Bicara TOLERANSI kemungkinan besar kita bakal langsung mengaitkan dengan Toleransi Beragama. Hmm, terminologi “agama” memang terdengar seksi sekali belakangan ini. Seksi sekaligus kerap mengundang ribut-ribut yang tak perlu. Heii, dari dulu kita juga udah paham kan, kalau agama tuh banyak dan beragam. Belum lagi aliran-aliran yang ada dalam satu agama atau kepercayaan tertentu. Jadi ya, sutralaahh, mari berpegang teguh pada ayat pamungkas di Surat Al-Kafiruun “Bagimu agamamu, Bagiku agamaku”
Kalau berdasarkan dictionary Cambridge, tolerate means to accept behaviour and beliefs that are different from your own, although you might not agree with or approve of them
Intinya: Menerima perbedaan. Dan nggak perlu ribet/rempong mikirin hal itu. Ya iyalaah, apa menariknya dunia ini kalau semua orang samaaaa plek ketiplek satu sama lain. Sungguh monoton dan ngebosenin kan.
Saya mau cerita TOLERANSI ala warga dunia, tatkala mengikuti Google Local Guides Summit 2017 di San Francisco, California, Amerika Serikat.
Baca: Traveling GRATIS ke Amerika, Diongkosi Google; Caranya?
Begitu diumumkan nama-nama peserta ajang ini, saya dan sejumlah rekan yang beragama Islam langsung melakukan koordinasi. “Errr, nanti makanan yang disajikan gimana ya? Kan mayoritas terbuat dari babi, trus minuman yang disajikan juga bir, aneka wine dan segala rupa yang nggak bisa kita konsumsi. Apa kita perlu ngasih info ke panitia summit ya?”
Wah, iya juga sih. Kan eman-eman kalau demi alasan “pergaulan global” kita sampai menerjang rambu-rambu agama. Kami sih berpegang teguh pada Hadits Rasul, “Barangsiapa yg mengonsumsi makanan haram, doa dan ibadahnya tertolak selama 40 hari.”
Alhamdulillah, Muthia (peserta summit dari Malang, Jawa Timur) bikin thread mengenai hal ini. Intinya memberikan informasi, bahwa ada beberapa bahan pangan yang tidak bisa kami konsumsi. Juga memohon kemurahan hati tim Google untuk menyediakan tempat dan alokasi waktu ibadah sholat bagi kami.
Dan ternyataaa…. Respons tim Google warbiyasak! Mereka menggaransi bakal ada makanan yang pork and lard-free. Untuk minuman, tetap tersedia air mineral, kopi, softdrink dan beberapa beverages yang tidak mengandung alkohol. Toleransi mereka sungguh juara! Ya walaupun saya sering terjerat ragu dengan perkara syubhat. Misalnya gini nih. Okelah, bahan pangannya tidak mengandung babi dan derivasinya, tapiii…. Nggorengnya pakai wajan yang sama atau beda? Minyaknya kecampur apa engga. Suthil-nya apakah tetep dipake barengan sama makanan non-Halal?
Seringnya saya “main aman”. Ketimbang makan protein yang belum jelas Halal Certified-nya, saya lebih kerap mengonsumsi buah-buahan, macam pisang cavendish, apel dll. Lumayan. Mengenyangkan dan bisa jadi “bahan bakar” untuk keluyuran keliling San Francisco, kok 😀
Yang saya salut lagi, tim Google juga memberikan toleransi kepada kami untuk menunaikan ibadah sholat.
Tentang sholat, saya udah pernah cerita di POSTINGAN INI.
Alhamdulillah, Maha Besar ALLAH yang memberikan kemudahan untuk istiqomah tunaikan sholat, walaupun tantangannya sungguh warbiyasak 😀 Yang agak unik bin awkward, waktu saya izin buat sholat, tatkala sedang hang out ke kantor Google di SF.
Ceritanya, pas lagi jalan-jalan ke kantor Google di San Francisco, aku request ke tim Google untuk menyediakan ‘ruangan/bilik kecil yang bersih dan simple’ buat tempat sholat. Lalu mereka saling berkoordinasi, dan nemuin satu working room yang nganggur, dan siap dipake sebagai musholla dadakan.
Trus si Mas Google ini (lupa Namanya siapa) bilang ke khalayak yang hadir “Siapa tadi yang mau berdoa?” Ada satu local guides dari Brazil (mukanya lumayan ganteng bin tengil, wkwkw) yang spontan komentar, “HAH?? Masak iya pas jalan-jalan gini ada yang mau (khusus) praying? Siapa emangnya?”
