From Tokyo Bowl to Tokyo Tower, Yuk Ngetrip Gratis ke Jepang bareng HokBen!

“Ada aja alasan ke Hoka Hoka Bentoooo….!”

Kamu bisa menirukan jingle itu dan nyanyi dengan nada yang pas? Selamaaaat, itu artinya, kamu generasi ’90-an yang seumuran dengan diriku, hihihi. Udaaah, nggak usah denial deh, secara usia biologis, mungkin kita emang udah ‘beranjak dewasa’. Tapi, secara casing dan jiwa harus tetep muda belia tralala kan?

Continue reading “From Tokyo Bowl to Tokyo Tower, Yuk Ngetrip Gratis ke Jepang bareng HokBen!”

Babeh Street, Cocok Buat Yang Demen Selfie di Kafe

Follow me on twitter: @nurulrahma

Ini nih, kafe di Surabaya, dengan harga enggak terlalu mencekik dan cocok banget buat kaum penggemar selfie. Babeh Street! Berlokasi di Jalan Slamet (belakang mall Grand City Surabaya), kafe ini menyodok atensi, karena banyak spot yang sungguh unyu-unyu, instagrammable, facebookable, dan twitterable. Juga blogable *halah*

Continue reading “Babeh Street, Cocok Buat Yang Demen Selfie di Kafe”

Nggak Mudik Lebaran? Ke JW Marriott Kuala Lumpur Saja!

Yeah, libur lebaran (plus kenaikan kelas) yang super duper panjaaaaang dan lamaaa ini ternyata kurang memberi kesan mendalam buat Sidqi, anakku. Bayangin, sodara! Libur mulai 13 Juni sampai 16 Juli 2016, ia lewati dengan…. dieeeem di Surabaya ajah! Enggak kemana-mana blas. Duh, kasiaaaan.

Continue reading “Nggak Mudik Lebaran? Ke JW Marriott Kuala Lumpur Saja!”

Kelemahan Oven Kompor dan Tips Mengatasinya

Follow me on twitter: @nurulrahma

Menyediakan makanan ringan untuk keluarga di rumah akan lebih bersih dan sehat dibanding harus membeli jajanan di luar.

Jika Anda merupakan salah satu orang yang gemar membuat roti, oven bukan barang baru lagi bagi Anda. oven terdiri dari 2 jenis, yaitu oven kompor dan oven listrik.

Continue reading “Kelemahan Oven Kompor dan Tips Mengatasinya”

Diet Terancam Gagal di Eastparc Hotel Jogja

Diet Terancam Gagal di Eastparc Hotel Jogja

“Hotelnya di mana, Mbak?” tanya seorang sopir taxi di depan stasiun Tugu, Jogja.

“Eastparc.”

“ISPARK? Di mana kuwi mbak?”

“Deket Ambarukmo Plaza Pak…Seturan…”

“Woooooh, iya iya. Hotel apik kuwi. Wis, 50 ribu aja mbak. Soale macet daerah situ.”

Bapaknya lucu deh ih. Tadinya enggak tahu hotel Eastparc apaan, tapi abis gitu, langsung keinget dan notice kalo itu hotel yang bagus.

Ya sud. Kami bertiga (Mbak Avy, Entas, dan aku) langsung cuss naik ke dalam taxi avanza yang tidak ber-aplikasi plus enggak pasang argo enih. Gapapa, 50K dibagi orang 3 itu kan jatuhnya murah banget dong ya, hihihi. Kita langsung meluncur, membelah jalanan Jogja –yang maceeeet dan mayan panas jugak– menuju Hotel Eastparc.

Setelah sampai di lokasi, buru-buru aku cek JAM TANGAN. Waaakks, udah hampir jam 2 siang! Buru-buru kami menuju lantai 4, tempat dihelatnya Netizen Gathering Bareng MPR RI.

“Ehhhh, makannya cepetan ya. Soale, Pak Ketua MPR bentar lagi udah mau datang,” kata artis slash selebritis slash cewek kondang  bambang gulindang seantero Jogja, tidak lain dan tidak bukan sista Atanasia Rian alias Berbi.

“SIAP, SIAP!”

Siang itu, kami mengunyah setara dengan kecepatan cahaya *lebbbhaaaay* Bisa jadi karena lapar, plus karena kudu buru-buru, yang jelas menu-menu yang tersaji di Eastparc wuenaaaaaaak poollll!

***

Karena hari Jumat (18/3) kami makan dengan enggak tuma’ninah :-P, saya udah tancapkan niat buat makan se-khusyuk mungkin ketika breakfast keesokan harinya. Yes, sarapan dimulai jam 6 pagi. Langsung saya ngeluyur ke Veranda Restaurant.

You know what? Menunya BANYAAAAK. BANYAK BANGET.

Ada menu buffet pada umumnya. Dan yang ini bikin saya sujud syukur banget. Ada GUDEG JOGJA! Yihaaaaaaa 🙂

IMG_0795

Langsung ngecessssss… Duh Gusti, lindungilah hamba dari godaan makan nasi putih yang masih mengepul, gegara ketemu ama gudeg eniiih…

Sekedar info aja, sodara. Sudah beberapa bulan ini, saya berupaya keras banget untuk “musuhan” sama nasi putih. Yep, ceritanya saya mau lebih sehat. Gapapa deh, timbangan masih segitu-gitu aja, yang penting bodi lebih seger gitu. Dan, salah satu metode yang saya pakai adalah “mengurangi banget” asupan nasi putih dalam menu sehari-hari.

