Wiihh, nggak berasa ya, dalam hitungan pekan, kita akan bersua dengan tahun 2024! Udah pasti, banyaaakk banget lintasan ide, gagasan, pikiran yang bersemayam di batok kepala. Kira-kira tahun depan, bakalan kayak gimana ya. Aku mau ngeblog dengan style dan niche apa? Trus, apakah aku masih setia dengan blogging things, atau justru mau “pindah ke lain hati” maksudnya lebih menekuni konten di aneka socmed macam Twitter, TikTok, Instagram?
Hmm… sampai detik ini, sepertinya aku paling nyaman banget ngeblog. Entah kenapa, kalo di socmed lain tuh kayak kurang bisa all out, ceunahhh! Kalau blogging, segala uneg-uneg duniawi bisa dikeluarkan dengan cara seksama dan tempo sesingkat-singkat, ehhh…. Ya ngga singkat banget siiik. Tetep kudu butuh waktu, pikiran, tenaga 😊
Buat bikin artikel 1000 kata kan (biasanya) ngga bisa sekali duduk. Kudu drafting, diendapkan, trus dikelola lagi, wkwkwk.
Yang jelas, ada tiga hal yang bakal kujadikan mantra dalam ngeblog di tahun yang akan datang.
(1). Always Share and Spread Happiness!
(2). Jangan Selalu Terbelenggu dengan Angka
(3). Blogging is Marathon
***
(1). Always Share and Spread Happiness!
Tahu sih, bahwa manusia itu terdiri dari dua rasa sekaligus: positif dan negatif. Film “Inside Out” sudah menjelaskan dengan sangat apik mengenai hal ini. Aku juga embrace all positive and negative feelings dalam diri. Ada saatnya aku marah, kecewa, dengki, sirik, dll. Tapiiii, nggak perlu ditulis di socmed ataupun blog dong yaaaa.
Aku berusaha keras untuk melakukan kurasi sekuat tenaga, agar artikel yang tersaji hanya menguarkan aura positif, seperti yang biasa dilakukan Travel Blogger Medan . Berbagi sesuatu yang kontributif. Yaaa, sesekali curcol boleh lah, tapi balik lagi, semuanya kudu disampaikan secara positif.
Kenapa?
Karena aku percaya, tulisan itu punya daya magis tersendiri. Kita tidak pernah tahu, apa efek yang menimpa orang lain setelah baca tulisan. Nah, ketimbang ‘menjejali’ pembaca dengan pengalaman yang menyesakkan, ada baiknya semangat always share and spread happiness yang kita kedepankan!

Tapi, Kak…. Kadang netizen malah sirik lho, kalau kita posting happy-happy melulu? Kesannya hidup kita kok bahagiaaaaaa terus, dan netizen penuh ujian dalam hidup.
Kalau tentang ini, ada prinsip yang aku pegang kuat: Kita bertanggung jawab atas konten yang kita tulis, tapi kita tidak bertanggung jawab atas persepsi/interpretasi orang lain terhadap tulisan kita.
Tips lainnya adalah, kita tuliskan hal-hal bahagia, tapi tidak dengan semangat pamer. Melainkan, semangat untuk mengajak orang lain untuk merasakan hal serupa, semangat untuk traveling ke destinasi yang asyik. Misalnya nih, tatkala aku berkesempatan ikut Google Local Guides Summit di Amerika Serikat, postingan yang muncul adalah seputar TIPS supaya teman-teman juga bisa lolos seleksi dan merasakan keseruan yang sama.
Baca: Jadi Local Guides dan ke Amerika GRATIS, Bagaimana Caranya
Yaaaa, walaupun bisa jadi satu dua orang merasa aku lagi pamer, ya sutralaaahh. Balik lagi ke prinsip yang aku share barusan: Kita bertanggung jawab atas konten yang kita tulis, tapi kita tidak bertanggung jawab atas persepsi/interpretasi orang lain terhadap tulisan kita.
(2). Jangan Selalu Terbelenggu dengan Angka
Berapa DA/PA (Domain/Page Authority) blog?
Berapa traffic-nya?
Berapa yang comment?
Berapa yang nge-share?