Ndilalah, aku berdiri persis di belakang si mas Brazil itu trus, aku merangsek ke depan, dan bilang ke Mas Google, “Iyaaa, saya yang mau praying.”
DIEEENGGGG! Kebayang muka si Brazil jadi awkward bangeeettt. Trus, dia menatap mataku *ciye sembari meminta maaf dengan (tampaknya) tulus “I am really sorry. Aku tadi ngga ada maksud buat ngeledek….”
“It’s Okay. Gapapa kok.” (untung kamu ganteng wkwkwkwk)
***
Ini nih yang nanti bakal daku ceritakan ke anak cucu. Bahwa TOLERANSI itu penting. Kita harus sanggup beradaptasi dengan manusia model apapun, dan memberikan Toleransi dengan kadar yang wajar. Artinya, harus paham, sampai batas mana kita bisa bertoleransi.
Selain itu, kita juga harus “menggigit dengan geraham” ajaran agama yang kita anut. Terus jalankan perintah Yang Maha Kuasa. Sekuat tenaga, tinggalkan seluruh larangan-NYA. Yakinlah, semesta dan manusia-manusia yang ada di dalamnya, siap bertoleransi untuk kita.
bukanbocahbiasa.com 
Wah.. aku suka banget cerita ini Mbak Nurul, sangat menginspirasi 😍 traveling memang salah satu cara untuk belajar tentang toleransi. Aku setuju banget tentang pentingnya untuk bertoleransi dengan society yang mempunyai background budaya dan agama yang berbeda.
Wah, keren mbak. Aku juga local guide tapi masih level 5.huhu..
Kmrn sempat mo daftar ikutan juga tapi liat yg ikut masya Allah keren2 semua. Jadi minder.
toleransi itu memang penting banget mba, karena di dunia ini sangat banyak budaya dan agama yang hidup berdampingan, setiap masyarakat punya kunikannya masing-masing ya
Baca ini jadi ingat udah lama banget gak update akun Local Guide. Gak postingposting tempat lagi, duh… Saya tuh kalau rajin, rajin banget..pasnya males, keterusan malesnya. Heuheuheu~
Alhamdulillah bnget y mba bisa merasakan toleransi yg begitu dewasa menurut ku walaup un pd awalnya Ada yg Blum fahan.. next Aku Juga kpingin deh merasakan local guide submit kyk gini
Mbak keren sekali bisa kepilih buat ke Local Guides Summit! Senang sekali ya mbak bisa ikut acara ini dan belajar banyak hal lg tentang toleransi. Yang kayak gini emang perlu banyak praktiknya daripada teori. Xixi..
Hihihi iya. Buat agama lain, salat 5 waktu itu terasa kebanyakan, ya. Mana biasanya di tengah jam2 sibuk.
Kayanya emang iya. Mereka ibadah katakanlah seminggu sekali. Kita sehari 5 Kali. Tapi di mana pun ya tetap kudu dijalani
Emang selalu jadi keriweuhan utama soal makanan kalo lagi berada di negara mayoritas non muslim ini ya mba, tapi untungnya masih bisa makan yang gak meragukan macam buah ya mba. Kalo ipar saya dulu makannya seafood dan ikan2nan tapi yah itu masak sendiri. Tmbah ribet malah 😅
Masya Allah.. Di mana pun dan kapan pun mestinya kita selalu ingat Allah ya, mbak.
Termasuk juga menjaga akidah, dengan tetap makan makanan dan minuman yang halal.
Masya Allah.. Di mana pun dan kapan pun mestinya kita selalu ingat Allah ya, mbak.
Termasuk juga menjaga akidah, dengan tetap makan makanan dan minuman yang halal.
Ceritanya seru, Mbak. Aku serasa ikutan ada di belakang Mas Brazil, heuheu. Perbedaan memang indah. Kita jadi saling mengisi dan hidup pun penuh warna.
Senangnya kalau bergaul bisa tetap bertoleransi. Aku tuh kadang sama teman yang masih sekota suka malas ikut jalan karena ada yang ninggalin solat. Tapi kalau ibadah tetap jalan, aku sih oke
Saluut mb ..terus nandai waktu adzannya pakai aplikasi di HP? Nggak terdengar adzan kan di sana? Atau ada? Hihi…
Ga ada adzan, Mba 🙂 Musholla, masjid ada limited edition bgt hehehe. Aku pake MuslimPro.com. Ini sekaligus ngasih tau arah kiblat
Masya Allah keren mbak, yakin aja ya kalau niat kita dalam bersosialisasi karena Allah, dan tetap memegang teguh ajaran agama, pasti jalannya akan di mudahkan. Salut juga sama tim google yang memiliki toleransi tinggi kepada semua pemeluk agama yang notabene berbeda dengan mereka.
