Teman-teman tahu Femaledaily.com dan Mommiesdaily.com kan? Yap, portal yang membahas tentang pernak-pernik perempuan, mulai fashion, kecantikan, kesehatan, parenting dll itu loh! Femaledaily ini awalnya didirikan oleh mba2 kece Hanifa Ambadar (Hanzky) dan Affi Assegaf. Saya pernah ketemu mba Affi, dalam sebuah event di Surabaya beberapa tahun silam. Tahu nggak, mbak Affi bilang apa?
“Kami mendirikan FemaleDaily ini awalnya karena aku dan Hani sama-sama blogger dan cinta banget ngeblog. Trus discuss dan banyak brainstorming, dan…. berdirilah Female Daily!”


And… the rest is history. Femaledaily Network melesaaaat dan menjadi salah satu kerajaan media online dengan omzet miliaran yang super menggiurkan!
Hanifa membangun bisnisnya tidaklah mudah. Pertama kali FDN (Female Daily Network) dibangun pada 2005 bisa dibilang tidak menggunakan modal sama sekali. “Yah, paling untuk membeli domain senilai Rp 100 ribu/tahun dan membayar hosting Rp 1 juta/tahun. Platformnya memakai gratisan dari blogger.com, dan saya mendesainnya sendiri. Jadi memang tidak ada biayanya,” ia menuturkan.
Kendati bisnisnya dijalankan belum serius, pihaknya sudah mampu menggaet pengiklan di 2007. Uang hasil iklan itulah yang akhirnya digunakan untuk menyewa kantor ketika ia mulai fokus menjalankan bisnis ini di awal 2009. “Karena pengiklan semakin banyak, jadi kami tidak pernah menggunakan uang sendiri untuk diinvestasikan sebagai modal,” ucapnya mengenang.
Dikutip dari SWA Online
Itu cerita dari dalam negeri.
Sementara itu, dari belahan bumi yang lain, ada blogger yang juga menuai kesuksesan warbiyasaaak

Salah satu blogger tersukses di dunia—secara bisnis—adalah Chiara Ferragni, fashion blogger asal Italia pemilik The Blonde Salad. Chiara mulai nge-blog sejak taun 2009, dan per hari ini, The Blonde Salad sukses menggaet kerjasama dengan merk-merk besar seperti Louis Vuitton, Burburry, dan Dior.
Sekarang The Blonde Salad punya tim editorial sendiri, dan pelan-pelan berubah menjadi majalah online. Tim TBS pun kerjaannya nggak cuma blogging, tapi juga menawarkan social media consulting ke brand-brand besar.
Selain The Blonde Salad, Chiara juga punya usaha online shop (sis-sis olshop dong do’ik?) dan sering diundang ke acara-acara TV, bahkan modelling.
Penghasilan The Blonde Salad per hari ini diperkirakan sebesar… 7 juta Euro per tahun. DIEEE.
Pencapaian Chiara Ferragni yang terbaru adalah dijadikan bahan studi dalam kurikulum Harvard Business School. Ceritanya, Harvard Business School lagi bikin studi kasus pada fashion brands gitu, deh, dan Chiara dijadikan salah satu subyeknya. Serundeng, yah!
Dikutip dari blogger favorit eikeh: letthebeastin.com
Dengan dua contoh kasus di atas, dan masih buanyaaaaak lagi suri-tauladan lainnya, apa iya hare gene kita masih menganggap bahwa Blogger/ Vlogger/ YouTuber dan content creator lainnya sebagai not a real job? Oh kemooon!
Saya masih nggak habis pikir dengan respon super alay bin lebay yang ditunjukkan pemilik salah satu hotel mewah di Dublin, Irlandia. Yap, kalian pasti udah ngeh kan, soal Elle Darby vs Paul Stenson
Baca : Blogger Masa Minder
Analisa mantap jaya disajikan oleh Kompasianer handal, link-nya di sini: https://www.kompasiana.com/gapey-sandy/5a643ec3dd0fa84291044372/blogger-dan-influencer-tukang-cari-gratisan
Saya paling setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mas Teguh Sudarisman.
Apa yang ditawarkan Darby kepada pihak Charleville Lodge Hotel sebagai pola penawaran kerjasama biasa.
Menurut blogger sekaligus vlogger yang beberapa kali meraih hadiah lomba ini, media-media travel juga menawarkan beberapa lembar halamannya sebagai space untuk me-review produk maupun layanan mitra kerjasamanya. Di industri media, pola penawaran kerjasama seperti yang dilakukan Darby adalah wajar dan etis.
