Halo! Surabaya kota yang makin terkenal dengan keberadaan taman yang indah. Thanks to Bu Risma (Mantan Walikota) dan jajarannya yang telah mengubah wajah kota ini menjadi makin enak dilihat!
Kali ini saya coba ulas dari perspektif seorang emak-emak tentang “Bagaimana Mengoptimalkan Taman-taman plus Ruang Publik agak Masyarakat Surabaya makin Cerdas dan Berdaya”. Wah, judulnya… Sudah mirip thesis belum? 😛
(1). Menggelar Diskusi/ Workshop Serius Tapi Santai di Taman Flora atau Kebun Bibit 1
Di Surabaya, saya tergabung dalam beberapa komunitas blogger. Salah satu yang paling solid dan sering kopdar adalah KEB (Kumpulan Emak2 Blogger). Anggotanya para emak (dan calon emak) yang riuh, heboh dan yaaa… bayangkan sendiri lah, bagaimana “pecaaaah”-nya apabila para perempuan ini kumpul bareng?
Stigma Tentang Perempuan yang hanya hobi gosip, jago shopping tapi “tong kosong berbunyi nyaring” luluh lantak, manakala bertemu dengan komunitas ini. Yap, kami tentu saja masih doyan ngobrol. Sesekali bergosip, pastinya. Akan tetapi, materi gosip kami adalah: Bagaimana cara mendapatkan pundi-pundi dollar dari Google Adsense, bagaimana menaikkan domain rating, domain authority blog, dan strategi blogging lainnya.
Naaah, untuk membahas materi blogging, tentu dibutuhkan narasumber yang mumpuni serta lokasi yang representatif.

Thank God, ada segumpal keindahan semesta yang bercokol di Bratang Surabaya. Namanya, Taman Flora alias Kebun Bibit 1. Di sinilah, kami berkumpul. Di sinilah, kami bertukar wawasan, saling menyumbangkan ide, serta membangkitkan semangat, agar para blogger perempuan ini kian semangat menyuarakan ledakan gagasan yang (barangkali) selama ini hanya bersemayam di lubuk hati.
(2). Mengajarkan Anak-anak Cinta Lingkungan di Taman Prestasi
Di tengah perjuangan segenap arek Suroboyo, untuk mewujudkan kota yang kian indah dan menyejukkan, rupanya tetap ada oknum yang minta ditendang. Yep, kalau kita amati pohon-pohon yang berdiri gagah di sepanjang jalan Surabaya, maka ada beberapa yang tercederai oleh papan iklan yang DIPAKU dengan semena-mena. Pohon ini makhluk hidup. Mereka punya nyawa, sama seperti kita. Hanya saja, pohon tak bisa berteriak membabi-buta, menyuarakan kepedihan yang mereka rasa, tatkala paku merajam sekujur tubuh.
Ini yang sungguh kita sesalkan. Dan sialnya, oknum-oknum tukang paku pohon ini masih bergentayangan di Surabaya.
Baiklah. Ketimbang mengutuk, mari kita tebarkan inspirasi. Bersama beberapa rekan, saya menghelat acara “Pohonku Saudaraku, Ayo Cabut Paku di pohon”.
Target audiensnya? Anak-anak yang masih duduk di bangku SD. Kami bertekad memberikan inspirasi kepada mereka, bahwa pohon ada untuk menjadi sahabat kita. Pohon adalah sesosok makhluk yang siap memberikan perlindungan kepada manusia. Ada pohon, berarti ada keteduhan. Ada pohon, itu artinya kita mendapatkan pasokan udara segar. Begitu banyak jasa pohon… Karena itu, ayo bersama kita rawat dan jaga pohon di sekitar kita!

Anak-anak ini kami kumpulkan di kawasan Taman Prestasi Surabaya. Yap, ruang publik yang juga tertata dengan sedemikian indahnya. Kemudian kami bekali mereka dengan tang (pencabut paku) sekaligus ember bekas, untuk menaruh paku. Bersama kakak pendamping, anak-anak dibagi menjadi beberapa grup, sehingga mereka bisa bekerjasama untuk “menyembuhkan (minimal mengurangi)” luka yang telah tersayat di pohon-pohon tak berdosa itu.
Ayooo… cabut pakunyaaa sekarang juga!
Usai berburu paku, anak-anak ini kami ajarkan untuk menanam tanaman di pot daur ulang, yang mereka cat berdasarkan kreativitas masing-masing. Seruuu…!
Di akhir acara, mereka bahkan melakukan aksi “cap tangan warna-warni” di kain putih yang dibentangkan. Bocah-bocah cilik ini berkomitmen untuk menjadi generasi cinta lingkungan.Mereka siap melakukan APA SAJA agar lingkungan menjadi bersih dan sehat.
(3). Berbakti pada Orangtua di Taman Lansia
Banyak jalan untuk birrul walidain alias berbakti pada orangtua. Eh, orangtua ini termasuk mertua ya kan? Alhamdulillah wa syukurilah, pejabat Surabaya juga concern pada keberadaan priyayi sepuh. Ada Taman Lansia yang nangkring di Jalan Biliton. Agak berbeda dengan Taman Bungkul yang hype, taman ini memang lebih sunyi. Pengunjung tidak terlalu banyak. Mayoritas dari mereka adalah lansia, plus anak dan cucu yang setia menemani.