Ah seru nya mbak ceritanya…
Jalan jalan mengajarkan kita untuk selalu bersikap toleran ya mbak
Hmmm, meleleh yaa sama yang ganteng2, hahhahaa Mamak2..
Asik ya jalan2 tuh, banyak banget pelajaran yang diambil terutama belajar menebar toleransi antar sesama teman seperjalanan.
setuju toleransi itu penting ya mba. anak2 bisa diajarin sejak dini.
Tapi komen untuk mas bule brazil ngakak abis untung ganteng HAHAHAA
Bener banget mba kita harus toleransi tapi jangan sampe kebablasan harus tetap memegang teguh ajaran agama kita dimanapun berada dan dengan siapapun kita berinteraksi.
Bener banget mba kita harus menjaga toleransi tapi jangan sampe kebablasan kita tetap harus memegang erat ajaran agama kita dimanapun berada dan dengan siapapun kita berinteraksi
maasyaallah mba pastinya menjadi pengalaman yang luarbiasa dan tak terlupakan menjadi bagian dari forum google local guide summit
Senang sekali mbak bisa punya pengalaman berharga yang bisa dibagikan ke anak cucu. Saya yang membaca juga ikut senang ❤️
Keren Mbak Nurul. Jos pokok e. Dulu, duluuuu banget pas baca postingan Mbak saat acara sama Google ini aku udah ngebayangin euforianya. Acara pasti seru banget karena dapat teman baru dari berbagai negara. Tapi gak kebayang ternyata masalah praying gini juga ada yang menganggap “aneh” ya. Tapi syukurlah selalu ada jalan ya Mbak. Penting kekeh dengan ajaran agama.
Senangnya kalau berada di lingkungan yang memiliki toleransi tinggi ya, di kampung halaman ibuku toleransi nya tinggi banget jadi nyaman. Btw aku salut banget dengan mbak, meski menjunjung toleransi ajaran agama juga harus dipegang teguh.
Masya Allah, di mana pun emang harus mengingat Allah karena udah menjadi kebutuhan kita. Kita pegang erat untuk aqidah dan toleransi untuk hubungan dengan sesama manusia. Dan toleransi yang tim Google lakukan suweeer keren banget mbak.
Toleransi itu memang penting banget apalagi ketika kita berada di sebuah tempat yang multikultural dan multi agama kayak di situasi mba Nurul. Salut sama orang2 yg menjunjung tinggi nilai toleransi dan menghargai perbedaan.
Pengalaman di negeri orang yang nggak akan terlupakan ya mbk. Alhamdulillah dimudahkan untuk urusan konsumsi dan tempat beribadah
Salut mbaaak. Sebagai muslim yang baik, Allah pasti melihat bagaimana kita sungguh sungguh menterjemahkan “ketaatan” ini dalam kehidupan sehari-hari ya. Seneng banget bacanya, bisa bikin lebih semangat untuk menjaga komitmen diri sebagai muslim yang taat.
*untung kamu ganteng*
Wkwkwkwkwkw.. kenapa aku auto ngakak. Hahaha.
Untung bgt pihak Google lolosin permintaan peseeta ya, mbak. Jadi ngikutin kegiatannya jadi tenang dan konsentrasi
Seru banget ya mbak memperkenalkan identitas sbg muslim di sana.
Mempertahankan jati diri tu kadang susah kalau kita bepergian atau bahkan tinggal di sana. Tp kalau soal agama wajib ya tetap dilakukan
Wah, good action noh. I hope it continued. I hope this project usefull
Pengalaman yang luar biasa ya, Mbak. Bisa berkumpul dengan local guide lainnya. Saya baru level 5, kayaknya masih jauh kalau mau ikutan acaranya ya ..
Iyes setuju banget dengan makna toleransinya. Ada batasan di mana kita harus tegas tentang itu. Aku juga banyaknya main aman aja. Kalo udah mulai menyinggung, mendingan mundur deh daripada aneh-aneh.
Salut sama kak Nurul yang tetap istiqomah walau sedang shafar di negeri orang bersama multi-cultur kebangsaan.
