Follow me on Instagram: @bundasidqi
Haii…haii…haiii…
Gimana kabar ibadah Ramadhan-nya?
Semoga selalu semangat dan sehat sentosa yah! Huuum, kalo lagi ngabuburit, apa aja nih yang dilakoni teman-teman? Berburu paket menu buka puasa? Ngadem di Masjid? Baca Al-Qur’an?
Naaah, saya lagi bikin cerpen nih. Ceritanya soal perempuan yang rada krisis pede gitulah hehe.
Udah lama saya ngga posting cerita fiksi di blog ini. Baiklaaah, ini ada cerita pendek yang barangkali relate dengan banyak perempuan di muka bumi. Bisa banget dibaca pas lagi ngabuburit yak 🙂 Happy Ramadhan, everyone…!
Mirror mirror on the wall…. who’s the prettiest girl in the world?
Lagi-lagi saya mematut diri di depan kaca. Masih ada setitik komedo. Jerawat batu yang enggan minggat hingga berminggu-minggu. Noda-noda flek hitam akibat serangan sinar matahari, belum lagi kulit kusam yang cenderung kering mengenaskan. Kupegang hidungku. Bentuk jambu. Dengan bongkahan lubang hidung yang demikian menganga, terkadang membuat rambut yang ada di dalamnya ikut unjuk rasa, demi menunjukkan eksistensi di hadapan pemirsa.
Kulit… gimana kulit? Secara fisik, kulit saya terlalu sawo matang (atau sawo terlalu matang alias busuk?) Yeah, gimana lagi, memang ini sudah dari sononya. Bapak-ibu saya berkulit demikian. Jadinya aneh kalau tiba-tiba lahir seorang bayi dengan kulit kinclong putih berseri ala Song Jieun. Iyah, Song Jieun yang artis Korea itu… Belakangan ini, saya memang kerap diracuni teman-teman, untuk larut dalam gegap gempita Korean wave. Walaupun sebenarnya saya tak suka dengan gosip-gosip selebritis, apalagi drama korea yang ngabis-ngabisin waktu gegara kita harus khusyu’ mengikuti tiap episodenya… tapi… bagaimana lagi. Saya nggak sanggup jadi “orang anti-mainstream” yang tak dipedulikan lawan bicara hanya karena tak paham soal drama korea (drakor).
Aaah….
Hidup terkadang penuh kepura-puraan. Kepalsuan yang demikian nyata. Pura-pura suka drakor supaya diterima dalam lingkup pertemanan. So pathetic, eh?
Belum lagi, tren skincare dan make up ala Korean style. Semua website dan beauty blogger meracuni saya dengan rentetan produk yang harus dibeli. Harus dipunyai demi sebuah predikat “mengikuti tren kecantikan kekinian”.
Dan ketika kau telah menggelontorkan sedemikian banyak rupiah demi mengikuti tren itu, lalu yang kau dapatkan di depan cermin adalah seonggok wajah dengan kualitas super menyedihkan… lantas, aku kudu piye?
Kulit saya tetap sawo nyaris busuk. Hidung saya tetap besar, karena tak kunjung berani menjalani prosedur filler di klinik kecantikan. Bodi saya gemuk bulat sempurna, diet ala artis korea ternyata tak menjamin bahwa bodi idaman bisa terwujud seketika. Baju-baju yang saya pakai… walaupun semua itu berbandrol lumayan mahal (dan saya beli dari online shop khusus baju-baju Korean style) ternyata sama sekali tidak menolong.
Saya tetap begini-begini saja. Sama sekali tak ada sisi menarik. Lantas, gimana saya berharap ada cowok melirik?
***
“Lah? Jadi lo selama ini motivasinya cuman buat dilirik cowok? Bahahahahahaha….!”
“Husssh! Ketawanya kenceng amat sih?? Kayak puas gitu abis nge-bully guee…”
“Ooops, sorry sorryy…. abisnya niat lo tuh yang harus dilurusin.. okey, bentar yaa…”
Kak Dinda menyeruput chocolate milk shake yang baru saja gue bikin. Matanya mengerjap indah.
“Gilaaak! Ini milk shake-nya sedapp bangeeett! Ya ampyuuun serius lo bikin sendiri? Lo kudu buka bisnis kuliner milk shake ini. Jual via instagram aja pasti banyak euy yang pesen..”