Kalau di-googling ada di page berapa?
Sponsored job sebulan dapat berapa?
Wah… kayaknya fee kamu nggak segede blogger yang onoh ya?
Uhuuuk!! *batuk* Familiar dengan kalimat di atas? Tahu dan paham banget kok, kalau sebagai blogger, mau tidak mau kita kudu kerja keras sekuat tenaga untuk bisa menghasilkan performa score blog yang oke. Saya pun berjuang setiap hari, agar scale up! Pasti ada sejumlah blogger panutan, yang ngehits, yang DA/PA tinggi, yang nominal job review-nya bisa untuk DP rumah di pusat Surabaya.
Akan tetapi……. Kalau SEMUA HAL harus terus-menerus diukur dengan angka, statistik, dan sebangsanya, tidakkah lelah yang justru mendera? Lelah batin banget, lho, sist and bro.
Saking “ambisi”-nya meraup angka statistik, terkadang aku menulis dengan “hampa rasa”. Tidak ada “ruh” yang bergumul dalam gumpalan diksi dalam blog. Kalau ini terjadi sesekali, mungkin tidak mengapa. Tapiiii, heiii…. deraan deadline yang begitu ketat, tuntutan angka demi angka yang menjerat, sepertinyaaa……. Harus ada yang saya ubah!
TIDAK SEMUA HAL kudu diukur dengan angka. Yap, saya tentu masih berjibaku dengan statistik blog dan aneka turunannya itu. Akan tetapi, ayolah…. Tulisan yang digoreskan dari hati, niscaya akan sampai ke hati pembaca. Saya sudah lamaaaaaa banget tidak memproduksi artikel penyejuk jiwa. Sungguh rindu bisa menghadirkan postingan semacam ini.
Baca: Rumus Jitu Hadapi Persoalan Hidup
Bismillah. Semoga di tahun 2024, aku lebih banyak cerita tentang human interest, hal-hal “sepele” di sekitar, tapi bisa memberikan insight mendalam. Jangan melulu berkutat dengan angka!
(3). Blogging adalah Maraton
Pernah ikut lari marathon? Saya sih, belum 😀 Tapi, beberapa sahabat saya kerap ikut lari marathon, bahkan sampai ke Jepang segala.
Kata mereka, marathon itu bedaaaaaa jauh dengan sprint *ya iyalah*. Untuk bisa sukses finish strong di marathon, dibutuhkan pengendalian diri, emosi, fisik, dan semuanya harus stabil. Tidak boleh gampang salah fokus. “Bahkan banyak yang meragukan kemampuanku untuk marathon. Suara-suara sumbang itu jangan didengerin! Kita harus fokus untuk lari dengan senang dan sehat selamat bahagia sampai garis finish,” begitu kata sahabat saya. Intinya, harus konsisten.
Yep, saya menganalogikan blogging adalah marathon. Butuh “nafas yang kuat dan panjang”. Butuh semangat dan kemauan untuk latihan, mengonsumsi makanan bernutrisi, dan sikap “ndableg” agar kita tidak terpengaruh dengan omongan orang lain. Jangan dengarkan suara sumbang. Terus focus dan be happy ketika berkecimpung di dunia blogging!

***
To sum up, begitulah dunia blogger dan segala dinamika yang ada di dalamnya. Terima kasih KEB sudah menghelat ajang ini. Dan tentu saja, aku berharap dan berdoa yang terbaik untuk Komunitas Kumpulan Emak-emak Blogger kesayangan kita semua. Supaya bisa terus memberdayakan para Perempuan di kolong langit. Senantiasa menjejalkan aneka ilmu dan inspirasi. Membantu kita semua untuk tumbuh, berkembang, dan merayakan hal-hal baik dalam hidup. Memang tidak mudah… apalagi kita menjadi “warrior” di kancah digital yang demikian “keras bin ganas”. Akan tetapi, apabila semangat kebaikan ini dilakukan secara “berjamaah” bersama teman-teman KEB, insyaAllah tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Tentu banyak PR yang harus terus kita hadapi, manakala ingin menjadi a better version of me di kancah blog. Aku akan menjalaninya dengan sepenuh jiwa. Menghindari energi negatif, berupaya sekuat tenaga untuk menebarkan positive vibe lewat konten blog. Semoga Allah ridho, dan melapangkan jalan kita ya.