Toleransi memang harus dijunjung tinggi agar perdamaian dapat terwujud.
Iya salut juga nih, tepuk tangaan..
Soalnya beneran toleransi ini muncul dari dalam diri , agara perdamaian..perdamaiaan..
Ada yang cinta damaai..
Loh ..malah nyanyiik..
Hahhaa….tariiik, teeh…
Aku suka banget kalau teteh uda nyanyi. Pasti abis ini ada lagu berikutnya.
Penting banget untuk saling menghargai kebutuhan (prioritas) orang lain terkait beribadah terutama.
Menjaga tolerasi di zaman sekarang ini memang jadi tantangan dan seharusnya tetap dijunjung tinggi. saluut sama keteguhan mbak nurul dalam menajalankan perintahNya. Mengingat negara yang dituju itu seperti apa semua udah tahu ya.
Wiii seru bisa main-main ke google, Alhamdulillah mereka bisa membantu dalam hal ibadah.
selalu terharu kalau membaca pengalaman teman-teman yang bepergian keluar negeri dan bisa merasakan toleransi beragama yang baik 🙂
wah seru bgt mba pengalamannya, hihi abang brazilnya mungkin emang ga tau kalau ada orang yg emang barus ibadah setiap hari ya, untung googlenya baik, nyediain tempat buat sholat
bener.. aku sendiri merasakan lo. teman temanku yg hobi traveling mereka itu lebih dewasa punya pengertian yg tinggi, suka nolong dan toleransinya bagus banget… beda dengan temanku yg gak doyan traveling kadang kaku orangnya
waaa seru banget pengalamannya dengan google. hahaha kebayang muka si brazil ganteng tea kek apa.. hihi..
Wah mbak, seru banget pastinya ya bisa mengikuti Google Local Guides Summit 2017 di San Francisco, California, Amerika Serikat. Untungnya pihak Google pengertian ya dan cukup membantu juga di sana.
Eeh tapi jadi ngakak baca ceritanya tentang si bule Brazil ganteng itu, pasti kaget dia, ngerasa serba salah ya haha 😀
Toleransi itu penting untuk menanamkan rasa kemanusiaan, seru ya kegiatannya 😊
Nah setuju kalau toleransi kayak begini. Karena salah satu intinya saling memahami setiap perbedaan tanpa menjatuhkan yang lain
Masyaallah keren banget sih mba. Memang bener namanya toleransi itu emang ada batasannya ya.
Berbeda itu menyenangkan banget mbak dan toleransi itu sangat penting agar kita bisa merasakan indahnya perbedaan.
Wah, keren nih mba bisa ikutan summit-nya Google local guides. Kayaknya seru banget ya acaranya. Kalau semua bisa saling toleransi tentunya menyenangkan sekali ya mba.
Aduh untung aja ganteng yah jadi ga terlalu nyebelin ..wkwkwk… keren nih, Mba tulisan kenapa mba kepilih acara ini dimana ya.. keren bikin kepo jadinya. Soalnya suamiku juga diundang buat ikut seleksi acara seperti ini tapi disuruh bikin video, suamiku angkat tangan hahaha..
Seru banget mba, pengalamannya berkunjung ke kantor google di SF, langsung berasa ya toleransinya saat berada di lingkungan berbeda, salam sama mas brazil, jangan tengil gitu wkwkw
Keren banget mbaa pengalamannya, gimana caranya biar bisa ikut acara google local guides summit?
Seru banget acaranya mbak. Emang toleransi bikin adem ya mbak apapun idenya selalu bikin nyatu kalau dibumbui toleransi agamamu untukmu agamaku untukku.
Alhamdulillah selama di San Fransisco diberikan kemudahan ya untuk beribadah & makan makanan halal. Toleransi memang dibutuhkan tapi kita juga harus siap kadang ada orang yang gak ngerti & berani unjuk gigi eh geraham 😀
BTW, videonya mbak yang dibikin sebagai salah satu syara ikutan Google Local Guides Summit ini tuh udah berkalikali saya tonton. Ceritanya mau dipelajari, biar bisa bikin juga .. hahaha..tapi duh, Bahasa Inggris saya masih berantakan~
Iih…mau link nya doonk, kak Nurul.
**antri ikutan nobar bareng kak Andy
Alhamdulillah ya mbak, komunitas global yang seluruh isinya seluruh dunia memang harus paling toleran karena ini akan menjadi salah satu daya tarik komunitas juga kan.
