Random Talk bareng Mom Blogger Favoritku: Diah DekaMuslim

Heyhooo!!

Teman-teman pastinya punya blog(er) favorit, kan? Nah, salah satu mom bloger kesukaan aku adalah Mba Diah yang biasa blogging di http://www.DekaMuslim.com

Mba Diah ini kalo ngeblog tuh alurnya menariiikk banget, story-telling-nya mantab jiwa! Makanya aku seriing banget mampir ke blog dese. Udah gitu, kami kan gabung di salah satu WA grup yang sering ngebahas hal-hal random. To be honest, aku sering ngikik parah, kalo mba Diah ikutan chat di sono. Yep, don’t judge a book by its cover… Karena walopun secara penampilan kalem dan feminin, ternyata mba Diah srimulat wannabe juga lho wkwkwkw.

Adakah hal-hal lain yang mengezutkaaan dari seorang Diah DekaMuslim? Ada doong! Penasaran kan? Kan? Kan? Cuss, ikuti random talk bareng mba Diah! 😀

Continue reading “Random Talk bareng Mom Blogger Favoritku: Diah DekaMuslim”
Advertisement

Say No to Jajanan Berbahaya!

Coba kita googling dengan keyword “Jajanan Berbahaya Anak Sekolah”. Ada 370 ribu artikel maupun foto yang mengulas soal jajanan ini.

Ngeri banget kan? Padahal, jajanan itu jelas-jelas dijual di area sekitar lingkungan sekolah. Padahal, konsumen terbesar jajanan yang sama sekali enggak sehat itu, adalah bocah-bocah cilik, yang nantinya akan menjadi calon pemimpin bangsa.

Apa jadinya, kalau kita–masyarakat, pemerintah, pedagang, elemen swasta–bersikap cuek bebek dan enggak mau tahu soal ini?

Apa iya kita rela, anak-anak kita, tumbuh menjadi generasi yang rapuh, lemah, lunglai tak berdaya, lantaran serbuan aneka jajan yang membahayakan tubuh dan jiwa mereka?

Googling jajan berbahaya
Googling jajan berbahaya

Padahal, halal dan thoyib jelas-jelas menjadi syarat utama dalam pemilihan makanan. Lha ini? Boraks dicampurkan dengan seenak udel ke bakso, pentol, siomay dll. Gorengan, biar makin kriuk dan laris? Malah dicampuri plastik, bahkan LILIN! Can you imagine that?? Jahat banget kan?

Formalin, zat yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, sekarang marak dipakai untuk mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.

Boraks, yang harusnya untuk bahan pembuat deterjen, dan antiseptik, malah sering banget kita temui pada bakso, cilok, lontong, kerupuk. Hati-hatilah kalau mengonsumsi jajanan yang teksturnya sangat kenyal, tidak lengket, tidak mudah putus.

Ada lagi. Rhodamin B & Methanyl Yellow
Rhodamin B adalah pewarna sintetis (merah keunguan), biasa digunakan untuk tekstil dan kertas. Methanyl Yellow juga pewarna sintetis (kuning), untuk pewarna tekstil dan cat. Sering banget dipakai di gulali dan sirup.

Masya Allah…. itu kan jajanan favorit anak-anak kita!

Kewajiban Kita, Mengedukasi Generasi Bangsa

Karena itulah, saya mengapresiasi Tupperware Indonesia yang menggulirkan program Aku Anak Sehat. Program ini digelar sebagai wujud kepedulian Tupperware, terhadap bahaya yang mengintai anak-anak kita lewat jajan berbahaya.

Kondisi ini perlu dicarikan solusi yang cespleng. Nurlaila Hidayaty, Senior Marketing Manager Tupperware Indonesia, mengambil langkah konkrit dengan melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah.

Sebanyak 560.000 anak-anak usia SD mendapatkan edukasi dan informasi seputar pentingnya pola hidup sehat dan memilih bekal yang baik.

Lalu, bagaimana edukasi ini dilakukan?

Setelah melakukan riset, pihak Tupperware melihat fakta bahwa anak-anak usia SD lebih banyak mendengar dan mematuhi apa yang dikatakan oleh guru dibandingkan orang tua. (waduh, ini jleb banget… tapi memang bener sih….)

Walhasil, para guru itu diundang Tupperware, untuk mendapatkan pemahaman mendalam seputar bagaimana menularkan semangat gaya hidup yang baik. Sehingga, semua pelajar di Indonesia bisa sama-sama berteriak lantang, “Aku Anak Sehat!”

Trus, gimana dong, supaya anak kita bisa jajan dengan sehat?

Tidak bisa tidak, emak-emaknya kudu membiasakan bikin bekal SETIAP HARI. Dan, bekal ini harus dikemas secara cantik, menarik, plus wadahnya kudu bikin semangat makan. Jangan sampai kita bikin bekal pisang goreng yang gosong, letoy, udah gitu ditaruh di plastik ala kadarnya. Hadeh, anak-anak kita bakal malu bin tengsin buat memakan bekal itu. Gitu deh, saran dari Bunda Romi alias Rose Mini.

Oke, kiddo. Bismillah. Ibumu yang sama sekali kacrut dalam dunia permasakan ini, insyaAllah akan berjibaku untuk menghadirkan masakan yang mak nyus dan menggugah selera. Sehingga dirimu bisa terbebas dari jeratan jajan yang enggak banget, macem cilok, cireng, pentol, siomay, dll-nya itu.

Dan, buat para ibunda sejagat raya, silakan disimak kreasi komik hasil kolaborasi saya dan @melaty_mia. Semoga komik ini bisa jadi sarana edukasi supaya anak-anak kita ogah jajan yang berbahaya.

