Cuyy, Surabaya panasnya udah kayak neraka bocor yak?
Gak sekali dua kali aku terima sambat dengan tone demikian di aneka socmed. Memang, Surabaya terkenal sebagai kota dengan suhu udara yang alakazam. Tapi, beberapa hari belakangan, panasnya tuh bener-bener nggak santai. Panas yang sampai menyengat, sampe nembus ke sumsum, dah! Panas at its best banget!
Yeah tak bisa dipungkiri, kita sedang merasakan dampak perubahan iklim yang makin menjadi-jadi. Dari sejumlah literatur yang saya baca nih, ternyata menurut catatan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), 2020 tercatat sebagai tahun terpanas bumi sepanjang sejarah, mengungguli suhu terpanas sebelumnya, yakni pada 2016 dan 2019. Aku rasa, tahun depan bakal ada laporan terbaru, kalau 2021 menjadi tahun terpanas bumi, mengalahkan 2020!
Dampak perubahan iklim kian terasa dalam beberapa tahun belakangan. Sejak masa praindustri (1850–1900) hingga sekarang, suhu rata-rata global telah meningkat 1,2 derajat Celsius.
Gimana di tempat tinggal kalian? Berasa banget kan, betapa cuaca makin panas membara!
Ngerinya Dampak Perubahan Iklim akibat Pemanasan Global
Pemanasan global tersebut memicu perubahan iklim yang mengancam kehidupan di bumi. Bahkan, bila kenaikan suhu menyentuh 2 derajat Celcius, kerusakan akibat pemanasan global bakal sulit dipulihkan. Hingga saat ini saja, perubahan iklim telah menyebabkan kejadian-kejadian luar biasa. Misalnya, ratusan miliar ton es yang hilang di Greenland dan Antartika, kekeringan ekstrem di Amerika Selatan, kebakaran hutan di Amerika Serikat (AS), serta banjir bandang di Afrika dan Asia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa dalam 10 tahun terakhir, terjadi peningkatan bencana ekologis di luar kelaziman. Berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan diperkirakan telah terjadi di 90 persen wilayah Indonesia.
Bencana yang terjadi juga diperparah dengan berbagai dampak lingkungan lainnya, seperti kualitas air memburuk, perubahan habitat, keanekaragaman hayati yang terancam, dan kepunahan banyak spesies.
Selain itu, perubahan iklim yang drastis juga berdampak pada bidang lainnya, seperti pertanian dan kesehatan. Di bidang pertanian, produktivitas menurun karena perubahan kualitas air dan pergeseran masa tanam.
Sementara dalam bidang kesehatan, daya tahan tubuh masyarakat yang terdampak dapat melemah dan wabah penyakit kian mudah merebak.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah mitigasi perubahan iklim yang konkret dan strategis, untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Seperti kita ketahui, pemanasan global terjadi karena peningkatan produksi gas rumah kaca yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia, terutama di sektor industri. Dari beragam gas rumah kaca, karbon dioksida atau CO2 berkontribusi terbesar terhadap pemanasan global, yaitu sekitar 82 persen. Karenanya, upaya meminimalisasi peningkatan karbon dioksida dalam skala besar menjadi langkah strategis untuk menahan laju pemanasan global.
hal-hal kecil dan sederhana dapat mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama dalam perubahan iklim. Ini yang saya lakukan sebagai seorang content creator sekaligus traveler
(1). Bawa Botol Air Minum ke Manapun, untuk Mengurangi Sampah Plastik
Mengurangi sampah plastik, sama artinya kita berkontribusi untuk bumi yang kian lestari. Saya ini peminum berat 😀 Eh, eh… maksudnya bukan tukang mabok lho yaaa, tapiii saya rutin mengonsumsi air mineral minimal 3 liter per hari. Awalnya sih, karena banyak ikut seminar tentang bahaya dehidrasi plus sebuah cita-cita mulia agar tubuh tidak lagi mekar ke samping. Banyak yang bilang, minum air mineral bisa membantu keberhasilan program diet. Saya coba, eh… keterusan.