Saya juga sudah level 7 mbak, cuma masa pandemi belum bisa kemana mana, kemarin ada ajakan untuk review beberapa UKM tapi belum, gak punya fotonya sih ahhaa. tapi tertarik juga membantu UMKM maju lewat google local guides
Mba Nurul luar biasa pengalamannya, alhamdulillah yo mba bisa sampe mana-mana dan keren ya toleransinya itu loh ehehhe. Di Comal sini local guidenya nggak keliatan, aslinya pengen juga join.
Semangat Nyi…
Pasti kamu juga bisa kemana-mana bareng suami.
Tips nya kak Nurul bisa banget ditiru niih..biar tembus Amerika.
dari dulu aku pengen banget ikut google local guides summit. Pengen lihat kantor google secara langsung. Ternyata google toleransinya tinggi juga ya mbak. Mrk sampe menyediakan prayer room.
Selalu berdecak kagum kalau Mba Nurul sharing soal kegiatan di Amrik ini, sungguh pencapaian yang luar biasa Mba!
Dan tak mudah tentunya menerapkan toleransi di acara yang berasal dari banyak negara ini. Salut Mba. Seru ceritanya apalagi pas becandaan si bule brazil 😀
Aku ngakak mba bayangin suasana pas mas Brazil tadi kaget begitu dirimu menjawab mau sholat/berdoa. Bagi yang non muslim memang mungkin aneh ya ritual kita berdoa 5 kali sehari di waktu-waktu tertentu gitu. Good job mba, you nailed it in his mind. 🙂
Baca tulisan mba kali ini bikin aaya terharu. Kisah tentang toleransi dari warga dunia yang sesungguhnya nyata. Intinya, komunikasikan soal diri secara terbuka. Pemakluman ke teman lain yang berbeda. Senang sekali bisa mampir ke mari.
Seru banget Mbak cerita perjalanannya ini. Pasti jadi pengalaman yang sangat berkesan dan tak terlupakan ya
Pasti seru banget ya bisa ikutan acara Google ini. Bertemu dengan banyak orang dgn berbagai latar belakang dan kebiasaan, jadi perlu banget punya prinsip bertoleransi
semakin orang sering melancong dan sering bergaul dan bertemu orang-oarng baru dari daerah satu ke daerah lainnya dan dari negara satu dengan negara lainnya,,wawasannya pasti terbuka lebar…salah satunya menerima dan sadar arti sebuah perbedaan. Semoga toleransi antar sesama lebih disadari lagi. Bagus tulisannya kak (GINA)
Hiks aku terharu dengan closing paragraph nya Mba Nurul yg menggigit kuat dengan geraham ajaran agama kita ya Mbak, hadits Rasulullah SAW ini… mau jauh sampe ke Amrik pun yg namanya salat tetep dikerjakan dg sebaik2nya ya. Insyaallah sabar dan salat menjadi penolong kita ya
Toleransi bisa di mana saja dan kapan saja… enak yah kalau toleransi ada di segala suasana seperti ketika sedang travelling.
Indahnya toleransi ya Mba. Mupeng deh bisa berkesempatan berada di kantor Google di San Francisco. Udah 3 tahun tapi masih terkenang ya Mba. Masyaallah sampai disiapkan ruangan untuk solat. Alhamdulillah ya.
Masya Allah ..emang di mana pun kita berada toleransi itu wajib ya. Trus, pergi ke negri asking itu bikin kita Makin menghargai perbedaan
setuju, alhamdulilah negara kita memiliki Pancasila,
agar rakyat Indonesia bertoleransi
Negara lain justru ngga mau ngurus agama penduduknya karena menganggap hal tersebut menyangkut privasi, jadi mau ngga beragamapun silakan saja
ceritanya tetap seru meski bolak balik aku baca
nggak bosen, serasa ikut hadir di sana hehehe
sayang banget tahun ini berarti gak ada ya
Semoga pandemi ini segera usai dan setelah mba nurul saya bisa mengikuti jejak mba menjadi perwakilan indonesia untuk berkunjung ke kantor Google
duuuh jadi kangen jalan jalan akutu, biasanya tiap wiken kelayapaan sekarang seringnya di rumah aja huhuhuh semoga cepet selesai yaaa, bumi kembali seperti semula lagi.
Buahahahaj aseli ngakak Aku bacanya, kak. Emang toleransi itu perlu yah , kalau bisa disemua aspek kehidupan. Entahbitu agama, budaya, bahkan antara orang Tua Dan anak
Sepertinya google summit tahun 2020 ini dilakukan virtual ya mba karena masih dalam masa pandemi global?