JAJAN1 JAJAN2 JAJAN3

IKHLAS, Mantra Sakti Para Ibu

Oleh: @nurulrahma

Setengah berlari, saya menyusuri terminal keberangkatan Bandara Soekarno Hatta. Kaki saya mulai terasa nyeri. Hentakan yang begitu keras pada high heels memberikan sensasi ngilu yang tak terperi. Buru-buru saya copot high heels. Hanya dengan beralaskan kaos kaki, saya berlari. Tak peduli pandangan aneh dari penumpang lain. Saya harus kejar flight ini! Saya harus segera pulang!

Terengah-engah, saya serahkan tiket ke petugas counter pesawat. Bismillah, semoga belum terlambat…. Semoga belum terlambat…..

“Selamat malam, Ibu. Flight jam 8 malam ya?”

“Iya, Mas. Saya belum telat kan?”

“Untungnya pesawat kami agak delay, Ibu. Jadi, Ibu masih bisa masuk. Lain kali, mohon sudah tiba di airport satu jam sebelum keberangkatan ya.”

“Okeh. Jakarta macet banget Mas. Hoshh.. hoshhh…” saya masih terengah.

Alhamdulillah. Akhirnya, Allah mengizinkan saya untuk pulang. Hmm, PULANG. Kata ini terdengar begitu syahdu di telinga dan kalbu. Sudah lama, saya tak bisa pulang. Load pekerjaan yang tak kunjung henti, beragam event yang harus saya datangi, aneka press conference, beragam media briefing, media tour…Arggghhh….

Kalau saja, saya masih berstatus lajang ketika melakoni job sebagai media relations ini. Rasanya spektakuler! Saya bisa berkelana ke seluruh penjuru Indonesia. Melihat apiknya Danau Tondano-Manado. Menikmati geliat Malioboro-Jogja di malam hari. Makan pempek asli wong kito di Palembang. Menginap di berbagai hotel berbintang. Melaju dengan pesawat kelas satu. Dan, semua itu bisa dilakukan secara GRATIS. Bahkan, saya dibayar untuk itu.  Siapa yang nggak mau?

Nah, tantangannya adalah, I’m not a single girl anymore. Saya sudah berubah status, menjadi seorang ibu. Ada bayi mungil yang terlahir dari rahim saya. Ada bayi yang harus saya didik sepenuh jiwa. Sayangnya, hari-hari saya dirampas dengan kesibukan yang tak mengenal jeda. Usai cuti melahirkan, boleh dibilang, tak ada waktu yang tersisa buat bayi saya. Ya, bahkan waktu sisa pun tak ada!

Apa yang kau cari, Nurul? Karir? Gemilang uang? Tatapan penuh kagum (plus iri) ketika rekan-rekanmu bertanya, “Kerja dimana kau sekarang?” Dan engkau menjawab penuh jumawa, “Oh, saya kerja di perusahaan X, multinational company yang berafiliasi dengan sebuah korporasi di Amerika Serikat.”

Hah?! Itukah?

Sampai kapan kau bergulat dengan ambisimu itu? Sampai kapan kau turuti nafsu duniamu itu? Apa jawabmu, tatkala nanti di padang mahsyar, kau ditanya soal “Bagaimana kau mendidik anakmu?” Apa akan kau jawab, “Oh, selama ini bayi saya titipkan ke neneknya. Di rumah juga ada asisten rumah tangga (ART) kok.” Ya, ya, ya. Kau sibuk menempuh pendidikan setinggi mungkin, dan kau manfaatkan segala ilmu yang kau rengkuh, untuk pengabdian di kantor? Sementara, anakmu, darah dagingmu, justru kau serahkan pada asisten rumah tangga yang SD saja tidak tamat? Lalu, kau suruh ibumu untuk mengasuh anakmu. Tega benar, kau. Ibumu itu tugasnya mengasuh dan mendidik kamu, bukan anakmu! Tugas nenek itu memanjakan cucu, bukan mengasuhnya!

Dalam pesawat yang tengah mengangkasa, saya sibuk memijit kepala. Penat. Amat penat.

***

Saya jumpa Sidqi, anak saya, di pagi hari. Ia tengah dimandikan ART saya. Sambil berkicipak-kecipuk, Sidqi tertawa riang. Apalagi, ART saya mendendangkan lagu anak-anak yang dimodifikasi sendiri, “Bangun tidur adik Sidqi teruss… mandiiii…. Biar wajah ganteng sekaliiii….. ”

Seolah tahu kalau sedang dirayu, Sidqi tergelak. Bebek karet di tangannya jadi sasaran gemas. Ia memencet bebek sampai air muncrat kemana-mana.

“Looh, Sidqi sudah gede ya? Sudah bisa mencet bebek?” Saya nimbrung di antara mereka berdua.

Sidqi menatap saya. Diam. Seolah-olah, si bayi 7 bulan itu hendak berkata, “Errr… ini tante siapa ya? Kok nggak pernah kenal?”

“Sidqi… ini Ibu, naak….”

Sidqi masih diam.

“Sidqi lupa sama Ibu?” meski mencoba tersenyum, hati saya sakit. Sakit bukan main. Sidqi bisa terpingkal, tergelak, bercanda begitu lepas dengan ART-nya! Sementara, ketika saya coba ngajak ngobrol, ia malah diam, dengan memasang tampang “Emang elo siapa?!?!”

“Ngghhh… anu Bu, mungkin adik Sidqi lupa sama Ibu… kan jarang ketemu….”

