara bahwa kebiasaan ngemil sesungguhnya bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan kalori harian dan menjaga stabilitas metabolisme tubuh. Syaratnya, semua harus dilakukan dengan bijak.
Selain itu, menikmati camilan secara lebih bijak bersama keluarga juga bisa menjadi pilihan tepat, utamanya di musim pandemi kali ini. Yang perlu di-higlight kudu Bersama keluarga lho yaaa… jadi bukannya emak-anak-bapak pada ngemil sendiri-sendiri di ruangan terpisah. Lha kalau gitu ya kagak bisa meningkatkan bonding dalam keluarga dong yaaa.
Salut banget sama Mondelez Indonesia yang meluncurkan kampanye #NgemilBijak. Ini bisa banget mendorong setiap orang untuk lebih bijak mengonsumsi camilan sehingga bisa mendapatkan manfaat secara lebih seimbang, baik untuk tubuh maupun pikiran.
NAH. Jadiii mau ngemil apa kita hari ini? Ajak-ajak akoooh ya Bund, heheheheh. (*)
Tulisan Ini DiikutSertakan dalam Lomba Blog Ngemil Bijak yang Diadakan oleh Ibu-Ibu Doyan Nulis

gak hanya bijak dalam berkata-kata dan mengelola keuangan, memilih camilan pun harus bijak, demi kesehatan tubuh
Padahal ngemil itu paling enak sambil nonton tv atau main hape. Tapi ternyata nggak bijak ya. Baiklah, mari belajar ngemil bijak demi tubuh sehat.
Cemilan tu segalanya buatku.
cemilan lagi bucin : kacang ama buah pepaya
cemilan lagi gabut : crackers dan potato chips
cemilan lagi esmosi : segala sesuatu yang pedas – menyengat seperti basreng dan kripik singkong Mak Icrot level 10
kok aku jadi salfok ya mba hahahaa tiap suasana punya cemilannya sendiri soalnya 🙂
Ternyata ya, ngemil juga ada caranya ya, menikmati setiap gigitan. Aku makan cemilan cuma hap hap aja biar cepet selesai 🙂 maklum krn masih punya toddler kali ya, takut diminta 😀
Mbak Nurul..toss, naik SQ memang sip tenan ya. Aku 2009, rute Jakarta-Singapura-Moskow-Houston. Nyambung Houston-New Orleans, total dari rumah di Jakarta ke hotel di New Orleans 36 jam. Tapi berkat SQ yang makanan-minumannya all set Alhamdulillah ga pingsan
Eh malah ngobrol. kwkw
Aku setuju sama Tara: Kegiatan ngemil sebaiknya dilakukan secara sadar agar manfaat bisa didapatkan. Makanlah secara perlahan dan nikmati setiap gigitannya. !
Beneran love&hate relationship memang ya ngemil ini hihi
Iyak, Mbaaaa. Dan aku ngilerr banget terbang lagi bareng SQ, etapiii WNI dilarang masuk ke 59 negara ding 😦
Tanpa camilan, hidupku terasa hampa
*halagh lebay!!!
Eh tapi beneran lho, camilan ini wajib ada di rumah, kalau di rumah nggak ada camilan, pikiran udah nggak tenang, rasanya pengen segera pergi ke toko camilan
Kok samaaa mbaaa… serasa ada yang kurang ya jiwa ini tanpa cemilan. Harus pinter-pinter mengatur jumlah cemilan yang masuk ke tubuh nih.
Aku kalau udah ngemil suka lupa diri emaang. Lupa kalau timbangan udah melesat jauh ke angkasa pula, haha.
Baca ini jadi paham deh bahwa ngemil juga harus ada timingnya yang tepat, biar nggak kalap.
Eniwe, aku pengen banget ngerasain terbang ke US hihibi
iya..hiks! kita ga diterima dimana-mana….dah ngomongin ngemil aja kalo gitu
Kusuka banget diingatkan untuk memilih camilan yang tepat, mengonsumsinya pada waktu yang tepat, serta menikmati camilan tersebut dengan cara yang tepat pula…Jadi mesti tepat ketiganya! Noted!
Hhahahaa..Bu Tedjoo masuk blog daah.
Iya bener banget kalo ga ngemil tuh rasanya bagaikan ambulan tanpa ngiung2 dah.
Ketiga cara ngemil bijak ini udah aku praktekan, makanya badannya tetep ga melarmeski banyak nyemil, karena tahu mana cemilan yang dibutuhkan body dan kapan harus berhenti.
Hayuuu, sekarang aku mau ngemil lupiiss (cemilan berat) ditungguin di prapatan dumay yaa
Barusan ngemil kerupuk. Padahal udah siap di depan laptop mau nulis-nulis, trus rasanya ada yang kosong. Alasan ya! Masih PR banget buat ngemil bijak.