“Tapi perlu dibedakan istilah, antara ‘minta gratisan’ dengan ‘job review’ (lebih tepatnya ‘kerjasama review‘). Kalau ‘minta gratisan’ yaartinya minta sesuatu secara gratis, tanpa ada imbal baliknya sama sekali. Sedangkan kalau kerjasama review seperti yang ditawarkan blogger atau youtuber, bukankah ia menawarkan imbal balik berupa posting blog, bikinin video di youtube dan posting di akun facebook, instagram maupun twitter miliknya. Jadi yang ditawarkan si blogger adalah kerjasama dalam bentuk barter (tanpa pakai uang), di mana dia menawarkan posting di blog, youtube dan akun media sosial yang dimilikinya, dengan imbal balik menginap selama 5 malam. Ini hal yang wajar dan etis saja, dan sudah dipraktikkan lama sekali di industri media, khususnya media travel,” tutur Teguh Sudarisman.
Biasanya, kata Teguh, pihak media travel menawarkan reviewbeberapa halaman di majalahnya kepada calon klien entah itu hotel, resort, resto dan lainnya, dengan imbal balik berupa free stay beberapa malam untuk reporter atau editor majalah itu. Semuanya masih bisa ditambah lagi dengan plus voucher hotel, tiket pesawat pergi-pulang, jemput-antar ke bandara dan sebagainya tergantung point-pointkesepakatan kerjasamanya.
“Prinsip ini diadopsi oleh blogger, youtuber, instagrammer karena Now Everybody is a Publisher or Media. Terlebih jika blogger itu punya follower atau subscriber yang banyak. Itu tak ubahnya seperti media yang punya banyak oplah dan pembaca atau pelanggan.
Sayangnya masih banyak pihak yang gagap dengan fenomena ini, dan mengira dirinya masih hidup di era media cetak. Seperti ulah Paul Stenson yang malah ‘merendahkan’ influencer Darby itu,” jelas Owner and Editor-In-Chief TGIF-mag ini sambil kembali menegaskan bahwa Darby sudah tepat mengajukan kerjasama via email dengan menawarkan imbal balik positif. “Malah, mungkin Darby juga melampirkan portfolio atau media kit. Artinya, justru si manajer hotel ini yang sebenarnya enggak bener!”
Juga apa yang disampaikan Diana Rikasari di IG story-nya:
Intinya apa?
Intinya…. sebagai blogger, ya saya akan terus memroduksi konten, apapun hingar bingar yang terjadi di luar sana.
Dianggap rendah gara-gara berstatus blogger? Wohooo… saya sudah seriiing banget, kakaaa.
Sekarang sih, cuekin aja kalo ada orang-orang yang punya persepsi ‘wagu’ atau aneh soal blogger. We just can’t please everybody. Bukan tugas kita untuk membuat semua orang senang, atau mengapresiasi apa yang kita lakukan. Dan, nggak perlu lah, buang-buang energi untuk menjelaskan tentang “Apa itu blogger?” ke orang-orang yang memang tidak mau tahu.
Saya akan terus ngeblog. Karena dari ngeblog, saya bisa mendapatkan buanyaaaak hal, yang barangkali tidak akan saya dapatkan, jika saya tidak menekuni bidang ini.
Baca : Gratisan ke Amerika Gimana Caranya?
Saya akan terus ngeblog, apapun platform-nya. Mau sponsored post, atau bukan… saya akan selalu ngeblog.
Yang jelas, bersama rekan-rekan komunitas, saya berusaha untuk bisa “naik kelas”. Pelan-pelan mengadopsi apa yang dilakukan Chiara Ferragni ataupun Hanifa Ambadar. Yaaa, walaupun nggak langsung woossshhh kayak pencapaian mereka, it’s okay. We have our own pace, ngga perlu risau bin galau *halah
Saya dan teman-teman berupaya menjadi fasilitator bagi korporasi untuk sama-sama menuangkan buah pikir dan kontribusi yang membangun. Agar konten positif semakin berjejalan di dunia digital.
Kalau kamu, gimana?
Mau ngeblog sampai kapan?
karena ngeblog juga aku bisa kenal sama mbak nurul. eeeaaa 😛
termotivasi sekali bacanya. matur nuwun
ngeliat blogger2 yang udah terkenal jadiii mupeeng… hmmmm
I am too newbie.. cuma anak kemarin sore.. jadi I can’t give any comments at all… Haha 😂
subhanallah kak, menginspirasi banget, aplagi buat aku yang baru aja nge blog, terimakasih atas ceritanya, semoga kedepan makin konsisten ya, soalnya masalahku disitu, niatku belum lurus kali ya, 😦
Aq lagi belajar buat konsisten ngeblog terus kakaaak
Mo ngeblog sepanjang usia, kakaaa… :).
Mantap kali ahh yang di IG story Diana Rika itu!