Toleransi itu perlu dan sangat dibutuhkan untuk diajarkan sejak dini, tapi entah kenapa hal ini semakin pudar dan hilang ya? Bayangkan negara ini jika dipenuhi rasa toleransi tinggi, sepertinya Indonesia bisa menjadi negara maju
ternyata toleransi mereka di luar cukup baik juga ya, ga seserem yang diberitakan. Tapi sekarang islamophobia juga agak marak apakah masih sama ya
Untuk perusahaan sekelas dunia yang bisa mengakomodir hal ginian berarti emang layak bener jd perusahaan no 1 di dunia. Tetap berusaha memahami para peserta
Toleransi itu Indah banget ya?
Dan Sebetulnya sangat mudah dilakukan
Trus kenapa masih banyak yang ngeributin ya?
Toh perbedaan itu cuma ada diluar diri kita
iya mbak, aku mending milih makan buahnya
bisa jadi tumis atau goreng pake minyak babi
mayan lah ya, jadi vegan sebentar dan kurusan dikit, hahaha
aku juga Inshaa Allah toleransiku oke
aku mah selow bae orangnya
Spechless aku bacanya ka, apa kabr google local guide aku ya,, toleeransi itu memang indah yakak
Wahh kagum deh sama si brazil, tampa ragu langsung minta maaf dan tulus bilang kalau tidak bermaksud. Seneng ya semua local guides saling toleran gitu
Mbak ceritanya singkat tp buat aku berdecak kagum, dlm situasi apapun kita harus Teguh memegang iman islam kita.
Alhamdulillah alloh memudahkan perjalanan saat ikut local guide di san fransisco ya mbak.
Pengalaman yg sangat beharga
Semoga sosialisasi toleransi semakin bisa digiatkan dalam berbagai lapisan masyarakat dan alangkah baiknya jika pemerintah juga ikut andil didalamnya. Toleransi itu indah
Wah seru ada pengalaman bertemu dengan orang-orang dari segala penjuru dunia. Jadi bisa punya banyak perspektif dan sudut pandang. Perbedaan itu indah, kok.
Keren ya Google tetap memberikan fasilitas buat mereka yang muslim. Intinya sebagai muslim kita memang harus memberikan informasi yang jelas ya, mbak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dalam. Agama kita
Orang bule ternyata punya toleransi sama gaya hidup orang Islam. Bos suami juga dulu giti, malah sangat concern dan peduli. Salut ya, mungkin mereka diajarkan toleransi sejak kecil
Wahh alhamdulillah ya mba bisa ikut google local guide summit, tahun ini tadinya mau nyobain daftar ehhh keburu ada Covid
Toleransi paling berat ya memang menyangkut agama. Alhamdulillah di acara Google Summit itu panitianya sangat kooperatif soal kebutuhan ibadah ya.
Semoga kita juga bisa kayak gitu ke agama dan kepercayaan lain. Terutama untuk para penganut kepercayaan yang sulit sekali mendapat tempat di masyarakat 🙂
Keren mba nurul..
Bisa praktek toleransi di forum internasional seperti itu
Wah keren banget mbak bisa sampai kantor Google. Syukurlah, urusan sembahyang & makanan aman ya selama disana. Toleransinya pantas diacungi jempol 😍👍
inget cerita kakakku, dia menang undian jalan2 ke malaysia. krn negeri muslim kan, jd santai. gak taunya sepanjang wisata dr pergi sampe pulang makanannya pork n bacon handar
Toleransi ternyata implementasinya luas ya, baru sy dapat devinisi yg pas mengenai ini, yg kebetulan sy jg sering alami
MasyaAllah, u are so lucky mbak bisa kesana ya. Namun, ternyata tricky banget ya..brp hari di sana mbak?alhamdulillah banyak buah yaa buat penganjal lapar..harusnya bawa pop mie hehe
wah keren sekali ya panitianya sudah mengantisipasi dan bisa memfasilitasi peserta yang beragama islam
Wah MasyaAllah sebuah pengalaman hidup yang tak terlupakan ya mbak pastinya..bisa jadi bekal cerita yang long lasting ke anak cucu dan juga mereka yang mau menerima
Mbaaa, gara2 mbak Rahma donk aku jadi rajin banget isi local guide nih kalo abis dr mana mana ku review gitu. Seneng jg ternyata bnyak yg liat foto dan review kita yaa..