Suamiku suka banget ngemil Mba, walau udah makan dia tetap harus ngemil. Stok cemilan di rumah gak boleh kosong walau itu hanya keripik atau kerupuk. Kalau aku jarang sih Mba, kalau udah kenyang sama makan utama ya sudah, cukup. Hehe
Kumembelalak ketika sang oppa memberikan secangkir teh plus secangkir kopi. Waah segampang itu ngemil ya, Mak? Hehehe.
Memang, ya begitu rasa bersalah muncul seharusnya stop bukan malah membatin “sudah telanjur” lalu ngemilnya makin kencang. Nah, webinar ini bagus banget.
Tinggal praktikinnya. Hiks.
Bijak itu hafus dalam segala hal ya mba, termasuk bijak dalam ngemil biar terap asyik dan sehat.
Gambar camilan nya mengundang selera semua nih.
Aku suka camilan sehat nih kayak buah gitu mbak. Tapi entah kenapa banyak kerjaan malah suka lupa makan.
Aku kl ngemil ya ngemil aja loh, mana mana yg lagi pwngwn. Kl ga ada yg di inginkan, ngemil yg ada aja. Bijak juga tu ya kan hehe
Aku ngeliat gambar makanan aja bawaan jadi pengen ngemil. Nah ini yang namanya lapar pindah dari perut ke mata. Harus di rem. Ahaha.
Ampuun deh mbaa kalau soal ngemil.. aku suka gak tahan ngunyah Mulu ini hihihi
Saya pernah berkonsultasi dengan dokter gizi saat akan melakukan diet setelah melahirkan anak ke-2. Dari sinilah akhirnya saya tahu tentang ritme dan kapasitas yang pas untuk orang seusia saya (saat itu). Ilmunya persis seperti yang disampaikan/diuraikan Mbak Nurul di atas.
Membaca tulisan ini saya diingatkan kembali bagaimana dulu proses diet saya, tanpa meninggalkan pleasure mengemil. Yang diutamakan adalah SEHAT. Akhirnya jadi ikutan langsing itu adalah bonus.
Salut sama Mondelez yang berusaha menginspirasi masyarakat untuk mengonsumsi camilan secara lebih bijak agar masyaraat Indonesia semakin sehat.
Terima kasih tips ngemil bijaknya mba. Rupanya ada aturannya ya biar mendatangkan manfaatnya. Semoga tulisanya terpilih menjadi salah satu juara. Semangat 💪😊
Makan bijak juga ternyata ada dampaknya lho
Jika ngemil saja bisa dikendalikan, apalagi makan yg biasanya porsi nya udah bisa terbayangkan ya.
Meleleh nih lihat Cadbury nya. Bagi bagi hak nih? Bijak dong…
Yaa ampun … Mbak suka ngemil coklat. Saya ngemil coklat saat hari istimewa ajah, pas milad. Wkwkw. Kalo gak gitu pas anak gak mau makan snack coklatnya, saya yg abisin. Jd ibu tuh malah makin doyan ngemil yaaa… Gegara anak nih *alibi
Mbaaaa… mbok ya cocatnya bagi-bagi toh Mbaaaa wkwkwkwkw.
Itu produknya Mondelez enyak endol semuaahhh, favorit saya dan anak-anak semua.
Penyumbang rasa ngemil dengan murko banget nget 😀
Saking enyaknya sih.
Makanya Mondelez begitu perhatian dengan kampanye ngemil bijaknya ya 😀
Btw, ngemil bersama keluarga.
Kalau saya dulu ngemil sendirian Mba, biar ga diminta nakanak, hahaha.
Lah si adik tuh kalau udah ketemu cokelat, sampai habis baru diam.
Kalau enggak, minta terussss! 😀
Sebagai ibu-ibu yang anak-anaknya suka ngemil segala biskuit, Mondelez jadi pilihan favorit saat belanja bulanan.
waaah menggoda banget ini sushinyaaa, sebagai pecinta sushi, liat foto sushi kaya gini jadi pengen makan sushi juga deh hihihihi
duh ya ampun itu burger bikin ngeces 😀 😀
Mondelez ini tau banget kesukaan masyarakat Indonesia, gak heran semua biskuitnya menguasai pasar
Ngemil emang udah seperti jalan ninja bagi kebanyakan orang kita ya. Cemilan itu rasanya perlu untuk selalu ada. Eh tapi memang sebaiknya bijak dalam waktu ngemil dan memilih camilan sih.
