Hari ini hari disabilitas nasional yak? Baru tahu 🙂
Bicara soal disabilitas, lagi-lagi saya dibikin takjub sama sosok Ibu Titik Winarti. Saya sudah dua kali nulis soal beliau. Yep, ibu yang amat perkasa ini adalah the superwoman behind Tiara Handicraft.
TIARA Handycraft, seperti namanya, memang memproduksi handycraft (Doooh, kalimat ini, amat tidak efektif! Semacam terkontaminasi slogan “Key of Success adalah kunci kesuksesan” eerrrrr…..)
Tapiii, handycraft ini dibikin oleh sodara-sodara kita para penyandang disabilitas!
Meski begitu, produk-produk ini memenuhi standar kualitas yang diterapkan secara ketat oleh Bu Titik Winarti.
Ini adalah sebuah workshop yang memadukan produksi handycraft berskala internasional, plus sebuah semangat pembuktian dari para crafter, yang semuanya adalah penyandang disabilitas!
Hari itu, saya berkunjung ke workshop.
Usai mengucap salam, pintu workshop dibuka oleh seorang karyawan, yang (mohon maaf) organ tangan dan kakinya tidak lengkap. Mengenakan kaos merah, mas Ucil (begitu ia biasa disapa) mempersilakan saya masuk. Kami ngobrol-ngobrol sejenak, sembari melihat beberapa produk yang telah dilahirkan oleh para penyandang disabilitas ini.
Ada apa saja?
Macam-macam! Mulai tas perempuan, tas ransel, dompet, tempat pensil, dan aneka benda handmade yang super-duper cute.
Penasaran dengan sosok “pahlawan” yang berada di balik kiprah para penyandang disabilitas ini?
Please welcome…. Ibu Titik Winarti…!
Sempat ngobrol sejenak dengan perempuan yang super-duper energik ini. Perempuan yang melahirkan dan membesarkan Produk TIARA Handycraft dengan sepenuh jiwa.
Tak hanya dipasarkan di dalam negeri. Produk Tiara Handycraft juga telah diekspor dan diminati banyak konsumen di mancanegara. Di antaranya, Brazil, Spanyol, Belanda, Amerika Serikat serta Singapura. Jaringan pemasaran yang mengglobal ini merupakan buah dari prestasi yang diraih Titik di tahun 2005.
Saat itu, Titik meraih penghargaan Microcredit Award dari pemerintah. Dia lalu berpidato di depan sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saat mengikuti pencanangan Tahun Internasional Kredit Mikro di markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Apa yang memantik seorang Titik Winarti, sehingga begitu passionate dalam dan mengembangkan TIARA Handycraft?
“Sedari awal, saya berupaya mencari jalan untuk bisa mengakses pasar luar negeri. Kami terus membidik beberapa negara sebagai target market untuk produk-produk Tiara Handycraft. Alhamdulillah, sejumlah Negara memberikan respons positif. Produk kami diterima oleh konsumen di Brazil, Spanyol, Belanda, Amerika Serikat serta Singapura. Saat ini, tren yang berkembang adalah, para konsumen akan membeli suatu produk berdasarkan ‘personal story’ yang melekat di produk tersebut. Jadi, misalnya, dia beli tas produk Tiara. Nah, di label harga, kami jelaskan bahwa produk ini digarap oleh penyandang tuna daksa. Maka, ia akan dengan senang hati bercerita ke rekan-rekannya bahwa “Hei, ini lho, saya pakai tas yang dibikin oleh penyandang difabel.” (Titik Winarti)
Jangan pandang sebelah mata terhadap karya yang mereka hasilkan. Justru, saudara-saudara kita para difabel ini bekerja dengan hati-hati, sekaligus “dengan hati”. Hasil karya mereka sama sekali tak asal-asalan.
Justru, dilahirkan dengan rahim cinta. Sebuah syukur, yang teralamatkan pada Yang Maha Kuasa, karena telah memberikan semangat tak kunjung padam, kendati fisik mereka boleh dibilang “istimewa”.
“Jadi, saya bikin produk itu handmade, eksklusif, ada pencantuman identifikasi pembuat produk. Karena kalau lihat orang beli tas mahal bermerek, sudah banyak kan? Nah, kami lebih menyasar para peminat barang yang esklusif dan dibuat dengan sentuhan personal” (Titik Winarti).
Sayapun mencomot satu tas cewek, yang dibandrol 100 ribu rupiah saja! Membeli tas ini, sama artinya saya ikut berkontribusi untuk memberikan apresiasi bagi para penyandang disabilitas, yang berjuang sekuat tenaga, dalam melahirkan karya seni yang memikat jiwa
Jadi? Kapan Anda mau berkunjung dan shopping maksimal di TIARA Handycraft Surabaya?
Wah, informasinya berguna.
Selamat hari disabilitas nasional. Mereka kebanyakan emang keren keren. 🙂 Mereka sempurna didalam ketidaksempurnaan. :’)
Infonya bagus bgt.
Aku jg baru tau ada hari disabilitas nasional
Selamat hari disabilitas. Mari menghormati sesama tanpa diskriminasi.
Inspiratif sekali. Saya jadi makin belajar kalau sebetulnya tak ada alasan bagi saya untuk mengeluh apalagi menganggap sesuatu tidak mungkin. Ini dapat satu contoh lagi, lho :hehe. Tak ada yang tak mungkin, tak ada yang tak bisa, yang penting saya mau melakukannya, jalan itu akan terbuka. Terima kasih ya, Mbak.
selamat hari disabilitasss
huoooowwww ibunya keren banget ngasih lapangan pekerjaannya…semoga lancar dan sukses selaluuu
semoga usaha ibu titin selalu lancar , salut sudah berpikiran untuk memperdayakan mereka
waaah…jd pengen liat hasil karya mereka…makasi infonya.. 🙂
Hehehe kemarin saya diberi lampu tidur anak-anak oleh atasan. Beliau bilang lampu tsb karya dari rekan-rekan disabilitas juga. Saya langsung amaze! 🙂
Keren yah Bu Titin, tapi aku malah penasaran tas yg dirimu beli itu lho, Mak, kok ga ada fotonyaaah 😀
Ya Allah… selalu trenyuh kalau ada orang-orang hebat yang kayak gitu. :”) siapapun mereka, semoga pekerjaannya barokah
Gara-gara tulisan ini, saya jadi googling cari Tiara Handycraft Surabaya.
Saya penasaran bagaimana Bu Titik menggembleng pegawai-pegawainya yang tuna segala macam untuk bisa membuat produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkannya. Dalam memanajemeni pegawai ada tantangannya sendiri, misalnya bagaimana menjahit tas yang rapi, bagaimana membuat packaging yang komersil, termasuk juga bagaimana mendisiplinkan pegawai supaya masuk kerja tepat waktu, berbusana yang baik, dan mengetik website tanpa typo.
Mudah-mudahan usaha Bu Titik lancar terus. Seandainya terjadi musibah pada usaha Bu Titik ini, saya ingin tahu apakah pegawai-pegawainya bisa bertahan membuka usaha sendiri dengan berbekal ajaran Bu Titik.