Segaris senyum dikulum menghiasi bibirku. ”Kak Dinda bisa aja aahh…”
“Sumprit dehhh, ini milk shake paling endes yang pernah gue minum! Ya ampuuun, Ramdhan ini menyenangkan banget kalo buka puasa minum milk shake beginian terus. Cepetan gih, lo kudu buka online cafe delivery milk shake deh, serius!”
Lagi-lagi aku mengembangkan senyum. Kak Dinda beneran paling juara membangkitkan asa yang sempat terkubur gegara rasa mellow tak berkesudahan.
“Eniwei… Van… kalo jualan lo laris manis tanjung kimpul, bisa banget buat beli baju lebaran kan? Ya kan, sekarang udah waktu yang pas banget buat berburu baju baru untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Eh, lo tahu kan, kalo kita bisa Temukan koleksi baju lebaran terbaik di ZALORA yang sesuai dengan selera! Macem-macem deh modelnya. Ntar kita searching bareng yes. Lucu kan, kalo baju Lebaran kita pakai tema yang sama…”
“Sip, sip Kak! Nanti deh, Vani pertimbangkan buat jualan milk shake. Dan, iya juga sih, menarik banget yak, kalo bisa Lebaran pakai baju baru koleksi Zalora.”
“Embeerrrrr…. Oke, balik lagi ke pertanyaan lo. Gini ya, Vani. Gue mau bahas curhat lo barusan soal kenapa nggak bisa putih mulus kinclong ala gadis Korea. Sebelumnya, kita sepakat dong, bahwa rujukan utama dalam hidup kita adalah Al-Qur’an.
Nah, lo baca tafsir surat At Tiin ayat 4. Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Mahasuci Allah yang telah menciptakan setiap orang menjadi pribadi yang unik dan berpotensi dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Fii ahsani taqwiim. Nah bagaimana fii ahsani taqwiim-nya lo?
Ya diri lo sendiri, be the best version of you. Semua kudu disyukuri dong. Kecantikan bukan sesuatu yang rumit. It’s so simple… ketika kita makin dekat pada Allah, maka kita akan semakin cantik. Iman dan amal adalah resep cantik yang tak bisa ditawar.
Wudhu dan senyuman bahkan menjadi obat anti aging paling top, yang takkan tergantikan. Selanjutnya, ya tetap kita berusaha untuk lebih enak dilihat, misalnya selalu menjaga kebersihan wajah dan tubuh, menjaga keindahan dengan baju yang selaras, enak dilihat, dan semacamnya. Percayalah pada Allah, sebelum percaya pada diri sendiri!”
Aku manggut-manggut. Kakak sepupuku ini memang selalu passionate untuk mengeliminir krisis pede yang menjangkiti saudaranya.
Ya! Saya harus bersyukur atas kulit yang sawo terlampau matang ini (Alhamdulillah… ini kulit yang eksotis), hidung yang berukuran besar (Alhamdulillah, saya menghirup oksigen jauh lebih banyak dari yang lain! :)). Dan semua bentuk saya, dari ujung rambut hingga ujung kaki…Masya Allah…betapa saya harus terus menerus mensyukuri hal ini. Inilah “fii ahsani taqwiim” saya! Sebaik-baik bentuk saya!*
Tiba-tiba saya tak lagi ingin terpenjara oleh fisik sendiri. Menjaga kebersihan dan keindahan itu sesuatu yang bagus. Tapi membuat diri ini harus putih, mengikuti tren ala artis Korea… selalu mengalami ketergantungan pada make up yang mengoreksi wajah sejati kita, lalu suntik botox, operasi plastik ini itu,….owww…tunggu dulu!
Yang penting adalah… saya harus cantik di mata Allah. Itu saha. Dan bukankah itu tujuan utama para perempuan sejati?
(*)
* kalimat ini dinukil dari artikel mbak Helvy Tiana Rosa
YeH kita belanja di Zalora
ini ceritane bersambug nggak siiiihhhh?
ah suka endingnya, emang paling penting cantik dimata Allah 🙂
Artikelnya kece. Sekaligus menyentil perilaku cewek-cewek uang terlalu maksain berpenampilan ala artis korea.
H’m bener banget, merawat tubuh itu penting, tapi kalau harus tampil cantik dengan berbagai macam make up yang dipaksakan, itu malah bikin ribet…
so, be naturally…
Bner mbak, cantik itu di mata Allah itu nggak ada yang ngalahin
Kalau saya mah hidup apa adanya mbak. Gak neko-neko apalagi berdadan ala korea-korean…. umur sudah setengah jalan…udah enggak pantas mbak..:) TFS. Love tulisan mbak yang selalu menginspirasi….