Happy Blogging, semuanyaaaaa! (*)

Kalo kata Slank:
Kalau sumbang janganlah didengarkan, kalau merdu ikutlah bernyanyi..
Hehe.
Maju terussss Mbak Nurul.. semangat menyebarkan konten-konten positif lewat tulisan-tulisan mb Nurul yang renyah!
tumben SLANK
Biasanya Dewa 🤣😁
Biar imbang, 😂
Setujuuuuuu ❤️❤️❤️❤️. Blog itu ga cukup cuma sekedar suka. Tapi harus cinta, passion kuat, sabar, dan niat utk trus menulis.
Mungkin Krn aku terbiasa menulis segala sesuatunya sejak SD, jadi buatku blog udah kayak bagian hidup. Ga bisa kalo hrs pisah dr blog ❤️. Stress itu pasti.
Kalo disuruh milih stop medsos, atau stop blog, aku akan pilih medsos mba. Mendingan ga punya, drpd hrs pisah dr blog.
Medsos juga ga terlalu sesuai Ama aku sbnrnya, Krn di sana nulisnya terbatas kan. Ga bisa kepanjangan, sementara aku kalo udh nulis bisa puanjaaaaaaaaang sampe detil 🤣🤣🤣🤣.
Yang penting happy pas ngeblog, yeaaaaaa. Aku juga berusaha gak stress lihat DR, PV, dan sebagainya. Kalau dipikir terus jadi mumeeeet.
Didraft dan diendapkan, wkwkkww
aku tertohok mbak…
Nulis 1000 kata itu saya butuh jeda (jeda yang panjang) 😀
Terimakasih tips nya mbak
harus semangat dan terus semangatttttt
Ngblog dengan bahagia ..setuju saya! Ngapain juga tersiksa dengan segala parameter-nya, jadi enggak happy lagi nulisnya. Toh kalau kita bahagia, pembaca pun terpengaruh sehingga misi spread happiness bakal terwujud. Terus semangat ngeblog kita!
Saya setuju sekali, Mbak. Saat ngeblog itu jangan melihat angka. karena nanti malah terbebani. kayak saya menargetkan 100 artikel setahun. Sudah 2 tahun malah tidak tercapai hahaha. Jadi enjoy saja, tapi terus konsisten menulis, posting, dan share. Eh, malah target tercapai, dan akhirnya ngeblog jadi bahagia.
wah, tipsnya boleh juga nih aku praktikkan biar ngeblognya lebih bahagia dan tanpa beban, plus makin banyak dapat cuannya juga, amiiiin ya rabb
Betul banget Mba, angka-angka dalam ngeblog itu, salah satu penyebab writer’s block 😀
Lalu jadi ngeblog’s block 😀
Jadinya menulis terlalu tertekan, takut ga ga ada yang baca, takut gini, takut gitu.
Jadinya, ga nulis deh, hehehe
Setuju, saya juga ingin ngeblog dengan happy dan tidak mau terlalu pusing dengan deretan angka-angka itu, asli pusing banget kalo semua dipikirkan ya, yang terpenting kita sudah berusaha menulis yang terbaik yang kita mampu, mengenai hasilnya biarkan saja mengalir apa adanya.
Nge-blog memang kudu dari hati sih yaa..
Karena biasanya dari sana, terbaca karakter sang penulisnya. Hihi, so soan bisa baca karakter yaah..
Gak diink..
Cuma aku seneng aja kalau nge-blog, ngliat angka, lalu digeder lagi. Bukan buat cari cuan juga sii… karena aku uda sadar diri banget kalo aku lemah dalam beberapa topik. Jadi liat angka buat kepuasan pribadi aja. Yah, semacam “Oh, aku tuh lagi di tahap yang ini yaa..”
Happy Blogging, ka Nurul.
Artikel ini jadi penyemangat buat saya, semoga bisa travelling overseas dari blogging. Semangat untuk kita semua menyambut 2024.