Mbak, dirimu keren banget bisa ke ajang summit local guide… Itu tuh syaratnya apa ya mba biar bisa ikut ajang tahunan mereka? Jadi penasaran deh…
Halo Kak. Bisa baca di: https://bukanbocahbiasa.com/2017/10/31/tips-jadi-local-guides-dan-diundang-google-ke-amerika/
Islam itu memudahkan, bukan menyulitkan. Kalau ndak stay selama lebih dari 3 bulan, semua bisa di jamak baik takhir maupun taqdim. Perjalanan ke Amiriki juga sudah mencukupi untuk syarat. Kecuali subuh tentunya. Makanan juga, kalau mikir soal penggorengan dan sebagainya ya boleh aja selektif. Tapi selama kita TIDAK TAHU tidak berartti menjadi haram. Ketidaktahuan dimaafkan Allah. Bukan berarti ga nanya2 langsung nyomot babi ya hehe..
Kalo aku toleransi itu…ya gak banyak koment dwngan ibadah dan kepercayaan orang lain.
Biasanya perang itu dimulai ketika.koment negatif dwngan ibadah orang lain…hehehehe. karema setiapnorang pasti menganggap ibadahnya paling benar.
Aku baca ceritanya dari titik komanya diperhatikan, seru ceritanya kak. Keren ya bisa punya kesempatan belajar toleransi di lingkungan yang bener-bener harus terapkan itu.
Tim Googlenya jga paham ya kalau undangannya ada yang muslim sehingga juga memberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah sholat
Masyaallah tingkat toleransinya tinggi sekali. Salut sama para penyelenggara. Mereka mau mendengarkan yang minoritas.
Senangnya bisa sampai ke acara yang luar biasa ya kak. Kesempatan yang diimpikan banyak orang
BTW tokeransi adalah kunci penting dalam menjalin hubungan apapun ya kak… Luar biasa
Toleransi beragama mereka yang di sana termasuk besar. Namun lebih pada rasa amazing atau gumun, kok iso masih ada makhluk yang rajin beribadah. Hehehe. Kenalan saya lebih banyak yang seperti ini tipenya.
luar biasa udah sampe sana aja mba. Saya local guidenya masih level 8. Pernah sih mo coba ikutan yang di luar negeri itu, cuma takut ga bisa bahsa inggris aja.
Btw keren juga toleransi di forum tersebut, dan ternyata google juga sudah mempersiapkan segara sesuatunya. Mantap
Keren, kak Nurul!
Semakin banyak kita ketemu orang, pikiranpun semakin terbuka dan wawasannya semakin luas. Semoga aku juga punya kesempatan seperti kak Rahma, tapi levelku masih 7, hahaha.
Menginspirasi sekali Mba.. wow kereeen.. saya masih baru di local guide baru level 6 hohooo
Setuju banget ini kak, pokoknya kalau kita pegang erat agama kita toleransi pasti akan mengikuti juga
Makin cinta deh sama Google hehehe. Seharusnya toleransi memang seperti itu. Menghargai setiap agama tanpa mencampuradukkannya
Iyesss.. beginilah harusnya mempraktikan toleransi ya mba, bukan cuma koar koar dan bin ngamuk2.. toleransi itu lahir dari hati yang bersih..
Aniwei pengalaman ikut google summit ini benar2 luar biasa ya mba.. pasti banyak cerita yang istimewa di sana..
Waah seneng bgt ya mbak, bisa ikutan di forum google local guides summit di San Francisco. Pasti banyak kenangannya, termasuk pilih-pilih makanan yg halal di agama kita di tengah-tengah kaum mayoritas.
MasyaAllah, benar-benar semuanya dimudahkan ya Mbak.
bulatkan tekad, InsyaAllah ada jalannya ya.
toleransi pihak Google juga juara ya, si Mas Brasil juga ini pasti benar-benar tulus ya minta maafnya 😀
keren banget!!!!! salut sama baknya
Klo udah musim pandemi kayak gini masih ada local guides summit juga kah? Atau udah ganti daring aja? Ehmm.. Klo daring kurang v asyik ya. Haha…
kereeen kak
setuju banget nih saya. seperti apapun keadaannya, dimanapun kita berada harus selalu mengutamakan rambu2 agama.
toleransi bukan berarti itu ikut melakukan apa yang orang lain lakukan, padahal kalau dalam keyakinan kita salah.
Soal toleransi, jadi ingat masa lalu.