Gudeg plus aneka kelengkapannya siap berhijrah ke lambung. TANPA nasi putih. Nyam nyam nyaaam, tetep endeusss kok.

Lanjooot.

 

Buat yang ajeg ber-food combining, ga perlu kuatir sama sekali. Hotel Eastparc ini juga menyajikan buah-buahan dalam jumlah dan variasi yang melimpah ruah!

Sebutkan deh, buah apa yang kamu inginkan. Mereka punya semua! Melon? Buah naga? Pepaya? Melon? Salak? Apel? Bahkan BELIMBING mereka sediakan! Wiks, wiks, wiksss…. Aneka juice juga siap menyegarkan kerongkongan. Eitsss, ada yang gak mau juice buah pabrikan? No need to worry! Ada petugas yang siap menyajikan JUS BUAH SEGAR, langsung diproses on the spot, live juicing di depan mata kita! *keplok keplok*

Yang lebih bikin “terharu” lagi adalaaaaah, ada Mbok Jamu unyu-unyu yang siap ngeladenin kita jugak. Jamunya mas… jamu jamuuuuuuu…

IMG_0807

Adududuuuh, dengan segala sajian yang menggoda iman dan merontokkan diet ini, saya jadi bingung deh, mau makan yang mana 🙂 Hmmm, gimana kalo kita coba pindah ke ruangan ber-AC? Ternyata di resto indoor masih ada segabruk sajian yang bikin makin shocked…. Kita bakal sarapan pake takoyaki dan sushi!! Takoyaki dan sushi, sodara-sodara…!

IMG_0808

SEMUANYAAA ENYAAAAAK. Duh, jadi keinget Sidqi di rumah deh. Doi lagi ma’em apa ya? Sementara emaknya hepi-hepi-hore di mari #EmakMellow #EmakSayangAnak

IMG_0816

Pokoke, kalo bingung mau nginep di mana selama di Jogja, Eastparc sangat bisa dijadikan pilihan. Menu sarapannya super-duper variatif. Stafnya juga cekatan dan helpful banget. Kolam renangnya boooo, ada prosotannya! Duuuh, Sidqi kapan2 kita ke sini ya Nak :)))

IMG_0783

Buat yang mau liburan ke Jogjakarta long weekend ntar (start 25 Maret) booking Hotel Eastparc bisa jadi pilihan yang oye. Banyak review positif yang saya baca di TripAdvisor dan aneka forum traveler lainnya.

Selamat Liburan! 🙂

PS: Special thanks buat Bpk Maruf, Mbak Rharas Yaz, Mas Andri dan seluruh tim MPR, Berbi a.k.a Atanasia Rian, Mbak Avy, dan semua temen2 yang TOP banget! Gerakan #4PilarMPR siap meluncur jadi postingan berikutnya 🙂 Stay tune 🙂

 

Gapai Bisnis nan Berkah, lewat Salad Buah

Gapai Bisnis nan Berkah lewat Salad Buah

Selepas kuliah, Arifatul Aghnia melakoni job sebagai akuntan di sebuah korporasi multinasional, yang berlokasi di Surabaya. Load kerja yang cukup padat dijalani alumnus Universitas Diponegoro Semarang ini dengan semangat. Kerja, kerja, dan kerja…! Itulah yang senantiasa terpatri dalam hati Nia, begitu ia biasa dipanggil. Bahkan, ketika hari liburpun, ia kerap tersandera dengan beban kerja yang tak kunjung usai. ”Yang lebih bikin miris lagi, ibadah jadi sering terabaikan. Sholat kerap mepet-mepet, bisa dibilang kehidupan pribadi saya bener-bener terganggu,” ucapnya.

Lalu, di tahun 2012, ibunda tercinta mengalami komplikasi ginjal. Beliau diharuskan opname di RS. ”Setiap minggu, saya usahakan untuk pulang ke Semarang, menjenguk dan menemani sang mama. Tapi karena load kerja yang semakin padat, saya sering nggak bisa pulang ke Semarang, dan harus tetap kerja di Surabaya,” cerita Nia.

Hingga akhirnya, ibunda Nia berpulang. Yang lebih menyesakkan dada, Nia tak bisa menunggui detik-detik menjelang perpisahan dengan sang bunda. ”Sebanyak apapun uang yang saya miliki rasanya sama sekali nggak ada gunanya. Kenapa? Karena saya nggak bisa optimal menemani mama ketika beliau diopname. Saya nggak bisa pulang ke Semarang sesering yang saya inginkan, karena status saya sebagai pekerja kantoran,” kisah Nia seraya terisak.

CIMG6939

Sejak itulah, mindset-nya mulai berubah. Nia ingin bertransformasi menjadi seorang pengusaha, agar ia leluasa mengatur waktu. Tahun 2013, ia memutuskan untuk resign, ia ingin bisa mengatur waktu secara seimbang antara keluarga dan pekerjaan atau perniagaan. Di mata Nia, menjadi pengusaha adalah solusi untuk keseimbangan hidup yang ia damba. Bisnis apa yang ia tekuni? “Ketika masih ngantor, saya sering bikin salad buah, terus saya bagikan ke teman-teman di kantor. Banyak yang komentar ‘Enak banget, kenapa nggak dijual saja?’ Dari situ, saya fokus untuk berbisnis salad buah,” ucap Arifa.