Jangan terbelenggu dengan angka kecuali rate fee hahaha.
Iya nih setuju tulisan di blog akan menemukan jodohnya sendiri, makanya diusahakan yang membawa manfaat buat banyak orang ya mbak.
Wah asyik kalau blogging dibikin maraton nih jd gk akan berhenti ya ngeblognyaaa, lanjut semangat terooosss 🤣
Kalo aku sih ingin tetap bertahan dengan niche yang ada sekarang. Tapi tentunya dengan penguasaan diksi dan cara menulis yang lebih berkualitas. Pengen lebih bisa meng-eksplor rasa dengan rincian serta bahasan yang lebih mendalam. Oia, sama ingin menguasai soal ragam budaya daerah khususnya wastra dan menulis tentang para perajin craft yang berangkat dari nol hingga menggapai sukses.
Bener banget. Mau cerita soal apapun, tugas kita hanya menyampaikannya dengan positif. Tak perduli gimana pun kondisi hati dan fisik kita. Hehehe
Ngeblog emang harus dianggap sebagai aktivitas yang menyenangkan ya?
Khususnya buat saya yang menerapkan aktivitas blogging agar otak terus “muter” , enggak pasif
sehingga setiap baca berita, nonton drama atau melihat sesuatu, saya mengasah diri untuk menjadi tulisan, walau hanya berakhir di draft 😀
Ngeblog ya hadapi dengan santuy.
Jangan ngoyo, apalagi senewen kalo dalam sebulan gak nyentuh target angka dapat job..
Kleyengan yang ada ya kak? Hahaha
2024 aku mau lebih semangat lagi ngeblognya
Lebih bagus nulisnya
Lebih banyak cuannya. Haha
Tetap bertahan dengan Niche lifestyle pastinya. Tapi harapannya sih bisa lebih konsisten dan rajin update dibanding tahun-tahun sebelumnya. Aamiiin… Semoga kita semua bisa terus ngeblog dengan bahagia yaa
Aku ketinggalan nih tentang blogging challenge dari KEB, huhuhu
Tahun ini blog aku mostly etalase, juaraaang banget update yang organik
Mudah-mudahan tahun depan ada peningkatan deh yaa
Dan kerasa banget deh klo ngeblog tanpa peduli angka-angka tuh ringan banget
Tapi khusus yang blog-nya bukan jadi pekerjaan utama ya
Aku pun masih tetap pilih ngeblog mbak.
IG, FB, Twitter udah lama nggak update.
Jadi 2024 pun tetep lah miara blog ajah. Sampai saat ini, DA, PA, trafik biar jalan apa adanya, yang penting dapat kesenangan dari nulis.
Aaaah mbak Nurul Rahma ini salah satu blogger panutanku
Aku ngga kehilangan semangat ngeblog aja udah alhamdulillah, mbak
(sederhana sekali yaa, harapannya, hihiii)
Dan memang belum pernah keluh kesah pribadi jadi konsumsi publik dalam bentuk artikel.
Keep Inspiring ya, mbak…
Btw, terimakasih BLnya 🙂
Saat ini saya menulis blog karena mau menulis saja Mbak. Ga lagi lihat statistik.
Senyamannya saja, sebagaimana Mbak Nurul menemukan titik nyaman ngeblog.
Yang penting tetap sharing hal baik dan inspiring sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan.
Duluuuuu aku nulis blog ribuan kata bisa cepat kelar. Makin ke sini makin ke sana hahaha alias kebanyakan urusan jadi lama selesainya. Iya, aku suka nulis dibandingin konten2 kekinian genZ sih karena basic aku emang nulsi diary dan buku antologi. Dah ga pusingin DA PA lagi sama SEO yang penting bahagia aja, apa karena usia juga ya wakakakaka 😀
Kalau aku sih jujurly 2024 pengen pindah hosting dulu. Lagi waswas ama hostingku sekarang huhuu. Tapi yang jelas masih akan terus nulis yaa. Insya Allah semakin rajin nulis organic HAHAHA semoga!!!
Tapi setuju lho makkk, kalo kita cuma fokus sama standar angka malah bikin capek, ygy! Jadi lebih selow juga. Aku juga selalu memegang kata-kata, “Tulisan yang digoreskan dari hati, niscaya akan sampai ke hati.”