Gubrak. Ini, lagi. ART saya ini kadang-kadang nggak cerdas emosi sama sekali. Saya nih sudah sakit hati melihat betapa manisnya hubungan kalian berdua, jangan ditambahi analisis sok tahumu itu dong! Geram, saya membatin.

Insiden mandi pagi ternyata bukan satu-satunya penyulut sumbu panas. Setelah mandi, Sidqi juga ogah saya gendong. Ia lebih memilih berada di gendongan ART, karena sudah familiar dengan bau si mbaknya. Lebih tragis lagi, manakala saya coba kasih ASI ke Sidqi. Ditolaknya mentah-mentah!

Pagi itu, seharusnya saya bahagia karena bisa pulang. Harusnya saya disambut sorot mata “Ibu… saya kangen…” dari bayi saya. Harusnya, kami berdua bisa menjadi sepasang ibu-anak yang normal. Yang saling merindukan.

Detik itu juga saya sadar. Bayi saya butuh saya, butuh kehadiran saya, perhatian, waktu, belaian dan kasih sayang saya. Sayangnya, menghadirkan diri untuk anak ternyata butuh usaha keras. Butuh kemauan untuk mengenyahkan ego. Butuh kedewasaan untuk bisa menentukan pilihan. Selama ini, saya terbelenggu pada target duniawi yang saya buat sendiri. Bahwa saya harus punya karir moncer. Bahwa saya harus bisa beli ini dan itu. Bahwa saya harus jadi perempuan mandiri, agar hak saya tidak diinjak-injak oleh para lelaki, dan saya bisa jadi role model buat wanita abad ini. Astaghfirullah… kenapa saya menjelma jadi kaum feminis wanna-be seperti ini?

Ketika hati sedang panas, buru-buru saya percikkan air wudhu. Adukan segala problema hidup hanya pada Yang Maha Menggenggam Kehidupan. Di atas sajadah, saya mohon petunjuk dari-Nya, apa yang seharusnya saya pilih. Tidak ada yang salah menjadi ibu bekerja. Barangkali, yang salah adalah, apabila saya mulai menjadikan pekerjaan sebagai “berhala” dan lupa akan tugas dan kewajiban yang tersemat begitu saya menyandang status “ibu”. Menjadi orangtua, artinya saya sudah ‘melamar’ ke pekerjaan tanpa cuti dan tak bisa resign. Dan, pada akhirnya, saya akan diminta ‘laporan pertanggungjawaban’ seputar amanah yang selama ini Allah berikan.

Allahu Akbar… Pagi itu, ada sebutir ikhlas yang menginjeksi seluruh hati. Ikhlaslah jadi Ibu… Kalaupun kau tetap ingin berkarya, carilah pekerjaan yang ‘ramah keluarga’. Jangan gadaikan keluargamu dengan sebongkah rupiah… Masih ada cara lain untuk aktualisasi diri… Ikhlaskan untuk melepas karir sekarang… Karena karir terbaik adalah, manakala engkau bisa menjadi ibu yang menghebatkan anak… BismillahInsyaAllah, akan ada jalan terbentang yang indah untuk kalian….(*)

“Khusnul Khotimah”

Aiiih, khusnul khotimah? Ngomongin kematian, mak? Ih, atuuut

Wuits, jangan negative-thinking dulu lah. Sebenarnya, kalau dilihat dari asal katanya nih, “Khusnul khotimah” berarti “akhir atau kesudahan yang baik”. So, nggak melulu ngomongin mati, dong ah. Masalahnya, kita terlalu sering mengaitkan akhir = akhir dari hidup = mati. Makanya khusnul khotimah itu kerap diidentikkan dengan ‘mati dengan cara yang baik’. Paham, anak-anak?

Hehehe, udah ah ceramah sok taunya. Sekarang, saya mau fokus mengejar ‘khusnul khotimah’ di kompetisi blog Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia ini. Tak habis rasa syukur, karena Allah mengizinkan saya untuk ikut (dan lolos! Slrrrp!) di Week-1, Week-2, dan Week-3.

Kalau udah sip di 3 pekan sebelumnya, berarti saya kudu mengemban misi mulia tugas bangsa-dan-negara dengan posting di week-4. Dan, ketika semua ini sudah terpenuhi, artinya saya “khusnul khotimah” dong maaak…. Yayyyy! Bwahahahaha… *ketawa puas plus seringai lebar*

Oke. Para makmin dan makjur sudah mengajukan pertanyaan super-hebring, terkait tema W-4 kali ini. Jreng, jreeeenggg….

Mengapa saya layak memiliki Acer Slim Aspire E1, yang didukung oleh  prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis

Haduh, maaak… Ini mah pertanyaan yang retorik banget, kagak perlu dijawab dong, ah. Semua emak di muka bumi ini, apalagi saya, sangat layak memiliki Acer Slim Aspire E1.

Ya, gimana dong, Acer Slim Aspire E1 itu emang jodohnya para emak yang aktif.

Saya? Huhehuhe… jelas dong, masuk dalam barisan emak aktif. Lha wong member Kumpulan Emak Blogger, yo mesti bukan emak pasif-males-males-awut-awutan-selalu-ketinggalan-zaman-dong.

Ini nih, bukti hiper-aktifnya saya sebagai emak.

Image
Yay! Alhamdulillah, jadi juara 2 Lomba Duta Parenting Center (foto: majalah Ayahbunda

Image
Ciyeee… nampang jadi Cover belakang Majalah Ayahbunda.

