Sahabat saya insyaAllah mau berangkat umroh dalam waktu dekat. Doi cuss ke Arab Saudi bareng saudara-saudaranya. MasyaAllah…. Rasanya semriwiiingg, ikut seneeengg banget!
Yang namanya perjalanan ke Baitullah tuh kan bukan traveling biasa ya. Nawaitu utamanya pastilah untuk ibadah. Ya kalo pada akhirnya kudu shopping di Bin Dawood dan ngeborong aneka gamis, perhiasan kurma, dll anggap aja itu sebagai side effect belaka 🙂
Duh, saban dengar kabar ada yang mau umroh atau Haji, eikeh jadi baper nih. Teringat pengalaman Haji yang saya lakoni bareng Ibu dan Kakak kandung. Rasanya SUPERB! Apalagi, kami pakai biro travel KBIH Nurul Hayat yang daebaaakk, super recommended (no endorse ya gaes).
Saya mau cerita beberapa random thought aja ya, seputar pengalaman berhaji tempo doeloe, karena emang udah lamaaaaaa banget, yaitu tahun 2010, gaes.
(1). Pengalaman Pertama Naik SAUDI Airlines

Yang namanya cabin crew pesawat khusus Haji tuh sabaaaaarrrr khanmaen.
Ngurusin jamaah segambreng, dan beberapa dari mereka sama sekali nggak pernah ke luar negeri, bahkan ada yang baru kali pertama naik pesawat!
Kerempongan hakiki terjadi di sana sini. Yang rebutan kursi lah, bingung karena kudu duduk pisah dari pasangannya, keukeuh mau duduk dekat jendela, cem macem. O iya, jangan lupaaaa drama seputar TOILET! Duh, banyaaakk banget yang pipis di lantai toilet, ulalaaaa itu kebayang cabin crew kudu sigap bersih-bersih kek gimana.
Beneran UJIAN pertama kalo mau Haji tuh yaaa, di dalam pesawat kek gini. Bolak-balik pembimbing ibadah kami selalu mengingatkan, “Sabaaarrr dan selalu istighfaarr nggih, Bapak Ibuuu…..”
Yoi bener banget! Karena gimana yhaaa, ngelihat perilaku jamaah yang kek gini, somehow menimbulkan segumpang sombong di dalam hati.
Ih, katrooo amat sih jadi orang…. Ndesit banget! begitu batin spontan bergumam.
Padahal kita semua tahu kalo Allah melarang kita bersikap sombong kan? Dalam keseharian aja dilarang, apalagi pas perjalanan menuju Baitullah ye kan?
Biasanya, saya mengalihkan (potensi) rasa jumawa itu, dengan mengapresiasi kinerja cabin crew Saudi Airlines! Extra-ordinary services, bener-bener WOW!
PS: makanannya juga enak, tapi saya lupaaaaa menunya apa aja 🙂
(2). Ibuku Jadi Chef Dadakan

Di tahun 2010 itu, jamaah Haji enggak dapat fasilitas makan gratis dari Pemerintah RI, ya. Pilihannya: masak sendiri di apartemen/penginapan; atau beli makanan jadi.
Kami bertiga termasuk keluarga menengah yang tak tega bila harus menghamburkan duit. Untungnya, ibu saya termasuk perempuan dengan kecerdasan finansial yang sungguh patut diberi standing ovation. Dari tanah air, ibu membawa beragam properti dan bahan mentah, bumbu plus perintilan dapur lainnya. Mulai kompor listrik, rice-cooker mini, panci, wajan, teko, beras, kacang ijo, bahkan daun pandan! Subhanallah banget kan?
Ternyata, strategi Ibu amat-sangat bisa menyelamatkan kantong dari “kepunahan penduduk”. Kalaupun beli di Arab, kami hanya belanja telor, sayur kangkung dan buah-buahan saja. Selebihnya, please welcome…. Chef Siti Fatimaaahh! Hehehhe….
(3). Haji dan Umroh Paling Enak bareng Keluarga
Fix, ini no debate, sih. Karena circa 2018 saya pernah umroh sendirian, duh… rasanyaaaa melas jayaaaa
Apalagi kalo lihat jamaah lain yang pergi bareng pasangan atau keluarga, jadi makin mellowwww rasanyaaaaa
***
Di bawah ini saya kutip untaian nasehat dari Ja’far Ash Shadiq:
Jika Engkau Berangkat Haji….
