Ramen Master, Spot Favorit untuk Meet Up

Makin beranjak tua, saya tuh udah kehabisan momentum untuk merayakan keberhasilan duniawi. Ya sudah…. terlecut dari tembang “Semua Aku Dirayakan” punya Nadin Amizah, akupun sekarang mulai menikmati hal-hal yang tampak “remeh” dalam hidup. Perayaan ulang tahun, misalnya. Bertahun-tahun aku terjebak dalam perasaan bahwa “Heiii… ngapain sih ngerayain ultah? Toh, semua orang bakal ultah pada waktunya kan? Nggak ada perjuangan mengharu biru, pergulatan berdarah-darah demi kita sampai di hari ultah itu kan?”

ITU DULU, kisanak. Seiring berjalannya waktu, ya saya ngerasa, “Oh, merayakan ultah itu ngga ada salahnya kok. Yahh, ngerayain sederhana aja. Gosah yang gimana gimana jugak.”

Continue reading “Ramen Master, Spot Favorit untuk Meet Up”

Makan Rawon Kalkulator bareng Famili dari Bandung

Salah satu hal yang aku syukuri banget banget banget adalah: para saudara iparku tuh baik pol. Nggak pernah julid atau sibuk mengoreksi apapun keputusan yang kubuat dalam hidup. Kalopun lagi kepentok masalah, aku bisa curhat panjang kali lebar sama dengan luas, ke mereka. Oh iya, makin bersyukur lagi, karena para sodaraku ini punya wawasan dan knowledge yang luar biasaaaa, tapi kagak ada sombong-sombongnya samsek! Alhamdulillah…. Alhamdulillah…. beneran ini rezeki yang intangible tapi super duper kudu jadi bahan bakar syukur saban hari.

Continue reading “Makan Rawon Kalkulator bareng Famili dari Bandung”

Zangrandi, Spot Kuliner Legend sih, tapi….

Saudara ipar dan ponakanku datang ke Surabaya. Mereka mau plesir roadtrip ke Bali, sebenernya… tapi mampir dulu, main ke kota Pahlawan. Namapun orang Bandung, kalo ke kota lain, dah pasti nyari kuliner khas, kalo bisa yang legendaris. Aku udah sodorkan beberapa opsi, di antaranya makan Rawon Kalkulator. Mereka YES, insyaAllah kapan-kapan aku ulas pengalaman makan rawon bareng Bandung’s nice and sweet people ini. Tapiii, sekarang aku mau ulas soal spot kuliner legendaris Surabaya yang jadi bucket list mereka. Apakah itu? Yap, es krim Zangrandi.

Continue reading “Zangrandi, Spot Kuliner Legend sih, tapi….”

Rawon Kalkulator, Kuliner Legendaris Andalan Arek Suroboyo

“Mlekoh”-nya Rawon Kalkulator, Kuliner Legendaris Andalan Arek Suroboyo

Teman-teman ada rencana plesir ke Surabaya? Kalau bingung mau kulineran apa, saran saya, segera merapatlah ke Taman Bungkul. Berlokasi di Raya Darmo alias pusat kota pahlawan, kita bisa menjumpai banyak pilihan menu yang menggugah selera. Salah satu yang fenomel adalah: Rawon Kalkulator. Lokasinya di Taman Bungkul bagian belakang. Kalian bisa nanya ke tukang parkir atau para bakul random yang jualan di Taman Bungkul. Mereka pasti ngeh lokasi Rawon Kalkulator ini, karena memang kondang bambang gulindang banget di Surabaya.

Continue reading “Rawon Kalkulator, Kuliner Legendaris Andalan Arek Suroboyo”

Apa “Sesajen” Kalian Saat Ngeblog?

Lhuukk, ngeblog butuh “sesajen” segala? Hahaha, maksudnya camilan alias snack, gaes. Maklum lah, ngeblog kan meres otak banget, jadinya butuh asupan gizi, supaya otak kita tetap lancar jaya dan bisa menuangkan gagasan dalam sebentuk tulisan. Tanpa camilan, keknya kita bakal ketiduran pas mantengin laptop hihihi, ya kaan? *cari bolo*

Saay sendiri tipikal yang WAJIB ADA CAMILAN KETIKA NGEBLOG. Kalo dulu seringnya camilan yang nirfaedah, macam snack micin-micin gitu lah. Intinya cari yang “menimbulkan suara” ketika dikunyah. Kalo bunyi “kriuk kriuuukk” atau “krenyes-krenyes” gitu, bikin kuping jadi aktif, otak juga tetap bisa berpikir sesuai koridor. Alesyaaan emang 😊

Continue reading “Apa “Sesajen” Kalian Saat Ngeblog?”