Sekarang jadi demen banget minum air putih/mineral. Walaupun lagi traveling, saya nggak males tuh buat rajin-rain minum (dan akibatnya jadi sering pipis wkwkw). Tentu saja, saya bawa botol minum sendiri. Kan lumayan bisa ngirit ongkos apalagi kalau lagi di luar negeri, beli air minum dalam botol tuh bandrolnya bikin nangissss
(2). Lebih Memilih Naik Transportasi Umum atau Berjalan Kaki dan Bersepeda
Waktu plesir ke Amerika Serikat, travel mate saya Kak Budiono kerap mengajak buat naik Uber saja. Alasannya biar hemat waktu dan nggak nyasar. Hmm, kami pun intens berdiskusi. Kalau naik taxi online kan apa bedanya dengan di Surabaya? Justru, mumpung lagi di San Francisco, kalo bisa sih, kita sekalian menjajal experience hidup ala warga lokal. Yap, tarif parkir dan pajak kendaraan yang super mahal, membuat orang lebih suka naik transportasi umum. Seru, lho! Kita bisa meng-capture local wisdom, ngobrol sama pak sopir, dan….lebih murah!
Kalopun nyasar, heiii…. bukankah nyasar itu seni Ketika traveling? Wkwkwk.
(3). Membeli Produk Lokal
Di Indonesia, belakangan ini banyak serbuan produk impor. Malah ada beberapa supermarket yang mengkhususkan barang-barang dari Luar Negeri. Hmm, jujur saja, saya tidak tertarik. Kenapa?
Pertama, saya sangaaaattt suka dan bangga dengan kuliner dalam negeri. Jadi, walaupun lagi happening kuliner ala Mukbang Korea, saya sama sekali nggak tertarik buat coba.
Ya sesekali saya menjajal menu Jepang seperti sushi, itupun saya pesan ke tetangga, yang jual sushi 15ribu isi 10 biji. Murah meriah, pakai bahan local dan HALAL!
Kenapa begitu?
Soalnya, untuk mendatangkan barang impor tuh IMHO butuh transportasi/bahan bakar yang nggak sedikit, kan? Ini berimbas ke pemanasan global juga.
(4). Tidak “Kalap” Mengikuti Tren Fashion, Skincare dan Make Up Impor
Lagi-lagi saya bersyukur dikaruniai jiwa no kalap kalap club, manakala udah ngomongin skincare, make up dan fashion impor. Gokil yakkk, serbuannya luar biasa lho. Apalagi yang maniak drakor, kadang kita gemes banget kan lihat muka-muka glowing para artis KorSel. Trus mupeng deh buat meng-ATM-isasi. To be honest, saya pun terkiwir-kiwir lihat paras mereka, tapiii…. Sama sekali nggak berminat buat mengikuti gaya fashion skincare make up dan bolo-bolonya itu.
WHY? Y aitu tadiii…. Semangat untuk menjaga lingkungan agar tetap asri. Lah kalo semua pada memakai produk impor, nanti pemanasan global kian bertambah dahsyat lho. Yuk lah, lakukan apa yang kita bisa #UntukmuBumiku
(5). Hemat Pemakaian Sumber Daya
Pakai seperlunya. Jangan berlebihan. Jangan mubadzir karena mubadzir ini lebih dekat dengan setan. Nasihat ini sering banget kita dengar dari Pak Ustadz, tapi kok gampang lupa ya? Nah, saya bertekad untuk menghayati tausiyah ini, dan melakukan hal-hal sederhana supaya bisa berkontribusi positif terhadap bumi nan lestari.
Selain Lebih Memilih untuk Pakai Busana Produk Lokal, saya juga berupaya untuk menghemat pemakaian APAPUN. Misalnya air. Pakai secukupnya. Jangan lebay. Trus kalau nge-charge gadget, jangan ditinggal tidur. Kalau udah malam, copot dari colokannya, biar hemat daya dan tagihan listrik juga nggak bikin dompet meraung-raung.