Karena itulah, muncul ide di kepala untuk mengajak bapak mertua saya menghirup udara segar di taman ini. Beliau menderita stroke sejak beberapa tahun silam. Kemana-mana beliau tak pernah lepas dari tongkat yang menopang tubuh. Karena itulah, bapak lebih suka berdiam diri di rumah. Menyetel TV dengan volume super membahana. Tak heran, bapak mertua saya betul-betul butuh piknik dan udara segar.

“Kakung, ke taman lansia aja yuk,” ujar Sidqi, anak saya suatu ketika.
Biasanya, mertua saya selalu menolak saban diajak keluar rumah. Takut merepotkan, sepertinya. Barangkali, karena dengar namanya “taman lansia”, beliau langsung oke-oke saja. Alhamdulillah….
Di Taman Lansia, kakungnya Sidqi termotivasi, lantaran bersua dengan sesama lansia yang masih segar bugar sehat wal afiat.
“Bapak usianya berapa?” Beliau berbincang dengan salah satu o-li (opa lincah)
“Oh, saya sudah 76,” jawab si o-li sambil terus berjalan cepat di atas batu refleksi.
“Wah, sama dengan saya. Kok tetap sehat, Pak? Rahasianya apa?”
“Banyak olahraga, jaga makan, dan selalu jaga pikiran, Pak.”
Inilah keajaiban ruang publik. Kita bisa bertemu sekaligus mempertemukan sosok kesayangan dengan orang lain, yang sama sekali tidak kita kenal. Tapi mereka sanggup berbagi inspirasi, melejitkan harapan sekaligus guyuran motivasi. Bahwa, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Siapapun berhak mendapatkan tubuh dan jiwa yang sehat dan paripurna.
(4). Berolahraga dan Bersosialisasi di Taman Bungkul
Wowww… yang ini tentu saja ditujukan untuk diri saya sendiri. Sebagai emak, saya butuh trigger alias pemacu semangat agar olahraga teratur tak hanya berhenti di deretan resolusi 2023 semata.

