Bersyukur itu Butuh Skill, lho!

Getting older is a fact of life.

Don’t stress out about it, because it’s beyond our power to control anyway.

But, there are things that we CAN control. Like our lifestyle

Take care of what we have, physically and mentally.

Learn new things

Don’t procrastine,

Love hard

Work hard

Surround yourself with positivity

(the older I get the more hesitant I am to deal with negativity, because it drains my energy and I simply don’t have time or patience for it)

Be kind with your wrds

Give compliment and encouragement

Stay away from people that bring you down

Don’t define yourself by the number of your age

So just do whatever it is you’ve always wanted to do

Don’t let your age hold you back!

We’re only as old as we think

Age is just a number!

Cihuy yaaaa kalimat pembukanya? 😀 Iya dong, aku screen capture dari IG story beauty-influencer favortitku, Teh @HenyHarun. Coba deh, scroll ke Instagram-nya, dijamin bakal ternganga lihat kulitnya yang soooo hinyai, kinclong memesona, padahal umurnya udah hampir 50 tahun aja, sodara!

Jadi cantik (aja) kayaknya semua orang juga bisa lah ya. (Asal ada duitnya qiqiqiq dan memang kudu rajin perawatan). Tapi, menjadi cantik, berkarakter, punya kharisma, dan inspiring (in her own way) itu belum tentu bisa dilakukan setiap orang. Ini butuh SKILL Kheusus, ceunah! (Ini gaya nulis-nya agak-agak ter-influence Teh Heny yang asli Sunda qiqiqiqi).

Karena itulah, di umurku yang kian senja ini (uhuks), ada beberapa SKILL yang pengin bangettt aku dalami. Apa sajakah?

(1). Skill Bersyukur

Seperti judul postingan ini, (sekedar) bersyukur itu butuh skill. BANGET. Udah deh, ngaku aja, saban lihat postingan orang di socmed (baik yang kita kenal maupun tidak), rasanya clekit-clekit gimanaaaaa gitu kan ya?

Lihat si A lagi traveling ke Maldives….. “Duh, enak banget ya hidupnya? Cantik, suaminya tajir, bisa pose-pose gemaaasss di spot yang instagrammable”

Lihat si B lagi pamer cerita kalo anaknya lulus sekolah negeri (favorit pulak!)… “Ih, si B kok bisa sih punya anak pinter macam gitu? Padahal, otaknya B kayaknya pas-pasan aja deh. Oh, atau jangan-jangan anaknya beruntung gegara sistem zonasi doang nih?”

Lihat si C bolak/balik ngetrip ke luar negeri gratisan (bahkan dibayar!)….”Dia kenapa se-beruntung itu sih? Aku kapan yhaaa?”

Dan seterusnya

Dan seterusnya.

Seolah-olah orang lain tuh hepi hepi syalala, dan hidup kita jalan di tempat. Huft!

Di sinilah, aku pengin banget menggarisbawahi kalo kudu banget ningkatin skill bersyukur. Allah Maha Tahu takaran rezeki yang PAS buat kita. Tenaaaanggg, rezeki kita sudah tertakar, tidak akan tertukar. 😀

(2). Skill Mengapresiasi Orang Lain

Mengakui kehebatan/keunggulan/prestasi orang lain, terkadang bukan hal yang mudah lho. Ada kalanya ego kita mengemuka dan rasa “tidak mau kalah” menjelma pada sebuah sikap “Ogah kasih selamat kalo dia yang menang, ah!”

Haha. Jadi orang tua dewasa emang banyak drama rempongwati nya ya?

Lagi-lagi, ini emang perlu ketulusan hati dan kebesaran jiwa. Jangan sampai, ego dan pongah membungkam nurani kita, sehingga tak mau mengapresiasi bakat/ kinerja/ kontribusi pihak lain.

(3). Skill Jujur pada Diri Sendiri.

Just be yourself! Mantra ini terus kita dengung-dengungkan, tapi heiii…. di era kekinian, tidak sedikit dari kita yang justru sibuk dengan “topeng” dan “polesan”

Kalau teman-teman yang budiman, saat ini sedang memperdalam skill apa? Boleh sharing di komentar yaaa

Advertisement

Author: @nurulrahma

aku bukan bocah biasa. aku luar biasa

25 thoughts on “Bersyukur itu Butuh Skill, lho!”

  1. Aku baru ngeh setelah membaca postingan mbak… betul kali mbak… bersukur itu emang sebuah skill.. dan sebuah skill tentu tidak bisa dimiliki semua orang… tapi bisa dilatih oleh semua orang…

    1. Setuju semualah itu, makin tua kudu makin flawless dan itu nggak mungkin bisa terjadi kalau kitanya masih jadi pasukan julid sana sini. Mau lihat akun IGnya ah.