Kosongkanlah hatimu dari segala urusan dan hadapkanlah dirimu sepenuhnya kepada Allah Swt.
Tinggalkan setiap penghalang dan serahkan urusanmu pada Penciptamu.
Bertawakkallah kepada-Nya dalam setiap gerak dan diammu.
Berserahdirilah pada semua ketentuan-Nya, semua hukum-Nya, dan semua takdir-Nya.”
“Tinggalkan dunia, kesenangan dan seluruh makhluk.
Keluarlah dari kewajiban yang dibebankan kepadamu dari makhluk.
Janganlah bersandar pada bekal, kendaraan, sahabat, kekuatan, kemudaan, dan kekayaanmu.”
“Buatlah persiapan seakan-akan engkau tidak akan kembali lagi.
Bergaullah dengan baik.
Jaga waktu-waktu dalam melaksanakan kewajiban yang ditetapkan Allah dan sunnah Rasul, yaitu berupa adab, kesabaran, kesyukuran, kasih sayang, kedermawanan, dan mendahulukan orang lain sepanjang waktu.
Bersihkan dosa-dosamu dengan air tobat yang ikhlas.”
“Pakailah pakaian kejujuran, kerendahan hati, dan kekhusyukan.
Berihramlah dengan meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kamu mengingat Allah.
Bertalbiahlah kamu dengan menjawab panggilan-Nya dengan ikhlas, suci, bersih dalam doa-doa kamu seraya tetap berpegang pada tali yang kokoh.”
“Bertawaflah dengan hatimu bersama para malaikat sekitar Arasy, sebagaimana kamu bertawaf dengan jasadmu bersama manusia di sekitar Baitullah. Keluarlah dari kelalaianmu dan ketergelinciranmu ketika engkau keluar ke Mina dan janganlah mengharapkan apapun yang tidak halal dan tidak layak bagimu.”
“Akuilah segala kesalahan di tempat pengakuan (Arafah). Perbaharuilah perjanjianmu di depan Allah, dengan mengakui keesaan-Nya. Mendekatlah kepada Allah di Muzdalifah. Sembelihlah tengkuk hawa nafsu dan kerakusan ketika engkau menyembelih dam. Lemparkan syahwat, kerendahan, kekejian, dan segala perbuatan tercela ketika melempar Jamarat.”
“Cukurlah aib-aib lahir dan batin ketika mencukur rambut. Tinggalkan kebiasaan menuruti kehendakmu dan masuklah kepada perlindungan ke Masjidilharam. Berputarlah di sekitar Baitullah dengan sungguh-sungguh mengagungkan Pemiliknya dan menyadari kebesaran dan kekuasaan-Nya. Ber-istilam-lah kepada Hajar Aswad dengan penuh keridhaan atas ketentuan Allah dan kerendahan diri di hadapan kebesaran-Nya. Tinggalkan apa saja selain Allah ketika engkau melakukan tawaf perpisahan. Sucikan rohmu dan batinmu untuk menemui Dia, pada hari pertemuan dengan-Nya ketika kami berdiri di Safa. Tempatkan dirimu pada pengawasan Allah dengan membersihkan perilakumu di Marwa.”
Smoga aku bisa ksana untuk berhaji dan umroh amiin. Makasih mba udah menuliskan ini. Jadi banyak macamnya ya, di awal udah ada ujiannya. Pas di pesawat itu loh, ternyata ada yg bgitu 😁 masya Allah banget. Jadi beberapa kali pernah ke sana ya mba, orang pilihan ^^
huaah, impian mertua aku ini mbak, bisa umroh sekeluarga besar. semoga kami diberi kesempatan untuk merealisasikan impian ituu. soalnya emang enak yaa umroh sekeluarga begini, jadi lebih terasa kebersamaan dan makin mendekatkan hati kita sebagai keluarga 🙂
btw, keren banget ibunyaaa, sampai bawa perlengkapan masak begitu yaampun 😀
Waah…aku ikutan standing ovation utk ibu Mbak..bahasa mb Nurul lho, menyelamatkan penduduk (dompet) dari kepunahan wkwkwkw…ono2 bae…
Eh soal dorongan utk sombong itu aku jd reflektif deh. Bahkan bukan dalam saat beribadah, kita jg mesti menghindari hal itu ya kan…tapi emang manusiawi sekali ketika jumawa itu gampag skali minta validasi. Thanks for reminding mbak..