Di bawah bendera “Fruizzy Salad”, Arifa memasarkan saladnya dengan konsep online. Yang berminat bisa langsung mengontak melalui blackberry messenger (BBM) ataupun Whats App. Ia siap mengantarkan salad nan segar, ke area Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Madura, Malang hingga Jogja. Ya, salad ini dikemas sedemikian rupa, diwadahi dalam TOPLES YANG  INSTAGRAMMABLE   sehingga bisa tahan sampai 2 hari bila disimpan dalam kulkas.

Arifa juga menerima pesanan untuk booth katering ataupun event insidental. Selain itu, ia juga aktif mengikuti pameran enterpreneurship untuk lebih menguatkan branding Fruizzy Salad. ”Alhamdulillah, saat ini omzet kami mencapai 10 juta per bulan. Ke depan, kami ingin meng-create menu-menu lain, tentunya yang masih berhubungan dengan buah,” cetusnya.

Salad buah memang menjadi andalan Arifa. ”Ini solusi bagi yang suka ngemil tapi takut gemuk. Silakan ngemil salad buah, karena jauh lebih sehat. Kami menggunakan buah dan komponen segar, tanpa pengawet ataupun pewarna buatan,” imbuhnya.

Fruizzy Salad

Telp: 0856.265.8260

Blog : Fruizzysalad.blogspot.com

Instagram: @fruizzysalad

Pin BB: 2A8D6D1E

Kiprah Kebab Baba Rafi yang Penuh Inspirasi dan Go International

Satu hal “ajaib” yang paling saya ingat waktu hamil Sidqi adalah…. sebulan sekali WAJIB beli kebab :))  Hihi, agak lucu juga sih. Karena kalo dipikir-pikir, saya enggak ngidam makanan APAPUN. Wis pokoke apa yang disajikan pasti saya makan. Tapi, khususon si kebab ini, saya udah yang kayak ANAK KECIL lihat toko mainan! Nggak bisa ditawar, pengiiin pake banget.

Pokoke, abis cek USG ke dokter Supriyono di Pondok Candra, pulangnya saya pasti mampir ke kebab yang ada di depan Indomaret. Duuuh, membaui aromanya ketika kebab itu mak jegagig di atas pan, rasanyaaa…. endeuuusss…!!

IMG_20150806_133413  IMG_20150806_133855

Setelah matang, saya langsung gigit dengan sepenuh cinta. Eits, berdoa dulu dong ya :)) Tiap gigitan kebab itu meninggalkan aura rasa yang sulit dienyahkan dari jiwa. Kombinasi kulit tortila, daging, lettuce, tomat, bawang bombay, plus saos tomat dan mayonaisenyaaaa.. ya aampppuuun…!! Tisu mana tisuu? Udah ngeces aja niiih :))

Yap, kebab yang saya maksud, tidak lain dan tidak bukan the famous Kebab Turki Baba Rafi. Kebab yang lahir dari duo anak bangsa nan visioner, Hendy Setiono dan belahan jiwanya, Nilam Sari. Eits, ternyata Hendy ini adik kelas saya pas di ITS dan Nilam Sari adik kelas saya di Unair loh, hihihi.  Dan, “ajaib”-nya lagi nih, mereka berdua sama-sama enggak selesai kuliahnya! Tapi malah bisa menahkodai sebuah kerajaan bisnis yang menggurita. Plus, bisa meng-hire karyawan sarjana lulusan luar negeri! Weeeww, hebaaat kan?

IMG_20150806_170933

Saya ketemu Nilam dalam rangkaian acara Pameran Produksi Indonesia 2015 di Grand City beberapa waktu lalu. Gayanya chic, ketawanya renyah, matanya selalu “tersenyum”. Doi nih, tipikal cewek yang ceriwis, tapi teteup elegan, Nah loh, bingung kan? Dengan semangat dan raut wajah yang tak kenal lelah, Nilam berkisah seputar bisnis Kebab Turki Baba Rafi yang ia geluti, bersama sang suami.

IMG_20150806_134440IMG_20150806_135207IMG_20150806_133845

“Awalnya karena kami nikah muda. Eh, mas Hendy bersin aja, saya langsung bisa hamil!” seloroh perempuan cantik kelahiran 25 November 1981 ini. ”Padahal saya masih umur 19 tahun. Masih kuliah, nyambi jadi guru les yang dibayar per datang 20 ribu saja. Waah, nggak bisa gini, beb. Kita harus cari kerjaan yang lebih prospektif, karena harga popok dan kebutuhan bayi itu mahal.”

Puter-puter otak, mereka berdua memutuskan berbisnis burger. Pakai produknya Bernardi, dan mereka beri merek “Yummy Burger”.

Kata Nilam lagi nih, ”Bikin burger itu kan gampang ya. Karena saya ini nggak bisa masak. Mas Hendy aja bisa pucet kalau ngerasain masakan saya.”