Yap. Jarum timbangan senantiasa istiqomah bergerak ke kanan. Bukan hanya harus memilah pangan, sayapun harus rajin berolahraga.Tapiii… olahraga kalau tak ada temannya, mana asyik? Sudah barang tentu, saya wajib meluncur ke Taman Bungkul. Setiap Minggu jam 6 sampai 10 pagi, taman kebanggaan arek Suroboyo ini FULL oleh manusia yang mendamba udara tanpa polusi. Ribuan warga tumplek blek. Ada yang jalan santai. Ada yang bersepeda, main skateboard, roller blade, lari-lari bareng hewan peliharaan, macam-macam! Semuanya bergembira, menikmati damainya hawa Surabaya.
Aku belum pernah kesini mbak, beberapa kali lewat aja. Seru juga ya, ternyata ada buat olahraganya ya. Kapan-kapan ajak keluarga kesini deh
Dari sekian yang mak nurul sebutkan, aku cuma pernah ke Taman Bungkul, itupun mampir doang pas ke Surabaya (yg juga mampir itu hehehe). Memamg, keberadaan taman kota itu pentiiiing banget buat warganya. Dan meski bukan warga suroboyo, aku tuh ikut senaaang pas dulu baca gebrakan Bu Risma buat wajah Suroboyo. Konon katanya, Suroboyo itu deket banget sama matahari (wkwkwk), tapi dengan ada taman2 yang cantik dan hijau, kan mending buat ngadem
Seru banget ini kegiatan ya mak Nurul, apalagi bisa melibatkan anak juga jadi pengalaman banget untuk mereka ya. Biar anak sekali-kali mengenal lingkungannya, bagaiman mereka harus menjaga dan merawat.
Waw, di satu tempat semua kegiatan bs dilakukan ya. Ada workshop, tempat olahraga, mengajarkan anak2 untuk memperhatikan alam sekitar dan juga bisa jadi tempat untuk refreshing bagi para manula ❤️
Wah enak banget sering kopdar offline ama temen2 KEB. Di Malang jarang nih. Seneng ya bisa belajar bareng. Enak nih ke Taman Bungkul, anak2 happy, lansia happy, emaknya pun happy,. Bisa sekalian olahraga biar makin langsung wakakakka.
Di surabaya banyak taman publik untuk wisata gitu ya. Banyak acaranya juga jadi seru dan masyarakat banyak yg datang. Molly mau ke taman lansianya ajak ortu.
Kalau banyak tempat terbuka ini untuk umum, yang luas dan nyaman gini. Bisa deh, sering-sering datang. Entah itu untuk diskusi dengan tim, atau bareng anak jalan-jalan, dan lain sebagainya.
kereen nih Surabaya mba penuh dengan taman dan kebun yang bisa dinikmati bersama ya. Bicara soal olahraga, aku juga lebih semangat kalau ada temannya hehe
Tamannya bagus dan terpelihara sengan baik ya maak…Kegiatan outdoor seperti ini bagus buat ajang saling kenal dan itung2 olah raga menghirup udara segar sejuk
Maaf Mak saya cemburu sama kotamu yg dipenuhi dengan taman. Kotaku Makassar masih minim taman soalnya hiks.
Tapi saya tetap mau berkunjung ke Surabaya suatu saat nanti sekalian ke taman Lansia, itu kayaknya cocok buat saya wkwkwk.
Seru banget ya taman-taman di Surabaya terpelihara dengan baik, warganya juga ikut merawat dengan tidak buang sampah sembarangan, jadi bisa dimanfaatkan untuk kegiatan di luar rumah ni tamannya
Taman Flora atau Kebun Bibit Surabaya ini emang juara mbak
Nggak hanya melihat beragam flora tapi ada beberapa fauna juga ya
Ada area outbound juga
Masha Allah, senang kalau lihat banyak komunitas berkumpul di ruang publik dan memberikan manfaat besar terhadap sesamanya, tumbuhan, hewan, anak anak bahkan lansia. Semoga di Jogja juga makin banyak ruang publik yang bisa diakses oleh masyarakatnya.
Ih keren banget nih taman dan kebun bibit surabaya. Jadi pingin jalan2 ke surabaya juga nih mba
Seruu banget kopdar-nya, Mbak.
Aku belum pernah ke Surabaya, tapi kalau dengar dari cerita temen-temen di sana panas dan gersang banget. Dengan adanya pengoptimalan taman-taman kayak gini jadi menambah angin segar yaa di sana. Semoga makin banyak yaa kegiatan-kegiatan serunya.
Wah jd kangen Kebun Bibit. Dulu sering bikin workshop sama anak2 krucil di FLP Kids. Seru banget di sana sambil piknik.
Kalau ke Taman Bungkul seringnya mampir sepulang kerja.
Taman lansia ma prestasi ini aku lupa dmn haha.
Emang Surabaya sejak zaman Bu Risma banyak tamannya dan jadi makin cakep. Nek bonbin yakapa yaaa, pengen ajak anak2 ke sana kalau mudik haha.
Aku paling HAPPY main ke taman di Surabaya. Karena bisa jadi ruang bermain anak dan ajang anak-anak bersosialisasi juga..
Dulu iya, sukanya ke Taman Bungkul sama Taman Balaikota, Soalnya kita norak, hehe…di balkot ada air muncratnya.. meski agak malu juga kalau sampai anak-anak buka baju, hihiii…untungnya engga sampai siih..
Banyak manfaatnya d taman bibit Surabaya anak2 bisa belajar proses nya pohon tumbuh juga bisa bersosialisasi next.klo ke Surabaya lagi mau mampir
Wah, ada taman lansianya juga. Seru banget ya kak. Aku tuh pengen suatu hari kalo senggang bs ajak2 ortu sm anak main bareng. Apalagi kalo tempatnya menyenangkan begini. Tp ini jauh banget dari sini. hihi
Kapan yaa ke Surabaya biar bisa main kesini. Seru kayaknya ya kalau ajak bocah.
Hiksss.. Aku malah belom pernah kesini.. Kalo ke Surabaya cuma lewat2 aja.. Perlu deh mampir biar merasakan sejuknya Surabaya di sini hehe