Mengayuh Becak Cinta di Alun-Alun Kidul Jogja

Ada dua kota favorit saya saban liburan ataupun sekedar pengin “short escape” dari lika-liku njelimetnya kehidupan sehari-hari. Yang pertama, kota Batu & Malang, yang kedua Jogjakarta. Berkali-kali ke Jogja, nggak pernah bikin saya bosan. Meskipun bolak/balik ke Malioboro, rasanya tuh masih kuraaaang melulu. Pengin balik lagi, lagi, dan lagi.

Pas ikut acara Mombassador akhir tahun lalu, saya pun semakin terperangah dengan Jogja yang kian cantik memukau. Resort tempat kami menginap, sudah pasti indah niar warbiyasak. Selain itu, kami juga diajak dinner di sebuah resto yang klasik, dan priyayi banget. Namanya resto Sekar Kedaton. Yang tak kalah sip markosip adalah…. para emak ini diajak buat nggowes alias nggenjot becak cinta di Alun-Alun Kidul Jogjakarta :))

img_2682

Wohoooo… ini EPIC sih, menurut saya, hahaha. Butuh keberanian (dan tenaga sekuat babon) loh, buat bisa nggenjot nih becak. FYI, kawasan alun-alun kidul ini, biarpun weekdays, ramenya minta ampun. Banyak mobil dan motor yang terparkir di pinggir jalan. Belum lagi, orang-orang yang sibuk nongkrong, hahahihi, bakul yang menjajakan barang dagangan, manusia berkostum badut Teletubbies, Mickey, apapun! Jadi riuh gitu lah suasananya!

img_2683

Saya ketiban rezeki satu becak dengan bunda kece asal Jakarta, mba Liswanti Pertiwi, mba Maliha dan bunda asal Ambon. Mba Lis yang jadi komandan becak kami, alias pegang setir. Suasana malam yang kian gelap, berpadu dengan kondisi jalan yang ruameee dan sometimes padat merayap….Widih, itu semua memunculkan sensasi tersendiri: ngeri-ngeri sedap!

Beberapa kali, mba Lis kayak mau nyerempet mobil atau motor yang parkir. Haha! Sampai diteriakin sama tukang parkir, “Agak kiri Bu… Yak yak yaak… teroosss.. terooosss…! Konsentrasi kami, sedikit banyak juga terganggu oleh musik jedag-jedug yang ada di dashboard becak. Iya lo, ternyata selain pakai lampu warna-warni, becak ini juga “boros energi” banget dengan nyetel video lagu-lagu plus speaker yang ajegile hebohnya!

naik-becak-conta

Naaah, gegara main becak cinta ini, saya jadi mikir, harusnya ada dong kreator yang bikin “IDE GILA” terkait pemanfaatan tenaga nggowes untuk dikonversi jadi energi listrik? Yak, beti-beti alias beda tipis laaah, dengan tim electric eco bike ITS, yang sudah melahirkan inovasi cespleng. Yaitu, energi ketika menggowes sepeda listrik, bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya buat nge-charge HP. Becak cinta mestinya juga gitu dong. Sembari muterin alun-alun kidul, sekalian juga ada konversi energi… Jadi, waktu yang ada bisa terpakai dengan optimal.

Hayuk hayuuk, siapa yang mau ikut kompetisinya? Untuk syarat ketentuan, boleh lah, dibaca di postingan ini.

Baca: Kompetisi Ide Gila

Hmm, buat para emak, kalau punya IDE GILA bisa juga loh, ikutan kontesnya. Tapi, sepertinya… emak-emak lebih sigap kalau ada kontes Resep Makanan Sehat deh ya. Ya kan? Ya kan? Duhai corporate, duhai brand… yuk dong, bikin kontes resep buat para emak. Dijamin, buanyaaaak yang bakal ikutan hihihi.

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

9 thoughts on “Mengayuh Becak Cinta di Alun-Alun Kidul Jogja”

  1. Saya pernah maaakkk ke alkid (alun2 kidul).. Tapk antri becak cintanya luama ngetz.. Pas malming sih.. Jadi saya gak jadi deh nyewa becak cintanya.. Akhirnya mlipir ke gerobak wedang ronde.. Menikmati wedang rondr sambil ngliatin mereka2 yang heboh genjot becak cinta.. Hehehe…

    Setujuuu… Bikin kontes resep masakan…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: