Way to Go! Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh di Atas 5,3%

Way to Go! Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh di Atas 5,3%

Ada prediksi kece dari Bank Dunia terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yap, Direktur wilyah Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves memproyeksikan 5,3% merupakan angka perkiraan terdekat yang bisa dicapai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yap, kondisi ekonomi global saat ini sedang mengalami pemulihan.

“Pertumbuhan di atas lima persen sudah termasuk tiga besar di antara negara-negara G20 tapi masih ada kesempatan untuk improve (meningkat), karena pertumbuhan ekonomi potensial Indonesia bisa mencapai 5,6%,” kata Rodrigo.

IMG_2012

Memang…. Banyak banget risiko yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di antaranya: melambatnya perdagangan global, volatilitas kurs dan penurunan konsumsi rumah tangga.

Meski demikian, kita kudu semangaaat dong! Sejalan dengan semangt pemerintah, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019, yang ada di kisaran 5,4-5,8%… ini sedikit di atas proyeksi Bank Dunia, sih ya.

Yang jelas, Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menuturkan, ”Pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebagaimana dalam APBN 2018 ditargetkan 5,4%. Untuk 2019, kami memakai rentang 5,4-5,8%.”

Pertanyaan selanjutnya… Dari manakah sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran?

Dari Investasi dan konsumsi Rumah Tangga (RT). Waaah, berarti kalo buibu shopping, itu bukan shopaholics atau pemborosan lho yaaa…

We’re helping economy! Hahaha.

 

Yuk, terus kita gencarkan optimisme agar ekonomi Indonesia kian tumbuh pesat dan semakin kuaaaat!

 

Advertisement

Investasi Pemerintah untuk Upgrading SDM

Sebenarnya, yang jadi “asset paling berharga” dari sebuah negara itu apa?

Pasti masing-masing dari kita punya jawaban yang berbeda. Namun, satu yang menjadi jawaban popular: SDM alias Sumber Daya Manusia tentu adalah asset yang kudu banget mendapatkan atensi serius.

Yap, apalah artinya pembangunan infrastruktur, teknologi yang makin sophisticated, tapi tidak diiringi dengan kapasitas dan kapabilitas SDM yang ada di dalamnya?

Percum tak bergun. Alias, ya kagak ada faedahnya, bosque!

 

Prioritas Investasi di Bidang SDM

Pemerintah tahu banget soal ini. Urgensi menempatkan investasi di bidang SDM sebagai salah satu program prioritas. Yap, karena SDM merupakan kunci bagi pembangunan sebuah negara.

Banyak upaya yang bisa dilakukan agar tercipta SDM dengan kualitas yang mumpuni.

IMG_1142

Di antaranya, melalui skema perlindungan social komprehensif, yang memungkinkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai fasilitas Pendidikan, kesehatan dan mendorong kesetaraan gender.

Kalau aksesnya gampang, masyarakat dapat lebih menikmati sejumlah fasilitas itu kan?

Did you know, kalau saat ini nih, investasi pada SDM telah menjadi isu global. Pokoke, semua pihak kudu involved. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah, melalui sebuah kemitraan yang menempatkan SDM sebagai isu utama.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa SDM adalah kunci pembangunan sebuah negara.

“Di titik manapun kemajuan pembangunan sebuah negara, SDM merupakan kunci pembangunan lebih lanjut,” jelas Bambang.

Pemerintah kudu mengalokasikan anggaran yang mencukupi bagi pengembangan SDM dan melakukan perbaikan mekanisme belanja subsidi tepat sasaran. Selain itu, perlu adanya realokasi subsidi ke arah belanja yang lebih produktif dan berdampak investasi.

 

Bonus Demografi yang Harus Disikapi dengan Serius

 Sering dengar atau baca artikel yang menyebutkan kalau Indonesia bakal dapat Bonus Demografi kan? Yap, beberapa tahun lagi, diprediksi jumlah warga yang berusia produktif bakal melimpah, dan ini menjadi bonus buat kita.

Tapi, kembali lagi…. Apalah artinya bonus demografi kalau SDM-nya jauuuh dari kata “berkualitas bagus”?