Kalau lagi waras aku ngemil buah-buahan. Tapi kadang ganti ngemil kriuk-kriukan 😀 Ngemil itu penting biar bisa lancar mikir 😀
Ngemil itu memang aktifitas yang menyenangkan banget ya mbak. Saya pun tipe yang sering ngemil apalagi saat banyak kerjaan biasanya sembari ngunyah tuh. Tapi memang harus pilih yang sesuai kondisi tubuh dan bijak juga ya biar gak sembarangan asal makan aja.
Klo ngemil bijak, pasti tetap aman ya mbak…
Krn di sesuaikan dgn kebutuhan tubuh
Saya nih, tiap duduk depan laptop, harus siap sedia kopi dan cemilan. Kuat banget ngemil. Huhuhu..sepertinya mesti mulai ngemil bijak dari sekarang.
Koq samaan sih mba, abis ngemil pizza lanjut burger dan kebab abis itu saya langsung merepet saya ini manusia bukan sih segalanya masuk tanpa filter haha, tapi abis itu jadi merasa bersalah sama tubuh. Sekarang jadi lebih milih snack apa yang harusnya baik dikonsumsi karena berpengaruh banget buat kesehatan kita
Mbaa…lihat foto2 di sini..jiwa ngemilku langsung berontaaak..wkwkw.. Thx sharingnya, aku juga pengen bisa ngemil bijak aah..
Iyaa…aku pun begituu…
Melihat camilan yang di foto, jadi auto-krucukkrucuk, heuheuu~
Memang ngemil dengan bijak, bikin badan tetap terjaga.
ibaratnya gini…aku boleh stop nasi,,,tapi gak bakal utk stop cemilan….bahkan pas lg nulis ini, aku ngemil keripik pisang keju, ;p (Gina)
Asiiiik! Jadi gak apa-apa ya ngemil. Asalkan harus bijak. Ngemil lah saya kalau begitu ^_^
Ternyata ngemil juga harus bijak yak hehe ya iya lah kalo ngga bijak yang ada lebaran hehe.. beneran banger sih ini harus bijak dalam hal apapun termasuk ngemil, karena memang yang berlebihan itu tidak baik ya..
Aku nih termasuk yang kalau ngemil itu suka bablas deh, apalagi kalau udah suka banget suka gak berasa aja gitu. Berarti sekarang kalau ngemil harus bijak mulai sekarang ini karena bisa bahaya juga sebenarnya.
Bahagianya itu ngemil sambil rebahan, nonton televisi kesukaan, dan bebaskan pikiran dari rasa bersalah. Kini saya coba memperbaiki semuanya. Meski susah, belajar ngemil bijak juga …
Wah tips yang cocok banget buat aku nih. Aku suka banget nyemil terutama saat lagi kerja malam, tapi kalau diterusin ya bahaya, sementara kalau berhenti jadi gak bisa mikir akunya. Boleh dicoba nih panduan untuk ngemil bijaknya ini.
Ternyata ngemil aja harus bijak ya mba wkwk sementara daku ya sangat senang makan apapun ga pernah nakar gitu hahha
Makan perlahan sambil menikmati dan jangan lupa bersyukur ternyata salah satu cara untuk ngemil bijak ya
Haha iya bahaya memang kalau ngemilnya tak terkontrol jadi memang ngemil itu kudu bijak, pas takaran, pas waktunya ya Mbak
Aku juga suka ngemil hehe, tapi kadang camilan gak sehat. Tips nya oke juga tuh buat kitabyang sudah mulai memikirkan masalah kesehatan nih,
Saatnya hamil begini saatnya banyak ngemil. Sebelum hamil malah nggak suka ngemil. Kadang snack dan makanan di rumah sering kebuang. Tapi perlahan nafsu makan bertambah dan now, ngemil is my way haha. Meskipun nggak bijak karena semua disikat.
Haduuuh… aku doyan banget ngemil. Susah deh ngilangin kebiasaan ini. Apalagi aku sukanya cemilan manis. Jadilah BB-ku susah turun. Makasih infonya yaa… sekarang harus timbang-timbang dulu sebelum ngemil.
Aku di rumah tukang ngemil semua jadi cepat habis jadi akhirnya ga terlalu sering bikin cemilan. Suami yg sering beliin, tapi ya itu dimakan ramai ramai jadi per orangnya ga terlalu banyak ngemil hehe
Saya di rumah paling suka ngemil hehe, anak pun jadi ngikutin deh, makan nasi jarang saya tuh tapi ngemil terus menerus hihih makanya susah turun bb
Ya ampun liat sushi jadi pengen makan sushi deh hehe. Mengenai ngemil sih biasanya kalau lagi laper banget atau senggang mikir kerjaan pasti deh ngemil tapi tergantung kantong juga sih hehe.
Makasih panduannya mbak. Semoga bisa saya terapkan. Jadi nggak asal ngemil lagi sekarang, heuheuheu..kalau gak bijak, malah jadinya kebablasan ngemilnya.