Image
Ehem. Si pipi gembul abis di-wawancara nih (foto: Majalah Ayahbunda)

Image
Abis ngobrol sok akrab sama hot mommy, Marcella Zalianty

Image
Nge-Host Talk-Show bareng Syeikh Abdurrahman, dari Palestina

Image
Nge-MC di acara Exchange Students pelajar dari Korea Selatan

 Sudah pastilah, segala aktivitas emak yang segambreng, bakal berjalan lancar kalau di-support jodoh yang sepadan. Tidak lain dan tidak bukan, Acer Slim Series.

Notebook yang super-duper ciamik ini didukung performa Intel® Processor di dalamnya.

Kalau sudah berjodoh dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya ini, so pasti aktivitas serempong apapun nggak jadi masalah! Buat emak-emak yang emak hobi nulis plus ngeblog, bisa langsung menuliskan isi hati ke dalam tulisan yang nendang. Selain happy karena bisa menyalurkan ide yang ada di kepala kita, tulisan dalam blog juga bisa jadi sumber inspirasi buat emak-emak lain loh. Wuiks, pahalanya dobel tuh!

Eh, mak, pada tau nggak, hosip-hosipnya nih, tarif listrik mau (atau udah yak?) naik! Duuuh, dompet kita bakal merana dah mak. Tapi, don’t worry, si Acer Slim Series ini kan hemat daya dan hemat listrik banget lah. Ga bakal merongrong anggaran belanja rumah tangga dah.

Image
Si ganteng penyelamat bahtera anggaran rumah tangga

Yang lebih sip nih, biarpun Acer Slim Series punya bodi yang 30% lebih tipis, ternyata Layarnya monitor LED berukuran 14”. Jadi, bagi para emak yang doyan browsing, cari info resep, blogwalking atau nulis, dijamin bakal damai-sentosa laaah. Resolusinya juga mantap. Pokoke, sip-markosip buat segala kegiatan emak-emak masa kini yuk yaa yukkk…

Image
SubhanAllah, kiyut banget siii, kamyuuu?

Emang berapa sih ketebalan nih notebook? Cuma 25,3 mm saja dong cyiiin. Kalau dibandingkan dengan notebook zaman baheula, Acer Slim Series punya dimensi 30% lebih tipis.

Yang doyan traveling, yang doyan nulis saat itu juga (tanpa delay), sudah pasti notebook Acer Slim Series kudu jadi pilihan utama.

Naaah, kalo pada akhirnya mahkota juara kompetisi blog KEB dan Acer Indonesia ini berada di kepala saya (aaamiiiin), maka si laptop kece ini bakal jadi partner setia dalam mengarungi bahtera kehidupan. Sehari-hari kerjaan saya kan emang nulis-nulis-dan nulis. Saya jadi penulis di majalah Nurul Hayat, dan pembaca rutin majalah kami udah 60 ribu orang aja gitu loh. Satu majalah bisa dibaca oleh lebih dari 3 orang. Kebayang kan, berapa orang yang udah nerima benefit dari hasil rangkaian diksi yang saya olah dari laptop Acer Slim Aspire?

Selain itu saya juga jadi pimred di Majalah Anas. Kalo yang ini, majalah khusus buat anak. Jadi, si laptop primadona bakal menemani hari-hari saya merangkai kata untuk mencerahkan hidup begitu banyak orang di bumi pertiwi ini!

Nah. Apalagi, apalagi?

Buruaaan dong darling, come to mama… 

Image
Duo tipis, ciamik, handal, keren, sliiim, elegan. JUST PERFECT!

Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia

Tujuh Tahun

Assalamualaikum mas Sidqi yang ganteng, sholih dan baik hati,

Hari ini, Ibu pengin nulis apa yang Ibu rasakan selama 7 tahun jadi orang tua mas Sidqi.

Wah, waktu berjalan ngebut banget! Rasanya baru kemarin loh, Ibu mengalami kontraksi yang luar biasa, di detik-detik jelang kelahiran mas Sidqi.

Rasanya baru kemarin, Ibu bersihkan ompol, gumoh, plus bangun tengah malam karena dengar jerit tangis si bayi imut bin ganteng.

Sekarang, mas Sidqi sudah makin gede aja. Udah bisa melakukan banyak hal. Temen gaul mas Sidqi juga banyaaak banget! Mereka suka main-main ke rumah kita, karena mas Sidqi memang baik hati dan selalu menyambut dengan riang gembira.

Sidqi bareng bolo pleknya
Sidqi bareng bolo pleknya

Tapiii, Ibu tahu persis, biarpun punya teman banyak, mas Sidqi paling suka mainnya sama Ibu kan?

Hayooo… ngaku deh… Kalo nggak ngaku, ntar Ibu nggak bawain es krim loh, hehehe…

Kalau dianalisa lebih dalam *eciyeeee*, Mas Sidqi memang punya banyaaak kemiripan dengan Ibu.

Sama-sama suka berpetualang. Hobi santai di pantai. Trus, menginap di rumah pohon. Demen berenang….

Santai di pantai Papuma, Jember
Santai di pantai Papuma, Jember

CIMG4674
Asiknya di Rumah Pohon, Taman Dayu, Pasuruan

CIMG5332
Renang di Vila Jambuluwuk, Batu, Malang

Kita berdua juga doyan berargumentasi. Bahasa simpelnya sih, “hobi ngeyel”. Hehehee… Tiap kali ada nasehat yang terlontar dari mulut Ibu, mas Sidqi selalu mendebat, “Loh, kenapa gitu? Mestinya kan bisa begini.”