IMG_1137

Walau Indonesia punya peluang bonus demografi, pembangunan kualitas SDM Indonesia masih menghadapi setidaknya tiga tantangan utama, yakni kemiskinan, angka pengangguran, dan indeks pembangunan manusia (IPM)

 

Beberapa tantangan SDM Indonesia:

10.12% penduduk masih miskin.

Tujuh juta angkatan kerja menganggur.

Human Development Index masih rendah.

 

Ini dia!

Menteri Bambang menekankan perlunya prioritas dalam membangun SDM terutama pada tahap awal usia kehidupan anak, karena ini bakal memberi manfaat terbesar pada investasi SDM Indonesia.

Salah satunya, dengan concern pada campaign 1000 hari pertama Kehidupan

 

Baca: Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan

 

Investasi di usia tersebut akan memberi manfaat yang amat besar.

Sehingga, apabila SDM bisa di-upgrade secara optimal… maka di tahun 2030, RI Lolos dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap)!

 

 

 

Go, Bappenas! Gapai Target Pertumbuhan Ekonomi demi Indonesia Gemilang!

Well, meski bukan pakar ala Bapak Rhenald Kasali, saya tuh beberapa kali demen mengamati berita seputar pertumbuhan ekonomi Republik ini, plus capaian kinerja Bappenas. Ada baiknya kita juga ikut update berita semacam ini ya. Supaya gambaran apa-mengapa-bagaimana yang terkait ekonomi Indonesia juga menjadi bahan diskusi kita. Iya dooong, masak cuman ngerumpiin dedek Dilan dan Milea? 😛

IMG_1551

Jadi, gini Buibu sekalian.  Sejak 2016, sebenarnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mendapatkan momentum. Hanya saja, ketidakpastian global menghadirkan beragam tantangan yang semakin kompleks. Untuk bisa kian melaju, ekonomu kudu produktif dan efisien kan?

Nah… Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro menyatakan, pertumbuhan ekonomi global memang mulai membaik sejak 2017. Namun lajunya masih di bawah pertumbuhan sebelum krisis finansial global tahun 2008

Eh ternyata… di saat bersamaan sumber pertumbuhan global melambat. Kok bisa? Ada beberapa factor penyebab. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi China yang berada di bawah level sebelumnya.

Trus…. Populasi negara-negara maju yang juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi global mulai menua.

Masih ada lagi. Perekonomian domestik menghadapi sejumlah persoaan struktural, di antaranya ekonomi yang masih berbasis komoditas.  Padahal transformasi struktural menjadi negara industri harus cepat dilakukan.

NH__0940

Nih, kita bicara angka dan persentase ya

Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode1967-1997 Indonesia sebesar 7,4% per tahun.

Periode 2000-2016, pertumbuhan rata-rata sebesar 5,3% per tahun.

Jika reformasi struktural tidak terjadi, maka rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2017-2025 adalah 4,7% saja.

 

Duuuh… semoga Bappenas bisa menyajikan data dan upaya supaya pertumbuhan ekonomi makin cihuy!

Skenario Bappenas menggunakan beberapa asumsi.

Di antaranya:

(1). Investasi tumbuh rata-rata sebesar 5,5% per tahun.

(2). Tidak ada peningkatan efisiensi pasar tenaga kerja

(3). Tidak ada reformasi di dunia Pendidikan

 

Indonesia butuh tumbuh rata2 di atas 6% per tahun untuk menjawab sejumlah tantangan, di antaranya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

Tidak hanya butuh tinggi, pertumbuhan ekonomi juga kudu inklusif. Intinya jangan sampai muncul ketimpangan yang over….. karena ketimpangan bakal menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi tidak berkelanjutan

 

Ehhh… masih ada lho tantangan yang kudu dihadapi demi tingkat ekonomi yang membahana. Apa sajakah?

(1). Ketidakpastian kebijakan moneter negara maju

Ini langsung berpengaruh terhadap sistem keuangan dunia. Bagi negara seperti Indonesia, pengaruhnya adalah tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi domestik.