Seiring waktu berjalan, Yummy Burger diminati banyak masyarakat Surabaya, sampai gerobaknya beranak pinak jadi 6 gerobak. Kemudiaaaaan…. datanglah Edam Burger. Naah, brand inilah yang kemudian “menjadi sumanto” bagi Yummy Burger **oh, abaikan analoginya**

Yang tadinya omzet penjualan bisa 200-300 ribu per hari, sekarang omzet Yummy Burger hanya di kisaran 20 ribu bahkan 0 rupiah! Yaaa, apa boleh buat. Yummy Burger harus dilikuidasi.

Nilam dan Hendy sempat berada di fase penggalauan. Menyaksikan 6 gerobak burger yang saat ini sudah tak berjaya lagi. Syukurlah, mereka berdua bukan tipe manusia yang betah berlama-lama dalam ngelangut. Kurang lebih seminggu deh, masa dukacita itu dijalani. Lalu, keduanya memutuskan untuk berlebaran di Qatar, sekaligus mengunjungi orangtua Hendy yang memang bekerja di sana.

IMG_20150806_161426

Di sinilah…. magical things does happen. Niat berlibur, rupanya Allah menggerakkan semesta untuk memberikan sepercik inspirasi bagi Nilam-Hendy. Selama di Qatar, mereka selalu saksikan para pedagang kebab yang eksis di seluruh penjuru. Hampir di tiap pengkolan, ada deh. Sistemnya, grab and go. Beli, langsung bungkus dan siap dimakan anytime, anywhere. TRIIIIINGGG!! Bohlam di kepala mereka menyala dengan begitu kuat. Sesuatu yang dahsyat siap dimulai, saudara-saudara…!

Setelah berjibaku dengan resep kebab… trial and error, plus disesuaikan dengan lidah Indonesia, pasutri energik ini memutuskan untuk buka usaha baru: Kebab Turki. Namanya, diambil dari nama anak pertama Hendy, yaitu Rafi Ahmad.

Karena kebab belum populer di mari, mereka berdua kudu mengedukasi market. Memperkenalkan apa itu kebab, bagaimana rasanya, apa saja bahannya, semacam itu deh. Seiring berjalannya waktu, voilaaaa…!! Sejak 2003 mulai mbabat alas, mereka telah menunjukkan pencapaian luar biasa!!

Bayangkaaan.

Ada 1200 outlet di Indonesia! Yes, SERIBU DUA RATUS outlet… Isn’t that AMAZING?

Juga ada toko online babarafionline.com yang siap mengirimkan produk makanan berkualitas, dan kita bisa masak sendiri di rumah.

Yang membanggakan adalaah… mereka sudah GO INTERNATIONAL! Bukan lagi produk lokal yang hanya bisa dinikmati oleh anak negeri. Kebab Turki sudah eksis di Malaysia, Filipina, Srilangka, Tiongkok, India, Brunei Darussalam, bahkan Belanda!! Ya ampuuun, dan yang keren banget niiih, Kebab Turki Baba Rafi udah bercokol di bumia Singapura! Yesss, padahal tahu sendiri kaaan, syarat untuk bisa jualan kuliner di Singapore itu amatlah ketat. You rock guysss! RRROOOAARRR!!!

Wih, keren ya, kalo lihat bagaimana performa dua insan berjiwa muda ini. Bisa mendobrak ketakutan. Mengalahkan rasa malas, pesimis maupun apatis yang kerap muncul dari berbagai penjuru. Tahukah Anda, bahwa tahun 2009-2010 menjadi momen yang amat berat bagi Baba Rafi. Bahkan, imperium bisnis mereka sempat mau dijual loh, saking beratnya kondisi bisnis saat itu. Tapiii, dengan tekad kuat, semangat membara dan pantang menyerah, mereka terus menghadapi semua tantangan dan ogah lari dari kenyataan. Bravooo!

Inilah potret anak bangsa yang super-duper membanggakan. Kebab Turki Baba Rafi sekaligus menjadi bukti, bahwa hasil karya Indonesia sangat bisa bersaing di pentas dunia. Tak ada lagi, peluang untuk mengasihani nasib sendiri. Kalau mau berusaha, BERJUANG lah! Semua orang tentu punya tantangan dan ‘kisah pilu’ masing-masing. Maka, tak perlu lagi kenang semua hal buruk. Justru tunjukkan, bahwa dari kegelapan kisah hidup, kita bisa mendulang kebahagiaan dan memberi hadiah istimewa untuk Indonesia.

Dari dek Hendy dan dek Nilam (yap, mereka adik kelas saya kaaan?) saya justru belajar banyak. Bahwa, teruslah percikkan inspirasi untuk seluruh makhluk penjuru bumi. Mereka juga berbagi ilmu lewat Baba Rafi Mentoring dan Baba Rafi Academy, dimana lewat program ini mereka bakal menularkan ilmu kewirausahaan. Waktu saya cerita tentang sejumlah penghafal Qur’an di Surabaya yang lagi getol-getolnya belajar jadi enterpreneur, Nilam langsung menyambut antusias, “Iya mbaaaak, kita kontak-kontakan aja. Nanti kalo saya pas ke Surabaya, insyaAllah saya siap isi materi buat mereka!”