Ibu kudu pontang-panting kasih penjelasan secara ilmiah dan mudah dicerna oleh bocah berusia 7 tahun, yang punya daya kritis dan analitis luar biasa *prok, prok, proook*

Kita berdua juga punya kegemaran yang sama. Bergumul dengan LAPTOP! Kalau Ibu lagi duduk anteng di depan laptop, sepersekian detik kemudian, mas Sidqi PASTI mau ikut-ikutan. “Ibuuu… aku bantu ngetik yaa….”

Inilah momen quality time kita berdua.

Kita bermain-main bareng laptop. Browsing banyak hal. Belajar ngetik. Belajar matematika. Belajar paint.

Nge-game? So pasti dong ah. Hihihi.

Asik Ngegame bareng laptop ramping
Asik Ngegame bareng laptop ramping

TEMA W-3-GAME LAPTOP-2
Wuih, josss banget dah, ngegame pakai nih notebook!

Emang cakep banget dah, kalau main-main dengan laptop yang enteng ya. Niiih, ada Acer Aspire E1 Slim Series, yang didukung oleh  prosesor Intel®. Mulai dari Intel® Celeron® dan Core™ i3, dan 30% Lebih Tipis.

Notebook ramping, fitur asik dan menawan
Notebook ramping, fitur asik dan menawan

ASpire-E1-432-Silver-1 ASpire-E1-432-Silver-3 E1-432

Ibu harus akui. Eksistensi laptop itu membantu banget dalam “karir” Ibu sebagai orang tua. Ibu bisa tahu banyak hal, setelah menjelajah dan bercengkrama dengan dunia online. Termasuk, pas cari nama kamu! Ibu browsing, sampai ketemulah nama “Adkhilni Mudkhola Sidqi”. Artinya: masukkanlah ke dalam golongan dan dengan cara yang baik.

Ibu berharap, kamu akan menjadi sosok muslim yang hebat dan bisa menghebatkan banyak orang! Aamiiin…

Eh, mas Sidqi. Laptop seri terbaru dari Aspire Acer ini juga handal banget buat dipakai kerja loh. Seperti yang udah Ibu bilang, Acer Aspire E1 Slim Series didukung performa Intel® Processor di dalamnya. Jadi, karena ibu setiap hari bergulat dengan dunia tulis-menulis, nih notebook super-duper-hero banget!

Apalagi, Ibu bisa tampil keren dengan notebook slim yang paling tipis di kelasnya. Yah, maklum, selama ini Ibu kan harus mobile, buat ketemu banyak narasumber, interview, dan kudu nulis on the spot! Jadi, kemana-mana, Ibu bawa tas ransel yang bawa laptop segede gaban! Beraaaat!

Ngobrol sama Fadly-PADI sambil ngusung ransel isi laptop gede *uhuk-uhuk*
Ngobrol sama Fadly-PADI sambil ngusung lemak plus gelambir ransel isi laptop gede *uhuk-uhuk*

Ah, untunglah, ada solusi brilian buat kita berdua ya.

Ibu tetap bisa kerja dengan optimal karena lahirnya inovasi mutakhir dan spektakuler dari Acer Aspire. Kalau ditemani notebook yang ramping, ide-ide bakal mengalir deras… Jari-jemari Ibu (yang semuanya segede jahe ini) bisa menari lincah di atas tuts keyboards notebook.

Biarpun bodinya 30% slimmer, notebook Acer Aspire E1 Slim Series tetap mengusung fitur yang cihuy.

Laptop tipis Aspire E1-422, misalnya.  Nih laptop ciamik banget, dilengkapi dengan optical drive DVD Super Multi. Jadi kita tidak perlu lagi bawa DVD-RW external. Kan, fitur ini sudah terpampang nyata plus terintegrasi pada Aspire E1-422.

Kelengkapan input/output Aspire E1-422 antara lain tiga buah port USB, yang satu diantaranya sudah menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10x lipat lebih kencang dibandingkan USB 2.0. Ada juga sebuah card reader yang dapat membaca memori berbasis SD Card dan MMC.

Nah. Ibu kan doyan presentasi. Kalau pakai Aspire E1-422, gimana? Oh,  Tenaaang…. Laptop yang slim, langsing dan aduhai ini menyediakan port VGA/D-Sub yang umum digunakan pada proyektor yang ada di pasaran.

Buat multimedia, fiturnya okekah? Tenaaaang…. Aspire E1-422 ini juga menyediakan sebuah port HDMI yang bisa digunakan untuk menghubungkan notebook dengan layar LCD/LED berukuran besar. Jadi, selain bisa nge-games bareng, kita sekeluarga juga bisa nonton film Full HD ataupun main game favorit lewat layar berukuran besar!

Acer juga punya sebuah Webcam HD buat kita-kita yang eman doyan banget foto-foto dan video chatting.

Untuk konektivitas, Acer Aspire E1-422 menyertakan satu buah port LAN (RJ-45), dan sebuah wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n. Ini memudahkan banget kalau kita mau internetan lewat jaringan hotspot.

Keren banget kan, laptop ini, Mas Sidqi?

Sekeren akhlak kamu.

Jump, Sidqi, Jump! Reach Your Dream!
Jump, Sidqi, Jump! Reach Your Dream!

Ibu juga bakal mengoptimalkan pemakaian notebook untuk membimbing kamu jadi anak yang kian sholih dari hari ke hari. Kita bisa belajar ajaran wudhu, sholat, haji… Macam-macam! Ibu juga bakal setelkan murottal (bacaan Al-Qur’an) dari para syaikh. Supaya hafalan Qur’an kita bertambah. Ibu juga akan meng-encourage mas Sidqi, untuk tahu jalur apa yang akan diambil mas Sidqi, sebagai sarana untuk berbagi kemanfaatan buat sesama.