Biar ngga OMDO alias Omong Doang, yuk yuk kita lakukan hal-hal tersebut! #TimeforActionIndonesia
Wah keren banget nihhh kak, semoga aku juga bisa konsisten melindungi bumi agar lebih baik lagi hihi
Aamiin. Kita mulai dari hal kecil saja dulu, bisa kok. Awali dari diri sendiri, anggota keluarga, lalu lingkungan terdekat. Kalau semuanya kompak, bisa kok….
Sekecil apapun itu, yang penting actionnya ya mba. Kalo cuma niat, kasih ide, kasih saran, komentar sana sini, tapi diri sendiri gak melakukan apa-apa, ya benar, omdo alias omong doang. Hehehe. Aku support beli produk lokal sebagai salah satu cara memitigasi perubahan iklim yang bisa kita lakukan sekarang juga.
Toss donk aku…think globally act locally ya.. Beli produk lokal juga cara paling mudah dan terjangkau buatku..
setuju banget Mbak Nurul
untuk menjaga bumi tetap lestari sebetulnya bisa dengan cara yang mudah, dari diri sendiri dan mulai sekarang
seperti memilih produk lokal, pilih sepeda dan jalan kaki, juga menolak kantong plastik
semudah itu
Meng-ATM-isasi hahahaha.
Iya ya,dampak dari drakor ini luar biasa, menyerbu Indonesia dari segala arah, ya fashion, ya kosmetik, sampai ke makanan dan bahasa udah Koreah banget 😀
Sampai-sampai saya enggak manisk drakor pun, jadi coba-coba kosmetik Kureah 😀
Etapi saya coba-coba karena di endorse sih wakakakakak
Kalau saya mungkin masih kecil kontribusinya, misal belanja ke Alfa Indo, pelit ga mau bayar kantong plastik mihil, jadi bepergian wajib bawa kantong sendiri
Bener ya Mba, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga bumi lestari, salah satunya dimulai dengan diri sendiri. Bisa dengan kebiasaan membawa tempat minum sendiri, membawa tas belanjaan sendiri buat ngurangin sampah plastik. Nice info, trims remindernya Mba
Kalau beli produk lokal dan enggak latah ikut tren itu aku suka banget ngelakuinnya. Buat poin yang lain, masih terus belajar hehehe..
Banyak cara yang bisa kita lakukan ya mbak, apalagi kayak bawa botol minum atau tas belanja simpel tapi dampaknya luar biasa buat bumi kita
Good posting
sebenarnya ada banyak cara ya mbak yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi agar tetap lestari
dimulai dari diet plastik hingga selalu menggunakan transportasi umum
Soal membawa botol minum sendiri, aku pun selalu melakukannya. Tapi sepertinya aku wajib banget mencari botol minum berukuran besar, minimal dua liter, deh, karena bawa botol biasa tuh kurang banget. Akhirnya apa? Harus isi ulang dengan beli air minum dalam kemasan lagi. Ya sama aja boong. Coba ya di negara kita ada fasilitas air siap minum di tempat-tempat strategis, upaya melestarikan bumi dengan membawa botol minum sendiri bakal terealisasi. Sekarang sih belum bisa, huhuhu …
Eh baru kepikiran loh kalau belanja barang impor tuh termasuk bagian dari meningkatkan pemanasan global. Ealah, transportasinya nggak kuhitung, xixixi …
Yeay Keren dan sangat Bermanfaat sekali,
Aku akan Coba mengingat Kaka,
Mulai sayangi Bumi tempat tinggal kita 🥰
Setuju kak dengan tidak kalap ngikutin fashion. Beli baju/celana juga secukupnya menurut saya, karena itu juga bentuk kita bijak dan ramah terhadap lingkungan.