Masya Allah. Luar biasa. Sungguh. Ketika bisnis dijalankan bukan semata-mata untuk memperkaya diri, melainkan untuk memberikan semangat dan berbagi manfaat… Maka… hidup akan semakin Indah. Meriah. Penuh berkah. Di akhir postingan yang super panjang ini, izinkan saya tuliskan sebuah puisi yang dibesut Hendy Setiono, founder kebab Baba Rafi pada 1 November 2013 di web pribadinya. DIRGAHAYU INDONESIA!! BRAVO KEBAB TURKI BABA RAFI!!

Love Letter for Indonesia

Hai Indonesia, aku Hendy Setiono. Pasti kamu bertanya-tanya ini surat apa.

Sebut saja aku Baba. Baba Rafi, kata orang sih aku cukup ganteng. Katanya lho.

Anggap saja aku pengagum rahasiamu yang selalu ingin tahu tentang kamu.

Mungkin kamu tidak pernah sadar, di setiap jalanmu, di setiap harimu, ada aku.

Aku bukan anak bangsawan, Apalagi anak presiden, malah bukaaan.

Aku cuma orang biasa yang punya mimpi. Mimpi menjadi pengusaha muda sukses yang mendunia.

Banyak yang bilang aku konyol, aku gak realistis, bahkan mungkin sedikit gila

Tapi aku percaya aku bisa. Karena Tuhan tahu siapa yang bersungguh-sungguh

Dan aku baru saja membuktikannya.

Dulu mungkin aku cuma mulai dari nol apa adanya namun ingin punya bisnis di tingkat dunia.

Dulu mungkin aku pernah gagal tapi aku tidak gampang putus asa.

Dulu mungkin aku dipandang sebelah mata, sekarang semua mata mulai terbuka.

Dulu aku cuma bisa menatapmu saja, sekarang aku berusaha.

Sayangku Indonesia, di setiap kegalauanmu ada energi positifku sekarang.

Di setiap kerja kerasku dulu ada mental bajaku sekarang.

Di setiap debu yang kuhirup dulu ada rezekiku sekarang.

Di setiap lipatan kebabku, ada tulus cinta didalamnya.

Di setiap Negara yang kuinjak, ada nama babarafi disana.

Namaku Hendy Setiono. Anak muda tanggung yang dulu selalu berlari mengejar mimpi.

Sekarang izinkan lelaki ini berjalan beriringan sambil mengangkat tanganmu

Karena aku cinta kamu, Indonesia.

***

Makan Enak di Bumi Surabaya City Resort

Entahlah apa penyebabnya. Di Surabaya, belakangan ini Buanyaaaaak banget hotel-hotel baru berdiri. Di mana-mana ada hotel. Apartemen juga segabruk. Apakah ini tanda-tandanya Surabaya berambisi meng-copy cat kakak tirinya, Yakarta?

Karena pertumbuhan hotel semakin membabi-buta, pastinya hotel2 yang udah eksis duluan, kudu lebih “waspada” dong ya. Jangan sampe dianggap ketinggalan zaman, atau tergilas kompetisi yang makin sangarrrr ini. Mereka kudu rela melakukan ‘peremajaan’, ikut hype dan larut dalam tren hotel kekinian. Agak sedikit menanggalkan ciri khas yang selama ini lekat dengan citra mereka.

Itu yang saya rasakan pas memasuki Bumi Surabaya City Resort (dahulu bernama Hotel Bumi Surabaya… dulunya lagi, Hotel Hyatt). Duluuuu nih, saya selalu beranggapan hotel bintang lima ini amat sangat super duper formal. Ciri khas hotel langganan korporasi multinasional, ataupun dinas kementerian saban bikin rapat atau pertemuan apapun itu,

Dekornya juga lebih ‘clean’, minimal banget dan enggak main warna yang gimana-gimana gitu.

Daaaan… Tatkala diajakin Smartfren untuk makan siang di sana… Subhanallah… saya yang langsung tercengang gituuu… Ini maaah, face-off gila-gilaan…!!

Hotel Bumi jadi jauuuuh lebih MERIAH. Rancak. Penuh warna. Youthfull. Berenergi. Gilak. Kereeen..!! Kereeen…!!

IMG_1058

IMG_1061

IMG_1062

IMG_1063

IMG_1064

Suasananya itu loooo… Ala-ala Resort di Bali! **kayakYangPernahAja, hahaha** Bener-bener bikin adeeeem. Jiwa yang gundah gulana, sepertinya akan menemukan obatnya, manakala menapakkan kaki ke Hotel ini #eaaa

Brilian banget nih, tim kreatif yang berhasil me-redecorate Bumi Resort. Entah sejak kapan ya perubahannya, secaraaaa saya kan udah lama banget enggak nongkrong2 di hotel enih. Terakhir, tahun…. errr, 2007-an kali? Hahaha.

Bagaimana dengan menu-menunya?

Kami diajak makan siang SEPUASNYA dengan menu-menu buffet yang sungguh…. bikin program diet saya acakadut 😛

Ya gimana yak. Udah kadung dibayarin gretong ama SmartFren, mosok cuman mau ambil buah-buahan? Ya wis, akhirnya, saya merelakan perut yang udah kayak karung beras mau dizakatin ini, dijejali beragam menu yang slrrrrpppp…. **Be Right Back, mau ambil lap iler dulu hihihi….