Bisa jadi penulis. Ulama. Atau, syeikh di Masjidil Haram.

Go ahead! Reach your dreams!

Sidqi (plus emaknya) ngefans sama Ust. Yusuf Mansur.
Mas Sidqi mau jadi Ustadz, penulis plus entrepreneur ala  Yusuf Mansur? Go ahead, kid!

IMG_4899
Semoga Mas Sidqi bisa se-brilian cendekiawan muslim, Syafii Antonio *aamiiin…*

Mas Sidqi, inilah yang bisa Ibu sampaikan di surat hari ini. InsyaAllah, Ibu akan selalu meningkatkan kapasitas untuk jadi orangtua yang lebih baik.

Ya, bekerja menjadi orangtua, artinya Ibu sudah “melamar” ke pekerjaan tanpa cuti dan nggak boleh resign. Pada akhirnya, Ibu akan diminta untuk menyetorkan “laporan pertanggungjawaban” seputar amanah yang Allah berikan pada Ibu.

Makanya, Ibu bersyukur banget, ada Kumpulan Emak Blogger. InsyaAllah, bisa jadi bekal berharga bagi Ibu, untuk jadi “coach” dalam hidup mas Sidqi.

Semangaaaaat, mas Sidqi yang ganteng, sholih, taqwa dan pemberani!

Ibu always love mas Sidqi.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

@nurulrahma 

*Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.

Notebook Slim Acer, Obat Keren Emak buat Mobile & Online

Haiiii…. kenalin, namaku Iza… Aku hobi membersihkan halaman rumah.

Image
Si cantik Iza (anaknya tetangga) lagi nyapu halaman

Eh. Ada cowok ngintip-ngintip tuh. Namanya Mas Sidqi. Sudah kelas 1 SD.

“Dek Izzaaa…. Main yuuuuk….”

Hihihi. Aku seneng-seneng aja main sama Mas Sidqi. Mainannya banyak. Ibunya baik, lagi. Namanya ibu Nurul. Itu lho, yang ngeblog di bukanbocahbiasa.wordpress.com *langsung keselek*

Image
Sidqi mengendap-endap menuju Iza

“Mas Sidqi mau ngajak Iza main apa?”

“Ayo main game!”

“Oke. “

Iiih. Mas Sidqi ini jagoan banget main game-nya. Angry-Birds, Bad Piggies, macem-macem deh… Tapi, layar HP-nya kan kecil banget tuh. Iza nggak bisa lihat jelas. Duh.

Image
Ini game apaan sih? Iza gak bisa liat niiih….

“Mas Sidqi, Iza nggak bisa lihat niiih…”

“Dooh, gimana ya?”

“Kita main game di laptop aja yuk… Ibu Nurul biasanya bawa laptop dari kantor kan?”

“Sekarang Ibuku jarang bawa laptop. Soalnya, laptop kantor berat banget. Punggungnya sering capek. Kalau malam aku sering disuruh pijetin.” *lah, malah curcol.

“Mmm…. Emang laptopnya beratnya kayak apa sih?” Iza kepo

“Wuiiiih, berat banget! Pernah aku coba angkat, waduh! Nggak kuat!”

“Ya, ganti laptop aja. Cari notebook yang enteng. Biar nggak pegel bawanya.”

“Masalahnya, ibuku kan sering banget nulis pakai laptop. Jadi, ibuku butuh laptop yang layarnya gede. Biar matanya nggak sakit….”

Image
Chibi-chibi ala Iza… Semoga bu Nurul dapat hadiah notebook slim yak

Iza ngangguk-ngangguk. ”Eh, Mas Sidqi. Ibu Nurul kan barusan ulang tahun ya. Hmm, moga-moga abis gini, ibu Nurul dapat hadiah notebook yang enteng ya. Aamiiin….”

“Aaamiiiin….”

***

Hihihiii…. Coba deh, ikut nguping obrolan bocah-bocah cilik masa kini. Omongannya seputar gadget melulu!

Jadi emak, jelas kagak boleh gaptek dong. Begitu resmi jadi emak, kita langsung “menandatangani kontrak kerja” dengan Tuhan. Kudu ngrawat dan mendidik anak….. Plus, kudu teteup aktualisasi diri. Ngeblog, nulis naskah, editing, dan seterusnya… sometimes pas ngeliat load tugas dan kewajiban yang segabruk, rasanya bikin sutris dah!

Tapi, inget aja lah maks. Sutris karena banyak aktivitas tuh jauh lebih kece dan menyenangkan ketimbang sutris karena gak ada aktivitas blas loh. *bijak mode on*

Image
Kerjaan Segabruk, kudu teteup SMILEEEEE

Yeah, makanya bersyukur banget lah, kita-kita para emak ini bisa join di Kumpulan Emak Blogger. Nambah temen. Banyak tantangan buat nulis. Bisa having fun sekaligus sharing ilmu. Asik banget kan?

Gue ngeblog tuh bisa dimana aja dan kapan aja. Kalo ide lagi muncul *ting!* ga boleh banyak pending. Kudu langsung diketak-ketik di atas laptop. Termasuk pas outbound training, dimana gue dan beberapa teman jadi trainer-fasilitatornya gitu deh. And… You know what? Lokasi outbound-nya di resort Singgasana Hotel. Yang mana kontur tanahnya tuh menanjak naik, dan arealnya bujubuneng…. Luasssss bangggeeetttss!

Dan, this is the worst thing –> Gue ketiban sampur buat SELALU bawa laptop!

Hoshhh, hosshhh, hoossssh…. 