Malang pun begitu mbak, apalagi 3 hari ini perubahan cuacanya cepet banget. Abis panas, sampai gerah banget rasanya badan, lalu tak berapa lama rangkaian mendung datang berkumpul, hujan deras disertai angin dan petir pun datang.
Alhamdulillah saya juga bukan anggota kalap-kalap klub mbak jadi semua serba sesuai kebutuhan aja. Kalau masalah bawa air minum sendiri saya juga sering melakukan ini, selain lebih hemat juga ikut menjaga kelestarian lingkungan juga ya. Kalau bukan dimulai dari kita sekarang, siapa dan kapan lagi ya kita bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan demi bumi yang lebih terjaga dan nyaman.
Turut berbahagia jika lingkungan dan bumi menjadi lestari jika pembaca ikut melakukannya seperti uraian di atas, agar estafet generasi juga turut merasakan dampak baiknya
Pelan tapi pasti efek pemanasan global tuh makin terasa loh. Mulai dari cuaca panas gak kejuntrungan sampe ada aja aku lihat penumpukan sampah di beberapa tempat dengan polusi udara/bau yang menyengat. Du kalau dipikirin lebih serius dan kondisi begini terus bukan gak mungkin tanaman pun akan susah tumbuh dan berkembang. Plus kita pun harus dibantu oksigen tabung buat bernapas.
Lebay? Enggaklah. Tapi semoga ini semua gak akan terjadi.
Saya udah menerapkan beberapa tips nih hehe, dengan hemat pakai sumber daya dan selalu bawa botol minum kemana mana , hal ini pun sudah saya tanamkan pada anak sejak kecil.
Efek perubahan iklim rasanya sudaj mulai kita rasakan ya, kian hari rasanya suhu di daerah tempat kita tinggal kok rasanya makin panas, hrs mulai berubah sih, mulai dari diri sendiri aja dulu ya
kalau aku sekarang mulai memilah sampah dan bawa botol minum kalo pergi minimal kalu air putih udah ga perlu beli air kemasan lagi sama berusaha mengurangi jejak karbon sih misal kalo ke psar gitu jalan kaki kebetulan deket hehe btw aku baru tau ngecharge sambil ditinggal tidur juga ga baik buat lingkunga jadi boros x ya
kalau aku sekarang mulai memilah sampah dan bawa botol minum kalo pergi minimal kalu air putih udah ga perlu beli air kemasan lagi sama berusaha mengurangi jejak karbon sih misal kalo ke psar gitu jalan kaki kebetulan deket hehe btw aku baru tau ngecharge sambil ditinggal tidur juga ga baik buat lingkunga jadi boros x ya
Udah banyak ya tips untuk menjaga kelestarian di muka bumi..mulai yang paling sederhana sampai yang paling susah..Sekarang tinggal action kita nih… Semangatt
Bener nih mbak, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal kecil yang terlihat sepele tapi jika konsisten dilakukan semoga bisa membawa perubahan yah mbaaak
Aniwey, poin no 4 masih rada sulit di aku nih hahaha
Kenapa sih marketplace hobi bener promo kalo tanggal kembar, kesyeeeel! hehe
Menjaga bumi sebetunya gak ruwet. Dari hal-hal sederhana di keseharian juga bisa berkontribusi besar. Kalau semua peduli untuk menjaga bumi
Saya kayaknya gak mungkin sepedaan karena gak bisa hehehe. Tetapi, saya suka berjalan kaki. Kalau jaraknya dekat lebih suka jalan kaki. Atau saat traveling juga lebih suka berjalan kaki
Jangankan di Surabaya, Mbak, yang emang terkenal bersuhu panas. Di Tangerang aja sekarang kalau siang jua alakazam panasnya. Efek rumah kaca ini emang gak main-main. Membayangkan kalau semua es di kutub mencari, berapa banyak daratan yang akan tenggelam, bikin bergidik..Ya mari kita semua ikut berkontribusi dalam merawat ibu bumi. jangan sampai tingkah laku kita menghapus bola biru ini dari peta alam semesta…
Kita memang tidak bisa mengandalkan pemerintah aja untuk ngurusin soal kelestarian lingkungan ya mbak.