Masya Allah.. banyak banget ya Mbak pelajaran dari haji dan umroh yang bisa Mbak Nurul bagikan. Semuanya jadi reminder buatku (yang belum berumroh dan haji), untuk memperbaiki ibadah, hati, ucapan dan perbuatan. Makasih loh Mbak udah mengingatkan melalui tulisan ini.
Btw salut banget sama ibunya mb Nurul (rahimahullah), yg rela bawa banyak peralatan dapur dsb demi hemat dan nyaman beribadah haji. Kerennn 😍
Diberi kesempatan menjalankan ibadah bareng keluarga memang berkah luar biasa. Tidak heran masih jelas dalam ingatan saat menuangkan ceritanya di blog
Bismilah bisa ikutan jejaknya bisa umroh bersama keluarga. Belum panggilan nih.sabar kunci dalam menjalani umroh dan haji.
Dulu mamahku padahal punya keinginan bisa pergi umroh ramai-ramai sampai ke cucunya juga. Kami sudah merencanakan jika nanti sudah dibuka bisa ibadah kesana langsung cari travel umrah, tapi Allah punya rencana lain. Desember 2021 mamahku sudah dipanggil untuk berpulang.
Berarti mbak Nurul sudah pernah Haji dan Umroh ya mbak, yang haji dengan ibu dan kakak, sementara umrohnya sendirian. MasyaAllah. saya masih menunggu antrean haji nih mbak, dari rencana tahun 2021 eh mundur lagi ke tahun 2026. Moga saya dan suami panjang umur dan bisa naik haji bersama-sama. Memang enaknya dengan keluarga yaa, sayangnya ana-anakku belum punya tabungan haji , moga lain waktu bisa berumroh bareng keluarga
Masya Allah, selalu pengen mbrabak kalo denger pengalaman temen atau saudara yang umroh atau berhaji. Selalu ada pelajaran yang bisa diambil.
Semoga suatu saat bisa ke tanah haram. Aamiinnnnnn.
Ikutan standing ovation sama mamanya Mbak Nurul deh. Jadi ingat mamaku waktu ke tanah suci tahun 2019, walau beliau pakai kursi roda, tapi daya ingatnya masih luar biasa, ingetin apa-apa yg harus dibawa. Bawa bumbu dapur lah apalah… yah begitulah seorang ibu dan kita anaknya tak berkutik lalu kembali jadi anak-anak lagi.
Berangkat haji atau umroh bareng keluarga memang sangat membahagiakan. Jadi tamu Allah sekeluarga itu sesuatu banget. Semoga kita diberikan waktu dan kesempatan ya. Meski ongkosnya sekarang wedew… Naik gila gilaan
Umroh bareng keluarga besar memang seru, aku sempat ikut umrah bareng ortu dan sepupu-sepupu memang berkesan banget bisa kumpul beribadah sama-sama dan lebih tenang rasanya dalam rombongan
Masya Allah jadi diingatkan saat ibadah haji dengan suami dulu, memang ibadah ke tanah suci itu paling nyaman dengan keluarga. Untuk urusan makan, aku sama suami justru lebih suka jajan. Alasannya karena engkel kaki aku yang belum sembuh benerane, bikin gampang capek. Tahun 2014, kami hanya dapat jatah makan saat di Madinah, di Mekkah ikut iuran masak aja. Bantuin masak sesekali, tapi aku gak ikut makan juga. Ini juga ujian, pengennya gak mau masak tapi seregu ada yang mau ngelola gitu. Akhirnya suami yg mutusin kalo mau masak ya sesekali aja. Yang penting ikut iuran.
masya allah tabarakallahu, selalu jadi impian bisa melakukan ibadah haji dan umroh bersama keluarga, terutama bersama suami dan anak. aamiin ya semoga bisa dimudahkan dan diundang oleh Allah swt
Yess setuju seruu bareng anak n pasangan kebetulan sdh pernah umroh bareng, tinggal tunggu giliran haji semoga di segerakan antrian maju.
Btw tau ga sih bun, video aku tentang cara pakai toilet di pesawat views tinggi banyak yg share krn dibutuhkan yaa buat yg newbie naik pesawat jangka waktu lama pula.
Salah satu keinginanku juga gtu mbak, bisa berangkat ke tanah suci sama keluarga, makanya kalau doa diundang ke sana aku gak minta buat diriku sendiri tapi barengan ma suami dan anak2, sama pengen jg ajak ortu lagi.