Image
Badan berat + laptop berat = gak keren banget sih gue *hiks*

Ya kalo laptopnya enteng sih kagak masalah. Lah ini, udah badan gue membal-membal gak karuan, kudu nggendong laptop SEHARIAN! *sigh*

Laptop itu emang urgent banget, kita pakai buat nampilin slide materi, trus buat kirim laporan, buat ngetik berita yang kudu di-upload di website, buat ngeblog juga…

Aduuuh, kalo tulang-belulang gue mengalami osteoporosis dini, masak gue kudu daftar jadi pasiennya dr Ryan Thamrin siih? *kagak nyambung, cyiin*

Ternyata hukum Law of Attraction berlaku di sini.

Ketika gue mulai dilanda kerinduan yang amat sangat akan sebuah produk notebook slim, eh, si Iza ujug-ujug berdoa supaya gue dikasih kado notebook slim yang bikin gue keren mendadak! Hiks, terhura deh, eike.

Eh, btw, emangnya ada gitu ya, notebook slim dengan fitur cihuy dan harga yang ramah di kantong?

Image
Notebook Idaman Sejuta Emak!

Waahahahah, kalau belum tahu, berarti kudu cek ke: Acer Aspire E1-432. Nih notebook slim paling tipis di kelasnya. Yang bikin makin happy, kalau pakai nih notebook, artinya kita udah langsung berpartisipasi aktif di go green movement!

Kok bisa? Ya iyalah, notebook ini kan hemat daya.

Trus, trus, trus, buat yang bodinya udah sering keserang encok-pegel-linu *tunjuk diri sendiri*, no worries mak. Ketebalan si notebook slim cuma 25,3 mm saja dong cyiiin. Acer Aspire E1-432 emang punya dimensi 30% lebih tipis.

Mata kita juga gak perlu jereng natapin layar monitor notebook. Karena Acer Aspire E1-432 monitornya LED 14”. Resolusinya? 1366×768 px.

Eh, maks, sekedar info nih ya, Acer Aspire E1-432 punya tiga buah port USB. Satu diantaranya menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10x lipat lebih kencang dibandingkan USB 2.0! Wooooo… asik banget nih, buat ‘partner in crime’ pas ngeblog!

Ada juga card reader yang bisa baca memori berbasis SD Card dan MMC yang biasa digunakan pada kamera.

Image
Elegan, elegan, elegan….

Yang mau narsis, eh, Acer ternyata mewadahi suara terdalam kita lho, maks. Ada Webcam HD yang bisa dipakai buat streaming, video chatting dan narsis-narsisan ituh. 

Untuk kebutuhan konektivitas, Acer Aspire E1-432 ini punya satu buah port LAN (RJ-45) yang dapat dipakai tanpa converter apapun! Cakeeeppp…. Ada juga sebuah wireless adapter Acer Nplify 802.11b/g/n untuk berselancar ke dunia maya menggunakan jaringan hotspot yang tersedia disekitar kita. Duh, kece badai banget sih, kamyuuuu….

Acer emang juara! Ini obat keren termutakhir dan paling spektakuler yang kudu dimiliki para emak abad ini. Kalau udah pakai Acer Aspire E1-432si notebook slim yang paling tipis di kelasnya ini, udah jelas banget, bikin mobile & online Emak makin praktis!

Duh, makin cinta deh sama Acer!

Gue lirik si Iza, anak cantik yang hobi banget minta dipoto itu. 

Image
Good luck yah, Bu Nurul…..

“Ngggh…. Mbak Iza. Bu Nurul doakan supaya doa kamu terkabul yaaa….”

Iza garuk-garuk kepala. “Doa yang mana ya?”

“Itu tuh, supaya Bu Nurul dapat notebook yang slim, enteng dan paling tipis di kelasnya….”

Aaamiiiin…..

*Yang kenceng dong ‘Aamiiiinnn’-nya 🙂 

 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”

 

Akhirnyaaa…. Ketemu Soulmate yang 30% Slimmer!

Ahhhaaaiii, sudah jam 10 nih! Waktunya posting untuk emak-emak blogger. SEMANGAATT, ALLAHU AKBAR!! *kepalkan tangan ala Bung Tomo*

Sudah lama gue jadi ‘silent admirer’ grup tercethar membahana ini. Yep, apalagi kalau bukan  Kumpulan Emak Blogger (KEB). Jenius banget gitu lho, ada grup yang bisa meng-encourage kita, para emak ini, buat menuangkan ide dan mengabadikannya dalam tulisan.

Lewat tulisan-tulisan yang dipahat, kita bisa nunjukin ke dunia, apa, siapa dan bagaimana kita. Persis kata Om Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Buat gue, menulis itu bukan sekedar memindahkan ide, kritik, analisa dan endebre-endebre lainnya dalam bentuk tulisan. Nulis juga bukan sekedar ajang narsis-narsisan. Nulis itu selain sarana aktualisasi diri, juga sebentuk katarsis yang positif loh! Baik buat stay at home mom (SAHM) ataupun working mom (WM).

Image
Kalo ini poto jadul, zaman gue masih ngantor di Sampoerna

Sehari-hari gue emang kerja jadi penulis. Ada 3 majalah yang butuh kasih sayang dan sentuhan jari-jemari gue. Majalah itu adalah: Nurul Hayat, NH News dan Majalah anak-anak ANAS.

Selama ini, dalam mendarmabaktikan kewajiban buat nulis, ada laptop Acer Aspire 4530. Doi udah jadi semacam “partner in crime” gitu lah. Kalau mood gue lagi membara, *ting!* langsung deh, jari jemari menari di atas keyboard.