Masyarakat juga kudu nyadar diri mulai melakukan aktivitas2 yang bisa menghemat energi dan menjaga kebersihan lingkungan.
Bagaimanapun jg tanggung jawab kita bersama untuk mewariskan bumi yang lebih baik utk anak2 kita kelak.
Betul banget mbak, kita harus sadar untuk menjaga bumi kita agar lebih sehat, bebas dari sampah-sampah bekas konsumsi kita dengan cara bawa aja botol minum sendiri, bawa bekal sendiri, beli makanan dengan kemasan organik dan menghemat daya di rumah. makasih mbak dah diingatkan
Sekarang masalah lingkungan baru di masa pandemi adalah limbah masker medis duh sedih ya semoga ada solusinya yang cerdas
setuju banget, kalo bukan kita, penduduk bumi yang action, siapa lagi?
khususnya pemakaian produk lokal
gak hanya melindungi bumi, juga meningkatkan perekonomian
Banyak yang bisa kita lakukan untuk jaga bumi lestari..padahal sederhana kelihatannya ya, tapi ngefek buat jangka panjangnya.
Aku sudah melakukan beberapa yang ada di artikel ini, termasuk yang pilih pakai skincare lokal karena memang lebih cocok dan terjangkau. Biar bangga lokal dan ngurangi efek ke bumi
Gak melepas charger dari colokan itu seperti tidak berpengaruh ya. Padahal itu kalau dilakukan setiap hari selama satu bulan berapa Watt yang terbuang percuma.
Kita memang harus segera berbenah untuk kelestarian alam ini.
Allhamdulillah diriku sudah lumayan mengurangi penggunaan botol mba kalo bwpwrgian bawa sendiri dan hal hal lain masih diterapkan
Kak Nurul…
Ngomong bahasa inggrisnya cepet amat, hehhee…aku jadi inget temenku. Eh, ini karena wajahnya dan melihat kak Nurul ngomong sih yaa..
Keren sekali kalau kita bisa konsisten melakukan langkah-langkah kecil untuk melestarikan bumi. Sedikit saja dan kita berubahnya bersama, akan menjadi langkah yang besar dan sangat membantu.
Menjaga bumi agar semakin lestari ini harus dimulai dari diri kita dulu terutama juga lingkungan rumah ya. Pandemi sekarang tuh banyak mengajarkan hal baik juga nih, termasuk kalau keluar rumah jadi rajin bawa kantong belanja sendiri, botol minum, dll.
Berperan aktif menjaga bumi sebenarnya mudah ya. Kuncinya mau dan disiplin aja. Yang suka lupa itu nyabut colokan listrik dan mematikan lampu. Terima kasih remindernya, Nurul.
Sepakat banget untuk selalu bawa botol minum kemanapun. Satu cara kurangi sampah ya mba
Banyak sebenarnya yang bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri ya mba kalau ingin menyelamatkan bumi. Dari hal-hal kecil, asalkan dilakukan banyak orang bersama-sama tentu efeknya bagi bumi akan sangat terasa, misalnya dengan mengurangi penggunaan barang-barang berbahan plastik.
Waah asli mbak keren banget. Bisa minum sehari 3 liter dan bawa botol minum sendiri. Buat saya yang susah minum itu woow banget. Keren. Apalagi bawa botol sendiri untuk mengurangi sampah plastik. Acungi jempol deh.