    2. Setelah baca tulisan ini ternyata diriku kurang skill hehehe….belum pandai bersyukur, masih suka membanding2kan orang, suka ngomongin orang…duh harus diusir jauh2….biar bisa menjadi orang yang lebih baik. Bener mbak ternyata untuk menjadi orang baik itu butuh skill.

  2. Kalo aku biasanya bersyukur tiap hari di penghujung hari. Bersyukur sama Tuhan karena hari ini dikasih kesehatan, kebahagiaan, dll. Sekarang udah jadi kebiasaan. Soalnya pernah denger ceramah kalo kita bersyukur di saat lapang itu jauh lebih baik dibanding bersyukur cuma saat apes. Soalnya kebiasaan buruk manusia kan kalo semuanya berjalan baik2 kita cenderung take everything for granted dan lupa berterima kasih.

    Syukur juga menurut aku perlu didampingi sama self acceptance dan self love. Soalnya kalo belum mengerjakan 2 hal itu, bersyukur akan susah dilakukan.

  3. skill ikhlas! hihi..
    berucap mudah namun biasanya melakukan lebih sulit. bersyukur pun begitu. Bahkan aku yang dari hari ke hari selalu mengingatkan diri untuk bersyukur kadang tersandung untuk iri lagi. Bukan hanya skill sih tapi juga keuletan untuk terus mengingatkan diri bahwa syukur dan ikhlas adalah hal yang baik untuk diri.

  4. Tunggu..tunggu aku kepoin dulu IGnya penasaran hihihi. Duh itu kulitnya mulus banget & kinclong ya gak keliahatan umur segitu, mau juga ah kaya gitu.
    Kalau belum punya biaya banyak cantik dalam dulu ya mbak lewat bersyukur. Dengan bersyukur nikmatnya akan ditambah Insya ALlah

  5. Jiaa, aku jadi kepoin ig nya Teh Heni itu. Sungguh tak percaya, usianya yang udah mau 50 dengan wajah kek anak 20 an. Takjub! Btw bersyukur memang yg utama, tp bbrp orang masih susah utk menerapkannya, termasuk aku, hihi Msh berusaha belajar utk bersyukur akutu *malu

  6. Aku setuju banget kalo bersyukur itu butuh skill. Kalo aku, modal bersyukur itu sabar dan ikhlas. Udah gitu aja, menghadapi setiap kondisi yang datang dengan kesabaran dan tidak menggerutu, trus ikhlas. Modal ini bikin aku santai menghadapi setiap masalah

  7. kadang suka terasa gampang ya mba kalo nasehatin temen perihal bersyukur, padahal bener yang mba bilang, bersyukur butuh skill dan juga proses yaa. akupun berusaha menerapkannya dalam kehidupan nih

  8. Mba, skill untuk mengapresiasi orang lain memang kliaran mudah tapi tak mengikari bahwa di dalam hati juga ada perasaan iri karena ingin menjadi yang terbaik juga. Makasih remindernya, mba 🙂

  9. bener bangeeet mba…kadang kita suka lupaaa ya. Padahal bersyukur itu tidak sulit dan bias dilakukan kapan saja oleh siapa aja. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya

  10. Awet muda banget ya, kirain usianya baru 20an gitu. MasyaAllah, aku paling suka sama wanita wanita yang inspiratif, cakep, low profil dan awet muda . Jadi belajar banyak sama mereka mereka ini

  11. Cantik memang identitik dengan perawatan yang mahal akan tetapi akan bisa berpengaruh pada kesehatan kantong.

    Tapi rasa syukuri dan asah diri akan menciptakan kebahagian di saat puncak karir melihat anak Dan suami Sukses.

  12. saya juga sering “iri” melihat kehidupan orang lain yang rasanya kok selalu bahagia, tapi kemudian sadar saat melihat masih banyak orang-orang di sekitar yang hidupnya masih di bawah kami

  13. Bener banget mba Nurul, bersyukur tuh perlu skill banget, apalagi saat terbiasa mengeluh, duh susah banget syukurnya, saya tuh usaha banget biar bisa bersyukur, ikut beberapa pelatihan dan alhamdulillah saya menemukan teknik yang bisa membuat saya lebih legowo dalam menjalani kehidupan

  14. Aku lagi memperdalam skill mencintai diriku sendiri dengan segala kekuarangan dan kelebihanku ni Mbak Rahma, eaaaa. Kurang? Pasti ada kurangnya tapi aku gak mau fokus kesitu donk, aku kudu fokus ke kelebihanku aja, eaa

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: