Apakah kelezatan rasa yang disajikan sebuah restoran itu berbanding lurus dengan kepopulerannya di timeline Instagram?
Belum tentu.
Sebuah kuliner yang nampang dan populer di IG, biasanya lebih disebabkan karena faktor “Kekinian”… atau presentasi makanan yang menggemaskan bin mouth-watering.
Sementara, kalau resto atau kafe yang sudah “mapan”, jarang nongol di IG. Padahal, soal rasa, beeuuughh… malah lebih juara!
Yep, ngaku aja deh. Kalau nongkrong di kafe/resto/tempat wisata kuliner, pertanyaan yang muncul, seringnya kan gini yak:
(1). Wifinya kenceng nggak?
(2). Tempatnya instagrammable nggak?
(3). Asyik buat nongkrong nggak?
(4). Kekinian nggak?
(5). Harganya masuk akal nggak?
Ya kaaan? Masalah apakah rasa cocok di lidah atau nggak, itu mah urusan belakangan. Yang penting, lokasinya asyik buat narsis, huehehe.
Di kawasan Dinoyo, Surabaya, ada restoran/kafe yang jarang banget seliweran di timeline selebgram. Namanya Suzana Kafe & Resto. Inget-inget kata suzana kok jadi kebayang “Satenya 10 tusuk bang, hiiihiiihiiiihiiii…..”
Sori, intermezzo dikit. Yang jelas, kafe/resto Suzana ini nggak spooky kok. Malah terkesan lapang. Ornamen yang ada di dalam resto juga bikin nyaman buat makan siang sekeluarga.
Menu-menu yang ditawarkan juga bervariasi. Tapi, sebagai penggila mie dan aneka variannya, sudah barang tentu Pangsit mie ayam jadi pilihan saya.
Kuahnya suegeer, super light, enak banget untuk menyegarkan kerongkongan di Surabaya yang panas binti kerontang.
Mienya juga diramu dengan bumbu yang memanjakan lidah, berpadu kompak dengan topping irisan ayam, bawang merah goreng, irisan daun bawang, juga daun selada yang sueger dan resik. Eh, perkara daun selada ini penting banget loh. Karena saya pernah mampir di salah satu resto mahal, pesan nasi goreng, yang ada daun seladanya. Eh la dalah… di daun selada itu, ada bonus berupaaaaaa…. ulat bulu!
Hadeeeeh, ini antara geli, mangkel, gondok, campur aduk jadi satu. Udah mau berangkat komplain ke pelayannya, eh, temen saya, Mba Citra bilang gini, “Gapapa lah. Ada ulat bulu justru menandakan bahwa selada ini produk organik, dan nggak kena pestisida. Jadinya lebih sehat.”
*kremus selada, hempaskan ulat bulu*
Yo wislah. Toh, memang banyak kan kejadian macam gini, kayak yang kapan hari seliweran di timeline… Ada resto steak yang kondang bambang gulindang menyajikan steak super mehong dengan bonus kecoa. Wadaaaw, ini sih lebih epic.
Lahhh, mau nge-review Resto Suzana kok malah mblakrak ke mana-mana hihi. Wis, intinya gini, resto ini sangat saya rekomendasikan. O iya, kami ke sini dalam rangka celebrate our 11th Wedding Anniversary ciyeeee, ciyein dong plis plis plisss…
Tahun ini nggak apa-apa deh, perayaannya di resto dalam kota. Tahun depan, kayaknya seru nih, kalau kita booked Seminyak Villas for Honeymoon uhuuuiii!
Ada ‘amin’, sodara?
Wuihhh kalo aku sih lbh mentingin rasa dibanding ‘instragram-able’ ato enggak. Lagian temen2 kekinian biasanya mahaaaal. Rugi kalo hrs keluar duit lbh tp rasa makanan gak enak. Itu foto mi nya bikin laperrr 😋😋 🍜
kalo aku daripada mikir apa suatu tempat instagrammable lebih mikirin wifinya bwahahahaha
mau dong bisa main ke Suzana Cafe, mau coba-coba ….