Aku tuh , suka liat salah satu gerai ayam terkenal dunia. Beli ayam nya ya ayam lokal juga, hehehe. Jadi kalo pesan produk lokal nurut aku lebih hemat juga dan bisa jaga lingkungan juga, apalagi jaga uang gak ke negara lain, hehehe
Andalanku nih mak bawa botol minum. Apalagi sekarang botol minum cakep ulala. Desain botol dan kotak makanan sekarang ini juga mempengaruhi gaya hidup orang untuk rajin bawa bekal sendiri nih
Jakarta pun panaaaaas mba :(. Aku kemarin semept sakit sakit ga kuat panasnya. Naah perubahan iklim ini yg ditakutin memang . Ga kebayang aja kalo suatu hari nanti Jakarta ATO kota2 lain jadi tenggelam.
Sbnrnya memang banyak hal2 kecil yg bisa kita lakukan untuk membantu Yaaa. Ga harus mikirin cara teknologi tingginya lah, cukup masing2 ngelakuin hal2 di atas aja. Mudah2an bumi bisa bertahan buat anak cucu.
Kalau kita langsung beraksi sebenarnya memang ada banyak kegiatan di alam yang bikin kita ikut menjaga kelestarian alam. Semoga yang masih malu-malu bisa segera menyadari dan ikut melestarikannya
Semua hal tersebut terlihat sepele tapi ternyata memiliki dampak yang luar biasa buat bumi ya. Semoga semakin banyak masyarakat yang pedulu akan isu lingkungan ini.
Setuju dengan tips-tipsnya. Alhamdulillah udah ngelakuin beberapa. Tinggal dikonsistenkan saja. Sama kepengen bisa recycle sampah nih. Kudu belajar dulu.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kerusakan bumi, ya. Bisa dipilih mau melakukan yang mana dan menjalankan dengan konsistensi
Jadi pengingat agar tidak melakukan hal sebaliknya. Dan semoga semakin banyak yang tergerak melakukan perbaikan khususnya lingkungan
Aku tambahin buat mbak Nurul, jangan lupa cuci bajunya pakai tangan aja ya, ngeringin pakai angin dan sinar matahari aja, dan ga usah disetrika, biar hemat listrik :))
Hal-hal sederhana bisa dilakukan dari kita ya untuk menjaga lingkungan tetap lestari.
Setuju deh, kalau di tempat baru, kemana-mana pakai angkutan umum lebih seru. Kan ada google map yah. Apalagi kalau negara maju sih, malah signage-nya lebih jelas, engga kesasar deh (mudah-mudahan)…hehe
Makin hari perubahan.iklim emang berasa banget. Kaya di semarang aja sekarang kalo siang panasnya naudzubilah udah gitu sumuknya pwol tapi kalo malam bisa hujan petir gtu. Kita harus melakukan sesuatu memang supaya bumi membaik. Salah satunya dengan hal2 sederhana tp nyata gini ya mbak
Duh, aku tuh deg-degan kalau baca tentang kondisi bumi saat ini. Etapi bismillah, ya. Harus tetap optimis. Meski dengan langkah kecil dan cara sederhana, semoga bisa memberikan perubahan berarti bagi bumi. Terimakasih sharingnya, Mbak.
iya mbak, sebenarnya banyak cara yg bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian bumi ya
klo aq dgn diet kantong plastik dan menggunakan kendaraan yg ramah lingkungan
Banjarmasin juga panas banget mbak semingguan ini. Asli gerahnya siang malam. Memang kayaknya pemanasan global makin parah ya dan seharusnya kita berusaha sekecil mungkin buat melestarikan bumi ini biar nggak semakin panas
Iya mba. Dulu bandung itu dikenal dengan kota yang bersuhu dingin. Tapi sekarang Bandung juga udah panas. Iya aku juga termasuk orang yang berusaha mengurangi agar bumi ga semakin parah seperti memakai air seperlunya, mengurangi sampah plastik, mematikan listrik klo ga dipake, ga buang sampah sembarangan. Apa aja semampu aku, aku lakuin. Karna kita semua perlu bertanggung jawab untuk menjaga bumi kita
Lepas kabel yang masih nempel di colokan nih PR banget mba hehehe
makasih diingatkan lagi mba. Hepi jadinya bw gini, nambah wawasan
Tempatku yang berada di kaki gunung Merbabu aja panas bgt Mbak… Enggak kebayang deh gimana di kota. PR buat aku, aku kadang keluar ya bawa botol minum, tp kadang beli minuman kemasan. Dan PR utamaku, suka beli make up impor padahal make up masih…o
Neraka bocor, cyiin…
Serem amat.