Semangat!
Saya pun masih tetap paling nyaman dengan blog mbak. IG, FB, TikTok udah lama dianggurin, nggak pernah update.
Angka-angka? hihi… pernah berada di fase memburu angka, dan emang melelahkan. Jadi ya akhirnya balik lagi, ngeblog untuk kesenangan dan berbagi manfaat aja
Inspiring banget mak… bagiku seorang blogger yang sedang dalam fase enggan dan bingung mau ngapain sih gue nulis blog? Huhu.. padahal mah nulis-nulis aja, ada yang baca alhamdulillah, gak ada yang komentar juga gapapalah.. bener yang penting niatnya berbagi yang bermanfaat dan bikin hati kita senang ya.. lovee..
Seriiing banget memikirkan banyak hal.
Kayak, kekuatanku sebenernya dimana?
Apa aku mau gini terus?
Apakah aku bisa bertahan untuk 5-10 tahun ke depan?
Rasanya memang kalau uda nyaman, jadi enggan beralih ke media lain yaa..
Aku juga nyamannya di blog, ka Nurul.
Semoga tahun 2024 kita terus berbagi lewat platform blog ya mak. Karena bagaimanapun menulis diblog itu bagaikan healingnya emak-emak juga ya. Semoga aku tahun depan tetap konsisten nulisnya seperti tahun ini.
Aamiin~
Jadi kebayang ka Chie semakin rajin nge-blog means semakin sering halan-halaaan.. Hihihi~
“Menikmati Musim Salju Bareng mas Seojin”.
Aku belum kebayang 2024 nanti ngeblognya bakal gimana. Yang pasti, aku masih niat nulis, dan maunya lebih rajin tanpa lihat angka dan lainnya. Yuk mari semangat!
Nah iyaaa… ketiga hal yang ditulis Mbak Nurul tadi tepat semua. Ngeblog emang kayak marathon… kudu kuat nafasnya. Terkadang kayak mau nyerah di tengah, tapi ntar pelan2 lanjut lagi.
Tahun 2024 aku merencanakan semoga lebih konsisten lagi sih ngeblognya. Karena selama ini masih angin-anginan dan terburu-buru. Pengen lebih fokus ke ngeblog tapi menjalaninya dg santai.
Pastinya tetap nulis aja
Apa pun itu selama dikuasai
Tak hanya melulu soal dibayar juga
Kalau pun 2024 takdirnya semua tulisan dibayar yaa alhamdulillah
Semoga 2024 kita bisa ngeblog dengan bahagia dan produktif ya mbak
Lebih baik daripada tahun kemarin
Sejauh ini, Mbak Nurul pemenang nulis paling renyah hahaha.. sakjane aku juga pengen ngeblog terus, tapi jujurly, sekarang mulai tertarik sama medsos wkwkw.. Oh ya.. pengen gitu rehat dari angka-angka DA PA edebre.. tapi.. tapi.. sekarang jobnya mau yang DA PA oke pie.. dilakoni ae ya haha
Bener loh Mbak, kita bertanggungjawab atas konten yang kita buat tapi persepsi orang lain terhadap tulisan kita ya bukan tanggungjawab kita. Namanya manusia, nggaktahu juga apa yang ada dalam hati dan pikirannya. Kita share dengan niat memotivasi, eh dianggapnya pamer. Kayak gitu ya banyak… Yang penting jangan pernah putus asa untuk share tentang hal2 kebaikan, mungkin ada yang iri dengki tapi pasti banyak juga yang termotivasi.
Untuk sekarang, terkadang aku menulis tanpa mempedulikan angka-angka. Pokoknya nulis aja, hihi. Dan aku setuju tentang tanggung jawab kita terhadap apa yang kita tulis. Sharing yang baik-baik aja, ya, agar bisa memotivasi pembaca.
Aku padamu, mbaakk…
Setuju banget kalau blogging itu marathon, butuh endurance… butuh strategi supaya bisa konsisten dan stabil sampai finish.