Dulu di umur 20an udah gaul dengan orang asing di tempat asing yang punya toleransi tinggi terhadap diri yang saat itu justru belum berpegang teguh pada ajaran agama :))
Di saat masih ada yang berprasangka bhw orang lain itu nanti begini begitu sama kita yg muslim, malah kaget pas ketemu yang kayak paham banget sama jamnya kita salat, jamnya kita buka puasa, ga minum alkohol. Keluarga uncle Gonshorowski di Mohrendorf, atau Massimo di Italy, dan lainnya, malah diluar duga kalau soal toleransi. Zaman aku jadi tangan kanan pengusaha asal pensiunan Siemens Germany, malah akunya yang perlu diajar toleransi :)))
Selalu suka nyimak cerita mbak Nurul. Tfs!
Jadi langsung membayangkan itu suasananya pas ingin ijin solat dan si tampan tengil yang ternganga haha. Momen berkesan banget ya kak Nurul pastinya 😀
Alhamdulillah dimudahkan ya selama di sana, Mbak. Toleransinya dari panitia juga peserta bikin nyaman kita.
Pengalaman kalau ada acara kampus suami (aku beberapa kali boleh ikut, karena kayak family gathering di kampus ) sajian light meal – snack & beverages gitu. Ntar karena lihat aku kerudungan ada pihak panitia langsung ngarahin itu makanan yang aman buat kamu. Ngemil deh yang bagian vegetarian dan ambil buah-buahan aja biar cari aman
Toleransi itu tidak mencampuradukkan ya mba. Batasannya jelas.
Kalau sudah bertekad untuk berpegang pada Sunnah, lebih ringan menjalankannya.
Tulisan mba Nurul tentang toleransi di forum google ini harus banyak dibaca oleh kawla muda sekarang nih 🙂 .
Pasti pengalaman sangat luar biasa bisa ikut ambil bagian terpilih jadi google local guide. Dan aku paling suka dengan namanya toleransi. Hidup memang Tuhan ciptakan berbangsa-bersuku-suku dan ragam agama juga budaya supaya saking mengenal 😍👍
Betul banget, bagimu agamamu, bagiku agamaku
karena itu suka kesel ama orang yang ngaku ulama dan mantan nasrani
trus ngejelekin agamanya,
bikin permusuhan antar agama
Terus bertoleransi antar sesama umat manusia, bermuamalah itu penting, bermuamalah dengan baik mencerminkan hubungan komunikasi baik.
Toleransi itu penting ya. Kadang kalo kita gak toleransi dengan orang lain, maka saya sendiri sering menyaksikan banyak yang becanda kelewatan dengan kawan terus bawa2 fisik dll. Duh kadang sedih saya kalo ada temen yang dibully karena fisik ini dan itu.. pernah sih melihat hal ini. Keterlaluan, toleransi antar kawan gak ada.
Hehehe iya, sih. Memang berdoa 5x sehari itu dianggap terlalu banyak ya kalau dibandingkan dengan agama lain.
Toleransi memang harus dipikirkan dimanapun kita berada ya mba. Dan walau di luar negeri bersyukur umat Muslim masih ingat akan kwajiban. Senengnya lihat mba nurul sudah travelling ke mana aja nih.
TOLERANSI itu salah satu kuncinya kedamaian di hati kita, di hati orang lain dan di hati dunia. Dimanapun dan kapanpun. Toleransi juga mengajarkan kita untuk menghormati bukan menghakimi tapi tetap memberikan ruang luas kepada kita untuk melakukan apa yang kita imani. Sepanjang, tentu saja, apa yang dilakukan tidak melanggar etika.
Beruntung ya mbak bisa jelajah negara dan membutktikan toleransi itu bisa dan benar adanya. Perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan dan dipersoalkan. Yang masih memprihatinkan ya masyarakat kita yang masih sekadar bilang toleransi sebatas bibir saja. Lihat perbedaan digunjingkan , lihat yang gak sama dijadikan bahan diskusi bahkan oleh pemuka dan pemimpin yang seharusnya bisa menjadi contoh tauladan malah kasih contoh intoleran suka sedih lihatnya..
Iya ya Mba, bepergian ke negara minoritas muslim itu, nggak enaknya tentang makanannya.
Apalagi kalau mikirin, ini nggak mengandung pork, tapi wadahnya sama, hahahaha.
Kalau baca cerita orang-orang tinggal di luar negeri, banyak yang akhirnya memilih cuek, yang penting bukan pork atau lard 😀
Masalah masaknya gimana, nggak tau deh hahahaha.
Tapi syukur masih banyak toleransi yang ada di acara kayak gini ya 🙂