Kalo dari meme temen, katanya planet yang paling deket sama matahari itu Surabaya, belakangnya, Wonokromo, planet belakangnya lagi, lampu merah Margorejo.
hahaha..meme yang sangat nyata syekali.
Semoga dengan perubahan sedikit yang kita lakukan bisa mengurangi sampah dan mitigasi perubahan iklim bumi.
Setuju nih tentang naik transportasi umum..soalnya ku juga melakukan hal yg sama itung2 bikin badan dan kantong sehat plus bisa mengurangi polusi udara kalau bawa kendaraan pribadi ya
Menjaga bumi makin lestari bisa kita lakukan mulai dari diri sendiri, keluarga hingga masyarakat. Soal fashion, ikuti kata hati aja ga perlu tren yang ga sesuai buat kita. Sering berolahraga seperti bersepeda sangat bagus tentunya. Selain mengurangi emisi, udara lebih bersih dan segar, kita juga lebih sehat deh 🙂
Untungnya aku juga nggak kalap kalau belanja skincare :). Pandemi gini semakin banyak pula orang belanja onlen kebayang gimana banyaknya bungkus plastik dari paket. Pe er kita bersama nih untuk jaga bumi
bawa botol minum atau tumbler dan sedotan sendiri juga tas belanjaan adalah salah tiga dari banyak hal yang bisa kita lakukan untuk jaga bumi makin lestari
Makasih mba Nurul sudah mengingatkan pentingnya untuk menjaga bumi dengan lebih baik. Hal sederhana bisa dilakukan sejak dini oleh siapapun ya mba
Bandung yang dulunya sejuk, sekarang juga jadi panas, Mbak:(
Gak kebayang gimana panasnya di Surabaya, karena bagi saya kota Surabaya itu udah puanass!
Memang udah saatnya kita berpartisipasi menjaga bumi kita, dan harus dimulai dari kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang sering dianggap gak penting seperti membawa botol minuman sendiri.
sama kak di Bogor juga kalau siang panas, malam dingin banget. Beneran udah ekstrim banget perubahan cuacanya yaa. Kadang saya merasa pergi siang-siang yang dulu masih sejuk, adem, sekarang itu udah gak nyaman. Ini dampak pemanasan global yang mau gak mau terjadi akibat ulah kita juga ya, kurang menjaga bumi. Makasih remindernya mbak.
Ya, di mana-mana pada ngeluh panas-panas. Memang bumi kita makin panas. Jadi kita perlu melakukan aksi nyata untuk menyelamatkan bumi.
Setuju banget, kurangin plastik, kurangi penggunaan BBM, kurangi trend fashion dan sejenisnya. Kita bisa andil dalam misi menyelamatkan bumi kita.
Surabaya setiap hari panasnya makin g umum ya mbak
ini mgkn karena perubahan iklim juga
makanya perlu bgt y mbak untuk menjaga kelestarian lingkungan
mulai dari hal hal sederhana
Wahkalau bocor panasnya gak tahan dong ya, harus cepet ditambal.
Makin gak jelas sih yang aku rasakan dengan cuaca kadang panas banget tru st iba2 hujan deras disertai petir.
Dimulai dari diri sendiri untuk menjaga bumi ya.