2024 aku juga mau membenahi beberapa hal di blog aku, smoga kelakon deh soalnya udah direncanakan di tahun kemarin juga tapi gagal, haha..
Keren pake banget mba, aku sangat nyaman baca artikel mba, artikel ber-ruh dan memang blog dan platform socmed tetap samgat berbeda yaa. Blog punya nilai spesial nya tersendiri, jujurly aku enggak pusing sama angka. Lebih pusing gimana ya nentuin niche dan konsisten nulis hehhehee. Sering kali pengen coba-coba nulis ini, itu dan akhirnya enggak jadi nulis. Kemudian sangat setuju terkait sharing tulisan yang penuh kebahagiaan, semoga saja aku bisa terapkan kadang suka keceplosan curcol..dududu, emang kudu kaya marathon ya kalau ngeblog itu..semangat
Ga mau terlalu mikir pv dll sih yaa cuma ya riset kw dan bw bw aja..lebih suka ngeblog natural sekarang. Artikel organik. Dibawa happy aja. Alhamdulillah job akan mengalir dengan lancarrr.
tulisannya mba bikin saya bersemangat menulis lagi, kadang ya saya masih keblocking dengan poin-poin di atas, alhasil ngeblognya kayak terpaksa, kadang ketunda hanya karena kayaknya ah kurang dari 1000 kata atau lainnya lagi, alhasil ga jadi-jadi nulisnya
Betul banget,jadi blogger tuh tantangannya banyak banget apalagi katanya blog sudah nggak laku lagi di tengah gempuran media sosial yang kinyis-kinyis dan menarik. Tapi, aku tetap semangat ngeblog karena banyak yang bisa kita bagikan di blog yang platform lain kurang bisa, seperti berbagi informasi dan pengalaman secara lengkap dan runtut yaa
kalau diriku emant tipe slow blogger sih, yang emang nulis karena aku suka nulis tentang kuliner atau perjalanan ajah. jadi yang terpenting sih masalah konsistensi menulis. Sisanya sambil jalan dipelajari
Paling enak dibawa santuy aja ya mbak
Ngeblog dengan bahagia
Biar nggak stres ya
Yang penting tetep menulis
Di blog aku, yang di draft dan diendapkan bhuanyak banget… tapi yang kelar sedikit… hahaha…
Perlu lebih rajin nyicil menyelesaikan nih sepertinya…
Menurutku jd blogger ada motivasinya masing² sih.. Jd wajar klo misal ada yg ngejar “angka” aja. Apalagi klo fulltime blogger, yg mmg cari duit di situ. Tp yg pasti mostly blogger isinya org2 pinter.. Yg bisa merangkai kata jd enak dibaca. Semoga yaa gak pake chat gpt hehee.. Dibanding dgn medsos lain, yg mungkin ada org pinternya.. Tp bnyk jg yg gajelas dlm berkomentar.. Maju terus bloger Indonesia!
Kalau saya sekarang yang penting menulis aja dulu dengan senang dan gembira, soalnya memang betul kalau blogging itu Marathon. jadi memang harus dijaga kecepatan dan juga energinya. Minimal 4 tulisan dalam sebulan itu adalah target yang harus dijaga dan harus berkomitmen untuk menyelesaikannya.
Sempat ada di masa berpatokan dengan angka. Ini waktu awal2 kenal sama yang namanya DA/PA, DR dan bla bla. Efeknya jadi gak fokus buat rajin update tulisan karena sibuk urus dalemannya blog. Ya emang penting juga sih tapi kalau gitu kayak ada tekanan ya dan ngeblog jadi gak have fun padahal harusnya dibawa santuy aja. Dan yah saya setuju nih dengan Mbak, blog ibaray marathon^^
Iyaaa, blogging itu tentang konsistensi dan endurance. Sejauh mana kita tetap menulis dgn konsisten jangan sampe ngos-ngosan di awal lalu bleng hilang nggak update2 lama. Saat kebanyakan ambil job konten sosmed, saya lalu balik lagi… kok jadi sama kayak yg lain ya, brandingku kan blogger.. tapi kok malah sibuk di sosmed. Akhirnya ya choose my own battle, aku pilih blog krn aku pribadi ngga sanggup megang semuanya…