 

 (2). Proteksionisme

Negara-negara di dunia bisa mempererat kerja sama ekonomi Kawasan. Asia bisa jadi banteng yang menahan dampak negative dari proteksionisme.

Caranya piye?

Salah satu instrumennya, mempererat kerja sama ekonomi komprehensif regional (RCEP). Jika RCEP tidak menaikkan tarif, resikonya terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi menjadi minim.

Namun, jika RCEP melonggarkan tarif, akan ada sumbangan pertumbuhan ekonomi dari perdagangan tersebut.

 

(3). Teknologi disruptif

Disrupsi digital merupakan serious challenge bagi perekonomian domestic. Arus utama dalam wacana umum adalah: teknologi digital bakal membantu UKM untuk mengakses langsung ke konsumen.

 

Jadilah Pengusaha Wahai Generasi Muda Indonesia!

Coba deh, tanya warga kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta atau Surabaya. Random aja, nggak usah merujuk ke strata ekonomi atau kelas social tertentu.

Pertanyaannya adalah, “Tahukah Anda, apa itu Gojek?”

Huuum… saya yakin banget deh, 80% (atau lebih) bakal bisa menjawab pertanyaan itu. Walaupun mungkin tidak semua orang bisa order atau udah pasang aplikasi ojek/taxi berbasis aplikasi, tapi keberadaan start-up macem Gojek dan kawan-kawannya ini, udah pasti jadi rising star yang buat sebagian orang dielu-elukan dan jadi solusi banget.

(sebagian orang ini sudah pasti termasuk diriku, yang ke mana-mana nyandu pake taxi online, hehehe)

Continue reading “Jadilah Pengusaha Wahai Generasi Muda Indonesia!”

Siap Optimalkan Zakat dan Wakaf

Indonesia ini negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, lho! Tentu saja, banyak hal yang bisa banget kita optimalkan. Dengan potensi ini, pemerintah intens mendorog pengembangan sektor keuangan dan pembiayaan syariah.
Hanya saja, keuangan syariah kan tidak sebatas persoalan perbankan saja. Ada banyak sektor lainnya yang selama ini tidak terjamah alias belum dikelola dengan sebaik mungkin. Ini artinya, sektor-sektor ekonomi syariah lainnya kudu dioptimalkan juga.
Sektor apakah yang bisa jadi sarana efektif dan jitu sebagai sumber daya dan dana? Yeap! Tidak lain dan tidak bukan, zakat, sedekah dan wakaf.

Continue reading “Siap Optimalkan Zakat dan Wakaf”

Berkembang Pesatlah Duhai Ekonomi Syariah!

Berkembang Pesatlah Duhai Ekonomi Syariah!

Okai.

Sebelum cerita panjang lebar soal perkembangan ekonomi syariah, izinkan saya mengungkapkan satu data yang luar biaa. Di tahun 2016, sebanyak 258,7 juta jiwa (alias 85%) penduduk Indonesia adalah muslim. Jumlah ini sungguh WOW. Iya dong, gedeeee banget! Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Karena jumlah muslimnya gede, seharusnya aneka produk ekonomi dan keuangan syariah sangat potensial berkembang di Indonesia kan? Yeap, seharusnya. SEHARUSNYA.

Faktanya gimana, mak?

Continue reading “Berkembang Pesatlah Duhai Ekonomi Syariah!”

Ternyata Anggaran Infrastruktur Nggak Melulu dari APBN loh!

Eaaaaa…. Tumben-tumbenan nih bahasan saya agak sedikit beraaaaat bro, sist 🙂 Bahas soal anggaran infrastruktur! Hahahahah *tebar confetti* Padahal, biasanya ini blog isinya kalo nggak review makanan, curhat colongan, review jalan-jalan atau kadang review tentang bedak bayi yang aman

Nah. Kapan hari itu, saya baca di sejumlah portal berita, kalau pemerintah punya program bernama PINA. Ini adalah Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah. 

Continue reading “Ternyata Anggaran Infrastruktur Nggak Melulu dari APBN loh!”