Salfok sma foto mba di San Fransisco mba senangnya bisa kepilih ke sana nih emang di sana pada pake sepeda ya mba salah satu hidup sehat
Setuju banget ma komennya Mbak Nurul, aku udah kebiasaan bawa air minum sendiri kalo keluar, lebih suka bawa produl lokal.. dan yang belum itu memilih jalan kaki dan naik kendaraan umum. Syusah ituh.haha
Duh bener banget mak, suhu semakin lama terasa semakin panas dan bisa dipastikan secara perlahan namun pasti bumi sudah mengalami fase global warming. Jika tidak segera ditanggulangi bisa merusak bumi sebagai tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Sudah saatnya kita mendukung program Zero-Net Emissions agar tidak semakin banyak produksi emisi gas rumah kaca.
Banyak hal kecil yang jika kita lakukan sama-sama di tempat masing-masing akan berdampak besar bagi kelestarian bumi kita.
Enggak hanya Surabaya, Semarang pun juga panasnya nggak main main. SEmua karena pemanasan global katanya, juga pengaruh dari gaya hidup kita yang suka menggunakan barang impor. Termasuk kulineran pun sukanya yang impor. Aku sendiri kurang suka meski suami dan anak-anak sukanya ke resto Jepang.
Suka nih endingnya, biar gak omong doang, yuk ah lakukan aksi tersebut. Sekecil apapun itu, kalau kitanya bergerak bareng dan mulai membiasakannya, pasti akan ada perubahan untuk bumi yang lebih baik. Emang gak bisa sendiri, makanya..yuk bareng!
Yg paling bikin galau adalah sisa limbah masker. Duh, apalagi skrg masker bahan udh gak efektif jd harus double sama masker medis
Tempatku yang berada di kaki gunung Merbabu aja panas bgt Mbak… Enggak kebayang deh gimana di kota. PR buat aku, aku kadang keluar ya bawa botol minum, tp kadang beli minuman kemasan. Dan PR utamaku, suka beli make up impor padahal make up masih.
Surabaya bak neraka bocor, hahahaha.. aduh gak kebayang deh ke Surabaya pas hari gini. Di Malang aja jam 8 pagi udah kaya jam 10, teriknyaaa masyaallah…
Aku pun mengademkan diri dengan banyak diam di rumah saja, untuk hemat sumber daya sedari bangun tidur sudah mematikan listrik dan baru menyalakannya setelah benar-benar dibutuhkan.
Setuju banget untuk menggunakan transportasi umum. Selain menghemat banyak hal, kita juga bisa berbagi rezeki dengan pengemudi transportasi. So, menjaga bumi makin lestari itu dampak positifnya banyak.
Iya nih, aku udah mulai jarang menggunakan botol plastik atau botol sekali pakai, selain lebih hemat juga untuk mengurangi sampah plastik. Juga kalau ngak penting banget lebih suka menggunakan kendaraan umum. Apalagi pemerintah mulai mencanangkan Net-Zero Emissions, semoga emisi gas rumah kaca semakin menurun dan bumi tetap lestari.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi agar tetap lestari ya mbak
asalkan punya niat dan mau berbuat, pasti bumi akan makin lestari dengan dukungan semua pihak
Mbaaak, ku tertarik foto yang sama sepeda. Di luar negeri, kalau sepedaan gimana. Apa ada jalur khusus bersepeda? Cuaca dan udara gimana? Kalau di kan, melawan terik dan polusi udara.
akupun berusaha bawa botol minum sendiri mbak, kalo kemana-mana. Nggak hanya itu, juga bawa wadah makan takut anakku nggak habis kalo makan diluar hehe. Semoga dengan peran kecil kita bisa menyelamatkan bumi 🙂
Mbakku kalau Surabaya panasnya udah kayak neraka bocor apa kabar di Balikpapan yang beneran sudah bocor Kali saking panasnya hiks. Asli di dalam rumah saja kalau nggak pakai ac nggak tahan, malam nggak bisa tidur ckckck
Mendatangkan bahan makanan yang jauh ini ternyata menjadi masalah untuk kelestarian bumi juga yaa..
Ternyata selama ini…OH NOOO~
sayangnya jokowi gak mbahas tentang sepeda huhuhu