Dengan nge-blog aku bisa menyalurkan emosiku ke hal yang lebih positif 😍
Ngeblog sampai hayat di kandung badan, karena menulis buatku sebagai media tjurhat … bahasa kerennya stress released eaaa. Di samping bisa menghasilkan, itu kuanggap rezeki dariNya 🙂
aku baca postingan ini jadi bersemangat buat lebih detail lagi ngeblognya
Yeah..teruslah ngeblog tanpa kenal lelah, sampai menemukan apa yang kita cari.. 🙂
Saya mau ngeblog sampai akhir hayat. Karena buat saya ngeblog itu favorit time
Yeaaay karena menulis adalah menyimpan kenangan
Memori kita terbatas untuk mengingat semuanya, dengan menulis membantu kita menyimpan setiap momen terindah. Ngeblog selamanya yuuuuk
Boom! Baca ini langsung semangat lagi ngeblognya.Udah punya dua blog yang sekarang ngerasa belum maksimal dalam memproduksi konten. Semoga bisa lebih baik lagi >,<
Yes! Ini pertanyaan menohok sekali. Pertanyaan yang kalau ditujukan ke aku bakal aku ketawain karena nggak butuh jawaban. Meski aku sadar aku bukan siapa-siapa di dunia blogosphere yang hiruk-pikuk ini, aku mulai berpikir apa kontribusi riil yang bisa aku berikan bagi orang lain, bagi komunitas, bagi orang-orang yang aku kenal, dengan blogku ini. Jadi ngeblog bukan lagi sekedar untuk mempertebal kantong sendiri, atau memperlancar aliran transfer ke rekening sendiri. Aku salut banget serta terinspirasi sama Mbak Shintaries juga Teh Annie Berta yang kehadirannya di dunia blogging bisa memberi perubahan bagi banyak orang yang dikenalnya. Salut!
Anyway, posting Mbak Nurul selalu keren (y)
setuju sih sama pendapat mba Nurul kita harus selalu mengasah kemampuan dengan harus selalu belajar untuk naik level. Semoga para ibu-ibu blogger seperti kita tidak tergerus zaman
Sampai ngeblog gak asik lagi buat saya.. heheh
Aku salah satu org yg Allah kasih jalan terbaik menurut-Nya (bukan menurutku). Dari sekian doaku, yg Allah dekatkan adlh aku dalam hobby menulis blog. Apalagi tau2 bisa kenal sm Mbak Nurul. Setiap pertemuan pasti tdk ada yg kebetulan, Mbak Nurul, Mbak Avy sudah Allah setting buatku menjadi lebih baik dlm ngeblog. Terimakasih Mbak krn selalu menginspirasi ku!! Aku akan trs ngeblog selamanyaa!!
Bagi masyarakat desa, profesi ngeblog sama sekali asing dan tidak dikenal, mereka malah tanya itu kerjaan apa sih dan bisa dapat duit dari mana??
Saya sendiri juga tidak pandai menjelaskan, jadinya za terserah apa kata mereka, yang penting saya happy menekuninya
Menjadi blogger bisa jadi merupakan kebutuhan yg tertinggi dari tingkat tertinggi dari hirarki Maslow, yg sebuah bentuk aktualisasi diri. Pengungkapan opini yg dikemas menjadi sebuah untaian kalimat untuk mengungkap peristiwa dari sudut pandang penulis. Tidak ada kata berhenti dalam berkarya.
Ngeblog adalah sebuah keahlian yang terlalu banyak orang bisa.. it means, jelas kita harus menaikkan level kita yang gak sekedar Blogger yang ‘gitu-gitu’ aja.. seperti yang dilakukan Mbak Nurul.. barakallahu fiik!
Ngeblog sampai mati! 🙂 *ironis, bulan ini aku belom satupun nulis. Tapi ya memang nulis itu “pelampiasan” emosi, sejak dulu. Jadi kayaknya akan terus nulis sampai kapan pun.
Hidup Blogger. Tapi tetap harus jadi blogger yang santun 🙂
haaduuuh. saya sudah amat jarang nge-blog 🙂
Saya bakal ngeblog sampai sekuat-kuatnya. Terus menulis entah menghasilkan atau tidak. Yang jelas ya bloger sama aja kayak profesi lain,, ga lebih rendah atau lebih mulia, biasa wae. Tetap semangat Mbak Nurul! Thanks.
Setuju!
Aku akan ngeblog sampai akhir hayat.
Travelerien.com
Saya juga akan ngeblog terus ada atau enggak ada sponsored post 😀
BTW dulu harapannya ngeblog andai tinggal di luar kota/ luar negeri jauh dr keluarga, harapannya blog itu bisa buat sarana komunikasi ke keluarga gtu kalau kami baik2 aja di sini hehe
Selama aku masih bisa nulis aku tetap mau ngeblog
Karena buat aku, ngeblog itu me time yang menyenangkan
Sampai nggak bisa ngeblog lagi..
Hehehe.
Intinya sih mau terus ngeblog
Sampai mati mbak! :)))
Aku mau ngeblog selamanya sampai gak bisa ngeblog lagi. Secinta itu aku sama blog. 😀
Horraayyyy! Makasiii Kimi 😀
Aku ngikutin juga nih kasusnya Darby. Lumayan jadi bikin mood menulis di blog jadi berkurang karena kasus itu. Aku merasa jadi kaya wanita bayaran… ha…ha… Nice post Nurul.