IMG_1065

IMG_1066

IMG_1068

IMG_1069

IMG_1070

Apa aja yang saya makan?

BANYAAAK. Saking banyak dan khusyuknya *krik* saya sampe lupa poto2in sajian di piring 😦 Duuuh. Salute deh, ama para food blogger yang profesional, yang rela melewatkan momen “memanjakan lidah” demi memproduksi foto2 yang “memanjakan mata” para pengunjung blog. 🙂

Yang jelas, saya sempat ambil sushi, okonomiyaki, dan tempura, yang mana udangnya gedhe-gedhe guriiiih banget.

Lalu salad buah…

Trus, yoghurt mangga (dengan topping kacang almond di atasnya, segeerrrr)… Ini MINUMAN ter-endeus (plus sehat!) yang pernah saya coba nih….

Trus, rujak manis… dan ice cream.

SEMUANYA PERFECTO! NYARIS TANPA CACAT!

Standing ovation buat para Chef dan semua kru yang terlibat di sajian kuliner Hotel Bumi Surabaya….!

IMG_1072

IMG_1071

Bumi Surabaya City Resort
 Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 106 – 128, Surabaya, Jawa Timur 60271
Telepon:031 – 5311 234

Gelato Herbal, Terobosan Brilian agar Jamu Go International!

Marina Bay Sands, Singapura, Maret 2015

Raut bahagia tergambar di wajah Andre Soejoto. Pria kelahiran Surabaya, 18 Maret 1977 ini tak henti-hentinya mengumbar senyum. Salah satu kreasinya mendapat apresiasi di ajang “World’s Best Gelato”. Ia mengusung gelato kebanggaannya di depan hadirin yang demikian antusias, menantikan performa 16 gelato terbaik se-Asia Pasifik. Seleksi dilakukan dengan begitu ketat. Karena panel juri diisi oleh nama-nama besar di industri kuliner. Mereka adalah Pang Kok Keong, Chef sekaligus Founder Sugar Daddy group, Yeoh Wee Teck, kolumnis The New Paper dan Luciana Polliotti, jurnalis sekaligus kurator Gelato Museum Carpigiani.

Andre Soejoto pantas merasa bangga. Karena gelatonya bukan gelato biasa. Ia membawa gelato, dengan rasa temulawak (curcuma)! Sebuah terobosan yang amat brilian. Menyajikan pengalaman kuliner yang tiada duanya. Mengusung transformasi jamu dalam sebentuk mahakarya kuliner dalam wujud gelato. Ini artinya, Andre siap membuat jamu go international!

Aksi Andre di ajang Gelato World Tour, SIngapura.  Foto courtesy: http://www.jakpost.travel/news/promoting-indonesia-through-jamu-gelato
Aksi Andre di ajang Gelato World Tour, Singapura.
sumber foto: http://www.jakpost.travel/news/promoting-indonesia-through-jamu-gelato

Bagaimana komentar Luciano Ferrari, master trainer dari Gelato University Carpigiani, terkait curcuma gelato yang diusung Andre?

“Selain punya rasa yang kuat, akar/rimpang temulawak juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Butuh skill yang luar biasa untuk bisa mengolah temulawak, utamanya untuk bisa mengeliminir rasa pahit yang muncul. Andre bisa menginterpretasikan rasa temulawak, dan saya bangga bisa punya peluang untuk memperkenalkan rasa ini ke publik,” ucap Ferrari.

Rupanya, bukan hanya temulawak yang dilirik Andre. Owner de Boliva Ice Cream Surabaya ini juga menghadirkan gelato herbal lainnya. Masing-masing dengan rasa aloe vera (lidah buaya), mangosteen (manggis), ginger (jahe wangi), roselle (rosela), tamarind (asam jawa) dan cogongrass root (alang-alang). Rasanya sudah tentu memikat lidah. Sekaligus rendah lemak dan menawarkan banyak benefit untuk kesehatan kita.

Penasaran dengan rasa gelato herbal, saya meluncur ke de Boliva Ice Cream & Restaurant, yang berlokasi di Raya Gubeng 66 Surabaya.

Gelato berjejer, menggugah selera :)
Gelato berjejer, menggugah selera 🙂
IMG_0033
Temulawak dan jahe wangi, anyone?
Es krim herbal yang saya pesan. Kombinasi rasa temulawak dan jahe wangi. Sedaaaap sekaligus menyehatkan
Es krim herbal yang saya pesan. Kombinasi rasa temulawak dan jahe wangi. Sedaaaap sekaligus menyehatkan
NH__3345
Satu scoop gelato herbal dibanderol dengan harga 17K (plus tax 10%)

Satu scoop ice cream dibanderol dengan harga yang tak bikin kantong bolong. Hanya 17 ribu rupiah. Butiran ice cream melebur lembut dalam mulut. Ada sensasi ‘temulawak flavor’ sekaligus jahe wangi yang membuai lidah. Perpaduan herbal plus susu dalam ice cream, menghadirkan kolaborasi rasa yang unik, sekaligus menyehatkan.

Innovate or Die!