Ternyata ngemil aja harus diperhatikan adabnya ya Mbak biar maksimal nikmatnya. Ada seni hususnya. Hihi. Cakeep.
Baca artikel ini jadi ngeri-ngeri sedap buat ngemil sembarangan sekarang mbak apalagi segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh. Jadi harus lebih picky pilih cemilan sehat untuk keluarga.
Ngemil tuh emang paling mujarab untuk menaikkan mood dan menurunkan kadar stress. Yang penting jangan sampe sekaleng biskuit langsung dihajar habis aja yo mba. 🙂
Bener banget Mbak kalau ngambilnya nggak bijak akan bermasalah bagi kesehatan asik banget ini panduan cemilan sehat bijaknya
setuju banget
ngemil juga harus bijak
maksudnya jangan dibatasi wkwkwkwk
apalagi kalo sudah ngeroyal, kudu nyoba semua
Iiih….aku jadi takut.
Too much love will kill you!
Too much cemilan, bisa jadi juga bakal kill me.
Berasa ngomongnya ke aku banget.
Aku hobi banget ngemut permen. Ini termasuk ngemil yang gak sehat juga kan yaa…?
intinya semua yang berlebihan itu tidak baik ya. Kalau urusan ngemil saya juga doyan. Tapi yang paling dihindari adalah gula. Jadi sebisa mungkin stick to fresh fruit..
Camilannya bikin lapar mata mba… sedang serius baca… tiba-tiba camilan enak lewat menggoda selera… wkwkwk
produk-produk Mondelez ini salah satu favoritku loh mbak. Anak-anak juga suka. Oya kami juga biasa ngemil bareng-bareng. Cuman kalau pas kalap aja selain ngemil bareng masih ditambah ngemil sendiri.
ngemil itu kayak bocor alus sih, mbak. keliatannya dikit2 tapi sebetulnya kalau cek kalorinya bisa besar, udah gitu jarang ada cemilan yang mengenyangkan dengan kalori sedikit 😀
ngemil bijak untuk diri sndiri dan untuk cemilan yang lebih sehat yang akan masuk dalam tubuh :}
iya ngemil pun kalo ga bener cuma kenyang ga ada gizi apalagi bikin jiwa raga sehat heheheh… tapi pas pandemi ini emang apa aja dimakan sangking bosennya sih wkwkkw
hihi aku tukang ngemil kalo lagi stress mbak, dan ini memang pengaruh sih ya ke sisi psikologis. Manya butuh ngemil bijak biar timbangan tidak nganan
Aku tu kalau makan bisa cepet mbak gak nyampek lima menit semenjak punya anak. Rasanya pengen buru2 jd makan tu gk menikmati. Makanya nih mulai kapan hari aku udah nyoba buat makan pelan2 dan menikmati makananku. Alhasil aku skrng jarang nambah nasi lg kalau makan wkwkwk 😛
wahini…sebagai ngemilers garis keras wajib ikutan petunjuk ngemil bijak nih biar tetep sehat yak…
good food, good snacking, good mood and good job. I having so much snacking time since #Stayathome, because for 6 mounth i have not eat rice, hahaha
Ngemil bijak penting banget tips ini nih bagi emak-emak yang suka khilaf klo dah ngemil hehe…
Bener banget, ngemil itu harus bijak apalagi kalau cemilannya makanan ringan kemasan duh..duh bisa-bisa nggak sadar udah habis 5 bungkus oh no…
Aku kalau di jalan malah bisa banget gak ngemil. Dulu sih lapar gak papa karena kan sering muntah. Sekarang meski sudah jarang muntah, tetep gak biasa ngemil. Nah kalau udah santai, baru tuh ngemil dan makan buat isi energi. Jangan lupa untuk tetap bijak
Hidup ngemil 😀😀😀
Apa artinya hidup tanpa ngemil? Pastinya bakal sepi dari kriuk kriuk 😀😀😀
Aku sekarang udah mengurangi ngemil kacang, padahal kan enak ya.
Tapi kalo ngemil buah sih tetep jalan teruuuus
Beneeeeeeer Mbaaaa, tooooooossslah kita 😀
Nggak ngemil nggak afdal hehehe
Lapar nggak bisa fokus, jalan ninjanya ya ngemil kalau nggak pengen makan berat tapi beneran harus bijak menentukan cemilan ya Mba..
ngemil itu memang enak sampe sampe lupa perut udah buncit aja, tapi ingat selain bijak dalam memilih cemilan harus diimbangi olahraga yang teratur.
perkenalkan nama saya Sarwono dari ISB Atma Luhur
Bahkan ngemil aja butuh prilaku yang bijak ya kak hehhe