Selamat datang di tantangan hari ke-2.
Temanya: Favorite Inspiring Quote. Duh. Kalau ngomongin quotes, kagak ada habisnya lah. SEMUA Quote Rasulullah, saya cinta banget! Enggak ada yang mubadzir. Semua diucapkan dengan presisi dan selalu relevan hingga kini. Ya iyalah. Semua ucapan beliau selalu ‘di-quality control’ oleh Allah.
Eniwei, di luar sabda Rasul, ada beberapa quote yang membantu banget dalam menjalani hidup yang penuh riak-duri-onak-gelombang-menerjang ini. Ada kalanya saya ngerasa sedih tak berujung. Dan, quote ini membantu banget, supaya saya bisa BANGKIT dari kubur. Ihiks.
Apa sih definisi Happiness?
Uhm. Yakin banget lah, semua orang tentu punya jawaban yang beda-beda.
Kalo definisi ‘happiness’ ditanyakan kepada seorang @nurulrahma ketika masih berusia 10-an, 20-an tahun, tentu beda dengan jawaban ketika saya berumur 30-an. Beda juga ketika saya umur 40, atau 50, atau 60 (jika Allah masih memperpanjang masa kehidupan saya, tentunya)
Di umur 10, definisi ‘happiness’ buat saya adalah: bisa naik eskalator di Sinar Supermarket. Atau, main boneka-bonekaan. Atau, main gobak sodor, bola bekel, benteng-bentengan…..that simple! *gampangan banget emang jadi bocah*
Kalo di umur 20-an, tentu ‘happiness’ saya mulai bergeser. Saya baru happy kalau IP di atas 3 koma sekian. Kalau saya bisa dapat duit dari kerjaan freelance/ part time. Kalo gebetan saya tiba2 ngajak ngobrol asik, nraktir di kafe cihuy, ngajak nonton pilem, semacam itulah. Khas anak2 ABG.
Di umur 30. Tentu happiness adalah ketika kita punya keluarga yang begitu kompak, saling sayang, ber-azzam kuat untuk mencintai Allah dan melaksanakan semua syariat Islam…. Plus, punya duit segambreng, jadi enggak perlu mikir2 banyak kalo mau belanja-belanji. Hahaha. That’s happiness. Mulai ‘banyak maunya’, rempong dan complicated.
Nah.
Masalahnya, sometimes, happiness kita tercerabut. Seperti yang pernah aku alami di umur 20-an. Punya karir moncer. Public Relations di sebuah korporasi multinasional. Naik pesawat plus nginep di hotel berbintang. Bikin Press conference, de es be… de es be. Gaji? Wuah. Lebih-lebih-lebiiiih dari cukup pake banget!
That’s my happiness (at that time)
Kemudian, tiba-tiba happiness itu tercerabut. Ough! Tentu, rasanya sakit. Saya mengajukan resign, tapiii… sebenarnya saya belum siap buat resign. Saya resign karena harus ngurus anak. Saya resign karena ingin merawat ‘happiness’ saya yang lain.
Somehow, I really miss kerjaan itu, tentu saja. Sering banget saya menggalau, why God closed my previous happiness? Dan, quote di atas itulah yang jadi pelipur hati yang berduka. Saya punya happiness yang lain. Gapapa ketika satu pintu kebahagiaan ketutup, karena saya punya BANYAK kebahagiaan yang lain. BANYAK. BANYAK. BANYAAAAAAK. BANGET.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An-Nahl: 18).
Yes, agree! Absolutely!
Kita ga pernah minta oksigen…. Allah sudah sediakan untuk kita….
Kita ga pernah minta punya mata, hidung, telinga, tangan, kaki…. Semua sudah Allah berikan untuk kita…..
Rasanya terlalu durhaka kalau kita hanya mengingat ujian berupa hal buruk dalam hidup. Terlalu banyak hal baik yang kudu kita syukuri. Oke. Saya tutup postingan kali ini dengan lirik lagu “Happy” by Mocca. Really love this band.
★Life is just a bowl of cherriesSometimes it’s sweet or filled with worriesDont be afraid when things go wrong, just be strong.When thing seems up in the airAnd everything is so unfairAnd u stumble and fallJust pick ur self up and sing★★If one day you lose ur way, Justremember one thing, my friendWhen u’re under a cloudJust face the music and singIf one day u lose ur way, Justremember that im here to stayDont u give up, Keep u chin upAnd be happy★ Repeat★★ RepeatIf one day u lose ur way justremember one thing my friendWhen u re under a cloudJust face the music and danceIf one day u lose ur way Justremember that im here to stayDont u give up, Keep ur chin upDont u give up, Keep ur chin upAnd be happy
Ishhh,.. ikut bahagia bacanya 😀
Issshhh, tengkiu udah mampir dan komen di mari 🙂
Sama-sama 😀