Bolak balik denger ceramah selalu ada jalan Allah bawa kita ke sana moga aku dan keluarga jg bisa ke sanaaa aamiin 😀
Benar mbak
Kalau umroh sama keluarga pasti lebih bahagia ya
Aku pun pengennya gitu, bisa umroh sama suami dan anak anak
Pergi ibadah bareng pasangan, keluarga, tentu jadi impian banyak orang. Terus memang jangan lupa buat luruskan niat. Mungkin banyak kan yang memang pertama melakukannya, naik pesawat dan lain-lain. Gak papa kalau gak tahu. Yang penting gak membahayakan
Masya Allah ibunya Mba, segala hal diperhitungkan dan dibawa. Itu tipe ibu mertua saya banget, kalau mau ke mana-mana, rempong sak karepe dewe,
Maklum anaknya banyak, sejak dulu udah sering memperhitungkan ini itu, jadinya kalau ke mana-mana persiapannya lengkap 🙂
senangnyaaaa…..
impian saya banget nih, umroh bareng keluarga
Saya ingin umroh bareng anak-anak dan merasakan guyubnya ibadah bersama
Semoga bisa terwujud ya? Amin
Masya Allah mbak… sejujurnya aku mengiri dengan kemudahanmu berangkat umroh berkali-kali dengan berbagai pengalaman dan cerita yang bisa dibagikan..
Semoga aku juga bisa mendapatkan kesempatan berangkat kesana. Sendiri atau bersama keluarga semua pasti bermakna bisa melepaskan diri dari semua kesenangan dunia benar-benar melepas rindu menemui Allah dirumahNya dan juga ke makam rasul di raudhah. Amin ya Allah….
Merinding aku baca ini Nur. Mendadak ingat saat umroh bersama Ayah (alm) dan Ibu. Alhamdulillah terasa banget khusyuknya. Apalagi bersama orang tua ya. Dan itu dah lama banget, saat aku masih berusia 23tahun. Dan belum kesana lagi setelah itu. Mudah-mudahan bisa berangkat bareng suami dan anak-anak. Beda memang aura nya saat berangkat bareng keluarga ya. Kita bisa saling merekatkan diri, saling menjaga, tambah saling menyayangi. Doakan ya Nur. Semoga rencana ku ini terwujud. Pengennya nunggu di bungsu selesai kuliah biar tak terbentur kesibukan.
Seneng banget ya bisa umrah bareng keluarga. Bisa ngajak bareng ortu juga keluarga lainnya. Alhamdulillah pasti happy banget bisa ke tanah suci bersama. Mudah-mudahan saya ama keluarga nanti bisa umrah juga ke tanah suci
Masya Allah ceritanya , Mbak Nurul….perjuangan juga ya tahun segitu masak sendiri saat Haji. Alhamdulillah Ibu yang masak, pasti jadi lebih sehat dan hemat. Memang paling top pergi-pergi bareng keluarga ya apalagi Haji/Umroh
Diajarkan sama yang udah pernah beribadah ke Tanah Suci juga gitu, banyakin sabar dan istighfar biar lebih damai dan tenang. Semoga Fenni bisa beribadah Umroh dengan lancar, aamiin
Rindu sekali mengunjungi Baitullah semoga ada rezekinya bisa ke sana lagi bersama keluarga besar ya Allah, sehat semuanya dan diberikan rezeki yang berlimpah aamiin
Impian banyak orang ya mbak
Bisa ke Baitullah bersama keluarga ya mbak
Aku juga punya cita-cita seperti ini
Ibu…sehat selalu.
Semoga Ibu bisa kembali ke Baitullah dan kembali lagi dan lagi.
MashaAllah~
Barakallahu fiik~
Ada banyak simbolisasi ibadah yang kita lakukan adalah contoh gambaran perbuatan dan sifat manusia yang harus dimiliki. Semoga dengan ke Baitullah , membersihkan hati ini dari segala keburukan dan niat manusia yang terkotori oleh nafsu.
masya Allah barakallah mbaak, lihat fotonya aja seketika alam bawah sadar berdoa dan mengaminkan 🙂
Semoha ikhtiar kita untuk ke tanah bersama keluarga dimudahkan Allah ya mbak
seru banget baca pengalaman pergi haji. semoga suatu saat nanti masih diberi usia dan bisa menunaikan ibadah satu ini. amiin.