Inovasi tiada henti adalah kata kunci yang harus disematkan dalam strategi pelestarian jamu. Tentu kita paham, bahwa melubernya lifestyle dari mancanegara, mau tidak mau, kerap mengenyahkan kebanggaan kita pada tradisi kuliner lokal. Anak muda, misalnya, terasa lebih ngehits, dan “gaul banget” kalau nongkrong di kedai kopi asal Amerika yang (menurut saya) over-price dan over-rated. Kalau diajak minum jamu? Nanti dulu. Pasti mereka siap menyajikan segerbong alasan, kurang lebih semacam “Haduuuh, kuno deh!” “Hare gene minum jamu? Pliss dweeeh!”

Karena itu, para innovator seperti Andre adalah aset berharga untuk bangsa ini. Tentu banyak para praktisi kuliner yang bisa diajak melakukan terobosan sekaligus inovasi mutakhir, terkait bagaimana caranya menghadirkan jamu yang kian nge-pop dan bisa diterima seluruh khalayak, termasuk dunia internasional.

Tunjukkan Manfaat Jamu (Herbal) dengan Beragam Edukasi

Ada masanya beberapa orang merasa gengsi pada produk lokal. Malu, kalau ketahuan lagi nongkrong di depot jamu. Padahal, kita bisa memberikan peluang, agar masyarakat tercerahkan. Bahwa beragam kekayaan herbal nusantara mengusung manfaat tiada tara.

Ambil satu contoh: Temulawak. Coba kita telusuri apa saja manfaat temulawak ini. Ternyata, herbal yang sudah dimanfaatkan bertahun-tahun lalu oleh nenek moyang kita ini, sangat bermanfaat untuk hati, jantung dan ginjal. Untuk hati (organ hati loh yaa… bukan hati yang perih karena menjomblo #eaaa) temulawak mengandung katagoga, yang membantu hati memproduksi empedu, sekaligus berikan rangsangan untuk mengosongkan empedu.

Kapan hari, ibu mertua saya opname karena sakit liver. Oleh dokter yang merawat, beliau disarankan untuk mengonsumsi wedang temulawak. Alhamdulillah, ibu mertua saya semakin sehat dan bugar.

Yang sakit radang sendi juga sumonggo konsumsi temulawak. Mengandung curcumin, bagus banget untuk mengurangi radang sendi. Anda bermasalah dengan kolesterol? Yuks, temulawak bisa jadi sahabat yang amat berjasa untuk menurunkan lemak darah sekaligus kadar kolesterol.

Yang langganan sakit maag, ataupun punya masalah pencernaan seperti perut kembung, jangan jauh-jauh dari temulawak. Jantung juga semakin sehat. Gangguan ginjal juga bisa diterapi dengan temulawak. Begitu pula dengan kanker prostat.

Ini baru satu herbal. Manfaat herbal lainnya bisa Anda simak di berbagai referensi. Atau, Anda bisa mengandalkan literatur dari Biopharmaka IPB ini.

Siapapun tentu angkat topi pada sosok Andre Soejoto. Awalnya, ia tidak punya niatan untuk membuat es krim herbal. Gagasan ini muncul, tatkala ia mengisi stand pameran Trade Expo Indonesia di Jakarta, yang digelar Kementerian Perdagangan Indonesia. Ia diberikan challenge untuk memproduksi es krim dengan citarasa khas Indonesia.

“Saya ingin ada produk Indonesia yang orisinil tapi bisa populer di semua kalangan. Nah, kenapa tidak dicoba bikin es krim jamu,” jelasnya.

Untuk membuat es krim herbal, Andre tidak mau setengah-setengah. Ia menempuh pendidikan khusus membuat es krim di Bologna, Italia selama 2 minggu. Bukan hanya itu. Andre juga menempuh pendidikan sarjana manajemen di Amerika Serikat.

Nah, di ajang pameran Trade Expo Indonesia itulah, Andre melakukan survei terhadap 140 orang pengunjung. Sebanyak 85 persen menyukai es krim herbal yang dibuat Andre. Ia meyakini, bahwa es krim herbal ini akan mudah diterima banyak orang. Ya, karena kita bisa mengonsumsi jamu dengan cara yang instagrammable banget! Jamu hadir dalam tampilan yang soo elegan, yummy dan menyehatkan.

Tahun ini, Andre mengekspor es krim herbal buatannya dalam bentuk powder ke negara-negara timur tengah yakni Yaman dan Bahrain. Luar biasa… sudah waktunya produk herbal kita goes international!

IMG_0082
we can’t buy happiness but we can buy ice cream And that’s kind of the same thing 🙂
IMG_0041
Gelato herbal dan saya di de Boliva

Daftar Pustaka:

http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection

http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal,

http://www.jakpost.travel/news/promoting-indonesia-through-jamu-gelato-5F80LngRzcJWlPuQ.html#sthash.nOCnmDIl.dpuf

http://disehat.com/manfaat-temulawak-untuk-kesehatan-tubuh-hati-jantung-ginjal/

http://www.deboliva.com/index.php

Mak Nyusnya Ceker Ayam Lapindho

Makan apa kita, di siang yang panasnya alakazam eniiih?

Gimana dengan menu-menu serba ceker? Yap, ceker alias kakinya ayam ituh looo. Di Sidoarjo, ada warung yang ngehits dengan aneka menu ceker. Namanya, Ceker Ayam Lapindho.