Rice Cooker Miyako, Definisi Bukti Bahasa Cinta Ibu

Whoaa, saban bulan Desember datang, hatiku niscaya berbunga-bunga. Kenapa? Karena ada Hari Ibu, yang diperingati setiap 22 Desember. Yang jelas, kalau bicara soal ibu, banyak memori yang menggelayut dalam benak. Apalagi kalau membahas tentang momen memasak, karena Ibuku tuh demen banget memasak dan menyajikan hidangan terbaik untuk keluarga. Plus, kami memang tipikal keluarga yang demen makan, sih. Dan, yang patut di-bold serta di-underline, kami tipikal keluarga Jawa yang berprinsip “Belum makan kalau nggak pakai nasi” hahahahahah 

Continue reading “Rice Cooker Miyako, Definisi Bukti Bahasa Cinta Ibu”

Terima Kasih, 2023

Tahun 2023 ini dibuka dengan nuansa gloomy, karena keluarga adek sepupu kesayangan sejuta umat, kudu pindah ke Pamekasan Madura. Jaraknya lumayan jauh dari Surabaya, sekitar 4-5 jam kalau naik mobil pribadi. Sediiihh beuds, karena selama ini kami tinggal beda gang aja. Nyaris saban hari aku main ke rumahnya. Biasanya sih buat foto-foto produk. Kadang kami hangout, pengajian, cari makan atau ngemall bareng. Duh… sediiihhh

Continue reading “Terima Kasih, 2023”

Lupa Suaranya, tapi Jangan Lupa Lantunkan Doa

“Ibu mau apa liburan akhir tahun ini? Mau umroh? Atau jalan-jalan ke Lembang lagi, sama sekalian ke Daarut Tauhid-nya Aa Gym?”

Ibu diam saja. Tak mengucapkan sepatah kata pun.

“Gimana, Ibu? Ibu… yuk gapapaa, pilih yang mana? Atau Ibu ada pilihan lain?”

Ibu berusaha menjawab. Bibirnya komat kamit, tapiii…

“Ibu…. Ibu… aku kok nggak bisa dengar suara Ibu…. Ibu jawabnya agak kenceng dikit yaaa… Aku ngga dengar suara Ibu… aku lupa suara Ibu…..”

Continue reading “Lupa Suaranya, tapi Jangan Lupa Lantunkan Doa”

Habis FOMO, Terbitlah FOPO

Habis FOMO, Terbitlah FOPO

Beughh, bahas aneka istilah jaman now tuh kek ngga ada habisnya yeee. Beberapa waktu lalu, kita digempur oleh terminologi FOMO alias Fear of Missing Out. Ehh, sekarang nongol lagi istilah baru, yaitu FOPO. Apa pula ini bahh?

FOPO adalah Fear of Other People’s Opinions. Alias perasaan ketakutan/ cemas terhadap pendapat orang lain. Yang jelas, sama seperti aneka fenomena psikologi lainnya, FOPO juga bisa sangat mengganggu kehidupan, apalagi jika muncul secara terus menerus.

Continue reading “Habis FOMO, Terbitlah FOPO”

Di Warung Bakso, Kita Bisa Kepo dan Belajar dari Problema Hidup Orang Lain

Belakangan ini saya tuh punya kebiasaan yang rada aneh 😊

Orang kalo kulineran kan berburu makanan atau buat foto-foto/ video di socmed yak. Kalo eikeh, kagak. Tujuan aku ke warung tuh buat dengar obrolan meja sebelah 😊

Biasanya di warung bakso/pangsit mie ayam, adaaaaa aja, pengunjung yang punya obrolan seruuu, dan bisa jadi bahan pembelajaran *ceileehh

Iya lho.

Contoh nih contoh. Beberapa waktu lalu, aku makan bakso di Warung Cak Roni. Datang sendirian, dong. Kelar pesan, bakso diantar. Sambil nunggu kuah rada berkurang panasnya, saya jepret jepret kondisi warung. Maklum, eikeh kan lifestyle blogger merangkap local guides ye kan 🙂 Mayaann, kapan-kapan bisa taruh di blog, atau yeah di-review di Google Map lah.

Continue reading “Di Warung Bakso, Kita Bisa Kepo dan Belajar dari Problema Hidup Orang Lain”