_MG_9683
Ceritanya lagi rapat redaksi

 

The problem is…. Nggak jarang gue kudu traveling buat liputan atau wawancara narasumber di luar kantor. Kalau hasil wawancara itu nggak segera ditulis, “feel”-nya udah beda. Jadi, gue ambisi banget, abis wawancara, langsung nulis artikelnya SAAT ITU JUGA.

Kenapa? Analoginya kayak begini nih, roti yang fresh from the oven itu lebih mak nyus ketimbang roti yang udah dipajang di etalase toko kan? Nah, tulisan yang dibuat “fresh from the just-now-interview” juga gitu.

Image
Abis ngobrol bareng Kang Maher Zain, kudu ditulis langsung dooong hasil interviewnya….

Tapii, apa kabar bodi gue yang udah semakin sering keserang encok-pegel-linu inih? Apa kabar kalau gue musti gotong-gotong laptop, demi memuaskan hasrat “anti-delayed writing”? Mana bawaan gue kalau lagi traveling segabruk aja nih..

Pengin deh, punya laptop yang punya fitur seasik laptop sekarang… dengan layar yang lumayan lebar, biar gak nyiksa mata yang semakin menua ini….

Tapi, gue kagak bisa move on dari dinasti Acer nih… Pegimana dong?

Image
Subhanallah…. come to mama, darlingg…

 

Ladies and Gentlemen, please welcome….. *drum roll*…. Acer Aspire E1-432 !!

Jreng-jreeenggg….

Subhanallah, Acer emang “sesuatu” ya booo…. Kayaknya udah tau aja jeritan hati emak-emak. Dari website Acer, gue dapat info yang super-duper mencerahkan. Acer udah melansir notebook yang makin tipis banget! 30% lebih slim! Yayyy! Makin cinta deh, sama Acer!

Image
Emang cakep bener yak, nih notebook!

Laptop tipis Acer ini Berbasis Intel Haswell. Hemat Daya pulak. Layarnya monitor LED berukuran 14”. Jadi, dijamin mata emak-emak kagak bakalan jereng dah. Resolusinya 1366×768 px. Ini mah udah cakep banget buat daily needs gue. Mau office basic hayok. Browsing, blogwalking,multimedia,bahkan yang game-addict, yuk mariii…

Yang paling sip-markosip adalah, ketebalan nih notebook cuma 25,3 mm saja dong cyiiin. Kalau dibandingkan dengan notebook zaman baheula, Acer Aspire E1-432 punya dimensi 30% lebih tipis.

Buat emak-emak hiperaktif semacam gue, notebook Acer Aspire E1-432 juara banget dah. Segala kelebihannya seolah bisa menjawab kegalauan kalau gue kudu traveling dan nulis saat itu juga. Biar tipis kayak begindang, eh, ternyata seabrek fitur penting tetap nangkring di notebook Acer Aspire E1-432 loh.

Ngomongin cakepnya Acer Aspire E1-432 kagak ada habisnya dah. Udah sempat gue singgung di atas, kalau nih notebook prosesornya Intel 4th Gen terbaru, atau lebih dikenal dengan kode nama Haswell. Acer mempersenjatai *duileee….* notebook ini dengan prosesor Intel® Dual Core Celeron® Processor 2955U yang punya dua buah inti (dual core) dan berjalan pada kecepatan 1.40 GHz.

Emang napa kalau pakai Haswell, jeung?

Karena Aspire E1-432 berjodoh dengan Haswell, jadi bisa bekerja sangat efisien dengan TDP hanya 15 Watt saja. Baterai 4-cell (2500mAh) yang digunakan, bikin daya tahan baterai notebook jauh lebih maksimal!

Bukan cuma itu. Prosesor Intel Celeron 2955U ini sudah terintegrasi dengan Intel HD graphics terbaru, dan ini bisa bikin kinerja notebook meningkat signifikan dibanding Intel HD graphics sebelumnya. Buat yang game-freak, throw your hands up at me……Tos dulu ahhh!

Aspire E1-432 dilengkapi RAM DDR3 sebesar 2GB yang dapat di-upgrade hingga 8GB, ini buat emak-emak yang multitasking macam gue. Mau nyimpen artikel, foto, film, lagu-lagu, murottal Al-Qur’an, semuanya bisa muat. Karena ada media penyimpanan harddisk SATA berukuran 500GB.

Mantab banget yak?

By the way, dengan segala keelokan akhlak dan budi pekerti si notebook Acer Aspire E1-432, harganya berapa yak? *pertanyaan standar khas emak-emak*

Oh, don’t worry, darling… Harganya murah banget di kantong, cuma Rp.4.749.000,- saja. Gak sampe 5 juta, cyiiin!

Buruan gih, cari Aspire E1-432. Sudah tersedia di  semua jaringan penjualan Acer di seluruh Indonesia tercinta. Info sedapnya nih, kalau beli Aspire E1-432 sampai 31 Oktober 2013, bakal dapat garansi FULL 3 tahun (termasuk service dan spareparts). Whoopsss! Kece badaiii…

Oke, gue udah tahu, notebook apa yang bakal jadi my next soulmate. Segala hal superior yang ada di Acer Aspire E1-432 jelas nggak bisa diabaikan. Gue optimis, dengan hadirnya Acer Aspire E1-432, hidup gue bakal lebih cerah dan penuh gairah! *apa sih

Eh, tunggu-tunggu…… gue denger ada yang bisik-bisik tuh di pojokan…

Notebook-nya udah lebih langsing 30% nih, lebih asyik lagi kalau yang punya blog juga 30% slimmer dong….(*)

“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”