Eh, tau nggak, buat beberapa orang, ceker memang kerap dianggap sumber pangan yang njijiki (menjijikkan).

Justru, Redi Indrawan Prihanto punya pendapat lain. Menurut mantan praktisi HRD di hotel berbintang ini, ceker bisa menjadi bahan pangan yang lezat sekaligus sumber omzet yang mak nyus.

ownernya Ceker Ayam Lapindho
ownernya Ceker Ayam Lapindho

Bermula dari 28 Juni 2008, Redi membuka usaha masakan serba ceker ayam di alun-alun Sidoarjo.

”Saya ingin mengedukasi orang, bahwa banyak manfaat yang kita dapatkan bila rutin mengonsumsi ceker. Tahukah Anda, kalau ceker mengandung kolagen dalam jumlah besar. Artinya, bila orang dewasa rutin mengonsumsi ceker bisa membuat awet muda. Untuk bayi, ceker berfungsi optimal untuk pertumbuhan tulang. Bagi yang sepuh (lansia), ceker bisa mencegah osteoporosis. Kalau kita tahu semua manfaat ceker, nggak ada alasan lagi buat kita untuk tidak makan ceker kan?” ucap Redi.

Beberapa waktu berjalan, Redi memutuskan untuk membuka lapak di jajaran PKL samping Masjid Agung Sidoarjo.

IMG_8617

IMG_8602

Ada kurang lebih 8 menu serba ceker yang menggugah selera. Di antaranya, ceker masak balado, ceker mentega, gule ceker, dan ceker asam manis.

”Tapi, belum afdhol mampir ke warung kami kalau belum mencoba ceker lapindho. Dijamin, air mata, keringat semua keluar setelah makan ceker lapindho yang super pedas ini. Beberapa pelanggan kami bilang, kalau badan meriang, segera konsumsi ceker lapindho. Insya Allah bisa langsung sembuh,” lanjutnya.

IMG_8603

IMG_8612

Tekstur ceker yang lembut, berpadu dengan bumbu yang meresap. Ceker yang gurih, meluncur nikmat dipadu nasi punel hangat. Rupanya, rahasia kelezatan ceker adalah durasi masak yang cukup lama, yakni 3 jam!!

Saking uniknya, warung ini diapresiasi sebagai ikon kuliner andalan Sidoarjo, klasifikasi makanan unik. Tak heran, pelanggan terus datang berbondong-bondong ke warung ini. Redi juga rutin diundang dalam ajang Festival Kuliner Bango.

IMG_8604

“Kualitas masakan kami kontrol dengan amat ketat. Ceker dipasok dari rekanan yang memang sudah terpercaya. Untuk bumbunya, kami memakai bahan-bahan yang alami dan fresh. Alhamdulillah, dalam sehari, omzet kami bisa mencapai 250 kg ceker. Sementara pas weekend, omzet bisa menembus 350 kg ceker,” tutur Redi.

Wiiiikssss… Isn’t it amazing??? 250 sampe 350 kilogram ceker!

Satu porsinya dihargai 10 ribu-an. Berarti, berapa omzet yang Redi raup dalam sehari? Wiks, wiksss… Selamat ngitung yak, hahahah.

***

Setelah ngobrol-ngobrol sama Pak Redi, ada kunci sukses yang selalu doi pegang dalam menjalankan roda bisnis. Yap, ia komit dan doyan banget bersedekah.

”Kalau ada orang dhuafa yang datang ke warung kami dan mengeluh tak punya uang, maka saya akan bilang ke pegawai, ’Persilahkan ia makan. Sudah, nggak perlu bayar’. Kita tidak akan jatuh miskin karena suka bersedekah. Saya justru sering cari pengemis atau orang yang nggak mampu untuk ikut makan di warung. Di sinilah letak keberkahan rezeki kita. Karena tiap usaha yang kita lakukan insyaAllah akan bernilai sebagai ibadah,” ungkap pria murah senyum ini.

IMG_8600

Ehmmmm, jadi mupeng jajan ceker Lapindho lagi nih.

Tapiii… tapiii…. kalo mau ke Sidoarjo, cuacanya itu loooh, panas menyengat, hiks. Mana perjalanan Surabaya-Sidoarjo biasanya kan padat merayap bingits, karena emang banyak yang commuter yak. Tinggal di Sidoarjo, kerja di Surabaya… Atau sebaliknya.

Maka dari itu, kalo mau berwisata kuliner ke Sidoarjo, better kudu naik Toyota Agya deh. Kenapa? Kenapa?

Tahu sendiri kan, kalo Toyota Agya itu mobil yang pas banget buat warga urban. Desain mobilnya yang ramping, chic, asyik buat diajak menembus padatnya traffic di Surabaya. Udah gitu, nih mobil bahan bakarnya ramah lingkungan, alias irit bingits!

Untuk 1 (satu) liter bensin, bisa dipakai perjalanan 30 kilometer loh. How cool is that, broooo?

Harga mobil yang ekonomis, bentuk yang mungil dan unyu, plus lincah dan sangat bisa diandalkan. Wah, waaah… Ayoooo… kita cabut ke Sidoarjo, kulineran pakai Agya!

Siapa mau ikuuuut?(*)

kursi-belakang radio toyota-agya Toyota-Agya-G-Front-View-(Red)